Refnil dodi
  Asyik juga pantunnya saya suka
  untung saya ndak punya pangkat  jadi bisa ditemui kapan saja dan dimana saja  
he,,he 
   
  salam dan do'a
   
  K Suheimi

Refnil dodi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            Assalamualikum pak Suhaimi
   
  Harum baunya sibungalah tanjung
  Harum semerbak diwaktu bagi
  Jika pangkat semakin membubung 
  Semakin susah untuk ditemui
   
  wassalam
    ----- Original Message ----- 
  From: suheimi ksuheimi 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; RantauNet@googlegroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, June 06, 2007 12:21 PM
  Subject: [EMAIL PROTECTED] P a d i
  

  
  P  A  D  I
   
  Oleh : Dr.H.K.Suheimi
   
   
  Bak ilmu padi kian berisi kian runduk, selalu merendah diri 
  tidak sombong. Merunduk pelambang tidak angkuh dan tidak sombong. 
  Merunduk  agar  orang  mudah memetiknya dan  tidak  terluka  oleh 
  daunnya. Kalau sudah berisi dan sudah masak ia ingin di petik dan 
  ingin  di tuai. Lalu dia merunduk dan merendah agar  orang  mudah 
  memanennya  agar orang mudah memetik hasilnya.  Merunduk  berarti 
  padi  rela  untuk  di petik. Padi rela untuk  di  sabit.  Semakin 
  berilmu  seseorang  semakin merunduk dia semakin  ingin  ia  agar 
  ilmunya  itu di petik dan di sebar luaskan. Ilmu  akan  bertambah 
  kalau dia di berikan. Dan untuk memudahkan orang lain memetik dan 
  menimbanya  dia  merunduk, menandakan dia suka di petik  dan  dia 
  suka di timba.
   
  Ketika saya belajar ilmu konseling. Satu hal yang  diajarkan 
  dan  sangat berkesan ialah. Kalau kita berbicara  dengan  konseli 
  atau  dengan orang lain rundukkanlah sedikit badan  kearah  orang 
  tersebut. Dengan merundukkan badan kearah orang lain melambangnan 
  kita suka akan kedatangannya dan kita bersedia untuk  menolongnya 
  "What can I do for you" Adakah sesuatu yang bisa ku perbuat untuk 
  mu,  aku ingin membantumu. Merundukkan badan  sedikit  perlambang 
  kita  ada respek dan kita ada perhatian pada orang  lain.  Dengan 
  adanya perhatian itu, maka orang yang datang merasa di perhatikan 
  dan  di  pedulikan,  dan orang lain itu merasa  dekat  dan  akrab 
  dengan kita. Maka curahan perasaan dan emosi serta curahan perka&shy; 
  taan akan mengalir dengan lancar. Keakraban akan terjalin, terasa 
  kesediaan kita untuk diminta dan kesediaan kita untuk di timba. 
   
  Merunduk  berarti kita mendekat, mendekat berarti  dekat  di 
  mata dan dekat di hati. Mata adalah pelita hati, dari mata  turun 
  kehati. Maka "kontak mata harus selalu di pertahankan", kata guru 
  saya  ketika memberikan pelajaran konseling. Dari mana  datangnya 
  lintah, dari sawah turun kekali. Dari mana datangnya cinta,  dari 
  mata jatuh ke hati. Merunduk dan bertatapan mata akan  melahirkan 
  rasa cinta dan menimbulkan rasa ingin menolong. Orang yang lebih, 
  orang yang tinggi dia akan merunduk untuk dapat meringankan beban 
  dan derita orang lain. Bak ilmu padi kian berisi kian runduk.
   
   
  "Sekali-kali  jangan  kau tarik atau  kau  busungkan  dadamu 
  ketika  berhadapan dengan orang lain. Jangan  tinggikan  kepalamu 
  dan suaramu" Kata guru saya. Karena dengan menarik badan, berarti 
  kita menjauh, dengan membusungkan dada terkesan menyombong.  Maka 
  kalau kita menjauh berarti tak mau di dekati, orang lainpun  akan 
  menjauh  dan  akhirnya  kita tak bisa dekat  dengan  orang  lain, 
  komunikasipun  akan tersendat-sendat. Menarik badan berarti  kita 
  menjauh  dan menciptaan jurang pemisah dengan orang  lain,  nanti 
  kitapun kan terpisah dan tersisih dari pergaulan hidup.
   
  Tak  jarang kita lihat, apabila seseorang mulai  berpangkat, 
  maka  semakin tingi pangkatnya, semakin berubah gayanya,  semakin 
  banyak tanda-tanda kebesarannya, semakin busung dadanya,  semakin 
  besar  hidungnya  dan  semakin congak  kepalanya.  Berat  baginya 
  merunduk dan berat baginya mendekat, serta sulit di dekati. Harus 
  orang lain yang tunduk padanya, harus orang lain yang hormat  dan 
  harus  orang lain yang menyapanya "Tabik tuan..". Yang  berkepen&shy; 
  tingan kan bukan aku, yang berkepentingan kan dia. 
   
  "Harum  baumu  si bunga tanjung", kata sebuah  lagu.  "Harum 
  semerbak diwaktu pagi. Tinggi pangkatmu bagai dianjung.  Ingatlah 
  ingat jatuh ke bumi" 
  
  Memang semakin tinggi kita dianjung, semakin sakit jatuh  ke 
  bumi. Saat-saat jatuh tidak kan lama, sebagaimana jabatan yang di 
  pegangpun tak akan lama. Kalau ketika diatas tak terbiasa  merun&shy; 
  duk,  maka betapa sulit nanti kalau sudah jadi orang  biasa  juga 
  payah merunduk. Betapa pedihnya, kalau kita tiba orang  berjalan. 
  Kita datang orangpun pergi dan melengah.
  
  Pangkat  adalah amanah, jabatan adalah kepercayaan  yang  di 
  limpahkan.  Semakin  tinggi pangkat seseorang dan  semakin  besar 
  jabatan yang di pikul, semakin besar tanggung jawab seseorang dan 
  semakin  dekat dia pada Tuhan. Orang yang bersyukur adalah  orang 
  yang  menjalankan amanah. Di pundaknya terpikul beban dan  peker&shy; 
  jaan yang berat untuk menolong dan meringan beban serta  penderi&shy; 
  taan,  orang-orang kecil bawahannya. Semakin berat beban yang  di 
  pikul seharusnyalah semakin runduk si pemikul. Jangan sampai yang 
  diatas memijak dan memeras yang di bawah. "Hati-hati yang diatas" 
  kata  sebuah pepatah. "Yang dibawah koknyo menghimpit". Ya,  adat 
  kita mengatakan yang akan menghimpit kita itu bukan orang diatas. 
  Jatuh  dan terhimpitnya seseorang di sebabkan oleh hal-hal  kecil 
  atau  oleh  orang-orang yang di bawahnya.  Yang  diatas  biasanya 
  adalah  payung.  Payung berfungsi memayungi dan  melindungi  yang 
  bernaung  di  bawahnya. Biar dia kena hujan  atau  terbakar  oleh 
  teriknya matahari, asal orang dibawahnya terlindung.
  
  Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman Suci_Nya dalam al 
-Qur'an surat Al-Mu'minun ayat 88:      "Katakanlah  olehmu "Siapakah yang 
menguasai segala  sesuatu    
dengan  penuh  kekuasan_Nya? Yang melindungi dan tidak  ada  yang    
dilindungi (dari azab_Nya) jika kamu tahu".    
   
P a d a n g  penghujung Agustus 1995    
   
   
    
---------------------------------
  Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
 



       
---------------------------------
Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke