Selasa, 25/6/2002 Pertumbuhan Ekonomi Bukittinggi Capai 5 Persen Bukittinggi, Mimbar Minang — Kenaikan investasi di Bukittinggi yang cukup signifikan tiga tahun belakangan membawa harapan baru setelah badai krismon. Bukan tidak mungkin, bila PDRB tahun 2001 selesai dihitung petengahan tahun 2002 ini, kota ini akan mengasilkan angka pertumbuhan titik perbaikan (recovery) di atas 5 persen.
Alasannya, pertumbuhan ekonomi kota ini sepanjang tahun 2000 cukup tinggi. Yakni, bertengger pada angka 3,92 persen, karena berbasis kepada geliat ekonomi kerakyatan. Padahal, dua tahun sebelumnya sempat minus 6,53 persen. "Selain itu, cepatnya pertumbuhan ekonomi kota ini melonjak, juga karen ditopang geliat ekonomi dan kucuran investasi," kata Kepala Bappeda Kota Bukittinggi Drs. Usman Amir sebagaimana siaran pers Kepala Kantor Pusat Data dan Informasi (PDDI) Asmah Hadi, S.H. Senin (24/6/2002). Dijelaskan, basis ekonomi kerakyatan itu, terutama dari usaha industri pengolahan dan home industry, jasa dan perdagangan. Dari 9 sektor ekonomi, dengan total nilai Rp79,174 miliar tahun 2001, diantaranya 23,12 persen disumbangkan sektor industri pengolahan. Misalnya, komoditi andalah bordir, konveksi, kerupuk sanjai, kopi dan meubel. Sektor menonjol lainnya, misalnya 21,64 persen dari sektor konstruksi (bangunan), 16,24 persen dari perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi 14,11 persen dan dari sektor jasa-jasa 12,22 persen. Secara keseluruhan, kenaikan nilai investasi di Kota ini, baik investasi rumah tangga, usaha swasta, pemerintah, BUMN/BUMD dari tahun 1999 s/d 2000 sebesar 17,25 persen. Dan sepanjang tahun 2000-2001 meningkat menjadi 19,57 persen. "Jadi data pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu sudah valid, tidak mengada-ngada dan legitimet dari data BPS Kota, BPS Sumbar dan BI," kata Usman menyikapi adanya keraguan terhadap data yang sama dalam makalah Walikota Drs. H. Djufri. Sebagaimana disampaikan dalam seminar sehari seabad Bung Hatta di Istana Negara Bung Hatta beberapa hari lalu, nilai pertumbuhan ekonomi Bukittinggi tahun 2000 mencapai 3,92 persen diukur dengan indikator PDRB perkapita. Dan bila diukur dengan hitungan angka mutlak PDRB, angka 3,92 persen pada periode sama, setingkat lebih tinggi dibanding PDRB perkapita Sumbar. Sebaliknya, ditahun 1998 pertumbuhan ekonomi kota ini mengalami kontraksi minus 6,53 persen, sedang Sumbar minus 6,40 persen. Namun Bukittinggi membaik tahun 1999 dengan angka pertumbuhan 1,53 peresn. Dan makin baik lagi tahun 2002 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,92 persen. Atau melebihi angka pertumbuhan Sumbar yang Cuma 3,84 persen.(af) RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 =============================================== Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===============================================