Assalamualaikum wr wb Mengikuti polemik ttg investasi group LippondinSumbar, jadi gatal pula awak ingin berkomentar 1. Rasanya mustahil bagi kita/Sumbar saat ini untuk anti dari group2 usaha non muslim, spt Lippo, ciputra, dll, karena toh properti dan usaha dikuasai oleh mereka. Terkecuali Group Basko, usaha untuk menggaet konglomerat muslim ternyata nihil, dari muslim lokal sampai syech2 arab dan melayu. Bahkan BUMN dan kantor2 pemerintah yang yg tadinya berpusat di Padang, tlh berhondoh pondoh pindahn keibokota prov sebelah. Dilain sisi, Padang butuh investasi besar utk membangkitkan ekonomi dan MORAL masyarakat Padang dan Sumbar. Harusnya, BUMN atau Kantor pemerintah yg memindahkan pusat aktifitasnya ke ibuKota Prov sebelah itu juga kita tuntut utk ttp ada di Padang, bukan malah ikut2an meninggalkan Padang dan Sumbar. 2. Sumbar memiliki overcapacity SDM, banyak sarjana tp tidak bisa ditampung oleh lapangan kerja di Sumbar. Kondisi SUMBAR ibarat Philiphina, dimana seorang Master bisa jadi hanya sbg sopir taksi karena pemerintah tidak mampu menciptakan lapangan kerja. 3. Saya melihat kehadiran group2 usaha international atau yang punya standar pelayanan bagus perlu untuk meningkatkan kualitas pelayananndimPadang. Mohon maaf, mungkin bapak2 yg memang pejabat atau keluarga dokter bisaterlayanimdgn baik di RS M Djamil, tp tidak bagi keluarga PNS rendah macam keluarga saya yg dulu hanya mengandalkan ASKES utk berobat ke RS M Djamil. Kami sekeluarga sudah sangat kenyang dgn perlakuan kasar perawat ataupun staff RS M Djamil. kalau ternyata Siloam bisa menyediakan pelayanan murah dan lbh bagus kenapa ga? Ini jg berlaku utk usaha2 pelayanan lainnya, spt taksi, hotel dsb. 4. Tentang kemungkinan upaya misionaris dan cerita ttg murtadnya bbrp karyawan di RS yos Sudarso, malah memperlihatkan bahwankesalahan itu ada dipihak kita.mKenapa di perempuan sampai mau dihamili oleh SATPAM rs tsb? Berarti ada sex bebas, berarti ada masalah moral dan kurangnya nilai agama, hulunya....Berarti, peran orang tua dan NINIK MAMAK yg harusnya mendidik dan menjaga anak kemenakannya yg GAGAL. Harusnya, dgn keberadaan RS ini, menjadi 'palacuik' bagi ninik mamak, para aparat pranata adat Minangkabau untuk 'bakuhampeh' menjaga anak kemenakannya. Atau...apa karena beliau2 tsb sudah 'malas' dan ga mau ambil resiko? 5. Kalau dek ambo, upaya dari PKDP lbh masuk akal dan cerdas, ketimbang tolak mentah2. Kita harus lihat bagaimana regulasinya, susun term and conditionnya, dan sama2 memonitor pelaksanaan Term b Condition tsb. Malah, keberadaan RS mewah dan kualitas Internasional di Padang spt, Siloam, dll bisa jadi sumber alternatif pariwisata, yaitu pariwisata pengobatan di Sumbar, dimana pasien2 dari PKU, Jambi , Bengkulu dan Medan bisa berobatbsambil berwisata di Sumbar? iyo an diurang, laluan nan di awak, bukan begitu? 6. Sebenarnya PR terbesar buat kita orang Minang perantauan adalah bagaimana membangkitkan kembali ekonomi di ranah Minang. Kita di rantau mungkin akan sibuk bernostalgia dengan rekaman indah ttg Ranah Minang semasa dahulu,mtp kondisi sekarang lain, dunsanak kito butuh sesuatu yg realistis, tangible, dan jalehhh. Bukan sesuatu yang nisbi, konsep yg mengawang2. Saya harap, mamak2 ambo disiko, tampek ambo baraja maambiak tuah dan ilmu, bisa lbh arif dan bisa lebih bijak dalam hal ini. Kalau nan dek ambo, kalau cuma sekedar penolakan berhondoh pondoh tanpa ada solusi, berarti suatu kemunduran lagi bagi intelektualitas Minangkabau.
Banyak maaf Wassalamualaikum wr wb Bot SP Sent from my iPad On 27 Mei 2013, at 12:43, Sidi Boby Lukman <belalang...@yahoo.com> wrote: > Assalamualaikum Wr, Wb > > Sagalo sambah manyambah alah ambo tumpangkan ka penulis terdahulu. > Tadinya ambo ndak ka mau berkomentar terhadap email yang alah ditulis dek Pak > MN ko doh, karano bagi ambo iko hanya kekhawatiran seorang pak MN, tapi > kutiko manyabuik soal adanyo ancaman terhadap akidah urang awak hanya karano > LIPPO membangun RS Saki, Sekolah PH dan lain lain, rasonyo LEBAY bana awak > menyikapi investasi dari Lippo sampai sampai Sanak Muhammad Syahreza paralu > pulo mamposting soal Group LIppo ko. > > > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/ - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.