Mari Satukan Takdir!
Oleh 
Indra J Piliang

Bangsa ini dibuahi oleh racun korupsi sejak di dalam rahim. 
VOC memperkosa bumi-bumi perawannya dan menghela kekayaan alamnya dengan 
kapal-kapal api lewat Terusan Suez. 
Berlaksa-laksa tentara bayaran diambil dari Afrika, Eropa dan Asia utk 
menundukkan orang-orang yang tidak mau tunduk. 
Teuku Umar, Untung Suropati, Pattimura, Imam Bonjol, Sisingamangaraja, 
Diponegoro dan berjuta-juta anak bangsa gugur menjadi lumut-lumut kepahlawanan. 

Korupsi hancurkan VOC. 
Korupsi baru menggantikannya: tanam paksa. 
Pajak-pajak kepala dan tanaman melecut kulit-kulit kerempeng bangsa ini. 
Ribuan mati, ribuan menjadi budak di tanah sendiri. 

Di zaman Jepang korupsi itu bernama Romusha. 
Tanam paksa menjadi kerja paksa. 
Padi-padi diambil dari lumbung-lumbung rakyat dengan todongan samurai. 
Ribuan Jugun Ianfu memenuhi rumah-rumah bordil bangsa kate itu. 
Para brutus bersimaharajalela menyembah Amaterasu! 

Kita merdeka lewat revolusi. 
Revolusi bambu runcing.
Revolusi nasi bungkus. 
Revolusi pena.
Revolusi orasi. 

Mereka, para brutus itu, atas nama nasionalisasi merampoki perusahaan2 negara 
peninggalan Jepang dan Belanda. 
Mereka menyeringai di atas pundi-pundi emas dan berlian. Mereka bawa ke seluruh 
penjuru dunia untuk berfoya-foya. 

Angkatan 66 datang.
Angkatan 66 pergi.
Ratusan ribu nyawa hilang percuma.
Rumah-rumah berpindah kepemilikan dengan aliran darah. 
Para cukong datang dengan cap Captain Amerika.
Berkendaraan Toyota. 

Angkatan 74 lahir.
Angkatan 74 masuk penjara.
Angkatan 74 pergi. 
Indonesia berada di bawah sepatu lars. 
Para mahasiswa diadili. 
Para mahasiswa dikebiri. 

Lalu ceruk perubahan datang lagi.
Ia bernama Angkatan 98.
Tidak banyak, segelintir. 
Lebih banyak yang takut, lebih banyak lagi yang pengecut. 
Atas nama hedonisme. Hedon! Hedon! Dan Hedon! 

Tidak ada yang tumbang, sekalipun peluru membunuh para mahasiswa.
Kecuali Soeharto, semua yang lain berkelit dengan beragam cara. 
Mereka hidupkan para koruptor.
Mereka dihidupi oleh koruptor. Mereka berhamba pada koruptor.
Mereka perbudak bangsa ini untuk koruptor! 

Kini, saatnya bergerak. Kembali bergerak. 
Bertaruh untuk takdir.
Dengan zikir di waktu malam.
Semedi di atas jalanan.
Tafakur bersama anak-anak yg busung lapar di berbagai belahan negeri. 

Mari, satukan takdir.
Satukan hati.
Satukan pikir.
Satukan emosi. 

Mari menguak takdir!!!

Jakarta, 21 November 2009.
"Tiada Kata Jera dalam Perjuangan..."
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke