Kebetulan saya juga memegang license Diving dari PADI International, tertarik untuk membahas oleh raga Diving di Pariaman dan Pesisir Barat Sumbar secara keseluruhan. 1. Secara potensi, Padang (Padang, Pariaman dan Pesisir Selatan) memiliki potensi sangat2 besar untuk olah raga diving. Bukan dari sisi keindahan terumbu karang atau objeknya, tapi dari sisi bisnis dan aksesibilitas. Harus diakui alam bawah laut Sumbar tidak sebagus kawasan timur Indonesia. Ibaratnya, apabila alam bawah laut komodo dan raja ampat itu kelas A, di Sumbar hanya kelas C, ini dikarenakan pengursakan terumbu karang yang masiv terjadi selarah satu abad terakhir dan kualitas air laut yang memang tidak sebening kawasan Indonesia Tmur (curah hujan, endapan sungai dan kegiatan pertanian mempengaruhi visibiitas air laut). 2. POtensi yang saya maksud antara lain: a. Titik-titik diving yang meratadi ke tiga kota utama, terbnayak ada di kawasan caroock mandeh, kemudian Padang dan Pariaman. b. Lokasi diving yang sangat mudah diakses dari kota besar, titik terjauh untuk diving bisa dijangkau dalam waktu 1 jam speed boat, dan terdekat bahkan bisa dilakukan langsung dari tepian pulau Sumatera. c. Pasar “diver” yang potensial. Kota Padang memiliki koneksi 1 direct flight dari kota-kota besar yang tidak memiliki diving spot, sperti Medan, Singapura dan Kuala Lumpur, belum lagi Peknbaru , dan Jakarta. Jarak ini sangat2 mempengaruhi seorang divers untuk memilih lokasi spot divingnya. Untuk Sumatera, dive point competitor Sumbar adaah Pulau Weh, dimana flight kesana tidak se gampang ke Sumbar/Padang d. Kebanyakan karakter diving spot yang ada di Sumbar adalah spot diving untuk medium dan pemula, sehingga easy to dive dan easy to reach e. Sudah menjadi ketentuan, setelah penyelaman terakhir, harus ada jeda waktu sekitar 18-24 jam sebelum melakukan penerbangan, Biasanya jeda ini dimanfaatkan untuk melakukan land trip atau jalan2 di darat. Nah, Pariaman dan Padang memiliki kelebihan disini, karena banyak objek yang bisa dinikmati pada jeda tersebut. 3. Adapun poin minus menurut saya adalah; a. Minimnya operator diving yang professional atau tersertfikasi. Setahu saya, Cuma Pulau Cubadak yang memiliki sertifikasi internasiona (memiliki dive master), sedangkan yang lain lebih kepada komunitas2 diver. Diving adalah olahraga dengan resiko no 2 tertinggi setelah terjun paying, buat saya pribadi, kualifikasi/sertifikasi dari Diving Operator menjadi pertimbangan utama. b. Karena jumlah operator diving sangat2 kurang, maka harga paket diving di Padang jadi tidak bersaing dengan spot diving lain, apalagi dengan Pulau Weh yang memang secara kualitas kondisi bawah lautnya lebih bagus. 1 kali diving di pulau cubadak sekitar Rp. 450.000, belum lagi harus menginap disana 4. Kalau saya boleh usul, khusus untuk Pariaman, pemerintah dapat memulai untuk mengadakan kerjasama dengan operator diving yang sudah berpengalaman di beberapa dive site terkenal di Indpnesia, seperti Bali, Lombok dan Weh. Paling tidak, bis amemanfaatkan jaringan mereka. Disamping pemda juga melakukan pendidikan untuk pemuda2 Pantai Pariaman untuk menjadi diver. 5. Beasiswa diving dan magang di oepartor diving bagi pemuda2 di kawasan sentrea kegiatan diving. Memperoleh sertifikat diving tidak lah muirah dan peralatan yang diperlukan jug amahal. Oleh karena itu, apabil akita ingin memberdayakan masyarakat sekitar, otomatis mereka juga hatus bisa diving dan tersertifikasi. Sedikit ciloteh siang dari ambo nan mudo matah ko, semoga diving bisa berkembang di Pariaman. Salam
Bot Sosani Piliang Life is a never ending journey www.botsosani.wordpress.com Hp. 08123885300 ________________________________ From: Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Tuesday, December 11, 2012 11:32 AM Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari Satuju bana Pak Z Chaniago, dek karano diving ko membutuhkan safety requirement yang tinggi, dan investasi alat-alat selam berstandar internasional yang juga tidak murah, maka agar dalam perencanaan pengembangan harus betul-betul melibatkan dive master profesional seperti Pak Yul St. Palito Alam ko, jangan hanyo hobbyist (seperti ambo yang hanyo sharing pengalaman dalam konteks family diving). Desember tahun lalu sampek pulo ambo ka Pulau Komodo dan Rinca maliek-maliek diving spot basamo beberapa kawan diver nan lebih berpengalaman. Mungkin nanti ado "sesi khusus" bacarito soal ko dek karano meski pengembangan wisata bahari mulai dari Labuan Bajo sampai ka Pulau Komodo, Rinca, Pink Beach dll tangah bangkik pulo namun kehidupan masyarakat Pulau Komodo dan Rinca nan 100 % MUSLIM hampir indak mendapatkan efek pertumbuhan (trickle down) dari pengembangan wisata bahari ko. Bahkan ado satu survei nan dilakukan akademisi Barat (ambo lupo namonya, nanti ambo cari hasil risetnyo) bahwa masyarakat muslim di Pulau Komodo dan sekitarnya termasuk dari "the poorest of the poor society in Indonesia". Iko harus dipelajari juo dalam mengembangkan kawasan bahari Piaman agar tidak mengulangi sejarah buruk warga Pulau Komodo (padahal kampanye internasional SAVE KOMODO tahun lalu aa kurang gencarnyo di media nasional maupun internasional, tapi indak "ngefek" ka panduduak). Sejarah buruk itu juga yang kini berulang di Raja Ampat, Papua Barat (yang kebetulan, juga mayoritas muslim). Investor besar diving business saluruahnya urang asing, dengan resort-resort eksklusif dan akses ke sejumlah pantai nan kini tatutuik pulo untuk umum, rakyat Papua Barat sendiri yang sebenarnya merupakan "pemilik asli" pantai-pantai di Raja Ampat." Salam, Akmal N. Basral Cibubur 2012/12/11 Z Chaniago <z.chani...@gmail.com> Assalamu'alaikum WW > >Dear Uda Akmal dan Kanda Zul... > >Panukuak-nukuak sajo soal menyelam iko... >Kebetulan di balerong RN iko ado Uda Yul St Palito Alam - uday...@yahoo.com >yang beraktifitas sebagai penyelam profesional di Bali. mungkin baliau bisa >juo diminta pandapeknyo tentang silam-manyilam ko.. > >Wassalam >Z Chaniago - Palai Rinuak > > > > >Pada 11 Desember 2012 10:30, Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com> >menulis: > > >Pak Zuhrizul Chaniago NAH, >>alhamdulillah alah ado kemajuan dalam upayo mamajukan wisata bahari di Piaman. -- > >-- >. >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >=========================================================== >UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >- DILARANG: >1. E-mail besar dari 200KB; >2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >3. One Liner. >- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >subjeknya. >=========================================================== >Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/