Manurui ambo yang penting adalah NILAI NILAI yang ada dalam adat budaya 
Minangkabau Apakah generasui muda atau sebagaian besar urang Minang  masih 
menghayatinyal
Chaidir N Latief


----- Original Message ----
From: Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]>
To: Ronal Chandra <RantauNet@googlegroups.com>
Sent: Thursday, June 7, 2007 1:35:53 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Perspektif politik orang minang dalam pilgub DKI


Masalah tranformasi adat kepada para pemuda berkaitan erat
dengan sejauh mana relevansi adat dengan kehidupan sekarang.

Walaupun bukan penelitian ilmiah, kalau ukuran keminangan itu diukur
secara geneologis maka sebetulnya banyak orang-orang minang memiliki
prestasi-prestasi, banyak para pemuda-pemudi (minang)  yang mencetak prestasi
tanpa teridentitas sebagai orang minang, padahal mereka-mereka itu
keturunan dari orang-orang minang asli.

Masalahnya apakah mereka masih termasuk sebagai bagian dari output budaya
minang ? Karena mereka itu orang minang yang tidak memakai budaya
minang.

Oleh karena itu ketika kita menginginkan revitalisasi adat (budaya
minang) maka yang dihadapkan adalah kontekstualisasi  zaman itu sendiri.

Kalaulah dari segi filosofinya maka adat minang kaya dengan makna yang
universal, misalkan alam takambang menjadi guru,  filosofi ini
tampaknya lebih terpakai kepada bangsa  Amerika, Jepang, Jerman,
yang bergiat dalam bidang peneltian,riset, dll  walaupun mereka itu tidak
mengenal adat minang.

Sejauah manakah masalah keminangan itu diukur atau point of view bahwa
itu merupakan masalah keminangan?
Dengan pertanyaan dan jawaban berikut mungkin kita bisa melihat sejauh
mana orang minang concern terhadap suatu persoalan

Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan banjir di Jakarta ? "
Jawab : "Karena ada warga minang yang ikut kebanjiran."

Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan gempa di Jogja? "
Jawab : "Karena ada warga minang yang rumahnya ikut roboh akibat
gempa."

Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan kasus IPDN ? "
Jawab : "Karena ternyata salah satu dosennya(Inu)  orang minang"

Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan gempa di Sumbar ? "
Jawab : "Jelas dong, karena tanah airnya"

Tanya : "Apa hubungannya orang minang dengan Palestina ?
Jawab : "...???? "

Dari  tanya  jawab  itu maka bisa diambil benang merah bagaiamana orag
minang melihat suatu persoalan ?

Menjadi pertanyaan apakah tokoh semacam Moh Hatta, Agus Salim, Natsir,
Syahrir  dll,  mereka  menjadi  berperan  dalam pentas nasional karena
output budaya minang ? Atau jangan-jangan mereka berhasil karena telah
keluar  dari  koridor  budaya  minang.  Atau kita mengklaim mereka itu
masih orang minang hanya berdasar pada faktor geneologis saja.

Wassalam

Arnoldison


Tuesday, June 5, 2007, 8:06:09 PM, you wrote:

RC> Wa'alaikum Salam Ayah Saaf, Da Hendara dan Arnoldison.

RC> Postingan da Hendra ini salah satu favorite saya dan jarang sekali saya 
lewatkan walaupun diwaktu yang sedikit karena netralitas postingannya yang 
membuat saya selalu ingin membacanya :-)

RC> Mungkin sudah waktunya kita orang awak merenung, meredam semua emosi dan 
menganalisa kembali kehadirannya sehingga kita mampu melihat sebesar apa kita 
sebenarnya.

RC> Dulu ketika sterling seagrave menulis buku tentang lord of the rim dan 
menceritakan bagaimana para pendekar taipan mengusai dunia terutama asia saya 
langsung berpikir pasti ada yang salah dengan
RC> orang awak.

RC> Saya termenung kenapa cina bisa menghasilkan hua kiau tapi kenapa kita gak 
bisa menghasilkan Minang Kiau ? dan dalam bukunya tersebut pun tertulis uranga 
awak punya kemampuan lebih besar dari
RC> etnis lain untuk menandingi kekuatan cina kiau ?

RC> Saya pikir sudah waktunya kembali menganalisa kekuatan urang awak, tidak 
dengan lagi pendekatan merasa besar dan dominan tapi dengan cara menyatukan 
semua potensi yang dimiliki untuk menjadi satu
RC> kesatuan yang kokoh.

RC> Saya melihat ada yang salah dalam pola pengkaderan generasi Minang yang 
tumbuh. Itu artinya emang ada yang perlu diluruskan dalam sistem sosial 
masyarakat Minang dikampung. Sehingga kader yang
RC> dihasilkan kader yang mampu bersaing dan berkompetisi bukan lagi kader yang 
opportunis, mencari kesempatan dalam kesempitan dan kader yang hidup dalam 
ketidakmampuan.

RC> Tapi semua tentu dikembalikan kepada masyarakat itu sendiri untuk memilih 
dan tentunya emang tidak enak menjadi yang kalah, apalagi ketika kekalahan 
direspon dengan sangat agresif jyang ustru
RC> menimbulkan potensial konflik dan kembali membenamkan ras yang dulu 
dihormati ini.

RC> Regards
RC> Ronal Chandra






       
____________________________________________________________________________________
Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play 
Sims Stories at Yahoo! Games.
http://sims.yahoo.com/  
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke