Suryadi Raih Doktor di Universitas Leiden
<http://hariansinggalang.co.id/suryadi-raih-doktor-di-universitas-leiden/>(238
Views) December 18, 2014 8:20 am | Published by sgl17
<http://hariansinggalang.co.id/author/sgl17/> | No comment
<http://hariansinggalang.co.id/suryadi-raih-doktor-di-universitas-leiden/#respond>


​

Sudah menjadi kisah banyak perantau Minang untuk tidak menyerah begitu saja
menerima nasib di perantauan. Hal itu dibuktikan Suryadi, putra Sunur
Pariaman, yang berhasil meraih gelar doktor di Faculteit der
Geesteswetenschappen Leiden University pada hari Selasa (16/12). Sidang
terbuka berlangsung selama satu jam. Kemudian dilanjutkan dengan borrel
(acara minum-minum dan pemberian ucapan selamat) dan makan siang di
Restoran Kwantung, Leiden.
Tak kurang dari 100 orang undangan menghadiri promosi Suryadi yang diadakan
di Senaatkamer Academiegebouw Leiden University, Rapenburg 73, 2311 GJ
Leiden. Dua kandidat doktor di Universitas Leiden bertindak sebagai
pendamping (paranymphs) Els Bogaert, MA (Belanda) dan Yuxi Nie, MA
(Tiongkok).
Ikut acara promosi itu sang istri tercinta Nurlismaniar Mustafa, dan dua
anaknya, Raisa Mahesvara Niadilova (13) dan Farel Darvesh Bramatias Suryadi
(5).

Disertasi Suryadi berjudul The Recording Industry and Regional Culture in
Indonesia: The Case of Minangkabau, dengan promotor Prof. Dr. B. Arps.
Disertasi setebal 340 halaman itu (11 bab, termasuk introduction dan
conclusion) membahas sejarah persentuhan teknologi rekaman suara dengan
kebudayaan daerah Indonesia.
Disertasi itu mengkaji kehadiran berbagai jenis teknologi rekaman di
Indonesia, sejak era gramofon di abad ke-19 sampai era VCD saat ini. Lalu
signifikasi budaya yang dibawanya sebagai konsekuensi penggunaannya dalam
menghadirkan dan merepresentasikan budaya lokal Indonesia.

Sebagai studi kasus, studi ini meneliti pertemuan teknologi-teknologi itu
dengan budaya Minangkabau yang terkenal dengan sistem matrilineal dan
budaya merantaunya.
Dalam disertasinya Suryadi meneliti bagaimana suara yang direproduksi
berkat penemuan teknologi rekaman telah memengaruhi kehidupan manusia. Pada
gilirannya, menyebabkan terjadinya transformasi masyarakat dan budaya lokal.
Suryadi dengan mulus melewati sesi tanya jawab yang cukup menegangkan dalam
ruang senat Universitas Leiden yang berusia 400 tahun lebih (Universitas
Leiden berdiri tahun 1575). Barisan para penguji terdiri dari Prof. Dr.
Matthew Isaac Cohen (Royal Holloway University of London), Prof. Dr. Willem
van der Molen dan Prof. Dr. Titik Pudjiastuti (Universitas Indonesia). Yang
lainnya berasal dari Universitas Leiden sendiri, yaitu: Prof. Dr. Patricia
Spyer, Prof. Dr. Nira Wickramasinghe, Prof. Dr. Remco Breuker, Prof. Dr.
Kees van Dijk, Prof. Dr. David Henley, Dr. Bart Barendregt, dan Dr. Daniela
Merolla.


Dalam acara borrel di lantai bawah Academiegebouw yang diadakan seusai
sidang terbuka terihat pada undangan orang Eropa bercampur baur dengan
orang Indonesia. Di antaranya Malik Abdullah (dari Maryland, Amerika) dan
Iqbal Alan Abdullah (dari Jakarta), dua orang keturunan Bagindo Dahlan
Abdullah, orang Minangkabau pertama (putra Pariaman) yang menjadi dosen
bahasa Melayu di Leiden University (1919-1922), yang sekarang dijabat
Suryadi. Juga terlihat dosen senior Universitas Andalas, Dr. Sawirman, yang
datang dari Padang ke Leiden lewat Warsawa.
“Satu tugas berat sudah terselesaikan”, kata Suryadi dalam emailnya kepada
Singgalang. Dapat dimaklumi bahwa disertasi ini ditulis oleh Suryadi sambil
mengerjakan bermacam-macam tugas: mengurus keluarga, mengajar, menulis
artikel ilmiah dan resensi buku untuk berbagai jurnal, termasuk pula
mengasuh rubrik Minang Saisuak di Singgalang Minggu. (*)

http://hariansinggalang.co.id/suryadi-raih-doktor-di-universitas-leiden/

Pada 18 Desember 2014 08.46, 'Lies Suryadi' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:
>
> Salam Mak Ngah, mamak2 jo kakak2 nan lain, dan sanak sudaro di lapau,
>
> Alhamdulillah, ambo alah dapek melewati momen 'eksekusi' tu dengan tidak
> ada cedera suatu apa. Tarimo kasih ateh dukungan doa dari rang lapau nan
> basamo. Terlampir duo foto nan mereka momen nan cukuik menegangkan tu: sesi
> tanyo jawek (salamo sajam) dan sesi penyerahan ijazah, dan sesi ucapan
> selamat dan minum2 (borrel). Mudah2an kodak2 ko indak mambarek'an email
> rang lapau.
>
> Wassalam,
> Suryadi
> Leiden
>
>
-- 



*Wassalam*



*Nofend St. Mudo37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok
SelatanTweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola *

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke