Copy of Suryadi - Cover 'Roman Indonesia' 2.jpgSampai sekarang studi sastra Indonesia modern masih tetap lebih condong kepada karya-karya yang dianggap bernilai susastra, semisal Belenggu karya Armijn Pane atau Burung-burung Manyar karya YB Bangunwijaya. Sementara itu genre 'sastra pop', yang dianggap berseberangan dari segi estetika dan kedalaman makna dengan golongan yang pertama tadi, masih tetap dipandang sebelah mata.
Secara umum kita memperoleh kesan bahwa penelitian mengenai sastra pop Indonesia masih dapat dihitung dengan jari. Adalah R. Roolvink yang pertama kali memberi perhatian kepadanya dalam artikelnya, 'De Indonesische "dubbeltjesroman"' (1950). Dalam artikel itu Roolvink menggambarkan secara umum genre 'roman picisan' yang muncul di Medan pada tahun 1930-an. Selengkapnya di : http://niadilova.blogdetik.com/2010/01/03/%E2%80%98roman-indonesia%E2%80%99- sebuah-seri-sastra-pop-yang-pernah-terbit-di-padang/#more-356 Salam -- . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
<<image003.jpg>>