Lah tadanga densus tu ka Papua gai  ?
abp

________________________________
 Dari: Afda Rizki <afdari...@gmail.com>
Kepada: RantauNet@googlegroups.com 
Dikirim: Kamis, 28 Februari 2013 2:48
Judul: [R@ntau-Net] Din Syamsuddin Minta Densus 88 dibubarkan
 

Maaf kalau indak baminang-minang ..
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/02/28/1/134643/Din-Syamsuddin-Minta-Densus-88-Dibubarkan
Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah tokoh agama mendesak Kapolri Jenderal Timur 
Pradopo mengevaluasi kinerja Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes 
Polri. Pasukan antiteror itu dinilai kerap melanggar hak asasi manusia (HAM) 
terhadap tersangka teroris.

"Kami sepakat Ðensus 88 harus dievaluasi, bila perlu dibubarkan. Diganti 
lembaga dengan pendekatan baru bersama-sama untuk memberantas terorisme," kata 
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin di Mabes Polri, 
Jakarta Selatan, Kamis (28/2).

Hal itu disampaikan Din usai bertemu Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Kepala 
Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Sutarman serta pejabat Polri 
lain. Din dan rombongan menyerahkan video tayangan penyiksaan yang diduga 
dilakukan polisi terhadap tersangka teroris. "Penyiksaan terhadap tersangka 
teroris amat luar biasa. Diikat kaki tangan, ditembak, dinjak-injak," kata Din.

Selain itu, kata Din, ada pernyataan petugas yang menyentuh simbol-simbol atau 
lambang agama. "Itu ajaran agama mana. Bukannya diselamatkan justru dibunuh," 
kata Din yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Din menegaskan, terorisme adalah musuh bersama bangsa, negara, dan agama. MUI 
bahkan telah membuat dua hingga tiga fatwa haram kegiatan terorisme. Namun, 
kata Din, bukan berarti penanganannya bisa sewenang-wenang.

"Kami tekankan sekali, pendekatan Densus 88 jangan overacting, jangan 
berlebihan, apalagi melanggar HAM. Tidak mungkin penegakan hukum dilakukan 
pelanggar hukum. Kalau pendekatan pemberantasan terorisme seperti sekarang, 
tidak akan bisa memotong akar tunjang. Justru mewariskan dendam kesumat," 
lanjutnya.

Menurut Din, Kapolri berjanji menelusuri lokasi kejadian di video tersebut. 
Perwakilan tokoh agama juga diajak mengawal langsung tindak lanjut terhadap 
para pelaku. Din menilai hal ini sebagai keterbukaan yang patut diapresiasi.

Din datang bersama Ketua MUI Amidhan dan sejumlah perwakilan Ormas Islam, di 
antaranya Iqbal Sullam (NU), Syuhada Bakri (DDII), Abdullah Djaedi (Al-Irsyad), 
Cholil Ridwan (BKSPPI), Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), Tgk. Zulkarnain (Satkar 
Ulama), dan Faisal(Persis). (Satwika/Hnr)
Afda Rizki

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke