Langkah yang
sudah diambil???
Sejauh ini
hanya dengan tidak memasukkan cara tersebut dalam pengobatan kedokteran. Barang
siapa dokter yang dalam prakteknya menggunakan tata cara pengobatan ini maka dia
dianggap malpraktek dan menerima konsekwensi dari profesi dan Majelis etik
kedokteran. Langkah lain belum saya ketahui. Namun di sekitar tahun 98 ketika
terapi ini lagi hangat2nya di bicarakan, bagian farmakologi FKUI tidak
tertarik tuh untuk melakukan penelitian (katanya tidak bernilai ekonomi dan yang
jelas cara pengobatan ini jauh ketinggalan dengan tata cara pengobatan
kedokteran Barat). Maksud saya Terapi urine tidak spesifik mengatasi satu macam
penyakit kemudian variabel yang ada dalam urine itu sendiri sangat banyak (zat
aktifnya maksud saya). Sementara ke depan kedokteran barat sudah menerapkan
pengobatan dalam tingkat molekular (misalnya protein). Saya contohkan kalau Mak
Arshad mengeluh kurang jaleh penglihatannyo dalam maatu pinjaik mako nan paralu
pertanyaan nan pertamo kali harus di jawek adolah KENAPA bisa indak bisa. Bukan
APA ubeknyo. Kalau alah tau Kenapa (tantu mancarinyo sampai di level molekuler
tadi) baru awak mancari APA ubeknyo. Jadi jaan kabu se pandangan saketek aie
kasungai tu nan bacari. Baitu sajo
Wassalam
Rahyussalim
|
- [RantauNet.Com] Sato...lo...senek...dih arshad sidik
- Re: [RantauNet.Com] Sato...lo...senek...dih mulyadi
- RE: [RantauNet.Com] Sato...lo...senek...dih Rahyussalim
- Re: [RantauNet.Com] Terapi Urin Cysca
- Rahyussalim