Server mailing list RantauNet berjalan atas sumbangan para anggota, simpatisan dan semua pihak yang bersedia membantu. Ingin menyumbang silahkan klik: http://www.rantaunet.com/sumbangan.php ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Assalamualaikum ww Kamakan *O* gamuik yang berbahagia Maksudku begitulah, ada banyak Dt. Perpatih nan Sabatang sejak Sutan Balun gelar Dt. Perpatih Nan Sabatang (lahir 1152M) bin Indera Jati atau Cati Bilang Pandai (Lahir 1096), Ibu Sutan Balun Dt. Perpatih Nan Sabatang ini bernama Puti Indo Julito (lahir 1111M) permaisuri dari raja Datuak Sri Maharajo Dirajo (lahir 1101M) Kanda Zul Amri di Bali Bisa jadi ado pulo figur lain nan bagala Dt. Parpatiah Nan Sabatang nan sempat raun2 ka Salayo Solok bahkan kemudian ano pai ka Malaka dan kemudian menetap di Negeri Sembilan bahkan katanya disana ada terdapat kuburan beliau itu nggak salah bisa saja terjadi seperti halnya menurut sejarah kerajaan Inderagiri di Kabupaten Inderagiri Hilir Propinsi Riau terdapat kuburan Dt. Perpatih Nan Sebatang Mari kiota check da Zul Karena sudah banyak perantau2 dari Minangkabau di Negeri Sembilan yang waktu itu belum bernama Negeri Sembilan, maka oleh Sultan Johor disetujui agar daerah itu ditempat seorang yang dituakan bahkan Sultan Johor yang telah mempunyai hubungan baik dengan Pagaruyuang setuju agar orang yang kelak menjadi orang yang dituakan dinegeri itu dimintakan kepada Nan Dipituan Rajo Alam di Pagaruyuang, maka dikirimkan salah seorang anak beliau yang bernama Sutan Makmur untuk menjadi raja disana, sebelum Sutan Makmur sampai ketempat tugas beliau melakukan kunjungan dan inspeksi kedaerah2 takluk Minangkabau di daerah rantau antara lain beliau singgah di istano Gunuang Sahilan di Kampar Kiri Riau, Istano Sutan Gasib di Koto Gasib Siak Riau, Istano rajo Inderagiri di muara sungai Inderagiri Hili Riau, menjadi tamu di Istana Kerajaan Malaka, terus ke Pahang dan terakhir menemui raja Sultan Johor di Johor baru ke Seremban dan menjadi "Yang Dipertuan Luhak Sembilan" tahun 1773M (karena kebanyakan jalan atau me-lewar2 - bahaso Piaman'e ma-lewa2 inkin kamai- maka Sutan Makmur ini digelari "Raja Sulthan Melewar Yang Dipertuan Negeri Sembilan) Kanda Zul, kalau-lah ado Dt. Parpatiah nan Sabatang dizaman munculnya daerah takluk Minangkabau yang bernama Negeri Sembilan ini bahkan sampai pulo bakubua disini pastilah itu bukan Dt. Parpatiah Nan Sabatang bin Cateri Bilang Pandai nan lahia tahun 1152 abad ke12 lima abad yang lalu, baa gak ati da Zul tu? Da Zul jak nyo ambo Tentang kuburan Dt Ketemanggungan menurut hikayat berada di Koto Ranah di daerah Minangkabau yang dikenal dengan kuburan yang dipertuan basusu ampek, Alhamdulillah kok iyoo tu ha, tapi baliak katanyo pertamo Dt. Katumangguangan nan mano kah gerangan beliau? DT. Katumangguangan generasi partamo namo ketek beliau adolah Sutan Paduko St. Paduko gelar Dt. Katumangguangan (lahir 1147M) bin Dt. Sri Maharajo Dirajo ibunya adolah Puti Indo Julito Setelah ayahanda Dt. katumangguangan meninggal, ibunya Puti Indo Julito menikah dengan Cati Bilang Pandai yang dari perkawinan ibunya yang kedua ini lahir adiknya Sutan Balun yang setelah dewasa bergelar Dt. parpatiah Nan sabatang Dt. Ketumangguangan generasi I ini menghabiskan masa tuanya di Bukit Siguntang Mahameru Sumatera Selatan tepatnya didesa Semendo kecamatan Muara Enim Liot (lematang Ilir ogan Tengah) kabupaten Muara Enim (mungkin sanak kito nan di Pusri St. Bangsawan pernah cek & ricek kadaerah ko) mereka persis seperti kita menganut azas matrilinial Sebagai catatan suku Kubu adalah orang Minang yang mengekori dari jauh perjalanan Dt. Katumangguangan menuju Bukit Siguntang namun mereka akhirnya ketahuan dan ditegah agar jangan ikut, cukuplah rombongan kecil yang sudah ada ini saja, mereka disuruh pulang kembali ke Pagaruyuang namun nyasar entah kemana lalu menjadi masyarakat suku terasing yang sekarang kita sebut "Orang Kubu" Nan kalaupun ada kuburan Dt. Katumangguangan didaerah Koto Ranah perlu jugo kito pertanyokan Dt. Ketuamngguangan na mano kah gerangan sebaiknya bila kita berbicara tentang Minangkabau jangan lupa tahun dan tarikhnya biar jelas gambarannya, misalnya "Bundo Kanduang" atau yang populer disebut Dara Jingga itu kurun waktunya sezaman dengan zaman Mojopahit pertama didirikan sedangkan anak beliau yang bernama Dang Tuangku yang dalam babad tanah Jawi disebut Aditiyawarman jelas setarikh dengan patih Gajah Mada kira2 ditahun 1294 hingga awal seribu tigaratusan Sependapat saya dengan kamanakan Gamuik bahwa saat ini praktik perkerabatan asli matrilinial Minangkabau sudah tinggal urek2 nyo sajo lai, yaaa... sisa2 akar rumput saja lagi, ini kan nyata, Mak Ajo Zubir nggak bakalan ngurus kemenakannya karena kemenakannya udah ada yang ngurus yaitu bapaknya sendiri sebagaimana kita2 ini yang kita urus kan istri dan anak2 kita saja, tepatnya orang Minang itu sudah membentuk keluarga batih yaitu ayah, ibu dan anak2 tidak lagi seperti adat Minangkabau kuno mamak mengurus kemanakan, karena kita2 tidak lagi tinggal dirumah gadang kaum istri kita dimana kita harus tunduk kepada pengaruh mamak rumah sebagai penguasa dirumah itu tapi kita tinggal dirumah kita sendiri yang kita beli dari tabuangan uang gaji atau keuntungan manggalas dari hari ke hari jadi jelas mamak rumah nggak bisa macem2 dirumah kita itu, nah itulah lama kelamaan lambat tapi pasti adat Minagkabau itu semakin ciut dan mengecil pengaruhnya lamo bisa ilang ........................ ditelan singa eh masa wasalam abp (om nya Rarach) -----Original Message----- From: -- (*o*) -- [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 16, 2003 10:48 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet.Com] Re:Maqam Datuak Perpatih Nan Sabatang! Jadi maksudnya Om Arman, bisa jadi itu kuburan emang tempat peristirahatan Datuak Perpatih Nan Sabatang, tapi bukan datuak Perpatih sebagai peletak dasar2 adat Minangkabau saat gunung merapi masih sagadang talua ayam ya, Om? Maksudnya itu adalah datuak Perpatih yang lain? Cuma saya jadi bertanya-tanya, apa memang benar ada dua persons itu sebagai titik tolak dan peletak adat istiadat itu di Minangkabau? Apa tidak ada kemungkinan bahwa datuak perpatih dan datuak ketemengungan hanya tokoh ciptaan tukang kaba saja sebagai cerita pengantar tidur? Dalam kehidupan sosial yang belum begitu berkembang, sepertinya manusia agak kesulitan mengungkapkan konsep2 abstrak. Jadi bisa saja terjadi si Tukang Kaba yang hidup beratus2 tahun yang lalu dimana kehidupan sosial belum berkembang namun doi sedikit kreatif dan berfikir bahwa bila "ada sesuatu" pasti ada penciptanya. Maksudnya bila orang Minang memiliki adat yaitu seperangkat tools dalam mengatur kehidupan sosial, pasti ada yang menciptakan. Cuma dari baca2 saya tahu bahwa adat istiadat tidak dibuat begitu saja, tidak terjadi dalam hitungan hari atau bulan seperti orang menyusun undang2 dalam negara modern sekarang ini. Adat istiadat itu terbentuk sepanjang sejarah manusianya. Mengalami try and eror, bongkar pasang, menyusut dan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan suatu masyarakat. Contohnya apakah adat anak dipangku kemenakan dibimbiang di Minangkabau saat ini masih berlaku alias di praktekan? Kalau dimulut sih masih, tapi di tataran empiris? No way lah! Nah, dengan alasan itulah saya tidak begitu yakin bahwa sistem matrilineal, misalnya, ditemukan oleh datuak perpatih dan temannya. Untuk saya lebih masuk akal bila kita katakan bahwa datuak perpatih ini memang pernah hidup, menjadi ninik mamak di Minangkabau, mengalami pengkhultusan individu sebagai pendiri adat akibat cerita bersambung dari mulut kemulut.Jangankan jaman baheula, jaman sekarang saja orang Minang tidak begitu kritis dan lebih suka menerima satu kebenaran sebagai kebenaran mutlak. Jadi bila ada yang mengatakan bahwa datuak perpatih adalah nenek moyang dan sebagai peletak dasar adat orang Minang, di he'eh kan begitu saja. Untuk saya lebih masuk akal jika kita katakan bahwa adat istiadat minangkabau itu terbentuk karena kebutuhan masyarakat secara bersama-sama melalui sejarah dan bukan temuan satu dua orang nenek moyang. Tapi bila ada yang menemukan kuburan datuak perpatih dan dijadikan sebagai objek wisata sejarah misalnya, ya boleh2 saja, nama juga dagang ya, gak? --Gm ---- Original Message ----- From: "Arman Bahar" <[EMAIL PROTECTED]> Bisa jadi itu memang benar kuburan Dt. Parpatiah nan Sabatang, namun paralu di-ingek bahwa urang nan bagala Dt. Parpatiah nan Sabatang itu kan banyak dek karano itu bukan namo yang melekat pada diri seseorang, sebuah gelar nan dipakai turun tamurun bak kecek rang tuo2 kito juo go eh, Ramo2 sikumbang janti, Katiak Endah pulang bakudo, patah tumbuah ilang baganti, pusako turun dari nan tuo ka nan mudo Jadi gala pusako Dt. Parpatiah Nan Sabatang tu indak sorang urang nan mamakainyo doh, turun ganti ba ganti dari satu generasi ke generasi berikutnya -----Original Message----- From: zul amri [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 16, 2003 3:03 PM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [RantauNet.Com] Re:Maqam Datuak Perpatih Nan Sabatang==> versi lain. Mengenai keberadaan makam Dt Parpatih Nan Sabatang di Desa Munggu Selayo Solok, yang diangkat oleh Uni Ries , maka untuk melengkapi informasi tersebut saya sampaikan pula sebuah versi lain dari keberadaan Dt Parpaith Nan Sabatang sbb: Selesai memberikan amanat kepada orang orang cerdik pandai dan basa batuah didalam keselarasan bodi Caniago , yang dikenal dengan kata nan empat , beliau berucap bahwa beliau akan pergi ke Selayo Solok dan belum tentu kapan akan kembali lagi , ini suatu pertanda bahwa beliau memang pernah ke Selayo Solok Tapi dilain kesempatan ada juga yang menyebut , bahwa Dt Perpaith nan sebatang sesampainya di Selayo Solok , melanjutkan perjalanan ke Malaka ( Malaysia sekarang) Dan berdiam dinegeri Sembilan . Dan sepanjang cerita orang orang , disana juga ada kuburan Dt Perpatih Nan Sabatang yang disebut Makam Dt Patih . Mengenai adat istiadat, negeri Sembilan ini persis sama dengan adat Minangkabau , pusaka turun ke kemanakan . Sedangkan kuburan Dt Ketemanggungan menurut hikayat berada di Koto Ranah di daerah Minangkabau yang dikenal dengan kuburan yang dipertuan basusu ampek, Tapi mana yang benar dari kedua versi ini , wallahualam bissawab Wassalam : zul amry (55+) di kuta bali ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Ingin memasarkan produk anda di web RantauNet http://www.rantaunet.com Hubungi [EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED] ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/daftar.php ---------------------------------------------------- Berhenti menerima RantauNet Mailing List, silahkan ke: http://www.rantaunet.com/unsubscribe.php ========================================