Ha ha .. Sekarang kan pemerintah daerah kan bisa bebas membuat bermacam macam perda.. Ayo DPRD , buat perda rumah sakit, mana yang boleh mana yang tidak. Konten lokal harus lebih 50% misalnya ..Tapi biarkan dulu dia bangun sampai selesai..
Zulkarnain Kahar ________________________________ From: ZulTan <zul_...@yahoo.com> To: "RantauNet@googlegroups.com" <RantauNet@googlegroups.com> Sent: Tuesday, May 14, 2013 7:49 PM Subject: Re: [R@ntau-Net] Ormas Islam Tolak Pembangunan RS Siloam di Padang Pak Roy NAH, Baa kalau isuak RSS ko, malatak'an Injil di dakek kapalo tiok-tiok pasien nan diopname? Baa kalau sacaro berkala, antah 3 hari sakali, atau saminggu sakali, pendeta bakaliliang katiok-tiok pasien nan namuah, untuak badoa basamo? Walaupun awak manulak, tapi tatap tadanga pituah-pituahnyo ka si pasien. Baa kalau ado in-house radio station nan disiarkan ka kamar-kamar parawatan dengan diiringi lagu-lagu rohaninyo? Baa kalau, sakali 2 hari, ado nan mandorong trolly panuah buku-buku agamonyo + majalah-majalah umum nan mandatangi pasien untuak dipinjamkan sacaro cuma-cuma? Kalau nan ambo tulih di ateh dilakukan dek RS ko isuak apokah tamasuak malangga? Itulah nan ambo adok'i sangkek jadi pasien di RS DGI Cikini (barubah manjadi RS PGI, kini RS Cikini) salamo 2 minggu zaman mahasiswa sari. Antah baa pulo kahalalan makanannyo. Salam, Salam, ZulTan, L, 52, Bogor ________________________________ From: rn.amiroed...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 15 May 2013 01:27:55 +0000 To: R@ntau-net Email Group Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Ormas Islam Tolak Pembangunan RS Siloam di Padang Kalau Investasinya tdk bisa di bendung, Pemda Sumbar hendak ada suatu Persyaratan yg hrs ditaati oleh Lippo Group bahwa tidak akan melanggar hal yg dicemaskan oleh Masyarakat Minang dan Organisasi Islam yg kegiatan yg secara terang-terangan maupun yg terselubung dalam hal kritenisasi dan diskriminasi pelayan terhadap masyarakat Islam di Sumbar, dan bila terjadi pelanggaran maka Lippo Group bersedia menghentikan seluruh kegiatannya dan menyerahkan seluruh Assetnya ke Pemda Sumbar utk dikelola oleh Pemda Sumbar bersama Kanwil Depkes Sumbar, Perjanjian Pemda Sumbar dgn Lippo Karawaci ini hendaknya terpampang sebagai Prasasti agar semua stakeholder atau Masyarakat bisa turut mengawasi, mungkin ini bisa dijadikan pertimbangan Wassalam Roy Noviar Amiroeddin Glr. St. Tantuah Suku Melayu Pote dari Tepi Selo Lintau nan lahia dan gadang di Jakarta Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: "Nofend St. Mudo" <nof...@rantaunet.org> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 15 May 2013 08:05:19 +0700 To: RantauNet2 Milis<RantauNet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] Ormas Islam Tolak Pembangunan RS Siloam di Padang PADANG, HALUAN — Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam menolak pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam milik Lippo Group di Jalan Katib Sulaiman, Padang. Pemicunya, karena mereka menganggap keberadaan RS Siloam dapat menimbulkan keresahan bagi umat Islam di Ranah Minangkabau. Penolakan itu disampaikan dalam konferensi pers yang dihadiri wartawan berbagai media massa, Selasa (14/5) di Padang. Ormas Islam yang menyatakan penolakan tersebut yakni, Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumbar, Paga Nagari Sumbar, Tetua Adat, Hizbul Tahrir Indonesia (HTI) Sumbar, Libas Sumbar dan lainnya. Mereka yang hadir dalam konferensi pers itu antara lain Ketua Majelis Tinggi MTKAAM Sumbar Irfianda Abidin, Ketua Paga Nagari Sumbar Ibnu Aqil D Ghani, Tetua Adat Azwir Dt Rajo Malano, Fauzi dari HTI Sumbar, Ketua Libas Sumbar Khairul Amri dan lainnya. Untuk diketahui peletakan batu pertama pembangunan RS Siloam, Sekolah, Mal Lippo dan Hotel Aryaduta yang terintegrasi dalam bangunan 14 lantai di satu kawasan seluas lebih kurang 1,5 hektar dilaksanakan, Jumat (10/5) lalu. Ketua Paga Nagari Ibnu Aqil D Ghani mengatakan, alasan penolakan itu berdasarkan latar belakang CEO Lippo Group James T Riady yang merupakan tokoh misionaris internasional. Atas alasan itu, sejumlah ormas menerbitkan beberapa tuntutan kepada beberapa pihak. Seperti, Pertama menuntut Pemko Padang mencabut izin pendirian rumah sakit tersebut. Kedua, bagi tokoh yang hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit, mall, hotel, dan sekolah bertaraf internasional, diharapkan meminta maaf kepada masyarakat Sumbar. Ketiga, kepada masyarakat diharapkan mendukung usaha penolakan pendirian rumah sakit ini. “Bagi yang tidak mendukung, dianggap memberi kemudahan untuk masuknya misionaris ke Sumbar,” jelas Aqil. Aqil juga menjelaskan, dari informasi yang dihimpunnya James sudah merencanakan membangun 1.000 sekolah Kristen di Indonesia. James juga pernah mendirikan gereja termegah di Asia Tenggara, dan ikut membiayai kampanye Presiden AS Bill Clinton tahun 1992. Katanya lagi, jika dilihat lagi, kata Siloam berasal dari bahasa Yunani, yang berarti mata air di Yerussalem yang digunakan untuk menyembuhkan orang yang sakit mata. “Dikhawatirkan dengan keberadaan rumah sakit ini nantinya, para pasien yang berasal dari kalangan kurang mampu akan disuruh untuk pindah agama, sehingga pengobatannya bisa dibiayai. Ini kan pemurtada,” kata Aqil. Sementara itu menurut Ketua Majelis Tinggi MTKAAM Sumbar Irfianda Abidin, pembangunan rumah sakit Siloam oleh Lippo Group juga mendapat penolakan dari masyarakat di Palembang. Penyebabnya, karena membawa misionaris. Irfianda pun berharap agar berbagai pihak jangan hanya melihat nilai investasinya saja. Irfianda menyayangkan, rencana pembangunan mega proyek ini, pemerintah daerah tidak meminta pendapat atau masukan dari niniak mamak Minangkabau. Padahal menurut kebiasaan, hal ini selalu dilakukan. Penolakan mega proyek yang diduga berbau misionaris, juga pernah terjadi di Kota Bukittingi di awal tahun 1980-an saat pendirian Rumah Sakit (RS) Immanuel di Dekat Lapangan Kantin Bukittingi. Irfianda mengatakan, waktu itu tokoh Sumbar seperti Buya Hamka, Muzni M Yunus, dan lainnya menentang keberadaan rumah sakit ini. Sejumlah tokoh Sumbar pun sampai menemui Presiden Soeharto dan meminta proyek yang membuat resah masyarakat Minangkabau itu dialihkan ke daerah lain. Atas kebijakan Presiden Soeharto, akhirnya proyek RS Immanuel itu dialihkan ke Lampung dan lahannya dibeli oleh Pemprov Sumbar. Dan akhirnya dilahan itu dibangun RS Strok. Soal bantuan ke sejumlah organisasi masyarakat, seperti Aisyiah, LKAAM, Fakultas Kedokteran Unand dan lainnya, menurut Tetua Adat Azwir Dt Rajo Malano juga perlu dipertanyakan misi dan latar belakangnya. Fauzi dari HTI juga mengatakan, ini merupakan upaya pemurtadan yang berkedok investasi. Dia berharap pejabat yang berada di wilayah kebijakan, untuk segera menyadari dan mengubah kebijakannya tersebut. Syaiful dari Majelis Mujahidin meminta pembangunan dibatalkan. Dihubungi secara terpisah, Sekda Kota Padang H Syafril Basir SH menilai tuduhan dan kecurigaan Ormas Islam terhadap adanya agenda misionaris di balik mega proyek RS Silom yang terintegrasi dengan hotel, mal dan sekolah tidaklah benar. Syafril Basir mengatakan Lippo Group sudah banyak membangun rumah sakit di berbagai penjuru di Indonesia dan bisa dicek keabsahannya. “Jika setelah beroperasi terlihat ada kegiatan yang melenceng, kita akan segera cabut izinnya,” kata Syafril, saat dihubungi Haluan tadi malam. (h/cw-eni) http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=23420:ormas-islam-tolak-pembangunan-rs-siloam-di-padang&catid=1:haluan-padang&Itemid=70 -- Wassalam Nofend St. Mudo 36Th/Cikarang | Asa Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan Tweet: @nofend | YM: rankmarola -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.