Assalamu'alaikum wr.wb.
Inyiak, Mak, Uda, dsb.
Ambo bantanyo tantangan sajarah Riau. Bilo namo Riau ko ado. Dima se
luhaknyo.
Salam,
dn
Aktivis Riau Merdeka Incar Caltex
6 Apr 2001 0:59:41 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Jika pemerintah pusat tidak
memberi hak 100 persen
atas hasil tambang Coastal Plains Pekanbaru (CPP) Blok I,
aktivis Riau Merdeka
bersama masyarakat Riau harus memblokir dan mengusir siapa
saja yang
mengelola ladang minyak itu.
Itulah salah satu butir kesepakatan dalam rapat tertutup
para aktivis Riau Merdeka,
Kamis (5/4), di Pekanbaru, yang membahas status dan
perjuangan CPP Blok
pasca kontrak PT Caltex.
Menurut salah seorang aktivis, Drs. Al Azhar MA,
pemblokiran dan pengusiran itu
nantinya dimaksudkan sebagai people power ala Riau. "Jadi
bukan perlawanan
senjata. Kami jelas tak inginkan ada tumbal darah dan
nyawa atas perjuangan itu
nantinya kata Al Azhar, tokoh yang juga disebut sebagai
Presiden Riau Merdeka
Ke-II, setelah Tabrani Rab kini menjadi salah seorang
ketua DPOD (Dewan
Pertimbangan Otonomi Daerah).
Dijelaskannya, perjuangan 100 persen itu masih dalam
koridor UU No 25 tahun
1999, tentang otonomi daerah, khususnya pasal 6 yang
menyebut pembagian
minyak bumi adalah 85 pusat dan 15 bagi daerah. "Jadi,
yang 15 persen itu harus
menjadi milik Riau seratus persen. Jangan lagi dibagi bagi
oleh pengelola dan
Pertamina, tambah Al Azhar.
Ditempat terpisah, Wakil Ketua DPRD, Soeratno AD,
mengungkapkan
kekhawatirannya atas rencana para aktivis itu. Menurutnya,
macetnya Exxon saja
sudah merupakan pukulan berat bagi perekonomian dan
politis di Indonesia, dan
akan bertambah parah lagi jika PT CPI mengalami hal
serupa. "Kita setuju aksi
aksi dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Tapi
dengan pemblokiran saya
pikir akan menyulitkan Riau khusunya, dan Indonesia
umumnya," kata Soeratno.
Sebagaimana diketahui, 9 Agustus mendatang, PT Caltex
Pacific Indonesia, yang
selama ini mengelola CPP Blok, bakal habis masa
kontraknya. Ladang itu masih
menyimpan minyak sebesar dua milliar barel yang tersebar
di 30 lapangan dan 300
sumur dengan aset U$ 500 juta. (Jupernalis Samosir)
----- Original Message -----
From: Dedi N <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, April 05, 2001 8:43 AM
Subject: [RantauNet] Cuman Tamat SD
> Assalamu'alaikum wr.wb.
>
> Kepada jamaah yang bertitel engineer janganlah bersedih, tapi
bersyukurlah.
> Karena masih banyak yang nganggur. Namun betul bahwa titel bukanlah
jaminan
> seseorang jadi "kaya", dengan titel Tsd (tamat SD) saja seseorang bisa
jadi
> kaya dan terpandang. Coba simak suatu topik cerita yang disajikan Majalah
> Trubus no 376 - Maret 2001/XXXII Halaman 11 s/d 21, yang pada kesempatan
ini
> hanya saya sajikan "Pengantarnya" saja.
>
> Pria itu hanya lulusan SD (Sekolah Dasar). Namun, terbukti ia turut
berperan
> meneguhkan gelar segitiga emas untuk kawasan Jl. Thamrin, Sudirman, Gatot
> Subroto, dan Kuningan di Jakarta. Bermodalkan 17 ekor sapi, setiap bulan
ia
> meraup pendapatan Rp. 12,5 juta/bulan dari susu sapi. Jauh lebih besar
> daripada gaji kebanyakan eksekutif berdasi yang berkantor di gedung-gedung
> pencakar langit disekitarnya. Kalau saja usahanya dikombinasikan dengan 12
> ekor sapi yang digemukkan, pendapatannya melunjak menjadi Rp. 32,5
> juta/bulan.
>
> Sekitar 5-6 tahun lalu penghasilan sebesar itu tak terbayangkan oleh
Nurdin.
> Waktu itu tanagh miliknya di pinggir Jl. Gatot Subroto ditawar Rp. 3
juta -
> Rp. 4 juta permeter persegi oleh pengembang. Namun, ia menolah lantaran
> yakin bahwa ternak sapinya bakal menghasilkan diut lebih banyak.
> "Ketrampilan yang saya miliki cuma memelihara sapi. Jadi tak mungkin tanah
> dijual lalu pindah ke daerah lain", kilah Nurdin.
>
> Tak hanya Nurdin yang mengais rezeki di tengah himpitan gedung tinggi.
> Sejumlah 25 warga sekitar kawasan Jl. Gatot Subroto juga menggantungkan
> hidup dari sapi (mungkin ini bahasa dunianya, dn). Lahan dengan luas 50
m2 -
> 100m2 mereka manfaatkan untuk memelihara 15-20 sapi. Kehidupan mereka
> sepintas terlihat cukup mapan. Rumah mewah, kendaraan roda dua hingga roda
> empat, dan anak-anaknya sekolah hingga perguruan tinggi.
>
> Usaha yang sama ditemukan juga di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta
Selatan.
> Tercatat diantaranya H. Mardani yang merawat sapi hingga 100 ekor
disamping
> rumah. Ia masuk dalam "25 Top Eksekutif dan Pengusaha Agribisnis
Indonesia"
> karena berhasil mengembangkan usaha sapi.
>
> Sekian, semoga bermanfaat.
>
> Salam,
> dn
>
>
> RantauNet http://www.rantaunet.com
> =================================================
> Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
> http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
>
> ATAU Kirimkan email
> Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
> Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
> - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
> - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
> Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
> =================================================
> WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
> servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
> =================================================
>
RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================