Hallo pak Erwin Fahmi ysh,

Semoga masih ingat saya walau lama tidak ketemu ya..kalau tidak salah sejak 
1991/92-an anda pulang dari Sydney, sekarang kelihatan di foto lebih gemukan, 
semoga sehat sejahtera selalu ya. Maaf kemarin kopi darat saya tidak sempat 
ikutan, semoga ide-idenya dapat terwujud dan yang penting publikasi 
'buletin'nya segera beredar.

Wassalam,

Onnos 
 


To: referensi@yahoogroups.com
From: erwin.fa...@gmail.com
Date: Sun, 17 Jan 2010 09:22:50 +0700
Subject: Re: Bls: [referensi] annual book [2 Attachments]

  


[Attachment(s) from Erwin Fahmi included below] 

Rekan2 referensi ysh,
 
Sekedar melengkapi laporan 3 rekan (Ekadj, Risfan, dan Deden) sebelumnya, saya 
ingin menambahkan ini: banyak sekali topik yang, walau sekelebatan, sempat 
didiskusikan dalam Kopi Darat itu. Kok bisa? Ya, karena energi dan antusiasme 
para peserta, entah bagaimana, sangatlah tinggi... Praktis, selama waktu 
efektif sekitar 2,5 jam itu omongan mengalir terus, berganti-cepat dari satu 
topik ke topik lainnya. Topik-topik itu, menurut hemat saya, berharga untuk 
diteruskan pembahasannya di milis ini. Beberapa yang agak lebih panjang 
dibicarakan dari topik lain adalah:
 
1. soal publikasi. Sempat berkembang beberapa opsi: jurnal, meski hanya 1 edisi 
per tahun; buku, meski juga hanya 1 buah/tahun; atau penerbitan buku atau 
kumpulan hasil diskusi secara ad hoc. Dua yang pertama, memerlukan komitmen dan 
stamina yang cukup; yang kedua, ya lebih longgar... Semua sepakat bahwa 
publikasi ini perlu dan dapat menjadi tonggak dalam perjalanan pemikiran 
penataan ruang, pembangunan kota dan wilayah, atau lainnya yang menjadi minat 
kita bersama. Tentu ini memerlukan perenungan dan, semoga, langkah-langkah 
nyata untuk merelisasikannya;
 
2. soal pemindahan ibukota. Pro-kon di milis selama ini tampaknya justru 
membuatnya semakin menarik dan seksi. Secara bersamaan, di luaran rupanya isu 
ini juga dibicarakan, bahkan oleh elit republik. Seorang rekan yang tidak 
sempat hadir di Kopi Darat, Pak Abdul Alim Salam, mengirimkan sms: kalau topik 
ini hendak diangkat ke Dialog Nasional, beliau siap membantu; 
 
3. soal tantangan pembangunan dan perenc kota dan wilayah ke depan. Tampaknya, 
isu kebencanaan (disaster) perlu melengkapi cerita climate change - global 
warming. Catatan saya: tampaknya, belum banyak telaah akademik dan praktis kita 
berkaitan dengan kedua isu itu, meski Hyogo Framewrok of Action (2005, 
berkaitan dengan bencana) telah menunjukkan kuatnya kontribusi penataan ruang 
dalam mitigasi bencana. Bencana beruntun yang terjadi di sejumlah tempat, tidak 
hanya di Indonesia namun juga di tempat-tempat lain, dan potensinya yang tetap 
besar untuk terjadi lagi, patut membuat kita merenung dan mengambil langkah - 
apapun itu; 
 
4. soal tantangan (percepatan) pembangunan Papua. Ini memang isu yang hanya 
sempat dibahas oleh rekan-rekan yang datang ke Kopdar lebih awal. Sempat 
disinggung soal: tantangan kultural, sikap politik Jakarta, kuatnya desakan 
untuk terus melakukan pemekaran wilayah (administratif), dan persoalan 
birokrasi dan korupsi. Catatan saya: rasanya, milis kita ini masih terbatas 
membahas isu ini (atau area studies umumnya), ya... Proponen utamanya mungkin 
baru Pak Aby, rekan Ekadj, rekan Yando dan 1-2 rekan dari Papua;
 
5.  soal RTRWN dll. Ditengarai bahwa RTRWN, yang ditetapkan dengan PP namun 
mungkin disusun dengan waktu yang terbatas, masih menyimpan kekurangan di 
sana-sini: data yang tidak akurat (seperti, konon, P. Komodo dan G Tambora 
disebutkan berada di NTT), tantangan dan prospek pengembangan cenderung dilihat 
dari kacamata Jakarta dan belum sepenuhnya dari kacamata Daerah, dan 
seterusnya. Catatan saya: sebagai dokumen, mungkin RTRWN 'sudah selesai'; 
Namun, sebagai proses merencana, mungkin justru baru dimulai dan karena itu 
berharga untuk ditelaah lebih jauh.
 
Sementara, demikian catatan saya. Mohon maaf jika ada yang terlewat atau kurang 
akurat. Terlampir, 2 foto yang sempat diambil... 
 
Salam, EF
 
Keterangan foto:
 
Aulia Amanda Siradj - peserta paling cantik;
Bayu Dharma - batik merah;
Deden Rukmana - pake dasi;
Risfan Munir - batik biru;
Moris Nuaimi - batik kuning/jaket hitam;
Eka Aurihan Djasriain (Pak Datuk) - batik hitam;
Erwin Fahmi - kaos biru.

2010/1/16 Risfan M <risf...@yahoo.com>


  



Rekans ysh,
Senang bisa kopi darat kemarin, walau yang minum kopi betulan kayaknya hanya 
saya dan Kang Deden, yang lain jus dan teh, plus french-fries. Sebetulnya yang 
datang 8, tapi yang satu masih dalam perut ibunya.

Menarik bahwa rupanya dari forum Referensi, Deden (Savanah,USA) dan Djarot 
(Jogja) ada kerjasama riset dan penulisan tanpa pernah tatap muka. Ini pula 
yang ditawarkan Deden, termasuk info studi dst. 

Obrolan Fahmi-Deden yang saya tangkap (saya telat) sekitar pengalaman 
berplanning untuk wilayah pasca gempa, dan Deden mendorong agar ada publikasi 
atau refleksi pengalaman lebih banyak sebagaimana penulisanpengalaman disaster 
Katarina (New Orleans). Karena pelajaran itu penting mengingat kok bencana itu 
beruntun terjadi, seperti terakhir di Haiti. 
Ini penting agar perhatian dunia tidak hanya pada Climate Change/ Global 
Warming semata.

Perkembangan ini meyakinkan saya bahwa Referensi telah berkembang menjadi 
"community of practice" dimana terjadi sharing pengetahuan antar peminat 
"pengembangan wilayah & kota"(PWK).
Bahwa lontaran di milist ini sering informal, ide sesaat, uneg2, ternyata 
dibalik itu sering ditindak lanjuti oleh teman-teman dengan pendalaman(kayak 
Dewan aja) teori atau dikaitkan dengan pekerjaan masing2. Diam2 banyak 
mahasiswa dan dosen yang ikut baca, dan terjadi dialog diluar forum ini.
Oleh karena itu, mendukung Agenda "satu tahun(lahir) satu buku". Ini tidak 
mustahil, karena diskusi informal di forum ini bisa kita compile, kita mintakan 
mahasiswa program doktor/master untuk bantu nambal teorinya. Lalu kita minta 
para senior, profesor sebagai editor. 

Mudah2an terlaksana.

Salam,
Risfan Munir

Pada Sab, 16 Jan 2010 05:12 CST - ekadj menulis:

>Ibu Reny dan Referensiers ysh,
>Alhamdulillah kemarin kita jadi juga kopi darat bersama Prof.Dr. Deden
>Rukmana. Hadir 7 orang, yaitu: Deden, Risfan, Erwin, Moris, Bayu, Aulia, dan
>saya. Dimulai jam 5 dan berakhir sekitar jam 8.30. Cukup banyak dan panjang
>yang dibicarakan, mungkin nanti rekan-rekan yang lain akan menambahkan.
>Beberapa pokok pembicaraan sekitar kinerja reformasi, jejaring, pemindahan
>ibukota, Buku 3 vs RTRWN, evaluasi singkat komunitas, dlsb. Juga
>dibagi-bagikan buku, dan juga ada hadiah buku "Samurai" dari Pak Risfan;
>sepertinya ini sudah menjadi tradisi kita.
>Dari Pak Deden diperoleh beberapa gagasan tentang pengembangan jaringan
>global, anti-metropolitan, dan penerbitan Referensi's annual book. Masalah
>jaringan global rupanya diam-diam sudah menjerat Pak Djarot untuk go
>international, mungkin perlu penjelasan sendiri. Saya akan ulas sedikit
>tentang rencana kita untuk menerbitkan 'annual book of spatial development'
>(Indonesian version). Jadi perlu pemilahan dan pemilihan topik secara
>tematik, yang akan mengumpulkan tulisan terpilih yang layak menjadi
>referensi ilmiah utama dan diterbitkan setiap tahun. Perlu kerjasama dan
>usaha yang kuat untuk mewujudkan ini. Hal ini menarik kita diskusikan
>menyangkut topik per tahun, kriteria, calon-calon penulis dan editornya.
>Untuk modal awal sudah terkumpul dari pertemuan uang sebesar $38.000, dan
>saat ini bendahara dipegang oleh rekan Moris.
>Sementara demikian yang dapat saya laporkan. Salam.
>
>-ekadj
>2010/1/15 Reny ansih renyan...@yahoo.com





-- 
Erwin Fahmi

Cell. (+62) 812 199 3233







                                          
_________________________________________________________________
New Windows 7: Find the right PC for you. Learn more.
http://windows.microsoft.com/shop

Kirim email ke