Yang Terindah 

Seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Putrinya yang masih
kecil, masih balita, meminta satu gulung. 
"Untuk apa?" tanya sang ayah. 
"Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil. 
"Jangan dibuang-buang ya!" pesan si ayah, sambil memberikan satu
gulungan kecil. 

Pagi-pagi si cilik sudah bangun dan membangunkan ayahnya, "Pa, Pa... Ada
hadiah untuk Papa." 
Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab,
"Sudahlah nanti saja." 
Tetapi si kecil pantang menyerah, "Pa, Pa, bangun Pa sudah siang." 
"Ah, kamu gimana sih? Pagi-pagi sudah bangunin papa." Ia mengenali
kertas kado yang pernah ia berikan kepada anaknya. 

"Hadiah apa nih?" tanya si ayah. 
"Hadiah untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang." jawab si kecil. 
Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya
sebuah kotak KOSONG. Tidak berisi apa pun juga. 
"Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya kok kosong. Buang-buang kertas kado
Papa. Kan mahal?" 
Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu
buaanyaak ciuman untuk Papa." 

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya. "Putri,
Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu
menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau
perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong, diisi
lagi ya!" 

*** 

Boks kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki
nilai apapun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu
tinggi. Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di
mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai
apapun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong. Kosong bagi
seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain. Sebaliknya, penuh bagi
seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain. 

Kosong dan penuh, dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" kita.
Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita. Hidup
menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya,
memberikan makna kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna,
tidak memberikan arti, maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang
kosong.

Sumber : Internet

 

Salam,

Deden Lesmana

 

Kirim email ke