BerTasbihlah...
                                  
                          
   
  "Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah; kepada-Nya bertasbih apa yang di langit 
dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing 
telah mengetahui (cara) shalat dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa 
yang mereka kerjakan". (QS. 24:41) 
   
   
  London yang dingin menyengat...
  Disela sela awan muram serta pekatnya sang langit atau kelam temaramnya sang 
atmosfir,  yang nampak  selalu kelabu sendu, namun mereka tetap tawadhu dan 
tetap bertasbih. 
   
  Dingin, keruh, sendu, kelabu, subdue dan merindu adalah rona-rona yang 
terwarnakan dilangit, seakan bersit caya mentari tak mampu menyeruak 
dikekelabuan musim dingin.. Sang mentari tersembunyi.
   
  Jangankan  menyumpah serapah, mereka sang flora tidak mengeluh, bahkan tetap 
bersabar dan tawaqallah.  Mereka semua tahu kalau ini ketentuan sang pemilik 
kerajaan. Sunatullah. Mereka senantiasa tetap bertasbih, bertahlil, gerak dan 
lambai dan juntai  reranting tak berdaun itu,  adalah dzikirnya, sholatnya. 
Komitmen dan janjinyanya kepada yang sang Pencipta untuk patuh tetap berlaku. 
Memuja dan memuji kebesaran Sang Khalik dalam kondisi apapun. 
   
  Mereka, tak peduli, walau dingin yang menyengat, atau angin kencang menerpa 
dan menggoyah, atau embun beku menyelimut mereka, tetap tegar dan bugar, hingga 
hari-hari buram melankolis tetap terlalui hingga waktupun berlalu.
   
  Karena sesungguhnya hidup adalah menit dan detik saja.
   
   
                        
   
  Ada sekumtum mawar mencoba bertahan hidup. Tak kuasa mengelopak dan 
mengembang, apalagi memendarkan wanginya. Kuncupnya  tetap terkatup karena 
tersengat oleh dingin yang  yang menyengat. Sedang  putik-putik Camellia tengah 
menyiapkan diri dan siap menggeliat. Ah, betapa kontradiktifnya.
   
  Oh musim dingin berapa lamakah engkau disini, dibumi ini. Segeralah engkau 
berlalu. Oh mentari, kami tahu engkau tetap mengitari bumi ini,  untuk  
mematuhi perintah sang Khalik. Namun engkau tak nampak dibelahan sini. Kami 
tahu engkau ada dibalik kemuraman sang awan. 
   
  Datang dan jelanglah kami. Hangatkan bumimu ini serta bersitkan caya 
kehidupan buat kami yang sering terlena atau tersasar dikegelapan.
   
  Hey Robin, siburung gesit nan jelita atau siburung hitam yang teritorial 
bahkan si pipit mungil..kemana kalian?  Jelang dan tembangkan daku 
kidung-kidung serasi penuh harmoni. Lagukan daku sebuah simfoni ceria untukku. 
   
  
  Kalau tidak hari ini, lusa atau minggu depan engkau tak jua datang,  kuyakin 
engkau ‘ kan datang bersama birunya sang langit, untuk sirami bumi ini dengan 
caya  kehidupan lalu  engkau pendar dan semaikan benih harap, pelan menyemi  
untuk kehidupan anyar.  (Al Shahida)
   
   
  London,  15 Desember 2007.
   
  catatan: Foto burung diatas adalah burung Robin,  diambil dari salah satu 
website
   
   
  www.teteh.rezaervani.com
   




       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke