Dalam hal ini, yang pasti kita tak bisa bermakmum pada Ebiet G. Ade agar 
bertanya "pada rumput yang bergoyang", bu Isna. 

Kita, umat Islam di Indonesia, harus punya kerendahan hati dan kebesaran jiwa 
untuk selalu mengkaji ayat-ayatNya yang bertebaran di sekeliling kita, termasuk 
mempelajari fenomena bulan purnama secara 'proper', karena "demi bulan apabila 
jadi purnama, sungguh akan kamu jalani tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)" 
(Q:S: 84: 18-19).

Mengapa Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia sampai bersumpah "demi bulan 
(qomar) apabila jadi purnama (tasaq)" ? 

Apa rahasia penting di balik konsep purnama (tasaq)? 

Dan apakah "tasaq" itu (purnama, full moon) mengacu pada hari persis tengah 
bulan, atau pada 3 hari beruntun 13, 14, 15 bulan Hijri seperti pertanyaan saya 
pada sanak Fitr Tanjung sebelumnya?

Jika "tengah bulan" mengacu pada bulan purnama, mengapa puasa sunah 3 hari  
pada pertengahan bulan Hijri itu disebut Shaum Ayyamul Bidh, bukan Shaum Tasaq? 
Padahal kita yakini bahwa diksi AL Qur'an dipilih Allah dengan sangat cermat?

Q:S: 10 (Yunus) ayat 37:

Dan tidak mungkin Al Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah ... Tidak ada 
keraguan di dalamnya, dari Tuhan seluruh alam.

Q:S: 10: 38:

Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? 
Katakanlah, "Buatlah sebuah surat yang semisal dengan surat Al Qur'an, dan 
ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu membuatnya selain Allah, 
jika kamu orang-orang yang benar.

Jadi saya juga masih mencari jawaban mengapa dalam AL Qur'an Allah menyebut 
"purnama" dengan kata khusus Tasaq (تَسَقَ) sementara puasa sunah 3 hari 
PERTENGAHAN bulan (bukan "tengah bulan") disebut Puasa Ayyamul Bidh, bukan 
Puasa Tasaq.

Barangkali ada anggota milis ini yang paham bahasa Arab bisa memberikan 
pencerahan.

Wallahu'alam bish shawab.

Salam,

Akmal N. Basral 


Sent from my iPad2

On Aug 2, 2012, at 11:09 AM, Isna Huriati <i...@pacific.net.id> wrote:

