Kanda MD  n a h

Assalamualaikum ww

Pinjaman Luar Negeri itu beda dengan Investasi langsung. Investasi
pengusaha pengusaha China kalau jadi direalisasi maka itu bukan
hutang. Jadi investasi itu tidak akan menambah hutang luar negeri
Indonesia.

Tentang Konvensi Pengusaha Cina seluruh dunia yang berlangsung di Bali
itu, mereka memilih Bali (Indonesia) sebagai tempat Konvensi tidak
terlepas dari peranan Muchtar Ryadi (Lippo Grup) yang proyeknya
diPadang ditolak masyarakat . Semua Pejabat tinggi Indonesia ,
termasuk Megawati,  yang adalah Mentor nya JKW sangat welcome terhadap
kedatangan pengusaha China seluruh dunia  yang berjumlah ribuan itu.
Nampaknya mereka sedang mencari “rumah baru” karena usaha usaha mereka
di Amerika dan di tempat lain di dunia sudah mulai jenuh atau gerak
merka mulai dibatasi. Produk2 China yang dulu membanjiri Amerika
karena harganya yang murah saat ini sudah sangat dibatasi. Dihambat
dengan masalah kualitas, bahan yang dianggap tidak aman dsbnya,
sehingga eksport china ke Amerika untuk produk2 tertentu menurun
drastis.

Mereka perlu pasar yang baru, dan Indonesia adalah pasar yang luar
biasa besar dengan penduduk 250 juta.

 Yang sedang berkonvensi itu, diperkirakan sedang membuat kesepakatan,
setidaknya mengurangi persaingan diantara mereka. Dan mereka akan
meniru pembagian wilayah pemasaran dan wilayah berusaha ala Mafia.
Tidak semua akan masuk ke Indonesia. Lalu bidang yang dimasuki
tentunya  juga akan di bagi bagi sesuai kompetensi masing masing..

Itulah hebatnya mereka, tetap bersaing sebagai pengusaha tapi bersatu
dalam “China Overseas Incorporation”.

Kita butuh investasi sebenarnya untuk infra struktur, seperti
Pembangkit tenaga  listrik, Galangan kapal, Kereta api , Pelabuhan
laut dan udara. Kalau mereka hanya masuk kesana, maka infra struktur
itu akan sangat bermanfaat bagi pengembangan ekonomui kedepan. Bisa
memperlancar dsan meningkatkan Industri, jasa kepelabuhanan dst yang
punya dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Yang saya khawatirkan mereka membangun industri atas produk produk
yang dipasarkan di Indonesia. Idustri seperti itu umumnya diimport
dari perusahaan induknya dan harga bahan bakunya sudaH DI MARK UP.
Produk itu di jual di Indonesia dibawah harga pokok, sehingga dia
nampak rugi padahal mereka sudah untung dari penjualan bahan baku yang
diimport itu. Teknik ini namanya “Transfer pricing”. Akibatnya mereka
tidak membayar pajak. Manfaat bagi kita hanya sekedar tenaga lokal
yang diupah murah mengikuti UMR. Perusahaan perusahaan PMA banyak yang
memakai teknik ini , banyak diantara mereka yang secara pembukuan
merugi bertahun tahun tapi usahanya tetap jalan . Pemerintah mungkin
tutup mata saja, karena kalau perusahaan perusahaan itu tutup , ada
kekhawatiran akan berdampak terhadap tingkat pengangguran.

Saya khawatir kita sama sekali nanti tidak dapat manfaat apa apa kalau
ternyata tenaga kerjanya juga didatangkan dari China sebagaimana sudah
kita bahas sebelumnya. Kekhawatiran lain adalah soal penguasaan
ekonomi, mereka menjadi Tuan di negeri ini. Malangnya kita sebagai
bangsa , adalah kita tidak punya wawasan jangka panjang sebagaimana
Mahatir Muhamad yang pada tahun 1990 sudah mengatur penguasaan ekonomi
bagi pribumi dengan “Wawasan 2020” yang secara bertahap meningkatkan
penguasaan ekonomi oleh pribumi, sehingga penguasaan ekonomi oleh
etnis non melayu Malaysia semakin lama semakin kecil.

Soal BLBI Jilid II, menurut saya tidak akan terjadi. Karena BI sudah
tidak memberikan kredit likiditas lagi kepada perbankan. Dulu BI
memerikan kredit likiditas kepada bank bank sesuai kebutuhan bank bank
yang sebagian besar swasta milik non Pri, tanpa agunan. Kebutuhan itu
terkait dengan kredit besar yang diberikannya yang kebanyakan adalah
grupnya sendiri. Saat ini BI hanya membantu kebutuhan untuk kesulitan
likiditas bank jangka pendek saja, tapi dengan jaminan berupa surat
berharga berkualitas tinggi yang bisa dicairkan BI se waktu waktu.

Uraian diatas itu sekedar pandangan ambo, apakah akan demikian, kita
lihatlah nanti realisasinya....

Wass

Dunil Zaid, 72

2015-09-28 13:19 GMT+07:00 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>:
>
>
>
>
> Dd ZD, membaca  adanya konferensi Penguasa Cina Dunia ke 13 di Nusa Dua yang
> dihadiri bu Mega dan LBP,  dan beberapa ucapan kedua tokoh Indonesia itu,
> langsung terbayang BLBI jilid 2.
>
>
>
> Mereka tidak diundangpun mau menyelinap bergeriliya memasukkan modalnya ke
> Indonesia.
>
> Tidak tahulah,  apakah kalau tidak dengan investor, Indonesia ini tak bisa
> hidup.
>
> Cukuplah hutang yang lama itu belum lunas -lunas yang baru mau ditumpuk lagi
>
> Kita menolak menambah hutang ini karena banyak salah urus dan bocor  ke
> oknum pejabat dari pada yang dipakai membangun.
>
>
> "Alih-alih digunakan untuk sektor-sektor yang produktif, penggunaan utang
> luar negeri tidak tepat sasaran akan menyebabkan permasalahan yang serius di
> kemudian hari. Kasus yang paling banyak terjadi antara lain penyalahgunaan
> pinjaman dan lemahnya pengawasan proyek yang dibiayai dengan utang luar
> negeri membuat praktik-praktik korupsi dan rent seeking di kalangan pejabat
> pemerintahan tumbuh subur."
>
> (INDONESIA DALAM JEBAKAN UTANG LUAR NEGERI- Posting ZD yang lalu).
>
>
>
> Dalam kondisi banyaknya  penyalahgunaan pinjaman dan lemahnya pengawasan,
> lebih bijak  tidak menambah hutang dululah, entah kalau sengaja cari dana
> untuk pemilu 2019.
>
>
>
> Mudah-mudahan masih banyak yang punya  harga diri di Senayan.
>
> Wass,
>
>
> Maturidi
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
> email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke