Pikiran sanak kito Mantari Sutan  memang sesuatu yang paralu dipikiakan Harta 
bersama itu jelas kaumnya Sekali di serifikatkan tidak mungkin dibagi bagi Nan 
paralu diantisipasi adalah dalam pemanfaatannya Kalau seluruh umat harus 
maneken disinan juo pangka bencana Indak kabarubah juo nasib Kalau mental 
denbat dan batangka alun abih juo
Chaidir N Latief 


----- Original Message ----
From: Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Friday, June 15, 2007 7:59:59 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Tanah Ulayat dan Hernando de Soto


Ado babarapo hal nan paralu ambo luruskan berkaitan postingan ini.

Ambo hanya ingin tanah ulayat diformalkan dengan maksud mempermudah akses 
permodalan masyarakat.  Trus ambo juo meminta sistem pendistribusian kapado 
para petani di kampuang labiah marato.  Subjektifitas dalam pembagian kito 
kurangkan, dengan caro membuat aturan yang jelas tentang pemanfaatan tanah 
ulayat. 

Soal petani miskin memang banyak variabelnyo.  Nan jaleh luas lahan memang 
berpengaruh untuk sebuah aktivitas ekonomi pertanian.  Terutama soal efisiensi 
berkaitan dengan penerapan teknologi.

Soal bibit, caro budidaya, jaminan pemerintah, jaminan harga pasar adolah 
variabel lain nan panjang juo curitonyo.  Indak ado salahnyo kito mamulai 
karajo iko dari potensi tanah ulayat.  Sebuah faktor yang relatif masih bisa 
kito kontrol.

Salam,


----- Original Message ----
From: "Rasyid, Taufiq (taufiqr)" <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Thursday, June 14, 2007 11:47:41 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Tanah Ulayat dan Hernando de Soto


Ambo sapakat jo pandapek pak Chaidir.
Jan talalu capek mamburuakkan nan diawak.
Soal petani  Indonesia yang masih miskin bukan karena kepemilikan tanah  yang 
sedikit atau karena kebanyakan di Jawa sana mereka hanya sebagai buruh tani 
saja.
Hendaknya dipertimbangkan juga kondisi saat ini dimana hasil pertanian baik 
padi, sayur mayur, palawija sering susah untuk menutup biaya produksi 
(bibit,pupuk, insektisida) sehingga tenaga dan waktu mereka yang dihabiskan 
untuk bertani banyak terbuang percuma saja.
Keberpihakan pemerintah pada petani seperti di Jepang, Amerika, Perancis dll 
belum tampak.  Proteksi dari pemerintah yang didapat petani Luar Negeri dari 
pemerintahnya belum ada disini. Apalagi  dengan alasan demi mengamankan 
Investasi pihak Luar , para petani sering dirugikan.









----- Original Message ----
From: Mantari Sutan <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Wednesday, June 13, 2007 11:59:47 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Tanah Ulayat dan Hernando de Soto



Saya tidak pernah mempelajari ekonomi secara khusus.  Pengetahuan saya soal 
ekonomi sangatlah terbatas, mungkin mendekati nihil.

Saya pernah mendengar nama Hernando de Soto sekilas.  Terutama menyangkut 
pemikirannya soal kemiskinan di dunia ketiga.  Yang katanya disebabkan oleh 
pola kepemilikan lahan tidak jelas.  Lebih banyak secara informal. Ini 
menyebabkan, akses ke permodalan tidak pernah ada.  Kata de Soto pula, Jepang 
dan Amerika maju karena sistem kepemilikan lahan mereka jelas.

Pertama mendengar gagasan ini, saya langsung ingat pada sistem tanah ulayat 
pusako tinggi di kampung saya.  Dan menurut saya -yang muda mentah ini- 
sangatlah tidak jelas.  Namanya juga tanah komunal, idealnya memang untuk 
kepentingan komunitas.  Tapi prakteknya, subjektivitas penggarapan pasti akan 
selalu ada.  Mamak kepala kaum, mamak kepala waris, para tungganai atau apapun 
istilahnya tetap akan sulit 100% objektif dalam pendistribusian tanah garapan.  
 Apalagi jika dalam sebuah suku sudah terbagi dalam paruik-paruik, dimana 
distribusi orang dan lahannya juga akan sulit merata pula.

Mendengar de Soto dan melihat kondisi paruik, suku dan nagari saya.  Saya 
jadinya manggut-manggut.  Pantasan kita tidak pernah maju di bidang ekonomi.  
Di tanah jawa, juga begitu.  Kata kawan saya yang orang jawa, kepemilikan tanah 
juga masih kabur.  Katanya akibat culture stelseel zaman dulu.  Diaman setelah 
itu hanya meninggalkan istilah tanah negara, garapan, sultan grant, girik dan 
sebagainya.

Sekali lagi, saya ingin bertanya kepada anggota milis ini tentang pendapat Mr 
de Soto ini dan tanah ulayat kita.  Maklumlah, saya tak mengerti ekonomi.  Tak 
paham hukum agraria.  Yang saya pahami, hanyalah saya tak punya uang.  Dunsanak 
di kampung banyak yang kere pula.

Salam




Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 






Got a little couch potato? 
Check out fun summer activities for kids.






Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story.
Play Sims Stories at Yahoo! Games. 







The fish are biting.
Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.


      
____________________________________________________________________________________
Park yourself in front of a world of choices in alternative vehicles. Visit the 
Yahoo! Auto Green Center.
http://autos.yahoo.com/green_center/ 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke