Karena ditulis di rubrik 'kolom' (bukan berita) tentu saja tulisan Pak Wis ini 
ada kadar imajinernya, tapi tentu juga ada kadar faktanya (sebagian benar 
terjadi). 

Saya rasa hal seperti ini (dalam kadar yang tidak terlalu didramatisir dan 
sarkastik) banyak terjadi. Setahu saya ada beberapa tokoh politik Sumatera 
Barat yang melakukan ini.

Ini sebuah cermin yang ditulis oleh Wisran Hadi (bagi yang belum tahu, Wisran 
Hadi adalah suami Puti Reno Raudha Thaib, pewaris Kerajaan Pagaruyung). Dalam 
tulisan-tulisannya, termasuk cerpen, Pak Wis terkesan sangat mencemeeh 
Minangkabau. Tapi sebenarnya mengingatkan kita akan pentingnya memikirkan 
budaya Minang. 

Salah satu cerpennya di majalah Limbago yang selalu saya ingat tentang seorang 
datuak yang beristri seorang bule. Ketika sang datuak jengkel, lalu tak sengaja 
menyenggol kupiah datuak-nya dan jatuah di lantai rumah. Istrinya ini dengan 
sopan mengambil dan memberikan kepadanya. 

Si aku yang datuak ini menyumpah dalam hati, 'padusi ma pulo ko barani 
maagiahkan kupiah datuak ka ambo, asal-usul nyo indak jaleh'. Kutipan ko sasuai 
jo ingatan ambo sajo.

Tulisan sarkastis (dalam bahaso piaman cimeeh) sarupo iko penting untuak 
panyumangaik. Bukankah manusia kadangkala dihina dulu baru bangkit? Banyak 
orang terhina di Ranah Minang lalu merantau membawa dendam perubahan kemudian 
berhasil.

Cimeeh, mancacek, menurut saya, salah satu budaya Minang. Tentu yang bertujuan 
positif yang perlu kita lestarikan. Bukan yang bertujuan menjatuhkan, apalagi 
menghancurkan.

Wassalam.
Syofiardi (39+)

--- On Tue, 6/4/10, iqbal rahman <yesbon...@yahoo.com> wrote:

From: iqbal rahman <yesbon...@yahoo.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Lupakan Sajalah Minangkabau Ini
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tuesday, 6 April, 2010, 8:06 AM

Harusnyo Penulis  manyampaikan posting ko Imaginer atau sabana tajadi  atau 
bombastis ..... sahinggo tarang bak hari kalam bak Malam , kalu ambo mambaco 
taka tajadi di parak siang .. anta galok anta tarang antah kalam ... ???? 

Salam 

Iqbal rahman,

--- On Tue, 6/4/10, Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamasoedabi...@gmail.com> wrote:

From: Masoed Abidin ZA Jabbar <buyamasoedabi...@gmail.com>
Subject: Re: [...@ntau-net] Lupakan Sajalah Minangkabau Ini
To: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tuesday, 6 April, 2010, 7:52 AM

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ...
Ajo Duta yth di Sterling, Virginia-USA, 

Mungkin motto di bawah ko handakno batulih gadang-gadang ...., "Jauhilah buruk 
sangka, mematai matai, suka membicarakan / mendengar 
kejelekan orang, dengki dan membenci. Jadilah kamu hamba Allah yang 
bersaudara (HR Bukhari-Muslim)... 
supayo indak laihie juo masyarakat nan baputuih aso .. 
baputuih aso itu 
doso tu mah Ajo ...

Wassalam
Buya HMA
--
 

Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa na'uudzu bika min 
sakhati-ka wa an-naar

Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa sabaquuna 
bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan lil-ladzina aamanuu 
Rabbana innaka ghafuurun rahiim.

Pada 6 April 2010 07:39, ajo duta <ajod...@gmail.com> menulis:

Senin, 05 April 2010
Lupakan Sajalah Minangkabau Ini

wisran hadi
Tujuh hari lalu, seorang pemuda kota besar datang ke rumah saya. Bahwa dia dari 
kota besar saya tandai dengan dandanannya (celana jean, kaos oblong, parfum, 
subang dan sisiran rambut seperti macang bacucuik), peralatan yang dibawanya 
(handphone tiga macam, ransel kecil berisi laptop, kamera, i-pod dan handsfree 
menyumbat kedua lubang telinganya). Tapi dari caranya masuk rumah, duduk di 
kursi dengan tertib, dan bicara dengan sopan sekali, saya mendapat kesan, 
pemuda ini adalah anak terdidik baik oleh masyarakat, guru dan orang tuanya. 



Dalam pembicaraan dengan orang muda ini barulah saya tahu,  dia adalah 
kemenakan saya benar, benar-benar kemenakan saya. Dia sengaja datang menemui 
saya, mamaknya. Bicara dengan bahasa dan dialek campuran; bahasa Inggris, 
dialek Betawi, logat Jawa, idiom-idiom Prancis. Sekali-sekali dengan body 
language. 


Inilah secuil kutipan dialog yang telah saya Indonesiakan dengan betul dan 
benar dengan kemenakan yang berbahasa blang-bonteng itu.
“Sudah lima generasi kaum kita tidak punya penghulu. Bagaimana seandainya 
diangkat lagi seorang penghulu, untuk memimpin kita, untuk kebanggaan kaum 
kita, sekaligus membangkitkan kembali adat dan budaya kita. Dari hari ke hari 
masyarakat kita semakin ganas dan liar,” katanya dengan jelas dan terang 
benderang.


Terpurangah saya mendengar permintaannya. Selepas terpurangah, lalu saya 
bertanya. “Kenapa kamu ngotot se kali hendak jadi penghulu? Apa karena lagi 
musim orang berebutan jadi penghulu dalam menghadapi pilkada besok ini, atau 
supaya kau dianggap bangsawan dari ranah Minang? Ehm...jangan-jangan ada 
kaitannya pula dengan kongres kebudayaan Minangkabau,” tambah saya.



Setelah membungkukkan badan sedemikian rupa, lalu dia berkata; “Maaf mamak. 
Kepenghuluan yang kita inginkan tidak ada kaitannya dengan trend, pilkada, 
kebangsawanan, tua atau muda, diskusi, seminar, kongres-kongres kebudayaan atau 
keriaan-keriaan lainnya.”


“Lalu kenapa kamu mau jadi penghulu? Alasannya apa? Dari mana kamu tahu, kita 
sudah lima generasi tidak punya penghulu? Apa benar dengan kepenghuluan itu 
adat dan budaya Minang ini akan bangkit? Alasanmu alasan emosional, akademis 
atau politis? Ah, kamu terlalu muda untuk berkubang dalam budaya Minang yang 
telah belepotan ini.” kata saya mengketutus.



Setelah berdiskusi ke hilir ke mudik dari restoran ke restoran, dari kafe ke 
kafe, selama tiga hari tiga malam, baru saya dapat menyimpulkan apa 
sesungguhnya keinginan kemenakan saya ini. Kenapa seorang anak muda seperti 
kemenakan saya ini, yang hidupnya sudah ultra modern dan berasal dari kota 
metropolitan mau menjadi penghulu dan bersedia untuk bertungkus lumus dengan 
masyarakat kampung dan kaumnya. 


Inilah beberapa alasannya;

1. Kemenakan saya itu merasa berkewajiban memimpin kaumnya guna memajukan 
tingkat dan taraf hidup saudara-saudaranya sekaum dan senagari. Bencana gempa, 
banjir, longsor, kemiskinan tidak bisa hanya diatasi dengan janji, dan 
pidato-pidato.


2. Kemenakan saya itu merasa berkewajiban untuk menjelaskan identitas dirinya, 
sebagai orang berasal muasal, orang berbangsa dan berbudaya.
3. Kemenakan saya itu harus melatih dirinya menjadi seorang pemimpin yang punya 
orientasi budaya dan agama yang jelas, dan itu hanya ada dalam tugas dan fungsi 
seorang penghulu di Minangkabau.


4. Kemenakan saya itu mau jadi penghulu karena dia secara sadar sedang 
mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang tinggi dan luas lagi 
jangkauannya. 
5. Kemenakan saya itu dengan sejumlah uang hasil jerih payah kerjanya yang 
selama ini ditabungnya, akan dipergunakan untuk menjemput kembali (manabuih 
baliak) sawah dan ladang yang tergadai selama ini oleh mamak-mamak terdahulu, 
termasuk saya.


Berlinang air mata saya mendengar pengakuannya yang tulus itu. Akan tetapi, 
semakin jatuh ke dalam air mata saya mendengar kesediaannya menebus sawah 
ladang yang telah tergadai. Itulah hal yang paling penting dari segala alasan 
yang dikemukakannya. Tapi sebagai mamak, tentu saya tidak boleh tampak 
emosional di depan seorang kemenakan.



Dengan penuh wibawa saya jawab apa telah disampaikannya itu. “Wahai kemenakan, 
ketahuilah,” kata saya dengan suara serak. “Sedangkan aku, mamakmu, sudah jenuh 
dengan Minangkabau-minangkabau ini, sudah muak dengan adat-adat ini, sudah 
bosan dengan kehebatan-kehebatan sejarah dan budaya Minang ini.”


Lalu saya tukuk tambahi lagi; “Wahai kemenakan. Ketahuilah. Minangkabau ini 
kini seperti lereng bukit-bukit terjal sepanjang jalan Padang-Bukittinggi. 
Hujan sedikit, longsor. Kini Minangkabau ini tinggal menunggu longsornya yang 
lebih besar. Kehancuran Minangkabau itu sudah di depan mata. Jadi, sebelum kau 
tertimbun batu-batu dan pohon-pohon besar yang tumbang atau jalan yang terban, 
segeralah kembali ke kota metropolitanmu. Soal gelar penghulu, perkauman, adat 
basandi syarak, mambangkik batang tarandam, sako jo pusako dan tetek bengek 
budaya Minangkabau lainnya itu lupakan saja. Kita sekarang harus lebih 
rasional. Apalagi kita sudah terlatih sebagai masyarakat Minangkabau modern 
yang egois, individualis dari manusia modern manapun di dunia ini.”



Beberapa waktu kemudian, saya baca di surat kabar, kemenakan saya itu menjadi 
penghulu dalam kaum yang lain, di nagari yang lain. “Masih mau juga jadi 
penghulu! Indak jaran-jarannyo,” kata saya manggarutok. *


 
http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=6005

-- 
Wassalaamu'alaikum


Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 
gelar Bagindo, suku Mandahiliang, 
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta, USA.
sekarang Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------


"Jauhilah buruk sangka, mematai matai, suka membicarakan/mendengar kejelekan 
orang, dengki dan membenci. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara (HR 
Bukhari-Muslim)


















-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~


===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet


- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe











-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe



        New Email names for you!  

Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.

Hurry before someone else does!



-- 

.

Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~

===========================================================

UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:

- DILARANG:

  1. Email besar dari 200KB;

  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 

  3. One Liner.

- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet

- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting

- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply

- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 

===========================================================

Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe




      New Email names for you! 
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

-- 
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali serta ingin merubah konfigurasi/settingan 
keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

Kirim email ke