Assalamualaikum ww
 
Maaf mamak & sanak R/N nan dirahmati Allah, kan buliah sato pulo ambo sakaciak?
 
Sabana-nyo kan iyoo, Itulah guno-nyo milis R/N ko, kito bisa nasehat menasehati dengan sabar, antah kok indak tu?
Kok ambo sabagai "Mamak Reformasi" bak predikat nan diberikan sanak Mulyadi St. Bangsawan di Pusri Palembang tu, iyoo indak ka-jaran2nyo doh untuak manyampaikan nan ka elok itu (bukan elok manuruik ambo sajo doh), but please check & recheck
 
Jadi pasan ambo
"jangan lakukan (yang batil) itu, masih ada waktu kok untuk melakukan dengan baik dan benar"
 
Ehh.... yang mana tuh yang benar itu wahai makmalin pks?
 
Itu tuuuh .... nan taralah juo, nan kito pabincangkan ka-patang tu juo, kito ulang2 baliak dih:
 
"HENDAKLAH KAMU MENJADI UMAT YANG MENYERU KEPADA KEBAJIKAN, MENYURUH KEPADA YANG MAKRUF DAN MENCEGAH DARI YANG MUNGKAR, MEREKA LAH ORANG2 YANG BERUNTUNG" (QS Ali Imran: 104)
 
Masih ingek kan, itu tuuu waktu mak malin di-semprit oleh pe-tinggi2 R/N karano dituding telah melakukan "Prakampanye" dimilis kito ko
 
Nah bagi mak malin balaku do'a:
"Ya Allah, tunjukanlah kepadaku bahwa yang benar (haq) itu adalah benar (haq) dan beri-lah aku kekuatan untuk melaksanakan-nya, dan tunjukkanlah kepadaku bahwa yang salah (batil) itu adalah salah (batil) dan berilah aku kekuatan untuk memperbaikinya, amiin"
 
Manuruik mak malin, kalau ora isyoo memperbaiki dengan tangan / perbuatan, minimum kita perbaiki dengan nasehat menasehati (dengan kata2/mulut) dan kalok masih ora isyoo juga, yaaa ... dengan diam, namun dengan diam itu menunjuk-kan selemah2nya iman kita
 
Menurut mak malin kita masih punya waktu cukup kok untuk memperbaiki kebatilan2 ini dengan perbuatan2 nyata kita, iyaa .........  itu tadi mau-nya ikut terjun langsung dalam proses ke-arah itu
 
Namun kalau nggak bisa mana lah tahu waktu, tenaga dan fikiran kita nggak cukup luang untuk itu, silahkan dukung dan support usaha2 yang dilakukan saudara2 kita yang se-iman se-aqidah ke-arah itu, insya Allah sumbangsih kita akan sangat berarti
 
Semoga Allah SWT membukakan hati kita untuk tetap berada digaris terdepan dalam perjuangan menegak-kan Amal Ma'ruf Nahi Munkar dimanapun kita berada baik didunia maya ini maupun didunia nyata dilingkungan masing2 siapapun kita atau dari institusi manapun kita, just do it, Amiin
 
wasalam
abp
makmalinpks
(pasan mamak malin:
"kok mamak & sanak lai yakin .... sokonglah, kok lai tabik simpati .... do'akan lah semoga tercapai, namun kok mamak & sanak ragu baru hinggo kini ko, ........... palajari dan amati dulu (tapi jan lamo2 mek, katinggalan kureta kito beko), tapi kok mamak maraso gensi atau EGP .... itu hak mamak & sanak, kito akan tatap maharagoi)
-----Original Message-----
From: Adrisman Yunus [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, November 14, 2003 12:14 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Re ( 2 ): [RantauNet.Com] interesting article....

Assalamu'alaikum wr wb.
 
Ibu Rahima dan dan sanak lainnya di palanta ini, Saya sependapat dengan ibu rahima mengenai kasus sogok menyogok ini, kita sebaiknya tidak menutup mata dengan fakta yang ada disekitar kita selama ini.
Sogok menyogok  sudah menjadi darah daging bangsa kita yang tertanam jauh sejak masih jaman mataram dulu ( mungkin lebih jauh lagi...? ). Cuma nama dan caranya saja yang berbeda, kalau dulu disebut dengan "upeti" sekarang dengan istilah "administrasi".
Kalau dulu jaman hinduisme itu terjadi, ya.. kita nggak bisa apa apa, mungkin saja di kitab wedha sana nggak ada larangannya.
Tapi sekarang kita yang katanya memegang teguh qur'an + hadits, tapi masih saja melakukan hal yang sama, rasanya benar benar naif. 
 
Kita yang menjadi penganut agama islam terbesar didunia, seharusnya merasa malu karena nyatanya mempraktek agama dan pendalaman teori tidak pernah seiring sejalan.
 
"Yang nyogok dan yang disogok keduanya ada di neraka" (Arrosi wal murtasai kilahuma fin nar), kalau hadis yang singkat ini dilaksanakan dalam segala hal di Indonesia ini sudah menjadi negara adil dan makmur yang dicita-citakan kita semua.

Perlu kiranya kita semua ketahui bahwa setiap apa yang kita pilih apalagi memilih untuk calon pemimpin ini semuanya oleh Allah SWT akan dimintai pertanggung jawaban / ditanya oleh Allah SWT nanti di hari penghitungan amal ? yaumul hisab / hari kiamat "(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah." (QS. Alinfithar/82:19) , bahwa semuanya itu termasuk kita dalam memilih pemimpin akan dimintai peratanyaan oleh Allah SWT seperti dalam firmanNya:

"Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS.17:36), dan jelas sekali haram hukumnya dan diancam dengan neraka kalau kita memilih pemimpin-pemimpin orang-orang munafik atau orang kafir.

Wassalam..
 
AYTanjuang (41).
 
PS. yah asal jangan pilih kucing dalam karung saja, yang dulu teriak teriak perempuan haram jadi pemimpin, eh.... setelah dapat jatah pada diem adeeemmmmm.


Rahima <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Waalaikumsalam.Wr.Wb.

Da Zul,..apapun namanya,kalau duit di pungut melebihi
kadar biaya " Administrasi ",saat itu,sama saja
dengan menyogok.Dan ini hitung-hitungan kata kita,tapi
realitanya berbicara lain kan..? Bukankah DPRD,DPR
selama ini justru yang terbanyak KKN nya..??.
di delete......
> Rasulullah SAW bersabda : " Allah melaknat orang
> memberi sogok dan yang di kasih sogok ".

Kirim email ke