IKRAR
Oleh :Dr. H. K. Suheimi Tiap sebentar saya mengucapkan ikrar itu. Ikrar yang dilafaskan itu saya ucapkan setiap kali saya shalat. Inna Shalati Wanusuki Wamahyaya wa mamaati Lilahirabbil ’Alamin. Sesungguhnya shalat ku, ibadah ku, hidupku dan matiku bagi Allah seru sekalian”. Dengan ikrar ini pulalah saya mencoba mengingatkan diri saya akan tujuan hidup yang ingin saya capai dan untuk apa hidup ini. Dalam keadaan semacam ini saya hendak mengingatkan diri saya sendiri dan saudara-saudaraku semua : apasih yang hendak kita tuju dalam hidup ini? Apa tujuan kita dalam hidup? - To get a high degree of education? - To get a good job? - To get a beautiful wife ( handsome husband )? - To be influencial? - To get rich? - ??? Mungkin tujuan-tujuan hidup yang saya sebutkan diatas ada di fikiran kita. Itu wajar saja. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa itu semua hanyalah tujuan temporer saja. Ada tujuan kita yang lebih suci, yang lebih agung, dan yang lebih mendasar, karena tujuan yang satu ini mencakupi dan melandasi tujuan-tujuan temporer tersebut. Apa tujuan itu? Allahu ghayatuna, Allah tujuan kita. . . . . . . . Allah tujuan kita mengandung arti agar kita mengiklaskan untuk Allah segala perkataan dan perbuatan kita, ibadah dan perjuangan kita. Sehingga kita diakui sebagai hamba-hamba-Nya yang mukhlisin dan menjadilah semboyan yang selalu kita ikrarkan setiap waktu dan tempat : Marilah kita renungkan sejenak hidup kita ini. . . . Sudahkah hidup kita ini sejalan dengan ikrar kita??? Shalat kita hanya untuk Allah? Ibadah kita hanya untuk Allah? Hidup dan mati kita hanya untuk Allah? Sekedar renungan di pagi ini, marilah kita sucikan tujuan kita agar hanya untuk Allah, supaya segala amal dan perbuatan kita diterima Allah, sebagai tabungan untuk hari akhir. Mungkin dalam benak kita masih risih, kenapa sih kok Allah yang kita tuju?, kenapa bukan yang lainnya. Dalam hal ini kita perlu mengenal lebih jauh siapa sih Allah itu, ibarat ungkapan melayu ” tak kenal tak sayang” Jawaban yang sebenarnya berlaku apabila kita masih agak malas beribadah, shalat berjama’ah di masjid, puasa, membayar zakat dll. Ngapain sih kita susah-susah berbuat demikian? Dalam lubuk hati kita yang paling dalam, kita pasti mengakui bahwa Allah lah yang menghidupkan dan mematikan kita, Allah lah yang menciptakan dan mengatur alam semesta beserta isinya, Allah lah yang memuliakan dan menghinakan, Allah lah yang memberi manfaat dan bahaya, Allah lah yang membagi-bagikan rezki dan menahannya, Di tangan Nya lah segala urusan dan aturan, Dia maha kuasa atas segala sesuatu. Di banyak Al Qur’an Allah Ta’ala mengingatkan kita akan peran Nya sebagai Rabb seluruh alam. Namun demikian, tidaklah cukup kita mengenal Allah sebagai Rabb begitu saja. Tetapi, pengenalan kita terhadap Rabb Allah hendaklah dilanjutkan dengan penerimaan Dia sebagai ”ilah” kita, sebagai hak Allah atas kita. Hendaklah kita patuh dan taat secara utuh terhadap perintah dan larangan Allah. Kepatuhan dan kataatan kita kepada Allah Ta’ala merupakan tuntutan iman dan pengabdian kepada Allah karena status Dia sebagai Rabb kita dan alam semesta. - Bukankan Allah menciptakan kita? Maka Dialah jua yang berhak untuk bertindak terhadap makhluk Nya menurut kehendak Nya. - Bukankah Allah Maha Mengetahui dan lebih mengetahui sistem-sistem dan perundang-undangan serta hukum-hukum yang baik bagi hamba-hamba Nya? - Bukankah Allah Maha Bijaksana dalam meletakan segala sesuatu pada posisinya yang tepat dalam bentuk yang dapat mendatangkan manfaat dan mencegah kerusakan? Untuk semua itu saya lebih menyakin diri bahwa ikrar yang saya ucapakan adalah benar dan berusaha untuk setiap detik kehidupan ini dalam rangka pengabdian pada Nya jua adanya. Saat ini saya sedang asyik di muka komputer dengan internet dan dalam berinternet ria saya cari islam net. Saya dapatkan dan saya niatkan apa-apa yang saya peroleh dari dalamnya akan saya petik dan yang perlu akan saya hidangkan untuk penggemar saya. Untuk semua itu akan saya petikan sebuah firman suci Nya ”Katakanlah : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepada ku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.” ( Al An’aam 162-163 ) Padang 17 Juli 1996 Terima Kasih Prof.H.K.Suheimi, SpOG(K) http://www.hospital-pmc.com http://www.ksuheimi.blogspot.com/ -- . Posting yang berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini dan kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur dan Lokasi pada setiap posting - Hapus footer dan seluruh bagian tidak perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat e-mail baru, tidak me-reply e-mail lama dan mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali serta ingin mengubah konfigurasi/setting-an keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.