Dari Kompas pagi ini waktu Wib saya sampaikan berita gembira.
Gembira karena bukti selama ini kebanyakan pertolongan organisasi
luar maupun dalam habis disikat 'perampok' berdasi.
jadi indak ado jaminan baraso pakiriman urang2/lembaga tu sampai ka urang
miskin.
Calieklah gambar si Bob Hasan di penjara nan dianta situs nyo oleh
Angku Sjamsir Sjarif baru2 ko.
http://asia.scmp.com/ZZZ7USKY4LC_sumpic.html

Lalu, bantuan bareh sabanyak ko nan indak disalurkan di bulog.

salamaik mambaco.

wassalam,
Boes
=========

Bank Dunia Menunda Pinjaman

Jakarta, Kompas
Bank Dunia telah menunda, bahkan memutuskan, untuk tidak mencairkan pinjaman
sebesar 300 juta dollar AS yang ditujukan untuk membiayai program
antikemiskinan di Indonesia. Alasannya, Indonesia dinilai gagal memenuhi
syarat-syarat yang ditetapkan Bank Dunia bagi pencairan pinjaman tersebut,
di antaranya reformasi terhadap kelembagaan sebagai penanggung jawab
pelaksanaan program.

Seperti juga pinjaman sebesar 400 juta dollar AS dari Dana Moneter
Internasional (IMF), pinjaman Bank Dunia ini seharusnya juga cair akhir
tahun lalu (31 Desember 2000). Pinjaman 300 juta dollar itu merupakan bagian
dari pinjaman sebesar 600 juta dollar yang ditujukan untuk menolong kelompok
miskin yang terpukul oleh krisis ekonomi.

Bagian pertama pinjaman itu telah dicairkan 28 Januari 2000 setelah
pemerintah memenuhi persyaratan yang diajukan. Namun, menurut Bank Dunia,
tidak semua dana ini sampai ke kelompok masyarakat miskin yang dituju.
Pembatalan pencairan pinjaman bagian kedua ini dilakukan setelah Indonesia
tidak juga memenuhi langkah yang disyaratkan meskipun batas waktunya sudah
dua kali diperpanjang.

"Manajemen Bank Dunia menyampaikan informasi kepada Dewan Direkturnya hari
ini bahwa Pinjaman Penyesuaian Jaring Pengaman Sosial (SSNAL/Social Safety
Net Adjustment Loan) telah ditutup, tanpa pencairan pinjaman bagian kedua,"
demikian dokumen Bank Dunia yang dipublikasikan dalam situs Bank Dunia,
Senin (9/4) lalu.

Pinjaman SSNAL itu sendiri disetujui oleh Dewan Direktur Bank Dunia pada 28
Mei 1999. Rencana semula, closing date dari pinjaman ini adalah 31 Desember
1999, namun kemudian diperpanjang menjadi 30 Juni 2000.

"Implementasi dari langkah-langkah seperti mekanisme penyelesaian
keluhan-keluhan dan konsultasi dengan masyarakat madani yang efektif tidak
memenuhi harapan. Alasan tidak dipenuhinya hal tersebut bervariasi, namun
paling sering akibat lambannya perubahan dalam kelembagaan dan kultur
birokrasi," demikian Bank Dunia.

Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) itu meliputi antara lain menjamin
ketersediaan pangan pada harga yang bisa dijangkau oleh kelompok miskin,
meningkatkan daya beli rumah tangga miskin melalui penciptaan lapangan
kerja, mendukung usaha kecil dan menengah, beasiswa, perbaikan akses ke
pelayanan kesehatan, dan jasa sosial penting lainnya.

Dari hasil evaluasi Bank Dunia memang terlihat ada beberapa syarat atau
program yang tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah, tidak dipenuhi secara
memadai, atau menurut klaim pemerintah sudah dipenuhi, tetapi tidak ada
verifikasinya.

Menurut Bank Dunia, secara keseluruhan, kontribusi program JPS dalam
mengurangi dampak terburuk krisis terhadap kelompok miskin hanya masuk
kategori sedang (modest). Namun, untuk beberapa program, seperti beasiswa
dan distribusi beras murah, dinilai cukup efektif. Menurut Bank Dunia,
separuh dari 210 juta penduduk Indonesia dewasa ini tetap dalam posisi
rentan terhadap kemiskinan.

Presiden Bank Dunia James Wolfensohn dalam kunjungan ke Jakarta tahun lalu
menyebut porsi pinjaman yang dikorupsi mencapai 10-40 persen.

Rupiah terpengaruh

Penundaan pinjaman Bank Dunia ini ikut mempengaruhi nilai tukar rupiah dan
sentimen investor di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis. Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 1,173 poin (0,32 persen) ke posisi
365,983. Sementara indeks LQ-45 untuk 45 saham terlikuid di BEJ ditutup
turun 0,068 poin (0,09 persen) ke 72,348.

Sementara itu rupiah pada perdagangan di pasar spot antarbank di Jakarta dit
utup menguat tipis 30 poin ke posisi Rp 10.530/Rp 10.600 per dollar AS, dari
penutupan Rabu yang Rp 10.560/Rp 10.590 per dollar AS.

Dalam dokumen strategi pinjaman tiga tahun ke depan (CAS/Country Assistance
Strategy) yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Dunia di Jakarta Mark
Baird, Februari lalu, Bank Dunia memang sudah menekankan bahwa pihaknya akan
mengaitkan pinjaman ke Indonesia di masa mendatang dengan kinerja Indonesia.
Berkaitan dengan ini, Bank Dunia sudah menyusun sejumlah skenario.

Berdasarkan skenario dasar (base case scenario)-skenario ini dinilai Bank
Dunia sebagai skenario yang paling mungkin terjadi-Bank Dunia memperkirakan
situasi serba tidak pasti seperti sekarang ini masih akan terus berlanjut,
dengan sedikit kemelesetan dalam reformasi struktural.

Meskipun situasi tidak pasti berlanjut dan ada kemelesetan dalam reformasi,
Bank Dunia melihat masih dimungkinkan melanjutkan upaya pengurangan
kemiskinan, dengan kestabilan makro-ekonomi yang ada. Dalam kondisi
(muddle-through situation) seperti ini, Bank Dunia merencanakan hanya akan
memberikan pinjaman sebesar 400 juta dollar AS per tahun.

Sebagai perbandingan, rata-rata pinjaman yang diberikan Bank Dunia kepada
Indonesia sejak pertengahan 1990-an adalah 1,3 milyar dollar per tahun.
Sebaliknya, Bank Dunia menjanjikan akan memberikan pinjaman hingga 1 milyar
dollar jika pelaksanaan kebijakan reformasi oleh Indonesia bisa berjalan
semakin cepat (high scenario/skenario atas).

Sementara, berdasarkan skenario terburuk-yakni jika terjadi kemacetan dalam
pelaksanaan kesepakatan dengan IMF akibat melesetnya implementasi kebijakan
atau akibat ketidakstabilan politik, memburuknya penegakan hukum dan
ketertiban-Bank Dunia akan menghentikan seluruh pinjaman baru, sampai
syarat-syarat bagi dipenuhinya skenario dasar bisa dipulihkan kembali. (tat)




RantauNet http://www.rantaunet.com
=================================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=================================================
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke