Suai bana awak tu !

Islampos
“Dari hasil penelitian saya di Dayak itu, bersenggama tanpa diikat oleh 
perkawinan oleh sejumlah masyarakat sana sudah dianggap biasa. Malah, 
hal itu dianggap sebagai pembelajaran seks,” kata Tamrin.

Ketua
 Pimpinan Pusat Presidium Laskar Adat Dayak DAS Barito, Kabupaten Barito
 Utara, Kalimantan Tengah, Rumsyah Bagan mengecam pernyataan Tamrin Amal
 Tomagola yang dianggap melecehkan Suku Dayak. “Pernyataan itu telah 
melukai hati seluruh masyarakat Dayak,” kata Rumsyah Bagan di Muara 
Teweh. “Pernyataan saksi ahli tersebut juga kami anggap dapat memecah 
belah persatuan dan kesatuan kita dalam NKRI,” tambahnya.

Dia 
mengatakan tidak mengerti apa dasar dari Tamrin Amal Tomagola sehingga 
bisa mengeluarkan pernyataan yang semestinya tidak keluar dari mulut 
seorang cendikiawan seperti dia. “Tamrin sama saja menganggap warga 
Dayak memiliki perilaku tidak ada lebihnya seperti hewan,” katanya di 
Muara Teweh.

Menyusul 
pernyataan ini unjuk rasa memprotes Sang Sosiolog UI berlangsung di 
seluruh Kalimantan, termasuk di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. 
Sekalipun ada upaya-upaya meredamnya, unjuk rasa protes tetap saja 
berlangsung.

Tamrin akhirnya minta ampun dan maaf di hadapan 
Sidang Adat Dayak Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu yang digelar di 
dalam ruangan Betang Tingang Nganderang (Betang Mandala Wisata) Jalan 
Sudirman Palangka Raya, Kalteng. Sidang dipimpin oleh tujuh orang 
Majelis Sidang adat dari seluruh Kalimantan.

“Saya meminta maaf
 kepada seluruh masyarakat dayak, atas pernyataan saya yang menghina, 
menistakan, dan melecehkan Suku Dayak di Indonesia. Dan dengan tulus 
ikhlas, saya akan menerima dan menyanggupi semua keputusan dari majelis 
sidang adat,” kata Tamrin.

Pernyataan maaf itu disampaikan pada
 persidangan adat yang disaksikan langsung oleh Presiden Majelis Adat 
Dayak Nasional (MADN) Tamanggung Bajela Bulau Agustin Teras Narang SH, 
para tokoh-tokoh adat se-Kalimantan, unsur Muspida Kalteng, media lokal 
dan nasional, serta ratusan masyarakat yang berada di sekitar Betang 
Tingang Nganderang.

Dalam persidangan adat dayak yang baru 
pertama kali dilakukan ini, Tamrin yang terlihat cukup tegang dikenakan 
hukuman adat yang dibacakan langsung oleh Ketua Majelis Hakim Adat Lewis
 KDR BBA. Atas pernyataannya telah menghina dan melukai Suku Dayak di 
tanah air, saat menjadi saksi ahli meringankan di persidangan  kasus 
video porno Nazriel Irham (Ariel Peter Pan) di PN Bandung itu dikenai 5 
tuntutan.

Tuntutan itu adalah membayar lima pikul garantung 
yang diserahkan kepada majelis sidang adat, meminta maaf di depan 
masyarakat Dayak di depan persidangan dan melalui berbagai media lokal 
dan nasional, kemudian mencabut hasil penelitiannya, dan mencabut 
pernyataannya pada saat sidang Ariel peterpan, serta membayar uang denda
 (Singer) untuk upacara adat sebesar Rp 77.777.777.
wasalam abp


________________________________
 Dari: Sutan Sinaro <stsin...@yahoo.com>
Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Dikirim: Sabtu, 29 Juni 2013 13:49
Judul: Re: Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] Heboh di acara TV ONe pagi ko
 


Ha ha, lah batua tu, Habib Rizieq batua, Munarman batua.
 
Iyo jo urang nan keterlaluan takah iko, nio manang surang paralu sakali-sakali 
diagiah.
Jan awak urang Islam ko nampak lamah taruih, saba... saba .. saba... eh tantu 
ado batehnyo.
   Baa dek bitu ?, mancaliak tuah ka nan manang, mancaliak contoh ka nan sudah.
 
Lai tau Abu Bakar ra. ?. Urang nan dek Nabi saw. sendiri disabuik lemah lembut, 
indak takah
Umar ra. nan selalu kelihatan sangar. Tapi .... haa.... ado tapi nyo.
Katiko urang lah bakalabihan, sia tu ?, ...Namonyo  Fanhas... urang nan 
bakalabihan maino Islam, 
Allah dan RasulNyo, nio manang surang.  Aaa nan tajadi sudah tu ?.
Marasai kanai karipuak-an (kene belasah, habis dihajar) dek Abu Bakar, sampai 
"bengeup" 
(bangkak-bangkak, babak belur) Fanhas.
Rasulullah saw. berang ?. ... indak dunsanak,  malah turun ayat nan membela 
tindakan 
Abu Bakar. ra. (Baco Asbabun Nuzul, ado curito lengkap nyo di situ).
  Aaa juo lai, lah pado tampeknyo tu, Islam itu tinggi, dan tidak ada yang 
mengatasinya.
 
Billaahil hidaayah wat taufiq
Wassalam
St. Sinaro

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke