Kalau manang dan tapiliah tantu Nurul Arifin indak ka protes..itulah nan namonyo " tibo di paruik dikampihan dst..."
Wassalaamu'alaikum WW Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA ------------------------------------------------------------ 2014-05-06 0:20 GMT-04:00 Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com>: > Hee 4x > > Nan model itu iyo indak ado di tampek kito tu doh > > Tapi kok suaro kito di tilap urang iyo banyak, caliak sajo lah salah > satunyo nan acok muncul di tv tu, itu adolah salah satu kader militan kito > dari dapil Bangkinang Kampar Riau nan sadang berang2 ka petugas kutiko > rekapitulasi di PPK kecamatan > > Di kito kok saksi2 tu sajak dari di TPS hinggo tingkek nan labiah tinggi > tu bukan saksi bayaran tapi sangajo di piliah dari kader militan nan siap > meng-aman kan suaro kito bahkan bukan suaro kito sajo tapi suaro dari > partai lain nan di tilap pun kito basuaro lantang atas kecurangan2 yg > terjadi di depan mata saksi yg sudah diberi amanah utk itu > wasalam > abp > Pada Selasa, 6 Mei 2014 10:09, Muchwardi Muchtar < > muchwa...@rantaunet.org> menulis: > ----- Pesan yang Diteruskan ----- > > [image: Boxbe] <https://www.boxbe.com/overview> This message is eligible > for Automatic Cleanup! (muchwa...@rantaunet.org) Add cleanup > rule<https://www.boxbe.com/popup?url=https%3A%2F%2Fwww.boxbe.com%2Fcleanup%3Ftoken%3DcuqiYNJuMQV0efe8o4rhaQWIii4axoCEFENLTz0NMxTmeISPrzYbmwJecq6d2QvZ08a%252FxKCiur0fo8jReMw4dPx8nFaPD%252BsWDgMSqmqoUF1luUqGl9ZU79uamlOYyp%252FMFlHO%252BfJ6qBKfgS%252BsvLqafw%253D%253D%26key%3Dj0DyRCz%252BZ1P9ZiP5ZaM9P78k9FDE9lev36ku2kE39QQ%253D&tc_serial=17150692033&tc_rand=1929874610&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001>| > More > info<http://blog.boxbe.com/general/boxbe-automatic-cleanup?tc_serial=17150692033&tc_rand=1929874610&utm_source=stf&utm_medium=email&utm_campaign=ANNO_CLEANUP_ADD&utm_content=001> > Selasa, 06 Mei 2014 > FREE! > Pemilu dan Kecelakaan Sistem > Any political system is an acccident. If the system works well on the > whole it is a lucky accident. --- Edward Banfield > > Sejumlah media memberitakan komentar anggota Komisi II DPR, Nurul Arifin, > yang menganalogikan praktek pemilu legislatif 2014 sebagai perang saudara > di Suriah yang ganas dan tidak ada etikanya lagi, karena (sesama) saudara > saling memakan. Nurul sendiri konon terlempar dari kursinya dan apa yang > ia katakan tampak mewakili keluh-kesah hampir semua calon legislator yang > kalah, ataupun yang menang. > > Persaingan tajamlah yang membuat Nurul menghubungkan pemilu dengan perang > Suriah. Sebab, yang diperebutkan adalah dukungan suara terbanyak. Seorang > caleg bersaing dengan rekan mereka dalam satu parpol dan dari parpol lain. > Tidak ada saudara dalam kompetisi elektoral, yang ada sesama lawan. Dengan > pemakaian kalimat "sesama saudara saling memakan", aktris film Naga Bonar > (1986) tersebut sesungguhnya tengah menegaskan bahwa konsekuensi > kanibalisme-politik tak terelakkan dan nyata. > > Tuntutan ongkos para caleg keterlaluan. Salah satu penyebabnya, masyarakat > disebut semakin proaktif, alias memiliki keberanian yang tinggi, untuk > meminta uang atau rupa-rupa lainnya kepada para caleg. Pola > pragmatisme-transaksional > dominan terjadi di lapangan. Para caleg yang uangnya banyak, berpeluang > besar menang. Yang pas-pasan, apalagi yang irit dan tekor, mudah (kalau > bukan pasti) tersingkir. > > Banyak orang merasa ada sesuatu yang salah dari semua itu. Sistemproporsional > terbuka berdasarkan dukungan suara terbanyaklah yang menjadi > penyebabnya. Boleh dikatakan, sistem ini merupakan jenis ekstrem lain dari > sistem proporsional dengan stelsel daftar tertutup. Yang pertama, parpol > hanya menyorongkan orang sebagai caleg. Yang kedua, parpol perannya lebih > penting lagi, karena ia bisa mengatur nomor urut caleg yang menentukan > kemenangan. > > Melihat pengalaman pemilu kita sekarang, timbul gagasan dalam benak banyak > orang ihwal perlunya mengembalikan sistem pemilu lama: proporsional > tertutup. Kemudian, dibikinlah diskusi-diskusi yang menimbang sistem > proporsional tertutup. Para pembicara menyorot kelemahan-kelemahan sistem > proporsional terbuka dan bernostalgia dengan era sistem proporsional > tertutup. Mereka mengatakan bahwa dulu masyarakat tidak seagresif sekarang. > Dulu, masyarakat tidak berani terang-terangan memeras para caleg. > > Disebut juga, sistem proporsional tertutup lebih menjamin pembangunan > kelembagaan partai. Sistem pengkaderan dapat dijaminkan ke sistem pemilu > yang memprioritaskan kader-kader terbaik pilihan parpol. Dulu, pemilu kita > simpel. Pemilih cukup mencoblos tanda gambar parpol. Dulu, orang parpol > bekerja sebagai bagian integral dari mesin politik besar parpol. Tapi, > semua itu tinggal kenangan ketika sistem proporsional tertutup digeser oleh > yang terbuka. > > Tapi sistem perpolitikan kita masih berpeluang berubah. Ketika orang > menggagas perlunya kembali ke sistem pemilu lama, hal demikian wajar saja. > Sebab, demokrasi politik memberi peluang trial and error alias mekanisme > coba-gagal alias korektif. Yang kurang dilengkapi, yang lemah diperkuat, > yang bolong ditambal, dan seterusnya. Dan, sistem pemilu memang termasuk > yang selalu berubah. Perubahannya seperti pendulum yang bergerak dari > proporsional tertutup, terbuka terbatas alias setengah terbuka, lalu ke > terbuka murni. Tidak hanya kalangan pemerintah dan DPR yang terlihat dalam > perubahan sistem itu, tapi juga Mahkamah Konstitusi. > > Miriam Budiardjo dalam buku legendarisnya, Pengantar Ilmu Politik, > menjelaskan betapa tidak ada satu pun sistem pemilu yang ideal. Sistem > proporsional nyatanya tidak lebih sempurna ketimbang sistem distrik, dan > sebaliknya. Karena itu, kemudian muncul berbagai variasi sistem pemilu. > Para pakar dan, terutama, politikus terus berikhtiar mencari sistem pemilu > yang cocok. Tentu saja soal menemukan yang cocok ini tidak gampang. Dalam > hal inilah apa yang disitir Edward Banfield di atas terasa relevansinya. > > Jangan-jangan seluruh produk sistem politik kita merupakan buah kecelakaan > politik. Sayangnya, tidak semua sistem membuahkan keberuntungan (a lucky > accident). Ada yang diuntungkan dan tidak dalam sistem politik. Tetapi, > sekadar mengharapkan sistem pemilu menguntungkan diri dan kelompoknya, > ternyata tetap berisiko senjata makan tuan. Sebab, tidak semua pembuat > undang-undang pemilu saat ini terpilih, bahkan konon malah banyak yang > tersingkir. > > Tampaknya, banyak yang setuju bahwa sistem politik kita perlu dibenahi, > guna menyingkirkan ekses-ekses negatifnya. Tentu, pekerjaan besar inilah > yang akan dibebankan kepada para anggota DPR mendatang. DPR punya fungsi > legislasi, ujung tombak perubahan sistem. Tapi apakah mereka memiliki > gagasan yang sama dengan arus kuat gagasan masyarakat atau tidak, tentu > bergantung pada lalu lintas kepentingan. Para politikus sering melupakan > kekuatan gagasan dan sibuk mengamankan kepentingan. Akibatnya, perbaikan > sistem terlewatkan. Tapi ketika ada yang merasa dirugikan oleh sistem yang > dibuat sendiri, yang muncul justru sederet keluhan.* (*M. Alfan Alfian,* Dosen > Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional, Jakarta) > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.