> Sanak Akmal, kepada siapa yang paling baik kita tanyakan pertanyaan no.7 itu? 
>  Saya sudah lama bertanya sendiri mengenai itu.  Sebagai dampak dari kejadian 
> awal puasa kita kemaren ini, di mesjid tempat suami saya Jumatan, panitia 
> mesjid tidak berani menyebut hari itu tanggal berapa. Biasanya disebutkan " 
> pada hari ini tanggal .....(bulan Masehi) bertepatan dengan........( bulan 
> Hijryah).  Bukankah pada siang waktu Jumat itu bulan sudah tinggi, maka 
> pengurus mesjid bingung.  Sambil bergurau saya timpali "infak mesjid hari ini 
> bagaimana pembukuannya ya?  Sekian sekedar ikut nyelenong.
> 
> Isna
> 
> 
> On 02/08/2012 10:09 AM, Akmal N. Basral wrote:
>> 
>> Betul sanak Fitr Tanjung, puasa sunnah 3 hari sebulan (Shaum Ayyamul Bidh) 
>> adalah pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah. Tapi marilah kita 
>> lihat konteksnya lebih luas sehubungan dengan adanya perbedaan penafsiran 
>> jatuhnya 1 Ramadhan di Indonesia khususnya. Agar lebih masuk pada esensi, 
>> saya tak akan menyebut nama ormas, melainkan hanya kelompok 1 dan kelompok 2 
>> saja.
>> 
>> 1/. Kelompok 1 mulai puasa pada 20 Juli (1 Ramadhan), sehingga tanggal 
>> purnama pada 13-15 Ramadhan itu jatuhnya pada hari Rabu (1 Agt/13 R), Kamis 
>> (2 Agt/14 R), dan Jumat (3 Agt/15 R).
>> 
>> 2/. Kelompok 2 mulai puasa pada 21 Juli (1 Ram), sehingga tanggal 13-15 
>> menurut kelompok ini jatuh mulai Kamis (2 Agt) sampai Sabtu (4 Agt).
>> 
>> 3/. Seandainya Ramadhan ini bukan bulan wajib shaum, atau perbedaan 
>> perhitungan awal bulan di atas terjadi pada bulan Hijriyah lain, maka pada 
>> periode yang manakah Shaum Ayyamul Bidh sebaiknya dilakukan? Menurut 
>> perhitungan Kelompok 1 atau Kelompok 2? 
>> 
>> 4/. Jika kita berpegang pada perhitungan Kelompok 1, maka pada Sabtu 4 
>> Agustus sudah tak termasuk Ayyamul Bidh karena jatuhnya sudah tanggal 16. 
>> Sedangkan jika kita berpegangan pada Kelompok 2, maka hari Rabu 31 Juli juga 
>> bukan hari Ayyamul Bidh karena baru tanggal 12, bukan?
>> 
>> 5/. Jadwal yang "aman" bagi perhitungan kedua kelompok terkait Ayyamul Bidh 
>> adalah pada hari Kamis dan Jumat (1-2 Agt) saja.
>> 
>> Jadi sanak Fitr, bahkan jika berpegang pada ketentuan Shaum Ayyamul Bidh 
>> pun, ternyata masalahnya tak sederhana, bukan? Karena siapa yang mau (berani 
>> dengan sengaja) berpuasa pada tanggal 12 atau 16 bulan hijriyah jika yang 
>> dianjurkan Rasul hanya puasa sunah pada tanggal 13, 14, 15 saja? Yang berani 
>> melakukannya, nanti akan menabrak kaidah Ushul Fiqh lagi  bahwa ibadah itu 
>> pada hakikatnya haram/dilarang, kecuali yang diperintahkan. 
>> 
>> 6/. Betul juga bahwa syariat penentuan awal puasa adalah dengan melihat 
>> hilal, yang menjadi penanda awal bulan seperti pendapat sanak Fitr Tanjung. 
>> Saya setuju. Semalam saat gambar         bulan di email saya sebelumnya saya 
>> posting pada wall Facebook saya, seorang kawan saya saat SMA (SMAN 8 
>> Jakarta) menulis komentar: Saya berpuasa mengikuti cara Nabi, dengan lebih 
>> dulu melihat hilal.
>> 
>> Saya jawab, saya setuju. Bahkan bukan hanya untuk puasa, untuk berhaji pun 
>> kita ikut cara Nabi, yakni wujud di Arafah 9 Zulhijjah dan Idul Adha pada 10 
>> Zulhijjah, bukan?
>> 
>> 7/. Tetapi mengapa jika untuk 10 Zulhijjah umat Islam di Indonesia bisa 
>> sepakat dengan apa yang berlangsung di Saudi, tapi untuk menentukan 1 
>> Ramadhan selalu ada perbedaan, padahal kedua bulan itu merupakan satu 
>> kontinuum dalam penanggalan hijriyah yang berdasarkan perhitungan qomariyah 
>> (lunar year). Bukankah itu berarti ada penerapan standar ganda dari 
>> (sementara kalangan) di Indonesia tentang cara menetapkan awal bulan 
>> hijriyah?
>> 
>> Tentu akan ada jawaban bahwa penetapan 1 Ramadhan di Indonesia tidak perlu 
>> dan tidak harus sama dengan di Saudi terkait dengan kondisi keterlihatan 
>> bulan di tempat masing-masing. 
>> 
>> 8/. Jika logika di atas mau dipegang konsekuen, bukankah dalam menetapkan 10 
>> Zulhijjah pun mestinya akan terjadi perbedaan tanggal di Indonesia? Tapi 
>> pernahkah kita lihat ada ormas (besar) di tanah air yang pernah menggelar 
>> shalat Idul Adha SEHARI setelah Id di Tanah Suci.
>> 
>> 9/. Kembali pada pengertian purnama (dan Shaum Ayyamul Bidh) dalam Islam 
>> pada tanggal 13, 14, 15 bulan Hijriyah, karena keterbatasan saya bisakah 
>> sanak Fitr Tanjung membantu dengan menyajikan dalil lainnya tentang 
>> pengertian/makna Ayyamul Bidh itu apakah dalam konteks "tengah bulan" atau 
>> "purnama"?
>> 
>> Sebab saya kira, bahkan dilihat dengan kondisi mata telanjang pun kondisi 
>> bulan pada tanggal 13, 14, 15 pada masa Nabi hidup dahulu, tingkat 
>> kecerlangan cahaya bulan (illumination) itu berbeda setiap malam, dengan 
>> kondisi tercerah pada tanggal 14 sebagai purnama murni (full moon), di mana 
>> tanggal 13 dan 15 sedikit lebih redup dibandingkan tanggal 14 yang merupakan 
>> puncak purnama.
>> 
>> Wallahu'alam bish shawab.
>> 
>> Salam,
>> 
>> Akmal Nasery Basral
>> 
>> 
>> 
>> 
>> On Aug 2, 2012, at 8:19 AM, Fitrianto <fitr.tanju...@gmail.com> wrote:
>> 
>>> AslmWrWb
>>> 
>>> Purnama itu 3 hari, yaitu tgl 13, 14 dan 15.
>>> Makanya puasa sunat 3 hari sebulan adalah pada tgl di atas.
>>> 
>>> Dan syariat penentuan hilal awal bulan Hijriyah adalah melihat/menghitung 
>>> awal bulan, bukan pertengahan bulan.
>>> 
>>> Wassalam
>>> fitr  
>>> 
>>> 2012/8/1 Akmal N. Basral <an...@yahoo.com>
>>> 
>>> Assalamu'alaikum Wr. Wb,
>>> 
>>> Sanak palanta maya yang saya hormati, semalam pada pukul 22.34 WIB saya 
>>> memindai posisi bulan dari rumah saya (Cibubur) dengan GPS, dengan hasil 
>>> seperti berikut ini:
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> Jika nanti malam terjadi purnama (full moon), bukankah itu berarti hari ini 
>>> 14 Ramadhan dan bukan 13 Ramadhan (hari ke-13 puasa menurut ketetapan 
>>> Pemerintah c.q. MUI?)
>>> 
>>> Mohon pencerahan dari majelis yang budiman.
>>> 
>>> Salam,
>>> 
>>> Akmal Nasery Basral
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> 
>>> -- 
>>> -- 
>>> .
>>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>> ===========================================================
>>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>>> - DILARANG:
>>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>>> 3. One Liner.
>>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>>> mengganti subjeknya.
>>> ===========================================================
>>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>>  
>>>  
>>>  
>> No virus found in this message.
>> Checked by AVG - www.avg.com
>> Version: 2012.0.2197 / Virus Database: 2437/5170 - Release Date: 08/01/12
>> 
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>> 1. E-mail besar dari 200KB;
>> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>> 3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>  
>>  
>>  
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>  
>  
>  

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke