Pak saaf seperti kata da nofrins, setelah jauh di rantau baru terasa indahnya nagari awak.
Cubo naik angkot di sumbar, dangaan lagu nan diputa. Ndak raso dikampuang tapi raso di bar malam jakarta. Bak kecek aa navis, lah runtuah surau kami. Awak nan marantau pun kadang alah tibo di anak2, bahaso wak ndak pandai, kampuang alah indak dikanaan. Jadi wajar film Merantau kurang gairah. Antah ka tabingkik batang tarandam atau ka samakin jauh tarandam. regards Ronal @masjid raya kampar Regards Ronal Chandra Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Dr.Saafroedin BAHAR" <saaf10...@yahoo.com> Date: Fri, 7 Aug 2009 22:21:05 To: <RantauNet@googlegroups.com> Subject: [...@ntau-net] Re: Di Kampungnya, 'Merantau' Sepi Penonton Assalamualaikum w.w. bung Nofiardi serta para sanak sa palanta, Ada dua pertanyaan saya mengenai sepinya penonton film 'Merantau' di kota Padang: 1) benarkah kurangnya sosialisasi yang merupakan satu-satunya penyebab kurangnya penonton dari film yang luar biasa ini ?, ataukah 2) 'cinta bertasbih' lebih menarik dari 'merantau' yang kini tidak banyak lagi memberi harapan ? Atau ada masalah lain yang lebih mendasar ? Wassalam, Saafroedin Bahar(L, masuk 72 th, Jakarta) --- On Sat, 8/8/09, Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> wrote: > From: Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> > Subject: [...@ntau-net] Di Kampungnya, 'Merantau' Sepi Penonton > To: "RantauNet" <RantauNet@googlegroups.com> > Date: Saturday, August 8, 2009, 9:30 AM > > > Di > Kampungnya, > ‘Merantau’ Sepi Penonton > > > PadangKini.com | Jumat, > 07/08/2009, 19:28 WIB > > > PADANG-Meski > mengangkat cerita tradisi Minagkabau di Sumatera Barat, > ternyata film Merantau belum mendapat perhatian masyarakat > Kota Padang. Selama > dua hari pemutaran perdana di Padang, film yang > disutradarai Gareth Huw Evans > berkebangsaan Inggris ini masih sepi > penonton. > > Kondisi > ini kontras dengan pemutaran film-film > bertema cinta seperti ‘Ketika Cinta Bertasbih' > yang sempat booming > beberapa waktu lalu. Film yang berdurasi 140 menit ini > selain menggambarkan > budaya Minangkabau, juga mengangkat kembali citra silat > Indonesia yang mulai > luntur di telan zaman. > >--- --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---