السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 

Mak Ngah

MaNdonga balilik,Tabayang dek Tut anak PGA,MAHAD ISLAMI nan pakai Lilik 
sakola,pakai Baju kurung,Banyak Manyewo Rumah d Sabolah Rumah Mak ngah, Warna 
Putiah Liliknyo, Iyo manih2 pulo uni2 nan Balilik tu, Tut msh ketek kotu Itu,

Salam

Tuti
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "sjamsir_sjarif" <hamboc...@yahoo.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 05 Aug 2012 20:51:17 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re:  Ustad Chodjim mengenai Al Maidah

Rasonyo, turunnya perintah untuk tutup kepala itu, bukan saja di luar rumah, 
bahkan di dalam rumah, ketika Nabi Mohammad sallallahu alaihi wassalam sudah 
bosan bangkik suga melihat kelakuan orang-orang Arab laki-laki yang sering 
mengintip kecantikan Siti Aisyah dari jendelanya. Kalau ada yang pernah 
mendengar seperti itu, tolong carikan sumber ceritanya.

Mengenai rok anak SGA Payakumbuh (dahulu 1952-55) untuk praktek memang pakaian 
putih seragam, laki-laki perempuan. Yang perempuan diperintahkan pakai rok oleh 
Guru kami yang sangat berwibawa, Pak Djaka Dt. Sati. Ukuruannya ditetapkan guru 
kami pinggir bawah 30cm dari tanah, betul-betul seragam.

Dari 70 orang (laki-laki perempuan) angkatan pertama 1952-55 itu ada 3 orang 
anak perempuan yang pakai kudung atau kain kuluak. Ketiganya brasal dari 
Sekolah Muallimin yang mereka sudah diajar dibiasakahn pakai kudung sejak awal 
pendidikan mereka. Hanya satu gadis yang menentang Pak Jaka dengan keras 
kepala, Lela Rosma, tidak mau pakai rok dan terus pakai baju kurung dan kudung 
balilik, model Rangkayo Rasuna Said. Rangkayo Rasuhna Said sering diberi 
julukan masyarakat Minang dengan panggilan kesayangan "Kaki Una". Nah,di SGA 
Payakumbuh, Kak Lela ini kami panggilkan "Kak Una". Saya sendiri sampai 
sekarang masih memanggilkan beliau "Kak Una" bukan Kak Lela. Kan iyo baitu Nis.

-- Nyit Sungut  

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Darwin Bahar" <dbahar@...> wrote:
>
> Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati; 
> 
> Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko
> bakodak tu?  
> 
> Jawaban saya singkat saja:  saya tidak berdusta mengenai kodak tu :)
> 
> Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula  tentang guru-guru perempuan
> saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus
> Padangpanjang saja dan cara guru perempuan berbusana belaka, tetapi juga
> cara perempuan dewasa berbusana pada umumnya dan hampir merata di berbagai
> tempat di Ranah Minang. Malahan saya tidak ragu untuk mengatakan, ketika Uni
> Nismah masih menjadi murid SGA di Payakumbuh dulu, beliau menggunakan busana
> yang tidak berbeda dengan  murid-murid SGA di Padangpanjang ketika itu: rok
> putih terusan sedikit di bawah lutut dan lengan baju sampai siku, tanpa
> penutup kepala tentu saja.
> 
> Bukan baitu Uni?
> 
> Dan yang tidak selalu menutup rambut di luar rumah bukan hanya isteri H.
> Agus Salim, tetapi juga isteri Pak Natsir, Isteri Bung Hata dan isteri
> Soetan Sjahrir. Dr Meutia Hatta, putri Bung Hatta yang disunting oleh Dr
> Sri-Edi Swasono, yang selain dikenal sebagai seorang Profesor Ekonomika juga
> seorang mubaligh itu juga tidak menggunakan penutup kepala di luar rumah
> 
> Kok bisa?
> 
> Seperti kita ketahui, Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di
> tengah-tengah masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah
> SWT yang punya Kitab yang mengetahuinya.  Oleh sebab  itu tafsir, termasuk
> QS. An-Nuur 60, dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh budaya
> di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dari
> masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. Kita perlu ingat, Ranah
> Minang tidak hanya banyak melahirkan negarawan-negarawan besar tetapi juga
> ulama-ulama besar. Sejarah juga mencatat, Muhammadiyah dilahirkan di Yogya,
> dibesarkan di ranah Minang dan disebarkan ke Nusantara dan ke Semenanjung
> Tanah Melayu oleh perantau-perantau Minang.  
> 
> Terlalu naifkah beliau-beliau itu membaca An-Nuur 60? Kalau dilihat dari
> kaca mata budaya padang pasir-di kawasan  mana sampai saat ini perempuan
> tidak boleh menyetir mobil, dan kalau tertangkap tangan akan dihukum cambuk
> (atau bagi orang-orang yang sudah terbiasa melihat  segala sesuatu dengan
> kacamata budaya padang pasir), boleh jadi jawabannya, ya.
> 
> Tafsir mana yang lebih disetujui terpulang kepada diri masing-masing. Karena
> pada akhirnya, setiap jiwa hanya akan menanggung dirinya sendiri (Al-Quran).
> 
> Bagi saya sendiri-walaupun apalah awak ini- kalau melihat tafsir yang
> berbeda dan ragu memilih yang mana, maka sesuai dengan titah Rasulullah,
> saya akan minta fatwa kepada qulb (hati nurani) saya sendiri. Saya tidak
> pernah terlalu khawatir kalau jawaban hati nurani keliru, karena saya tahu
> samudera ampunan Illahi sangatlah luas bagaikan samudera tidak bertepi.
> 
> Dan khusus mengenai penutup kepala, saya tidak akan ragu mengikuti pendapat
> Pak Natsir-yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan, akhlak dan
> kezuhudannya sangat saya kagumi itu:
> 
> "Orang yang pakai jilbab itu adalah sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak
> pakai jilbab jangan dibilang enggak baik".
> 
> Dengan kata lain yang di atas itu rambut penting, namun yang di bawahnya
> lebih penting lagi.
> 
> Wallahualam bissawab
> 
> Wassalam, HDB-SBK (L, 69)
> 
> ===
> 
> Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re:  Ustad Chodjim mengenai Al Maidah 
> Sat Aug 4, 2012 11:11 pm (PDT) . Posted by: 
> "ZulTan" 
> 
> Tunggu Sanak Anwar jo Pak Darwin, batanyo ambo ciek. Bara kiro-kiro umua
> bini H. Agus Salim katiko bakodak tu?
> 
> Kalau lah tuo, mungkin ndak mens lai indak lo sadang manganduang, dan ndak
> taragak kawin baliak, jan kan hanyo basalendang, dilapehnyo bagai bajunyo
> "tidak mengapa," kecek Allah, asa jan dipanggak'annyo perhiasannyo. Bacolah
> QS. An-Nuur 60.
> 
> Salam, 
> ZulTan, L, Bogor
> Action cures fear.


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke