Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
  Alhamdulillah. Alhamdulillahiladzi bi dzikrihi tathmainnul qulub. Segala puji 
bagi Allah yang dengan mengingatnya hati menjadi tenang.
   
  Seperti yang kami ceritakan sebelumnya, Insya Allah bulan ini dan bulan 
Februari yang akan datang salah satu program Rumah Ilmu Indonesia adalah 
bersilaturahmi ke berbagai pihak yang bergelut dengan pendidikan Nasional, 
mulai dari para pejabat yang diamanahi mengurus birokrasi pendidikan, para 
akademisi yang menekuni teori-teori pendidikan hingga para guru dan praktisi 
yang kesehariannya bertemu dengan hal-hal baru di lapangan pendidikan.
   
  Hari ini, penulis - mewakili Rumah Ilmu Indonesia - berkesempatan berkunjung 
ke SMP Kartika X - 1 Bandung, yang beralamatkan di Jln. Gatot Subroto no 160. 
Sebuah sambutan yang sangat hangat penulis terima dari Ibu Atik, guru BK SMP 
Kartika X - 1 yang insya Allah hari Sabtu besok sudah terdaftar sebagai calon 
peserta acara Forum Ilmu 3 Gathering milis rezaervani@yahoogroups.com
   
  Lalu terlibatlah kami bertiga - penulis, Ibu Atik dan Ibu Nova - dalam sebuah 
pembicaraan yang sangat asyik tentang dinamika dunia guru keseharian. 
Pembicaraan mulai dari masalah BK hingga masa kecil ketika dulu masih 
berstatuskan siswa, belum sebagai guru. Sebuah cerita yang indah, ketika Ibu 
Atik bercerita bahwa anak-anak seusia beliau dulu harus naik diatas sebuah 
kendaraan pengangkut teh, ke sekolah yang jaraknya tak kurang dari 15 
kilometer. 
   
  Banyak lagi cerita lain, yang terlalu panjang untuk dipaparkan disini, 
biarlah menjadi torehan manis tersendiri dalam hati penulis.
   
  Ahh, senang rasanya berkesempatan bergelut di dunia ini, berkesempatan untuk 
bertemu dengan banyak pendidik, berkesempatan untuk belajar banyak dari mereka, 
mendengar cerita-cerita mereka.
   
  Sebuah rezeki yang sangat bernilai. Walaupun Rumah Ilmu Indonesia bukanlah 
lembaga yang memiliki sumber daya berlimpah, tapi disinilah kesempatan untuk 
belajar banyak tentang dinamika pendidikan negeri ini bermula. 
   
  Jalan sudah dipilih, semoga ada keberkahan untuk terus berada diatasnya.
   
  Ibu Atik, Ibu Nova dan banyak sekali guru lainnya ada pejuang-pejuang 
terdepan yang ditangan mereka nasib masa depan negeri ini ditentukan. Sudah 
saatnya jargon "pahlawan tanpa tanda jasa" ditempatkan di posisi yang 
semestinya. Sudah saatnya urusan guru bukan lagi masalah sampingan yang selalu 
kalah dengan urusan gonta-ganti pemimpin.
   
  Mari bergerak ... wujudkan edukasi nasional yang lebih baik.
   
  Maju terus pendidikan dan guru Indonesia
   
  Salam,
  Reza Ervani
  Rumah Ilmu Indonesia
  www.rezaervani.com
   
   

       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.

Kirim email ke