Kiniko ado prioritas utk kawasan Wisata nasional. Kok Sumbar antahlah, sedangkan Mandalika di Lombok dikeroyok dan dijadikan kawasan khusus parawisata. 
Kalau di Sumbar, ambo liek tipikal kancang sorak dimuko, sasudah tu abih di jalan. Dulu waktu kanda Andrinof jadi Mentri Bapenas ado kawasan mandeh nan perawan tu ka didonkrak manjadi kawasan prioritas parawisata, tapi kini haniang sajo. Padohal kalau lah ado dasar tu Tingga dibentu Tim percepatan oleh profinsi kalau pusat lah mulai mangetekan anggaran utk Mandeh.
Ciek lai, Mestinyo profinsi mam bauk up Sawahlunto yg sedang diajukan manjadi kota Wirisan Dunia. Sakaligus bentuk badan perrcepatannyo juo. Cari SDM yg punyo komitment dan wakatu yg bisa total disitu. Jan kebiasann yg di sambi kecek rang subarang.

Ado ciek lai bu Isna, Uerofalia nan di Beligia juo ratusan Milyar anggarannya. Posisinyo Samo juo dg Frankfurt book Fair, manjadi host disinan. Dan Iko dibiayai kemendikbud, derektorat Kebudayaan juo. Sakali lai Iko imbas dr 20% anggaran Pendidikan dan derektorat tabaok rending dapak anggaran gadang

Nanang sadang ditapi sawah diubud

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the XL network.
From: Isna Huriati
Sent: Thursday, March 2, 2017 9:00 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Lebih boros dari raja Salman

Nanang, kalau batua nan Nanang tau tu baguslah, jadi tidak ada tambahan heboh. Lah Nanang, investasi parawisatatu mulo disabuik dek Dubestu ka Sumbar, kini bantuaknyo ko acok disabuik ka Mandalika di Lombok. Lai tadanga Nang, kalapeh pulo. Harus gesit mangaja dubes tu. Biasonyo urang Arabko, kalau janji musti ditapek i, kecek urang nan tau. Baa tu Nang, jan dipabia lo lapeh. Kecek pengamat TT tu Yon Machmudi, dek mereka, kalau Yes tu aratinyo may be, jadi jan ditunggu sajo kecek Yon, kaja taruih .  Salamaiak karajo sakalian Libur.

Wassalam Isna


On 02-Mar-17 7:09 AM, asfarinal2000 via RantauNet wrote:
Sato sakako apa ibuk. Sabatuanyo Iko dek talalu gadangnyo Dana 20% anggaran Pendidikan yg diatur UU. Jadi Kemendikbud kasusahan maimplementasikan dg segala keterbatasan.
Baliak carito gadangnyo anggaran utk Frankfurt Book Fair. Rasonyo angko pasti ambo ndak paham, tetapi kegiataan itu diambiak dek Indonesia ditawari sebagai host dlm kegiatan yg cukuik gadang tersebut. Kegiatann itu barado di Derektorat Kebudayaan. Jadi kalau disangkokan Ka Anies ambo raso kasinan panjang jalannyo. Dan pengusulan kegiatan itu Rasonyo sabalum beliau manjadi Menteri. 

Nanang sadang di Ubud

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the XL network.
From: Fashridjal M. Noor
Sent: Wednesday, March 1, 2017 1:45 PM
To: Rantaunet
Subject: Re: [R@ntau-Net] Lebih boros dari raja Salman

Di Era Informasi dan Komunikasi sekarang ini juga banyak berita, artikel, foto, gambar, video dll yang HOAX, hasil rekayasa, fitnah, dan lain-lain

Oleh karena itu kita perlu cermat dan waspada, tidak langsung menerima begitu saja. Perlu diperiksa dulu kebenarannya sebelum menyebarluaskan


On Mar 1, 2017 12:36, "Isna Huriati" <i...@pacific.net.id> wrote:
Pak Maturdi, saya baru baca di berita baris TV bahwa BPK mulai mengaudit anggaran Kemdikbud. Pertanyaan bapak Maturdi sudah terjawab.

Wassalam Isna


On 01-Mar-17 12:01 PM, Isna wrote:
Pak Maturdi, saya hanya mengirim berita yang pertama kali saya baca. Dizaman digital ternyata tidak ada yang bisa disembunyikan. Yang pak Maturdi sebutkan sudah pernah saya baca, tapi berita ini belum pernah, baik di RN atau ditempat lain. Kalau pak Maturdi sudah pernah baca , mungkin lupa mempostingkan disini. Kalau saya berita tidak saya pilih pilih, mengenai siapa. Seperti saya sebut tadi pak, tidak ada yang bisa disembunyikan zaman sekarang.

Wassalam, Isna


On 3/1/2017 11:25 AM, Maturidi Donsan wrote:
  Menggelitik Anis ?

    - Rp146 miliar untuk book fair di Frankfurt segera KPK suruh bongkar
    - Kejagung Tahan Tersangka Korupsi Pembangunan Asrama Kepala Sekolah
<http://news.okezone.com/read/2015/11/25/337/1255789/kejagung-tahan-tersangka-korupsi-pembangunan-asrama-kepala-sekolah?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>
    - ICW Desak Korupsi Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Diusut Tuntas
<http://news.okezone.com/read/2014/12/21/337/1082083/icw-desak-korupsi-pengadaan-buku-kurikulum-2013-diusut-tuntas?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>
    - Mabes Polri Ungkap Korupsi Pengadaan Buku
<http://news.okezone.com/read/2014/04/11/339/968900/mabes-polri-ungkap-korupsi-pengadaan-buku?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>

Apakah BPK atau BPKP belum pernah masuki Kemendikbud

Di Sumber Waras dan pembelian tanah Negara Oleh DKI adakah Kejagung, Mabes
Polri dan ICW seligat ini?


Maturidi



Pada 1 Maret 2017 11.03, Isna Huriati <i...@pacific.net.id> menulis:

Assalamu'alaikm  dunsanak di palanta.

Ambo baru mambaco berita ko, iyo takajuik awak di bueknyo.

*JAKARTA* - Kegiatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
di Jerman dinilai pemborosan anggaran. Mengingat anggaran yang
digelontorkan mencapai 10 juta Euro atau setara dengan Rp146 miliar.

Pengamat politik Muslim Arbi pun merasa heran karena kehadiran Indonesia
sebagai tamu kehormatan di festival buku internasional Frankfurt Book Fair
bisa sampai ratusan miliar.
BERITA REKOMENDASI
------------------------------

    - Kejagung Tahan Tersangka Korupsi Pembangunan Asrama Kepala Sekolah
<http://news.okezone.com/read/2015/11/25/337/1255789/kejagung-tahan-tersangka-korupsi-pembangunan-asrama-kepala-sekolah?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>
    - ICW Desak Korupsi Pengadaan Buku Kurikulum 2013 Diusut Tuntas
<http://news.okezone.com/read/2014/12/21/337/1082083/icw-desak-korupsi-pengadaan-buku-kurikulum-2013-diusut-tuntas?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>
    - Mabes Polri Ungkap Korupsi Pengadaan Buku
<http://news.okezone.com/read/2014/04/11/339/968900/mabes-polri-ungkap-korupsi-pengadaan-buku?utm_source=br&utm_medium=referral&utm_campaign=news>

“Anggaran negara sampai Rp146 miliar hanya untuk acara pameran buku di
Frankfurt. Proyek itu diduga tanpa tender, asal main tunjuk. Ini sudah
tidak benar. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) harus segera
membongkarnya,” kata pengamat politik Muslim Arbi, Kamis (29/10/2015).

Muslim mendorong KPK untuk bertindak guna mendalami dugaan pelanggaran
yang terjadi dalam proses penganggaran tersebut. Bahkan, dirinya juga
meminta Komisi X DPR RI tidak tinggal diam dan harus memanggil semua pihak
yang terkait dalam proses tersebut.

"Ini uang rakyat dan harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kemendikbud melalui Humas Asianto Sinambela saat ingin
dimintai tanggapannya melalui sambung telefon tak menjawab. Begitu pula
ketika ditanya melalui pesan singkat tak kunjung ada balasan. Sedangkan
sebelumnya, Sekjen Kemendikbud Ainun Naim mengatakan, kalau Kemendikbud
menggelontorkan 10 juta Euro untuk kegiatan Frankfurt Book Fair."


Silakan membaca, wassalam Isna

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.



--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscribe@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
---
Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke