Saluang tolong sampaikan....... Z Chaniago - Palai Rinuak - Visit www.maninjau.com
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0204/02/DAERAH/ngar23.htm Ngarai Sianok Terancam Limbah dan Tambang Pasir Bukittinggi, Kompas -Ngarai Sianok dan Lubang Jepang di Bukittinggi, dua obyek wisata kebanggaan Sumatera Barat, kini makin terancam keberadaannya akibat penambangan pasir hitam dan kerikil di Batang (sungai) Durian di dasar ngarai itu. Obyek wisata itu juga terancam rusak karena beban buangan air Kota Bukittingi terus saja mengalir setiap saat lewat lokasi itu. Pengecekan Kompas di Batang Sianok pekan lalu, sedikitnya ada 50 keluarga yang mengantungkan hidupnya dari menambang pasir dan kerikil di situ. "Pengambilan pasir hitam dan kerikil sudah berlangsung secara turun-temurun sebagai sumber penghidupan warga sekitar. Larangan memang ada, tetapi hal ini merupakan sumber nafkah, ya bagaimana lagi," kata Nurdin, seorang penambang. Ngarai Sianok adalah ngarai yang memisahkan Bukittinggi dengan kaki Gunung Singgalang, membujur dari selatan Nagari Kotogadang terus ke utara, Nagari Sianok Amamsuku dan berakhir di Palupuah dengan panjang 15 km, kedalaman (tinggi tebing) sekitar 100 dan lebar dasar sungai 25-200 meter. Ngarai Sianok atau lebih dikenal sebagai "lembah pendiam", merupakan suatu lembah yang indah, hijau, dan subur. Di dasarnya mengalir sebuah anak sungai yang berliku-liku menelusuri celah-celah tebing yang berwarna-warni dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Singgalang yang menghijau. Beban buangan air Wakil Kepala Dinas Pemberdayaan Sumber Daya Air Sumatera Barat Ir Bambang Istijono, ketika dikonfirmasi di Padang, Senin (1/4) membenarkan bahwa Ngarai Sianok terancam terban atau tebingnya longsor. "Akibat penambangan, arah arus air jadi berliku-liku, berbelok-belok yang menyebabkan ada bagian dasar tebing Ngarai Sianok yang terkikis, yang suatu ketika bisa menimbulkan longsoran pada tebing ngarai," katanya. Akan tetapi, lanjutnya, ancaman longsoran Ngarai Sianok tidak hanya karena ulah penambang semata, tetapi lebih-lebih karena buangan air rumah tangga dan air permukaan yang mengalir deras ke arah ngarai. Dilukiskan, kini banyak bangunan di atas ngarai yang tak mengindahkan kawasan sempadan, sekitar 100 meter dari bibir jurang ngarai. "Ngarai Sianok pernah longsor pada tahun 1974 dan tahun 1995. Dulu, tahun 1978 dan 1995 pernah dibangun dam berupa batu bronjong, guna menahan arus air yang masuk ke ngarai. Ngarai Sianok rawan longsor karena jenis tanahnya tufa," kata Bambang Istijono. Menurut dia, untuk mengantisipasi longsornya tebing Ngarai Sianok, selain larangan penambangan pasir, juga beban buangan air dari atas harus dikurangi. Untuk itu, perlu penataan ruang di sepanjang ngarai dan pemerintah harus selektif mengeluarkan izin mendirikan bangunan. "Bila tidak ada upaya antisipasi, tidak hanya Ngarai Sianok yang bakal longsor, keberadaan Lubang Jepang, obyek wisata di badan Ngarai Sianok, juga akan terancam ambruk," tambah Bambang. (NAL) _________________________________________________________________ MSN Photos is the easiest way to share and print your photos: http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================