Tarimo kasih Yang dibahas di Banduang adalah dalam kaitan pariwisata Masa indak 
ado nan bisa di lestarikan dan di multi gunakan peninggalam nan bermanfaat 
barang lamoko Pasti menarik kalau dipoles dedikit ditempat yang memang ada 
manfaatnya Iko memang dipertanyakan dunsanak kito nan alah lamo tingga di Eropa
chaidir N Latief   


----- Original Message ----
From: benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, June 5, 2007 9:08:56 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Kincir Air untuk Sawahku

Pak Chaidir..kincir iko memang menarik, katiko urang dijawa masih manimbo ayia 
pakai embe urang awak lah pakai kincia..

namun baa kini deklah jarang ambo raso bukan masalah otak urang minang. kincia 
ayiako kan kagunoan dek urang awak umumnyo untuak manyauak ayia dari batang 
ayia ka sawah, manumbuak padi dsb nyo. kiniko urang lah pakai irigasi untuak 
maaliri sawahnyo jo ayia atau malah ado nan pakai masin pompa ayia kalau tibo 
musim paneh. Baitu pulo manumbuak padi lah pakai heuler/rice milling nan labiah 
praktis. akhianyo kincia ko ndak tapakai lai.

kalau di ulando kincia ko bukan kincia ayia melainkan kincia angin nan bisa 
dimanfaatkan untuak generator listrik dsb nyo. angin memang banyak disinan jadi 
mubasir bana kalau ndak dimanfaatkan, ambo caliak di chino dan timur tengah lah 
mulai lo manggunokan kincia angin ko untuak pembangkik listrik dengan kapasitas 
ribuan kilo volt.

Kincia ayia dengan pola yang sederhana namun hasil yang optimal ko memang suatu 
invention yang bagus dan layak untuak dicatat sejarah sebagai hasil karya yang 
brilian untuak masonyo...

salam

Ben

chaidir latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
dunsanakmantari sutan dan para dunsanak
 
Kami di Bandung maadokan diskusi pariwisata Masalah kincia manjadi salah satu 
topik Baa ko Balando mampu mempert5ahankan kincia mereka Bahkan 
dikembangkanngan dimanfaatkan tidak hanyo pariwisata tapi juga komersial multi 
guna 
Katanya urang Minang OTAKnya jalan Itu kalabihan urang Minang Tapi kok indak 
berkembang yo
Nampaknyo memang tidak hanya manunggu urang dikampuang Mambao pikiran ka 
permukaan sebagai tahap awal Baa kelanjutannyo
Chaidir N Latief
   


----- Original Message ----
From: Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, June 4, 2007 10:20:54 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Kincir Air untuk Sawahku


===Bagian Seri Jejak Seorang Kampung nan Lagi Kampungan: UBGB===


Kami punya sebidang sawah di pinggir batang sinamar.  Sebenarnya bukan sawah 
kaum saya, itu adalah sawah kaum malayu.  Cuma sudah sekian lama tapandam pada 
kaum kami.  Namanya sawah taruko, luasnya sekitar satu setengah hektar.  Hanya 
ada 3 petak sawah, untuk hamparan seluas itu.  Di kampung saya disebut Lupak.  
Yang terluas adalah lupak godang, luasannya sekitar satu hektar.  Sisanya 
adalah lupak muko bosuik dan lupak panjang.
 
Karena berada di pinggir sungai, tekstur tanahnya sedikit berpasir.  Akibatnya, 
air tak bisa bertahan lama di sawah.  Merembes ke dalam tanah.  Sehingga demand 
sawah ini akan air sangatlah tinggi.  Air banda tak pernah cukup.  Sehingga 
dibutuhkan irigasi tambahan untuk mengairi sawah.  Beruntung sawah ini terletak 
di pinggir sungai. Parumahan untuk kincirnya juga cukup baik.  Air deras, 
tebing lumayan curam, bisa dimasuki mobil pula walaupun jalan tanah.
 
Aku sering menemani kakek memperbaiki kincir.  Terutama ketika pulang kampung 
disaat musim libur tiba.  Kalau ketika libur tiba, pekerjaan di sekitar kincir 
sangatlah menyenangkan.  Karena banyak bermain airnya. Tapi ketika kami sudah 
tinggal di kampung, pekerjaan ini terasa berat dan menjemukan.  Bermain air tak 
lagi indah.
 
Kincir air terdiri dari berbagai bagian.  Cuma, tidak semuanya istilah 
teknisnya saya bisa ingat lagi.  Yang saya ingat hanyalah bosuik, amo-amo, 
lantak, kabuang dan palanta kincia.  Yang lain saya lupa.  Bosuik adalah pipa 
bambu yang mengaliri air ke sawah.  Amo-amo adalah semacam jari-jari pada 
kincir.  Lantak, kabuang dan palanta saya rasa kita semua sudah tahu.  Untuk 
amo-amo ini aku punya cerita banyak.  Setiap kincir biasanya akan mengganti 
seluruh amo-amo ini setahun sekali.  Masanya bagi kincir untuk over haul.
 
Amo-amo terbuat dari kayu, lurus berdiameter 5-7 cm.  Kayu ini bukan kayu 
biasa, haruslah kayu yang kuat.  Dan jenis kayu amo-amo ini sudah tidak ada 
lagi di tengah kampung.  Mencarinya harus di hutan primer.  Karena biasanya 
kayu di hutan primer, lurus, teksturnya kuat.  Mungkin karena efek kompetisi 
memperebutkan hara dan sinar matahari.  Tempat yang biasa kami kunjungi mencari 
amo-amo ini adalah di sebuah bukit di pinggir kampung.  Biasanya mamak-mamak, 
urang sumando, anak pisang berkumpul pada suatu hari untuk mencari amo-amo.  
Satu hari disisihkan untuk berangkat ke bukit.  Membawa peralatan perang.  
Mengambil amo-amo secukupnya.  Diturunkan ke bawah bukit dan ditumpuk dipinggir 
jalan.  Dan nanti akan tiba mobil menjemput.
 
Setelah itu, amo-amo akan dipotong sama panjang sesuai jari-jari kincir yang 
akan dibuat.  Lalu direndam selama seminggu di sungai.  Baru amo-amo siap di 
pasang.  Amo-amo akan dipasang di sebuah dudukan yang istilah teknisnya saya 
lupa.  Dudukan ini terbuat dari sebuah potongan kayu besar, sepelukan orang 
dewasa.  Dibuat bulat, tengahnya dibolongi buat bakal sumbu kincir,  Bagian 
luarnya akan dipahat berlubang petak-petak, tempat amo-amo akan ditancapkan.  
Kakekku biasanya membuat sendiri dudukan ini.  Kalau waktu mepet, beliau akan 
meminta bantuan Angku Sulan dari kampung sebelah(Nama aslinya Ruslan).  Aku dan 
mamak-mamakku, memanggil Angku Sulan ini Profesor Kincir.  Karena beliau memang 
cukup mumpuni mengurusi kincir.
 
Seminggu amo-amo direndam, adalah waktu menyiapkan kabuang, palanta kincir, 
basuik dan sebagainya.  Aku hanya bisa mengerjakan pembuatan basuik.  Bambu 
dipotong-potong sepanjang dua meter.  Lalu dibolongi, dengan dilantak pakai 
suli.  Trus ujungnya dipapat-papat agar bisa masuk ke potongan bambu lain.  Tak 
lupa, buku-buku di ruas bambu dihilangkan.  Sebagai pencegah kebocoran di 
sambungan, digunakanlah sabut kelapa.
 
Setelah semua selesai.  Kincir siap ditegakkan.  Pak Sulan pun tiba dari 
kampungnya.  Lalu mulai memasang amo-amo.  Kabuang.  Rotan pengikat ujung 
amo-amo.  Memasang anyaman bambu di sela amo-amo agar air bisa memutar kincir.  
Ketika kincir mulai berputar, kabung mulai dipasang dan air bisa masuk ke bak 
penampung di atas rasa cape langsung hilang.  Tinggal kaji menurun memasang 
basuik dan memastikan tak ada kebocoran sampai kesawah.  Sawah mulai tergenang. 
 Buat lumpur dan benih pun siap disemai.
 
UBGB
 
Hari ini kincir itu masih berdiri
Bersela berputar seiring musim tanam
Menunggu masa tergilas peradaban



Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 






The fish are biting.
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.


Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.


 
____________________________________________________________________________________
The fish are biting. 
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke