Assalamu'alaikum WW Jadi....nggak jadi nich "urang awak" jadi DKI 2 ? baa kok target-nyo indak Indonesia 1 y.a.d......, bana nan indak buliah disabuik untuak Pak Ucu......hhhmmmmmmmm.... bersaing mamak rumah samo urang sumando......, atau urang sumandi RI-1 , mamak rumah RI-2, Dino Patti Jalal Menlu, Bachtiar Chamsyah Menko Kesra, Bang Yusril Menko Polkam, Bang Tif Sembiring Mendagri, Bu Mutia Men Pem Perempuan, Pak Gamawan Fauzi jadi Mendagri.....
Wassalam Pada tanggal 31/05/07, jabok <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > yup sampai itu setuju bang... > > lagi pula kita tidak sedang berbicara rumah saya ataupun rumah abang... > > permasalahannya apakah orang tersebut berkembang secara baik, tidak > berkembang dengan kedip kiri kedip kanan... > > klo iya baik, maka teori friedman berada dalam kondisi ideal yang pas... > tapi klo tidak, mau sekaya dan terpenuhi apapun dirinya... pastilah tidak > ada namanya pelayanan publik... > > klo iya, kenapa sekarang banyak perusahaan berbenahketika regulasi CSR > (corporate social responsibility) digalakkan... karena memang pada dasarnya > homo homini lupus... pemanfaatan yang satu bagi yang lain... klo pun dlam > kaca mata makro banyak pegawai yg dipekerjakan.. . tapi secara mikro, apakah > pembayaran tep[at waktu, sesuai UMR kah, dzalim apakah tidak... > > dan kembali lagi, teori friedman gugur karena kedinamisan sifat manusia... > > mau abri, mau pengusaha, mau kalangan akademik, dsb...klo memang tidak > punya sense of PSR (personal social responsibility ^_^) ya sama saja > hasilnya... > > salam, > jabok > > > > > benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > kalau gak salah dulu kita juga sudah memperbincangakn perihal > mengatasnamakan kepentingan orang banyak ini bok... > > merujuk lagi ke teori milton friedman yang bunyinya kira2 begini, orang > yang mengejar kepentingan pribadi seringkali sesungguhnya melayani > kepentingan publik dan orang2 yang mengaku melayani masyarakat sesungguhnya > dia melayani kepentingan pribadinya sendiri. > > bila individu memperbaiki dirinya sendiri, menyejahterakan kehidupannya > maka tanpa perlu direncanakan akan terbentuk komunitas orang2 baik yang > akhirnya membentuk masyarakat yang baik pula. sebaliknya kita melihat orang2 > yang menyatakan melayani kepentingan masyarakat cenderung memperkaya dirinya > sendiri maka terjadilah KKN yang menyengsarakan masyarakat keseluruhan. > > contohnya pengusaha yang sukses dan mempekerjakan banyak orang > sesungguhnya dia mengejar kepentingan pribadi dulu tapi secara tak langsung > dia menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat...makanya saya sekarang > cenderung menyukai kalangan pengusaha yang masuk ke wilayah politik. minimal > dia tidak mengejar kepentingan pribadi lagi karena semua sudah terpenuhi, > beda dengan orang yang mencari penghidupan lewat jabatan politis > tersebut..saya lihat kecenderungan pengusaha masuk kewiayah politik ini > makin kentara..kita tunggu sajalah gebarakan mereka.. > > > > jabok <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > yup setuju bang... > > klo masalah pemerkosaan atas ama etnis itu juga salah bang... > tapi memfokuskan pada beberapa etnis juga gak bisa dibenarkan bang... > > sebenarnya gak perlu ada mengatasnamakan etnis > dengan kata d real elite member pasti dengan mudahnya masuk ke masyarakat, > mudahnya di usung oleh masyarakat, dan akhirnya tak perlu ada yang abang > sampaikan tadi... > > nan terjadi di minang tu memang jamak seperti itu bang... > "tembak" ajo... bukan masalah sopan... berbuat untuk orang banyak perlu > didukung... berbicara atas nama orang banyak... weitssss.... tunggu dulu... > > masalah pengusungan etnis memang seharusnya gak perlu, sama gak perlunya > pembatasan wilayah minangkabau menjadi beberapa propinsi... ketika etnis itu > sudah tidak diberikan legitimasi dalam kedaulatannya, ya berarti siap aja di > gedor... > > pengamatan wak pribadi... > irian jaya, sampai saat ini etnis di irian jaya tidak menggedor kayak > etnis minang dan bugis... karena kedaulatannya cukup ditempuh ke propinsi > ntah klo pemekaran yg sekarang ini, tapi nampaknya tidak, karena suku2 di > irian gak sebesar minangkabau... [sori pren..] > > sama