La Haula wala quata illa billah
Ditafsirkan oleh Ibnu Mas'ud  dengan mengucapkan tiada daya dan tidak ada 
tenaga untuk menahan diri berbuat maksiat kecuali dengan pertolongan Allah SWT. 
Dan tidak ada daya, tidak ada kekuatan apapun untuk tetap taat kepada Allah 
SWT, kecuali dengan pertolongan Allah SWT.

Diambilkan contoh tentang Nabi Yusuf AS. Zulaikha mencoba berkali-kali merayu 
Nabi Yusuf, tapi beliau tetap tabah dan tidak tergoyahkan, tapi suatu saat Nabi 
Yusuf hampir berbuat, dijelaskan dalam Al-Quran, "wa hammaj bihi, wa hammaj 
biha", mereka sudah siap-siap untuk melakukan perbuatan maksiat, tapi pada saat 
falamma roa burhana robbi, pada saat itu Nabi Yusuf melihat kekuasaan Allah SWT 
dan Allah SWT menolongnya sehingga Nabi Yusuf selamat. Disinilan terlihat bahwa 
untuk tetap taat kepada Allah membutuhkan pertolongan Allah, dan untuk selamat 
dari berbuat maksiat memerlukan pertolongan Allah. Sebab jika tidak dengan 
pertolongan Allah mungkin dari sekian banyak kita anggota milis ini tidak bisa 
bersilaturahmi satu sama lain,dan melakukan aktifitas lainnya, meskipun dengan 
berbagai keterbatasan. Tetapi dengan pertolongan Allah SWT kita katakan syukron 
katsiron, bersyukur kita semua halangan tersebut bisa kita lewati. Disinilah 
seorang mukmin ini merasa selalu ingin dekat dengan Allah SWT.

Bagi seorang mukmin, kita menyadari bahwa manusia ini bukan jasmani nya kita 
dikatakan manusia tapi rohani nya, ada keterangan yang menyatakan :"Perhatikan 
kebutuhan rohani mu dan penuhilah kebutuhannya sebab engkau dikatakan manusia 
itu dengan ruh mu, bukan karena jasadmu.

Hidup ini memang membutuhkan kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani,Ada suatu 
dialog yang sangat indah sekali dari cuplikan film akhir pekan, dan ternyata 
dialog ini hasil terjemahan dari puisi yang berjudul what money will buy.

Dikisahkan ada seorang calon menantu, datang kepada calon mertuanya. Lalu sang 
calon mertua bertanya kepada calon menantu tersebut :

"Apakah engkau bisa membahagiakan anak gadis saya yang satu2nya sedangkan 
engkau cacat ?

Pada saat itu sang calon menantu mengatakan : Saya menyadari bahwa saya cacat, 
tapi bagi saya :

"Uang bisa untuk membeli rumah tapi uang tidak bisa untuk membeli rumah tangga. 
Uang bisa membeli ranjang, tapi maaf uang tidak bisa membeli tidur nyenyak, 
Uang bisa membeli kemewahan tapi sayang uang tidak bisa membeli kebahagiaan. 
Uang bisa membeli obat tapi sayang uang tidak bisa membeli kesehatan. �

Disini kita terhenyak sejenak, bahkan barang kali yang membuat kita tertegun, 
langsung koreksi pada diri apa betul begitu ?, dan ternyata memang dibenarkan 
oleh agama. Bahwa hidup bukan hanya semat-mata duniawai, tapi juga ingin 
mencapai ukhrowi. Dengan kesadaran seperti ini lah mudah2an segala aktivitas 
yang kita lakukan menjadi jalan agar kita selalu dekat dengan Allah SWT. Kita 
ingin agar kelak meghadap Allah SWT , diberikan catatan amal dari sebelah 
kanan, yang dikatakan Allah SWT kalau diberikan catatan amal dari sebelah kanan 
:

Yuhasibbu hisaban yatsiro � akan dumudahkan hisab oleh Allah SWT.

Tapi jika catatan amal itu diberikan dari belakang kita, pada saat itu kita 
berteriak-teriak, takut, khawatir, sampai kita mengatakan�  "Ya laytani kuntu 
turoba.. Ya Allah kenapa aku tidak dijadikan tanah saja ?

Bergetar kita dibuatnya, sebab apa yang akan diceritakan disana itu sudah 
dijelaskan dalam alquran. Apalagi pada saat itu kita tidak berdaya apa-apa 
"Hari itu mulut kita terkunci, yang berbicara adalah tangan dan kaki kita "

"Penggalan ceramah Alm H. Uri Mashuri"

Salam.

Kirim email ke