dari padang todayhttp://padang-today.com/index.php?today=article&id=880

Demonstran=Uda Uni? (Tanggapan atas tulisan Darman Moenir: Gamawan Kecam
Demo, tetapi Uda Uni?)Oleh: *Irsyad S. Ked**

Ketika saya membaca teras utama Padang Ekspress, selasa , 4 agustus 2009
saya tidak terlalu terkejut begitu mengetahui bapak Darman Moenir yang
menulisnya. Bapak Darman Moenir merupakan seorang sastrawan yang semenjak
saya mengikuti pemilihan Uda Uni Duta Wisata Sumatera Barat pada tahun 2006
merupakan orang yang selalu tanggap terhadap perkembangan Uda dan Uni di
Sumatera Barat.

Saya beserta rekan-rekan Uda Uni Sumatera Barat sangat mengapresiasi
perhatian khusus yang bapak Darman berikan. Tentunya ada berbagai latar
belakang dan motivasi sehingga pak Darman membuat suatu tinjauan komparatif
antara uda uni dengan aksi demonstran yang marak belakangan ini. Sehingga
bapak Darman pun meminta bapak Gamawan, Gubernur Sumatera Barat untuk
mengecam pemilihan Uda Uni di Sumatera Barat.

Sapertinya ada banyak hal yang tidak dipahami bapak Darman Moenir, pun juga
bapak Darman hanya berfikir terbatas dengan melihat sebuah dilema dari satu
sisi pemikiran saja. Tentunya komunikasi dan tukar fikiran secara baik
adalah salah satu jalan keluarnya.
Adalah sangat benar pak Darman sering menulis mengenai fenomena uda uni di
Sumatera Barat, namun kami tidak mengetahui bahwa pak Darman sempat
berdiskusi dibelakang kami sampai berkering air ludah. Sangat disayangkan
diskusi pak Darman tidak melibatkan kami Uda Uni Sumatera Barat atau
setidaknya salah seorang dari kami. Sehingga setelah berulang kali
berdiskusi pak Darman masih penasaran untuk mengetahui apa betullah uda uni
itu.
Dari tulisan pak darman, esensi yang disampaikan tidak berbeda dengan
tulisan-tulisan yang lampau. Dulunya kami Uda Uni cenderung tidak
berkomentar karena dalam benak kami orang seumuran mamak kami tentunya akan
arif dalam bersikap, dan orang dengan pendidikan seperti pak Darman tentunya
akan berfikir secara global dan multiaspek dalam menyikapi dilema diri
tentang Uda Uni.

Sebagai orang yang lebih muda, saya mencoba memahami jalan pikiran bapak
Darman. Dari tulisan beliau saya menangkap ada beberapa kata kunci yang akan
saya tanggapi satu persatu sesuai pemikiran saya. Kata kunci tersebut adalah
tambo, lenggang lenggok ratu-ratuan, Agama, Ulama dan Adat, kemudian Program
Religi Di Kota Padang.

Mengenai tambo, tentunya pak Darman sebagai seorang sastrawan cukup memahami
Tambo Alam Minangkabau. Benar sekali didalam tambo tidak pernah secara
eksplisit disebutkan Uda Uni. Namun, satu hal penting yang dilupakan olah
Bapak kami ini adalah dalam membaca tambo bukan hanya yang tersurat saja
namun kita harus memahami yang tersirat. Pun juga sebagai orang Minang kita
diajarkan untuk berfikir demikian. Meskipun tidak ada kata-kata Uda Uni
didalam tambo, generasi muda merupakan salah satu unsur kehidupan
bermasyarakat yang tidak dapat dihilangkan begitu saja. Rang mudo sebagai
orang yang akan membangun dan mengembangkan negerinya. Secara logika kita
bisa berfikir bahwa tambo ini dibuat ratusan tahun yang lalu, disaat belum
ada sekumpulan kecil rang mudo yang peduli negerinya dengan nama Uda dan
Uni.

Selanjutnya mengenai lenggak lenggok dan ratu- ratuan, sangat disayangkan
pak Darman hanya tertarik kepada sesi parade yang hanya merupakan ujung
acara pemilihan. Tanpa memperhatikan input dan prosesnya. Alangkah baiknya
jika tahun ini pemilihan Uda Uni digelar pak Darman datang dan melihat apa
betul yang dikerjakan anak-kemenakan pak Darman. Pak Darman bisa lihat
bagaimana mereka mengikuti tes tertulis, mengikuti tes wawancara multi
aspek, menerima pembekalan multi aspek termasuk agama, adat dan budaya
minangkabau, telibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan, serta banyak hal
positif lainnya.

Saya menolak buah pikiran pak Darman yang menyamakan Pemilihan Uda Uni
dengan pemilihan Miss Universe dan sejenisnya. “Miss Universe tidak memakai
baju kurung basiba pak Darman, tidak ada kain balapak tenunan rang Pandai
Sikek, tidak dipakai pula salendang basuji caia sulaman rang Kota Gadang.
Tidak ada pakaian kebanggaan perempuan Minang yang sesuai syarak.” Tidak ada
adat yang perlu diketahui, Tidak ada pula 4 macam adat yang perlu peserta
pakai.” Banyak hal yang berbeda, ketika 2 hal ini ada yang serupa, apakah
ini suatu kesalahan? Apakah kita akan menanggapinya dengan ekstrim?
disinilah kembali dituntut pemikiran dan wawasan yang luas.

Mengenai Agama, Ulama dan Adat, Rukun Iman dan Islam kami selalu berusaha
tunaikan secara personal maupun berjamaah. Dalam hal berpakaian pun
demikian. Ketika kami berjalan dipanggung kami memakai baju yang beradab dan
beradat. Merupakan suatu kebanggan tersendiri bagi kami, berani memakai
pakaian Rang Minang ditengah-tengah remaja seumuran kami yang berpakaian
casual. Ketika pak Darman meminta pemilihan Uda Uni dihentikan apapun
kredonya, apakah pak darman tidak memikirkan suatu usaha unuk mengajak
generasi muda di Sumatera Barat kembali melestarikan adat dan budayanya?
Apakah pak Darman telah memikirkan cara lain yang lebih efektif untuk
kembali mengenal adat dan budayanya? Atau setidaknya suatu formula ampuh
untuk membuat generasi muda tertarik mendalami identitas keminangannya? Di
Uda Uni kami tidak hanya berdiskusi, kami melaksanakan usaha tersebut dengan
harapan generasi muda lain akan termotivasi. Dalam kerangka itupun kami
melibatkan Ulama Dan Ninik Mamak serta, karena ABS SBK pula sebagi landasan,
maka agama dan adat menjadi satu poin penilaian yang penting. Sebagai orang
muda yang perlu belajar, kami ajak orangtua kami yang dalam pengetahuann
agamanya, yang banyak ilmu adatnya.

Mengenai program religi yang diterapkan dikota Padang kami Uda Uni sangat
mendukung program tersebut. Saya sendiri sebagai warga kota Padang bangga
serta turut berperan aktif dalam program yang digagas bapak Fauzi Bahar
tersebut. Saya tidak melihat suatu korelasi negatif antar Uda Uni dengan
program tersebut. Perlu saya tanyakan seperti apa bentuk sandungan Uda Uni
kota Padang terhadap program tersebut.

Saya tidak habis fikir juga sampai begitu esensialnya masalah kontraversi
Uda Uni ini sehingga bapak Darman mengeluarkan statement “Tidak seayat dan
sehadist pun tersua petunjuk bahwa umat boleh memilih Uda Uni”. Apakah
dilema ini cukup layak diangkat sehingga perlu pula dibuatkan fatwanya
karena tidak dibahas dalam alquran dan hadist? Saya rasa banyak hal lain
yang lebih prinsipil untuk dibahas.

Merujuk kepada pernyataan pak Darman bahwa beliau penah menulis dimedia,
berdiskusi tanpa hasi kongkret, kemudian tidak ada pula tanggapan dari Ninik
Mamak dan Bundo Kanduang kita di LKAAM dan MTKAAM, Ulama kita di MUI atau
LSM, hal ini mungkin disebabkan berbagai faktor namun, ada baiknya pula
bapak berintrospeksi, jangan-jangan ini hanya dilema pribadi pak Darman yang
dingkat kemedia

Terakhir, tulisan ini merupakan bentuk diskusi dan tukar fikiran saya yang
diekspos secara terbuka dengan bapak Darman, seorang sastrawan Sumatera
Barat yang mempunyai perhatian lebih terhadap Uda Uni. Kepala sama hitam,
tapi pola fikir berbeda-beda. Saya sangat menyadari aspek kemajemukan yang
ada. Jika ada suatu perbedaan tentunya kita komunikasikan dengan cara yang
baik. Mudah-mudahan tulisan ini tidak berujung pada sebuah debat kusir yang
tidak menghasilkan apa-apa.. Wassalam

**Penulis adalah Uda Sumatera Barat 2006*

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke