---------- Forwarded message ----------
From: dutamardin umar <doet...@yahoo.com>
Date: Wed, 15 Dec 2010 10:57:38 -0800 (PST)
Subject: [MinangUSA] Fw: Keajaiban Sabar Dan Sholat
To: minang...@yahoogroups.com





--- On Mon, 12/13/10, muhamad agus syafii <agussya...@yahoo.com> wrote:


From: muhamad agus syafii <agussya...@yahoo.com>
Subject: [SaudagarMinang] Keajaiban Sabar Dan Sholat
To: agussya...@yahoo.com
Date: Monday, December 13, 2010, 7:08 AM










Keajaiban Sabar Dan Sholat

By: M. Agus Syafii

Ketika dunia hampir dikuasai dengan pendekatan teknis dan teknologi
muncul kehidupan yang kering, mekanistik bahkan ganas. Produk
teknologi tanpa visi cinta kasih Ilahiah menjadikan hidup begitu
teknis melayani tuntutan manusia pada level 'animality'. Ketiadaan
'sense of meaning' yang menimpa masyarakat industri begitu mudah
menyeret kita pada situasi putus asa dan bunuh diri. Bunuh diri
merupakan suatu bentuk kegawatdaruratan dalam bidang psikiatri, bunuh
diri sendiri sebuah tindakan pengakhiran hidup yang dilakukan dengan
sengaja. Bahkan tindakan ini juga dikatakan sebagai bentuk tindakan
penghancuran diri yang dilakukan secara sadar, bukan tindakan yang
acak dan tanpa tujuan.

Dalam pandangan Emile Durkheim, ada tiga kelompok, kelompok pertama
egoistic, adalah yang melakukan tindakan bunuh diri karena tidak
mempunyai ikatan yang kuat dengan kelompok sosialnya dalam pengertian
merasa dikucilkan, tidak menikah, bercerai. Kedua, kelompok
altruistic, yang melakukan bunuh diri sebagai bentuk loyalitas,
pengabdian pada kelompoknya. misalnya harakiri. Kelompok ketiga,
anomic, tindakan bunuh diri yang diakibatkan tidak mampu menghadapi
perubahan nilai dan standar hidup di masyarakat, misalnya kehilangan
pekerjaan, krisis moneter berakibat ditutupnya usaha.

Dari sisi psikologi memandang adanya fantasi yang didalamnya keinginan
untuk melakukan balas dendam, kekuatan, kontrol dan hukuman, keinginan
untuk bersatu dengan mereka yang sudah meninggal atau memperoleh
kehidupan yang baru, Fantasi ini terjadi pada umumnya karena
kehilangan cinta dan kasih sayang atau bentuk narsistik. Menurut Teori
Freud, bunuh diri atau penghancuran diri merupakan bentuk agresif yang
diarahkan kepada keinginan melawan diri sendiri yang memasuki ruang
alam bawah sadar, ambivalensi akibat kehilangan cinta dan kasih
sayang.

Itulah sebabnya dalam pandangan Islam penghayatan kasih sayang menjadi
sebuah pencegahan terhadap proses penghancuran diri atau bunuh diri.
penghayatan kasih sayang berarti memahami tentang ridha. Ridha
merupakan sikap dasar pengetahuan, kesadaran dan keyakinan bahwa kasih
sayang Allah meluap memenuhi ruang dan waktu serta sesungguhnya kita
hidup dalam lingkup kasih sayangNya. Sikap ridha akan selalu berpikir
positif terhadap hidup karena dibalik fragmen kehidupan yang terkadang
tampil adegan-adegan yang pahit dan buram yang dibaliknya terkandung
hikmah dari pancaran kasih sayang Allah.

Keridhaan kenapa bisa mencegah terjadinya bunuh diri? Karena pemahaman
keridhaan berarti akan selalu melihat dan menunggu hadirnya hikmah
dibalik semua musibah. Setiap musibah menyimpan dua kemungkinan.
Pertama, Allah melimpahkan kasih sayang dan teguranNya pada kita
melalui cobaan dan musibah dan kedua, suatu musibah muncul karena
kelalaian diri kita sendiri. Maka ritme hidup ini senantiasa
dialektika antara syukur dan sabar, harapan dan kecemasan, antara
kelegaan dan penyesalan. Namun demikian keridhaan akan menghadapinya
dengan sikap optimis dan pandangan hidup yang positif karena yakin
kasih sayang Allah terbentang melalui dua sayap, disatu sisi melalui
sayap Rahman dan RahimNya dan sisi lainnya, melalui taubah dan
maghfirah atau ampunanNya.

Jadi, bila sedang menghadapi masalah, jangan membiarkan tenggelam
dalam kesepian dan kesendirian. Segeralah ambil air wudhu dan sholat,
mengadulah kepada Allah dan bersabarlah dengan berbagai masalah
kehidupan yang tengah kita hadapi maka kita akan terhindar dari segala
bentuk marabahaya yang menghancurkan diri kita sendiri. Itulah
keajaiban sabar dan sholat. Sebagaimana Firman Allah, 'Hai orang-orang
yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah :
153).

Wassalam,
M. Agus Syafii
-
Yuk, hadir di kegiatan 'Amalia Tersenyum' Ahad, 26 Desember 2010, di
Rumah Amalia. Bila  berkenan berpartisipasi dg menyumbangkan buku2,
Majalah, Komik, Novel, Cerpen,Kaset VCD, CD, DVD ( ISLAMI ),IPTEK,
buku Pelajaran, peralatan sekolah, baju layak pakai. silahkan kirimkan
ke Rumah Amalia,Jl. Subagyo Blok ii 1, no.24 Komplek Peruri, Ciledug.
Tangerang 15151 untuk program kegiatan 'Amalia Tersenyum' .Dukungan &
partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info selanjutnya
agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12
431,http://agussyafii.blogspot.com/








-- 
Sent from my mobile device

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
gelar Bagindo, suku Mandahiliang,
lahir 17 Agustus 1947.
Nagari Gasan Gadang, Kab. Pariaman. rantau: Deli, Jakarta,
sekarang Sterling, Virginia-USA
------------------------------------------------------------
"menjadi bagian dari sapu lidi, akan lebih bermanfaat dari pada
menjadi sebatang lidi"

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe.

Kirim email ke