Info menarik Mak Duta, alah ado "Part 2"-nyo? Salam,
Akmal N. Basral On Dec 8, 2012, at 11:31 PM, ajo duta <ajod...@gmail.com> wrote: > DIASPORA INDONESIA SEBAGAI KEKUATAN BARU Oleh : Dr. Dino Patti Djalal Part 1 > > Dalam berbagai proyeksi masa depan Indonesia di abad ke-21, ada satu faktor > yang sering luput dalam kalkulasi bangsa : diaspora Indonesia. "Diaspora" > disini merujuk pada semua orang di luar negeri yang berdarah, berjiwa dan > berbudaya Indonesia - baik yang masih WNI maupun yang sudah menjadi WNA. > Selama ini, belum ada pendekatan dan atensi sistematis dari Indonesia > terhadap kelompok diaspora ini. > > Berapa jumlah diaspora Indonesia ? Tidak ada yang tahu persis. > > Yang pasti, jumlah diaspora Indonesia jauh lebih banyak dari yang > diperkirakan, dan jauh lebih besar dari jumlah WNI di luar negeri yang tahun > 2010 tercatat sekitar 3 juta orang. Di Madagascar, misalnya, tercatat hanya > 57 pemegang paspor Indonesia; namun 60 % penduduknya keturunan Indonesia. Di > Afrika Selatan, tercatat 334 WNI, namun diketahui ada 1,2 juta keturunan > Indonesia - bahkan ada kota bernama Makassar. Di Kaledonia Baru ada tercatat > 334 WNI, namun keturunan Indonesia berjumlah sekitar 7,000. Di Belanda, > walaupun WNI hanya 15,000, konon ada 1 juta yang berdarah Indonesia. Apalagi > di Malaysia, dimana tercatat ada sekitar 1,5 juta WNI. > > Yang menarik, diaspora Indonesia - apakah WNI maupun WNA - mempunyai brain > power yang luar biasa. Selama di AS, saya tak kunjung habis bertemu inovator, > entrepreneur, pelopor, edukator dari diaspora Indonesia. Karena itu, > "diaspora Indonesia" lebih dari sekedar perantau, namun suatu komunitas besar > yang padat ilmu, ide, modal dan jaringan. Saya percaya, secara hitungan > kasar, jumlah diaspora Indonesia paling tidak 2 kali jumlah penduduk > Singapura, dengan pendapatan per kapita 5 kali lipat per kapita di Indonesia. > > Diaspora juga mempunyai idealisme yang tinggi - mungkin lebih tinggi di > Indonesia yang sedang dilanda budaya sinisme (culture of cynicism). > Dimana-mana, saya bertemu diaspora WNI ingin kembali berkarya di tanah air, > dan diaspora WNA yang ingin berbuat sesuatu bagi Indonesia. Sehat Sutarja, > industrialis IT di Silicon Valley asal Indonesia, misalnya, menyatakan: "I > have now reached a point in my life where I have begun to think more about my > past and my heritage", dan sekarang merencanakan membuat cabang kantor > Marvell di Indonesia yang akan merekrut inovator-inovator Indonesia. > > Masalahnya, diaspora Indonesia di berbagai kota dan negara mempunyai satu > ciri yang menyolok : mereka tercerai berai dan tidak saling kenal. Diaspora > Indonesia ibarat "thousands of unconnected dots". Seringkali, hubungan mereka > dengan tanah air juga minim. Hal ini membuat diaspora menjadi komunitas yang > penuh potensi tapi lemah koneksi. > > Karena itulah, sudah waktunya pendekatan "diaspora" jadi kebijakan nasional. > Presiden Yudhoyono menyatakan bahwa konsep diaspora adalah "strategi baru" > Indonesia. Dalam upaya Indonesia untuk menjadi kekuatan dunia, lingkaran > pertama yang otomatis perlu dibina adalah komunitas diaspora yang secara > alami mempunyai kaitan batin dan tali sejarah dengan Indonesia. Pendekatan > "diaspora" bukan pendekatan legalistis yang kaku (hanya WNI) namun pendekatan > kultural yang lembut dan luwes. Dalam pendekatan ini, semua orang Indonesia > di luar negeri - selama masih cinta Indonesia - dianggap sebagai saudara > kita, sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia dan, lebih penting > lagi, sebagai aset. > > To be continued in part 2 > 5 months ago > > -- > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > suku Mandahiliang, > lahir 17 Agustus 1947. > nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. > rantau Deli, Jakarta, kini Sterling, Virginia-USA > ------------------------------------------------------------ > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/