dengan yogya, kedaulatannya diberi... solo... banten, sunda.. dsb... > sampai wilayah kedaulatan minangkabau itu ada lagi... mungkin etnis2 > minang nggak akan banyak di ibukota... > > salam, > jabok > > > ayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Saya ingin bercerita sedikit, ketika manajer kampanye salah seorang > cagub DKI dalam suatu suasana santai menanyakan kepada saya tentang akan > majunya beberapa cawagub asli Minangkabau. Dia menyoroti dua cawagub asal > militer yang sama sama mengklaim didukung komunitas Minang di jakarta. Dia > terheran heran kalau memang merasa mewakili masyarakat minang kenapa tidak > salah satunya mundur dan membiarkan yang lain maju ini malah saling > mengklaim dukungan yang tidak sehat padahal belum tentu kepilih. Saya hanya > bisa nyengir dan memberikan jawaban yang saya tahu pasti tidak cukup > memuaskan beliau. > > > Ingin rasanya saya terus terang saja mengatakan bahwa organisasi yang > dibawa-bawa oleh cawagub tersebut bukanlah reperesentatif masyarakat Minang > jakarta sungguhan alias organisasi karbitan. Namun tidak jadi saya katakan > karena hanya akan memperburuk stigma negatif orang minang dibenak orang > lain. > Saya pikir salah satu sumber ketidakberesan negeri ini adalah perilaku > elite. Mayoritas elite yang muncul saat ini berasal dari kelas menengah. > Dalam buku "Kelas Menengah Digugat" (1993) terdapat tiga embrio kelas > menengah baru Indonesia. Pertama, mereka yang menjadi kelas menengah baru > karena keturunan. Ukurannya, mungkin warisan keluarga. Kedua, kelas menengah > yang muncul karena hasil kolusi dengan birokrasi, yaitu mereka yang dekat > dengan kekuasan. Ketiga, mereka yang menjadi kelas menengah karena tingkat > pendidikan yang mereka tempuh. Sebagian dari kelas menengah ini, di kemudian > hari menjadi bagian dari kelas elite. Merekalah yang mendapat semacam > kewenangan untuk mengatur kehidupan kelas rendahan, yang memang mayoritas di > Indonesia, baik karena terjun ke politik, atau karena mendekat ke elite > politik. > > > Elite-elit inilah yang kemudian ketika ada pesta pilkadal bermunculan > sebagai kekuatan rakyat atau komunitas tertentu kemudian mengumpulkan massa > atau membuat organisasi etnis tertentu. Dengan entengnya mereka menyatakan > diri mewakili basis massa yang ribuan bahkan jutaan jumlahnya. Padahal semua > orang tahu organisasi karbitan macam ini sama sekali tidak berakar kebawah > bahkan bagian dari etnis itu sendiri tidak mengetahui keberadaan organisasi > tersebut. Istilah saya ini merupakan pemerkosaan terhadap identitas etnis > oleh elite etnis itu sendiri. teknik pengelabuan masyarakat ini adalah > perilaku busuk yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang yang mengaku > terpelajar tersebut. > > > Saya bukannya anti untuk mengangkat identitas etnis dalam pilkada jakarta > ini. yang saya anti adalah teknik pengelabuan masyarakat yang terjadi saat > ini. adalah sah saja kalau sekiranya komunitas Minangkabau secara realitas > satu suara dan memberkan dukungan ril kepada salah satu kandidat tertentu > dengan deal deal tertentu misalnya. Namun jangan sampai mengorbakan citra > dari identitas keminangkabau itu sendiri jadi butuh strategi dan kebijakan > yang terukur dalam hal ini tidak asal sradak sruduk saja. > > > kesimpulannya, perilaku elite Minang ini harus kita kendalikan sehingga > teknik pengelabuan masyarakat ini tidak terus menerus terulang dan > meninggalkan noda dalam bangunan peradaban yang susah payah kita bangun . > > > > > --------------------------------- > Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. > Play Sims Stories at Yahoo! Games. > --------------------------------- > Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're > surfing. > > --------------------------------- > Get the free Yahoo! toolbar and rest assured with the added security of > spyware protection. > > > > > > > --------------------------------- > Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, > news, photos & more. > > > -- Z Chaniago - Palai Rinuak - Kaganti sawah jo ladang --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan email yang terdaftar di mailing list ini. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---