Sanak Ronald yb,
Untuk sementara, baca catatan saya yg ini dulu, ya.
Tks.


Di twitter, saya sudah jelaskan kesalahan cara memaparkan data dan metode
mambandingkan data kemiskinan Solo dan Jakarta ini. Saya sangat
menyayangkan Prof Didik JR dan juga Prof Amien Rais menggunakan cara
seperti itu. Untuk teknik perbandingannya, saya bilang dengan agak ketus,
"Kenapa tidak bandingkan saja sekalian kecilnya angka kemiskinan Jakarta
dengan Yahokimo?".
Seorang Profesor tidak patut memark-down data atau me-mark-up data untuk
membuat pendengar atau pembaca kaget. Data kemiskinan Jakarta dalam artikel
di bawah jelas mark down, karena angka sebenarnya 3,6%, bukan 2%.
Angka kemiskinan Solo lalu dimark-up, atau mungkin memakai data dari sumber
atau kriteria lain yang tidak memenuhi syarat untuk dibandingkan. Data BPS
harus dibandingkan dengan data BPS. Jangan ketika melihat ada dua jenis
data di Solo, lalu yang dipilih yang bisa membuat keadaan terlihat sangat
kontras. Sikap tidak fair ini harus dijauhkan dari diri seorang akademisi.
apalagi menyandang gelar Profesor.
Akademisi masuk ke politik harusnya mewarnai politik dengan cara berpikir
ilmiah, yakni objektif, logis, teruji, dsb. Setiap pernyataan juga harus
dalam konteks yang jelas. Misalnya, kalau kita sedang menilai kinerja
seorang pemimpin, maka kita harus menggunakan kaidah atau metode menilai
seorang pemimpin. Cara menilai kinerja seorang pemimpin itu adalah,
sejauhmana keadaan pada waktu dia baru mulai memimpin berhasil dia ubah
setelah waktu tertentu. Misalnya, kalau tahun 2010 di DKI angka kemiskinan
3,6%, lalu tahun 2011 menjadi 3,75%. Artinya, pemimpinnya gagal, atau
kinerjanya buruk. Kalau di Solo tahun 2010 kemiskinan 13,7%, lalu tahun
2011 menjadi 13,5%, artinya ada kemajuan dan pemimpinnya tanda berhasil.
Lalu lihat lagi dari ketersediaan sumber daya. di DKI, APBD naik Rp 2,6%
triliun, tapi angka kemiskinan tetap naik. Artinya, makin terlihat
pemimpinnya tidak mampu.

Lha, apa relevansinya membandingkan angka kemiskinan DKI dan Solo (tanpa
mark-down dan mark-up seharusnya)? Untuk menunjukkan pemimpin DKI lebih
hebat? Kenapa tidak bandingkan sekalian DKI dan Yahokimo?
Sekian.
Wass.,

Andrinof A Chaniago


2012/9/1 <ronaldppu...@gmail.com>

> **
> Sanak Andrinof,
>
> Sejak zaman PK berdiri, saya sudah "cukup kenyang" dgn yg namanya rekayasa
> isu. Sanak tahu kan, org pks itu, kentut saja mrk pasti jadi berita ... :-)
> (hehehe... yg ini candaan ya)
>
> Bicara ttg rekayasa opini public, apakah itu juga termasuk rekayasa
> pencitraan yg luar biasa thp jokowi ? Padahal ternyata kinerjanya
> dipertanyakan ? Bgmn dgn isu tingkat kemiskinan, tingkat kriminalitas,
> bansos yg tidak adil, tmsk tittle walikota terbaik yg dikritik oleh org
> sekelas MAR ?
>
> Faktanya, justru jokowi-ahok yang "sangat diuntungkan" dgn rekayasa
> pencitraan yg luar biasa, yang "menutupi" berbagai isu diatas.
>
> Sekarang mari kita kritisi.
> Lebih tepat mana, memegang rekayasa pencitraan atau kritik berbagai pihak
> atas kinerja jokowi-ahok ?
>
> Wassalam
>
> Ronald - depok
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 1 Sep 2012 00:49:51 +0700
> *To: *<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] OOT - yg tersirat ...
>
> Belajarlah kritis membaca rekayasa isu, Ronald.
> Saya mau kasih tau trik perancang rekayasa opini yang menghalakan
> cara-cara rekayasa opini untuk mempengaruhi masyarakat.
> Pertama, ia akan bikin orang lupa dengan informasi yang lebih valid dan
> lebih relevan untuk dijadikan pegangan.
> Kedua, akan ada beberapa media atau oknum media yang disipakan menulis
> dengan anggel yang sama.
> Ketiga, akan diincar tokoh yang pernyataannya bisa dipakai untuk
> menggiring opini atau untuk dioleh menjadi opini. Dalam tulisan yang
> diposting ini, orang yang menjadi "korban" adalah Taufik Kiemas. Krn TK
> memang mudah dipancing untuk bicara kepleset.
> Keempat, pernyataan "korban" itu akan dijadikan judul.
> Kelima, artikel itu akan digarap dengan cara disebarluaskan, dan diberikan
> opini oleh orang-orang tertentu yang sudah disiapkan.
>
> Sekarang mari kritisi.
> Lebih tepat mana memegang pernyataan Jokowi atau Taufik Kiemas? Lalu,
> bagaimana karakter Taufik Kiemas sebanarnya? Apakah dia benar cerdas dan
> tidak mudah dipancing untuk dimanfaatkan potongan pernyataannya?
> Nah, fakta sebenarnya, Jokowi sudah pernah menyatakan (termasuk waktu
> debat lawan Foke di Metro TV) bahwa ia tidak akan meninggalkan jabatan
> Gubernur DKI sampai akhir masa jabatan. Dia pernah menegaskan kembali
> sikapnya itu, ketika ada melintarkan info palsu bahwa Jokowi tidak mau
> berkomitmen untuk menjalankan tugas sampai akhir masa jabatan. Jokowi
> bilang, "kalau memang itu yang diminta, akan langsung saya teken!"
> Ini sekedar ajak untuk bersikap kritis.
> Kalau soal pilihan itu hak masing-masing.
> Terima kasih.
> Wass.,
>
> Andrinof
>
>
> 2012/8/31 <ronaldppu...@gmail.com>
>
>> Hmmmm brarti benar apa yg dihebohkan di twitter belakangan ini, Jokowi yg
>> tak mau komitmen sampai 5 tahun, ternyata Ada sebabnya. Siap2 utk terima
>> Ahok sbg DKI 1 ....
>>
>>
>> http://m.detik.com/read/2012/08/31/143230/2004453/10/taufiq-kiemas-tak-masalah-prabowo-jokowi-untuk-pilpres-2014
>>
>> Sangenek,
>> Ronald - depok
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>> --
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>>   1. E-mail besar dari 200KB;
>>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>
>>
>>
>>
>  --
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
>
>
>
> --
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
>
>
>

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke