Taubat Nasional Umat Nabi Yunus
By M Nurwan Ismail Kamis, 01 Oktober 2009 pukul 16:23:00 http://republika.co.id/berita/79264 Allah mengutus Nabi Yunus alaihissalam kepada kaum yang berdiam di negeri Ninive (sekarang masuk dalam teritori Irak). Nabi Yunus mendakwah mereka agar bertaubat, beriman, dan menyembah kepada Allah. Tetapi mereka menolak karena menganggap Nabi Yunus hanya mengada-ada serta menilai seruan itu sangat bertentangan dengan kebiasaan mereka yang telah mendarah daging dan dilakukan turun-temurun. Penolakan mereka bertambah bobotnya ketika kaum ini punya dalih yang lebih jelek, bahwa Nabi Yunus yang diutus dan berdakwah itu bukan dari kalangan mereka. Pada akhirnya mereka tetap menolak Yunus dan terus berbuat durhaka. Ini membuat Nabi Yunus memutuskan akan pergi meninggalkan mereka setelah sebelumnya mengingatkan bahwa siksa Allah akan turun. Begitu Nabi Yunus meninggalkan negeri itu, tanda-tanda siksa yang dijanjikan pun terlihat. Melihat tanda-tanda itu, mereka jadi yakin seruan Nabi Yunus bakal jadi kenyataan. Kaum itu menyesal dan segera mengambil sikap bertaubat (secara nasional) kepada Allah. Melihat sikap yang ikhlas ini, Allah membatalkan siksa yang seyogianya diturunkan kepada mereka. Akhirnya mereka beruntung, selamat, dan hidup berbahagia dalam kasih sayang Allah. Di dalam Alquran banyak diceritakan sikap umat-umat terdahulu terhadap seruan hak yang disampaikan para rasul. Tapi, satu-satunya umat yang selamat dari siksa adalah umat yang diseru oleh Nabi Yunus itu. Ini disebabkan mereka segera bertaubat dan membenarkan seruan hak yang mulanya mereka nilai sebagai sesuatu yang diada-adakan oleh Nabi Yunus. Sejarah para rasul dan umat-umat dahulu adalah sunatullah yang berisi nasihat dan pelajaran yang harus kita petik. Mereka dulu selalu merasa telah benar dengan semua perbuatan yang mereka lakukan, dan akibatnya pertama, diri mereka tertutup untuk menerima kebenaran dan bangkit sebagai penghadang terhadap seruan hak. Kedua, nasihat mereka rasakan sebagai sesuatu yang diadakan-adakan dan kehormatan mereka terusik bila menerima nasihat. Ketiga, mereka selalu curiga kepada penyeru kebenaran, sehingga menuduh para rasul Allah sebagai orang gila, tukang sihir, dan lain-lain. Bagi kita bangsa Indonesia, terutama umat Islam, marilah belajar dari sejarah umat-umat dahulu, terutama dalam melihat berbagai bencana yang terjadi sekarang ini. Tidakkah kita dapat merasakan bahwa persoalan yang sedang melanda bangsa ini adalah teguran dari Allah yang sangat sayang kepada kita? Malukah kita kalau bersikap terbuka (ikhlas dan jujur) untuk mengakui bahwa kita sekarang berhadapan dengan akibat dari kelalaian, keserakahan, dan kesombongan kita? Hanya ada satu solusi untuk mengatasi kemelut yang sedang menantang bangsa kita, yaitu mengikuti jejak umat Nabi Yunus sebelum kita melakukan usaha-usaha yang lain. Kita, terutama para pemuka bangsa, tidak perlu malu melakukan sesuatu yang terpuji. Mari kita ajak bangsa ini untuk mengakui kesalahan kita di hadapan Allah karena kita semua, baik pemimpin maupun rakyat, adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Mari kita contoh umat Nabi Yunus yang telah mencontohkan sikap terbuka di dalam hidup ini. Insya Allah kita akan menjadi bangsa yang menang, selamat, dan bahagia. ahi Comment & Contribute Member Comments Astaghfirullah.... memang kita selalu serba terlambat, terlambat untuk bertaubat! Kia telah ditegur melalui bencana-bencana di bumi pertiwi ini. Hanya karena ketidak cerdasan hati menyebabkan kita tidak merasa mendapat peringatan untuk kembali kepadda-Nya. Toko Ribbon, http://tokoribbon.com 2009-10-02 07:28:06 Laporkan komentar <file:///C:\Documents%20and%20Settings\user\Local%20Settings\Temp\Rar$EX 00.578\Taubat_Nasional_Umat_Nabi_Yunus.html> Allah swt sedang memperlihatkan tanda-tanda kekuasannya. Di selatan Pasifik, Samoa, terjadi gempa disusul tsunami, pada waktu hampir bersamaan terjadi gempa dahsyat di Sumtera Barat yang jaraknya ribuan kilometer dari Samoa. Kejadian ini seperti menyindir kita yang enggan menerima aturan Allah dalam kehidupan sehari-hari, dihadapkan pada sunnah Allah yang siapa pun tak kuasa mengalanginya. ibnu kasam 2009-10-02 06:56:37 Laporkan komentar <file:///C:\Documents%20and%20Settings\user\Local%20Settings\Temp\Rar$EX 00.578\Taubat_Nasional_Umat_Nabi_Yunus.html> setuju sekali kita harus selalu bertobat forastano 2009-10-01 23:45:02 Laporkan komentar <file:///C:\Documents%20and%20Settings\user\Local%20Settings\Temp\Rar$EX 00.578\Taubat_Nasional_Umat_Nabi_Yunus.html> bismillah, masalahnya tidak semua orang sadar bahwa dirinya keliru. bahkan merasa [paling/sudah] benar [sendiri]. apalagi bagi mereka yang telah tercuci otaknya, sehingga tidak [mau] membuka diri untuk sesuatu yang benar menurut kaidah kitabullah dan sunnah rasul. dan tentu saja ini semia pekerjaan setan yang selalu berusaha menyesatkan manusia. arri 2009-10-01 22:33:17 Laporkan komentar <file:///C:\Documents%20and%20Settings\user\Local%20Settings\Temp\Rar$EX 00.578\Taubat_Nasional_Umat_Nabi_Yunus.html> kalau melihat umat terdahulu yang merasa paling benar dan paling hebat,memang sangat mirip.kenapa karena orang-orang yang punya jabatan maish semena-semena dalam memegang amanah..banyak yang kourpsi dan merasa yang paling kaya....padahal masih banyak orang-o rang kekurangan. Ahmad Azis 2009-10-01 20:28:42 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
<<inline: image001.jpg>>