MENU SAHUR ALA FORESTER By : Jepe
Dipenghujung Ramadhan ini disaat santai jam istirahat kantor saya mencoba sedikit berbagi cerita kuliner, terlambat memang harusnya diawal ramadhan saya ceritakan tapi kenapa sekarang saya ceritakan karena pikiran saya melayang pada situasi Ramadhan tahun lalu boleh dikatakan 10 hari lebih (tidak berurutan) saya berada di hutan mandah (camping ground) bersama crew survey saya bahkan semenjak saya berkicimpung di dunia kehutanan pasti ada saja saya melewati puasa di bulan Ramadhan di tengah hutan apakah di camp atau sedang mandah di tenda biru. Tahun lalu saya berada di dalam hutan gambut di seputar daerah Bangko Pusako dan Kubu , walau saya sebagai komandan survey yang difasilitasi dengan mobil 4 WD keluaran terbaru saat itu dan setelah mengatur segala perlengkapan survey serta arahan teknis pada ketua-ketua regu survey bisa saja saya menginap diseputar wisma dekat Ujung Tanjung atau "melarikan" diri ke Duri menginap di hotel berbintang lalu keesokan pagi menjelang siang saya menuju tenda crew survey saya untuk mengontrol hasil segala kegiatan yang telah dilaksanakan. Tapi saya selalu merindukan kebersamaan dengan crew survey saya dengan mandah bersama-sama di dalam hutan, ada sebuah kebebasan yang saya dapatkan kalau sudah berada di hutan dan mandah istilahnya saya mau tidur, mau tengkurap, mau jungkir balik, jongkok sambil melamun, berteriak, bernyanyi suka-suka, nyebur ke sungai (asal jangan bunuh diri aja he..he dan juga suka-suka saya tentu nggak perlu ada adegan berantam melayangkan bogem mentah kayak anggota dewan kita yang bersidang baru-baru ini ketika anak buah saya salah dalam menjalankan instruksi), masak suka-suka pokoknya saya bebas melakukan apapun tanpa terikat jam kerja seperti orang kantoran , setelah saya mengarahkan teknis pekerjaan pada crew saya yang merintis hutan sementara saya tinggal dengan tukang masak (laki-laki lho tukang masak aku) bertiga di tenda. Di saat puasa tentu pagi menjelang jam tiga sore tenda kami bebas dari "asap" dapur, biasanya kami keliling-keliling seputar tenda yang terletak di anak-anak sungai sekedar apakah itu memancing ikan-ikan kecil atau menarok dan mengangkat bubu (lukah) jika bosan ya tidur-tidur lagi didalam tenda dengan kesejukan udara hutan dan tiupan semilir angin. Apa menu praktis sahur yang paling saya sukai disaat mandah (survey) didalam hutan ?, ini dia saya kasih saja judul Tumis Ikan Sarden Kaleng ala Forester Sebelum kami mandah dihutan telah saya beli ikan sarden kalengan yang ukuran besar lalu tidak lupa saya juga membeli "baby corn" kalengan di super market tentunya bumbu-bumbu masak standar lainnya yang praktis serta sayur-sayuran yang tidak cepat membusuk dan layu sebut saja buncis dan labu siam sebesar kepalan tangan.. Begini kira-kira tumis sarden saya tersebut, apa dan bagaimana bumbu dan cara membuatnya, praktis, sederhana dan tidak bertele-tele Iris bawang Bombay, suka-suka aja ya takarannya (ya main perasan deh) begitu juga beberapa siung bawang putih, jika disuka untuk mendapatkan sentuhan pedas ketika mengunyah iris juga cabe rawit, lalu tuangkan sedikit minyak goreng dikuali wajan yang panas untuk menumis, setelah minyak goreng panas tumis semua bumbu tadi dengan beberapa sendok cabe giling setelah harum lalu tuangkan "baby corn" aduk sejenak lalu tuangkan ikan sarden kaleng tumis sampai matang bisa juga ditambahin beberapa irisan potong tomat, jadi deh dan siap dihidangkan. Lalu sayur pendamping menu sahur kami ditengah hutan nan sunyi senyap dingin menjelang subuh yang paling saya suka dan saya rasa padanan yang pas dengan tumis ikan sarden kaleng adalah kukus sayur buncis dan labu siam yang berair krenyes-krenyes dibelah empat, jika dirasa kurang menunya bisa juga saya hadirkan telor dadar yang "nggak bertele-tele" cukup beberapa butir telur dikocok dengan irisan bawang merah dan dikasih garam. Setelah semua selesai saya bersama crew siap bersantap sahur dengan menu praktis ini bersama nasi panas yang dimasak dalam periuk semua serba manual kami kerjakan dengan bahan bakar kayu api. Mmm....betapa nikmatnya kami bersantap sahur dengan menu praktis dan mengundang selera ini dan "tidak ertele-tele" dalam proses memasaknya, tapi terkadang nikmatnya makan tersebut juga dipengaruhi situasi dan kondisi dimana kita berada, bisa jadi juga kami berada didalam hutan yang sunyi senyap dengan cuaca yang cukup dingin tentu apapun menu yang kami buat terasa nikmat dan lahap kami menyantapnya. Tapi sungguh (bagi saya) ikan sarden tumis ini dengan sayuran buncis dan labu siam yang krenyes-krenyes terasa pas dilidah dan enak terasa apalagi ditambahin sepotong telor dadar yang dilumuri saus/kuah ikan sarden yang ada irisan cabe rawit. Menu praktis ini bukan saja didalam hutan saya hadirkan buat santap sahur tapi di rumah sekali-kali saya uga merindukannya pada bulan puasa tahun ini apalagi jika sang "Condeleza Rice" (terbaca minang : Induak bareh) lagi malas memasak dengan sigap saya lalu memasak menu kesukaan saya ini jika sedang mandah di hutan. Itulah sedikit cerita kuliner yang tersisa saya hadirkan buat pembaca semua diakhir Ramadhan 1430 H ini, anda tertarik untuk mencobanya silahkan masih ada 2 kali sahur lagi.Selamat menunaikan ibadah puasa dan Insya Allah kita akan menyambut hari kemenangan, hari yang fitri. Selamat merayakan lebaran Idul Fitri jika selama ini saya dalam berkomunikasi serta perbuatan saya baik secara lansung ataupun tidak lansung kurang berkenan dengan segala kerendahan hati saya mohon ma'af lahir dan bathin. "Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja'alanallahu Minal `Aidin Wal Faizin" Salam Kuliner "Life on a plate", Pekanbaru, 17 September 2009 The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---