Sanak Syahrion , koreksi sangenek bahwa yang manjadi sponsor dan Ketua PII di 
Bulando bukan Basri tapi Nazir Sutan Pamuntjak . Baitul nan pernah ambo baco  
di buku Memoar Bung Hatta . Buat liau ko lah diabadikan manjadi namo sarueh 
jalan di kota Solok, karno baliaubarasa dari Salayo Solok .

Sakatiak...

Zul Amry Piliang 


Sent from Samsung Mobile

syahrion teridel <ryon...@yahoo.com> wrote:

Wacana ini sangat bagus, perlu dikembangkan secara terus menerus dalam berbagai 
bentuk dan media. Persoalan rendahnya kualitas respon, kelompok-kelompok 
masyarakat minang adalah persoalan lain. Yang terpenting wacana ini tidak boleh 
hilang di publik Minangkabau (rantau dan ranah) dan Indonesia pada umumnya. 
Apabila sosialisasinya masif, sudah dapat dipastikan ada peningkat dalam 
kuantitas dan kualitas respon masyarakat.
Sesungguhnya masih banyak yang perlu diungkap tentang peranan tokoh-tokoh 
Minangkabau dalam mendirikan Bangsa dan Negara Indonesia ini. Dalam buku-buku 
sejarah kita mengenal nama Basri Sutan Pamuncak, salah seorang putra 
Minangkabau  yang menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Bumi Putera di Hindia 
Belanda. Apakah beliau ini senior yang mementori Muhammad Hatta atau seangkatan 
dengan sang Proklamator dari Ranah Minang ?

From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Wednesday, January 2, 2013 8:41 AM
Subject: [R@ntau-Net] Re: Jalan Hatta? Jalan Tan Malaka? Peringatan 22 Desember?

Pak Syaf Al NAH

1. Nama Hatta di bandara itu kan jadi satu kesatuan dengan Soekarno, sebagai 
Proklamator. Kini momentum itu mendapatkan penghargaan sendiri sebagai 
individual sudah ada setelah beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional (bukan 
Pahlawan Nasional "Soekarno-Hatta").

Di Paris, nama Charles de Gaulle jadi (1) nama bandara, (2) dijadikan juga nama 
kawasan pertemuan 12 jalan tersibuk (junction) dengan nama Place Charles de 
Gaulle (untuk menggantikan nama legendaris Place de Étoile tempat di mana 
berdiri Arc de Triomphe), dan (3) masih juga dijadikan nama jalan Grande Rue de 
Charles de Rue.

Kenapa orang Prancis mau "bersusah payah" memberikan penghormatan setinggi itu 
buat pahlawannya,  sementara orang Minang merasa sudah tercukupkan hanya dengan 
"paket 2-in-1" sebagai nama bandara?

Jadi dalam konteks nama bung Hatta, bukan orang lain yang mengerdilkan 
apresiasi terhadap beliau, tapi orang Minang sendiri. 

2. Kalau mau perbandingan, kita lihat dengan kejadian lain Pak Syaf Al: 

Kongres AS (The Second Continental Congress) memutuskan mereka menyatakan 
merdeka dari Inggris tanggal 2 Juli 1776. Tapi apakah hari itu yang dianggap 
Indepence Day AS? Tidak. Hari Kemerdekaan AS ditetapkan pada 4 Juli 1776 (dua 
hari kemudian) pada saat teks Declaration of Independence DIBACAKAN. 

Padahal teks DoI itu dibuat terpisah. Preambule pada 15 Mei (oleh John Adams 
yang kelak jadi Presiden ke-2), dan batang tubuh yang sebagian besar disusun 
Thomas Jefferson (kelak jadi Presiden ketiga setelah Adams).

Tapi orang AS nggak mau terlibat perdebatan mencari mana lebih dulu telur atau 
ayam: tanggal 15 Mei, atau 2 Juli, atau 4 Juli kah yang dianggap Hari 
Kemerdekaan? 

Logika yang sama dengan Kemerdekaan Indonesia, kenapa tanggal 17 Agustus? 
Apakah itu mengacu pada tanggal Proklamasi dibacakan (jam 10 pagi)? Atau 
tanggal draf disusun?

Kalau mau dilihat dari perspektif historis lebih jauh lagi: saat Bung 
Karno-Bung Hatta "diculik" Sukarni dkk juga dalam konteks para pemuda "radikal" 
itu ingin Proklamasi dibacakan/diumumkan lebih cepat. Tapi yang akhirnya 
dianggap Hari Kemerdekaan adalah saat naskah DIBACAKAN. 

Jadi sudah merupakan konvensi global untuk melihat sebuah negara/pemerintahan 
muncul dari hari saat dideklarasikan. (Sama saja usia manusia dihitung saat dia 
lahir ke dunia, bukan saat kedua orang tuanya berjima'/sepakat untuk membuat 
keturunan).

Dalam konteks Proklamasi dan Bung Hatta, BH adalah Thomas Jefferson. ("Silakan 
Bung Hatta yang merumuskan, karena kata-kata Bung Hatta lebih baik," ujar Bung 
Karno. "Baiklah, kalau begitu saya yang mendiktekan, Bung Karno yang menulis," 
jawab Bung Hatta). 

Itu sebabnya mengapa dalam konteks nama jalan, penghargaan terhadap Bung Hatta 
harus lebih diperkuat lagi -- terutama oleh organisasi dan masyarakat Minang. 
Jangan harapkan ide untuk ini akan muncul dari Pemerintah Pusat atau etnis lain.

Jadi ini bukan masalah kecil, bukan masalah parsial. Justru implementasi nyata 
dari ABS SBK terhadap sosok yang telah berkorban banyak buat Republik.

Kembali ke kronologi PDRI, kapan deklarasi itu dibacakan di Halaban? Rabu, 22 
Desember.
Semua dokumen menyatakan itu, tak ada yang berbeda satu pun. 

Kalau sekarang Hari Bela Negara ditetapkan tanggal 19 Desember, itu implikasi 
dari:

a.  Pengaruh kelompok tertentu (untuk tidak menyebut etnis non-Minangkabau yang 
sangat dominan dalam penulisan sejarah negara ini) masih tidak rela kalau 
penghargaan ditabalkan pada 22 Desember.

Sebab kejadian faktual pada 19 Des adalah Jogja sebagai ibukota jatuh, 
Pres-Wapres ditangkap, pemerintah RI lumpuh. Benar di Wisma Tri Arga ada 
pertemuan Sjafruddin Prawiranegara dkk, tapi saat itu belum ada deklarasi, 
bahkan dibandingkan contoh saat Kongres AS memutuskan 2 Juli sebagai hari 
pembebasan diri dari Inggris pun masih jauh perbandingannya.

b.  Masyarakat Minang (wa bil khusus para tokoh Minang modern) sampai sekarang 
masih minder, dan tak punya keberanian serta marwah untuk memperjuangkankan 
tanggal 22 Desember itu adalah "Hari Proklamasi PDRI" yang posisinya hanya 
setingkat di bawah Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.

Ini logika paling jelas kalau PDRI mau dilihat sebagai upaya "agar pemerintahan 
tidak terputus" seperti istilah  Da Syaf Al. 

Jadi kalau kita rangking urutan kepentingan Hari Nasional: (1) Proklamasi 17 
Agustus, (2) Proklamasi PDRI 22 Desember, baru (3) Hari Nasional lain (Hari 
Pahlawan, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kebangkitan Nasional, dll). 

Kenapa mesti disebut Hari Proklamasi PDRI? Sebab Bung Hatta saja dalam "Memoir" 
yang sudah saya kutip beberapa kali sebelum ini jelas-jelas menulis Pak Sjaf 
Prawiranegara sebagai Presiden Darurat, kok.
Bung Hatta yang konseptor utama naskah Proklamasi sudah menyebutkan begitu, kok 
generasi yang datang belakangan, tidak mengalami suasana ketika itu, dan 
tragisnya banyak dari orang Minang sendiri, yang  tidak membaca sejarah dengan 
jernih. 

3. "Apo masih ado (urang Minang) yang berani menegakkan kapalo (menyangkut 
PDRI)," tulis Pak Syaf Al.

Manuruik ambo, ado. Sejarawan Asvi Warman Adam salah satunya. Sejak Orde Baru 
jatuh, AWA menggunakan momentum itu untuk menggulirkan serangkaian tulisan 
tentang perlunya Pak Sjaf diakui sebagai  Presiden.  Selain tentu saja 
organisasi-organisasi Minang yang sejak akhir 80-an sudah menggelar seminar 
tentang urgensi PDRI dalam kelangsungan sejarah RI. 

Da Syaf Al betul, agar orang melihat lagi tanggal 22 Desember sebagai Hari 
Proklamasi PDRI yang sangat vital bagi kelangsungan NKRI, perlu perjuangan 
sangat gigih.

Bukankah ini yang seharusnya diperjuangkan banyak pihak, terutama organisasi 
Minang yang besar-besar?

Sekaranglah momentumnya.

Wassalam,

ANB
Cibubur



Pada Senin, 31 Desember 2012, menulis:
Sanak Akmal Yth.

Mantap gagasannyo. Tapi jan terlalu baharok ka organisasi urang awak nan ado 
kiniko. Ndak ciek juo nan militan doh, kecuali Rantau Net mau dijadikan 
organisasi. 

Soal Jl. Hatta dan Jl. Tan Malaka, ambo kiro mungkin Jl. Tan Malaka yg agak 
urgen, soalnyo namo Hatta lah terabadikan jadi namo Bandara Cengkareng samo jo 
Soekarno. 

Menyangkut hari PDRI atau Bela Negara dari tgl 19 ke 22 Desember, ambo kiro 
penetapan tgl 19 sudah penuh pertimbangan oleh pemerintah. Ado kemungkinan 
mengapa PDRI ditetapkan tgl 19, supayo pemerintahan tidak terputus. Kaduo, 
kalaulah rapat di Tri Arga tak buyar kena bombardir, tentu saat itu (tgl 19 
des) langsung dideklarasikan dan disusun kabinet PDRI. Dari duo buku PDRI yg 
ambo baco, rapek tgl 19 tu dijadikan cikal bakal pembentukan PDRI.

Kalau mau diperjuangkan lagi untuk dialihkan ke tgl 19, agaknyo memang 
memerlukan pemikiran dan perjuangan yg gigih. Pertanyaannyo, setelah Sumbar 
berhasil menjadi "Pak Turuik" pasca PRRI, apo masih ado yang berani managakkan 
kapalo. Pak Saaf se lah acok mengeluh, lah 50 tahun PRRI, masak rang awak 
masiah 'manakua' juo.

Salam,

Syaf AL/Bogor
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 31 Dec 2012 13:21:25 +0700
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] Jalan Hatta? Jalan Tan Malaka? Peringatan 22 Desember?


Untuak sia nan maraso iko masalah penting,
antah di ranah atau di rantau.

(To Whom It May Concern)

Tahun 2013 alah di ambang pintu. Aa nan dikarajoan organisasi-organisasi 
Minang, terutama tingkat nasional, yang banyak diisi orang-orang hebat, 
jejaring luas, dan kemampuan lobi tinggi di pemerintahan?

Ambo numpang saran sajo:

1. Pajuangkan bana agar ado namo jalan Mohammad Hatta di daerah protokol 
Jakarta. Masak di Haarlem, Belanda, ada nama jalan Mohammed Hatta Straat, di 
DKI Jakarta indak ado namo Jalan Hatta, yang adolah proklamator bangsa ko, alun 
lain sagarobak predikat lain. 

Di jalan, namo Bung Hatta ruponyo kalah pamor dibanding Rangkayo Rasuna Said 
nan alah dapek tampek di kawasan Segitiga Emas.

2. Baitu pulo jo namo jalan Tan Malaka, Pahlawan Nasional, kapan awak akan 
batamu jo namo jalan ko nan barado di kawasan gadang? Minimal di sekitar 
Kalibata tampeknyo dulu manulih Madilog, salah satu risalaha kebangsaan terbaik 
yang pernah ada. 

Organisasi Minang tolong jangan hanya mambuek rekomendasi ke rekomendasi hasil 
seminar sajo. Jadilah PRESSURE GROUP untuk kebaikan. Rangkul akademisi, buek 
petisi, versi online juo ndak baa. Jadikan prioritas karajo tahun 2013. 

3. Tarakhia, jan cukuik pueh hanyo dapek "penghiburan" Hari Bela Negara 19 
Desember. Sia nan membela negara hari itu? Di Jogja, Bung Karno, Bung Hatta, 
dll, dicokok Ulando.

Di Kiktinggi, Pak Sjaf Prawiranegara dkk maninggakan Kiktinggi.

Kalau organisasi Minang mau serius meluruskan sejarah, buat Pemerintah 
mendengar bahwa yang harus diperingati adalah 22 Desember, hari saat Republik 
ini DISELAMATKAN, lewat Deklarasi PDRI di Halaban.

Tanggal 22 Des ini bahkan lebih crucial dibanding Hari Pahlawan 10 Nopember. 
Tanggal itu, Surabaya memang diserang, tapi Republik tidak jatuh, dan 
Pres-Wapres tidak ditangkap. Tapi lihatlah gema perayaan Hari Pahlawan 
sekarang? Seakan-akan sudah merupakan "hari suci kenegaraan" kedua setelah 17 
Agustus 1945.

Ini keliru besar!

Agresi Militer I (21 Juli-5 Agustus 1947), Republik tidak hancur, ibukota tidak 
jatuh, dan Pres-Wapres juga selamat. Tapi pada Agresi Militer 2, 19 Desember 
1948, pemerintahan Indonesia secara teknis hancur lebur, hilang ... kalau tidak 
ada PDRI.

Bisakah organisasi Minang dengan banyak tokoh nasional, dan jejaring lobi di 
pemerintahan yang masif, bisa melihat urgensi ini? 

Beranikah memperjuangkan 22 Desember sebagai "Proklamasi Republik Indonesia 
Darurat" (saya gunakan apostrof agar tak jadi kontroversi tak produktif), 
sehingga pada tahun 2013 dan seterusnya, siapapun yang menjadi Presiden RI, 
entah SBY atau siapa nanti sesudah 2014, akan bersedia dengan senang hati 
menggelar upacara kenegaraan mengenang terselamatkan ya Republik yang hampir 
karam, lewat sebuah deklarasi menjelang Subuh ketika udara di puncak dingin, 
pada jam 03.40 WIB? 

Ini program-program riil yang parameter ukuran tercapai tidaknya lebih mudah 
diukur. Dan saya kira justru organisasi-organisasi Minang lebih banyak 
berkiprah di wilayah ini. Jadilah Pressure Group sebagai bagian dari penerapan 
ABS SBK yang riil, dengan cara yang sangat mendasar lebih dulu: mengembalikan 
kehormatan kepada yang berhak, dan memberikan apresiasi setulus mungkin bagi 
perjuangan, minimal, ketiga tokoh ini: Bung Hatta, Tan Malaka, dan Hari Darurat 
Negara 22 Desember.

Sia organisasi Minang nan amuah manjadi lokomotif untuak iko? Ambo mendaftarkan 
diri untuk menandatangani petisi untuak 3 karajo di ateh.

Wassalam,

Akmal N. Basral
Cibubur




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 
-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 
-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
  

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke