*Kepada Seluruh Pemegang Saham dan Calon Pemegang Saham PT. KAGEO IGAR JAYA*

Memang sungguh ironi di tengah masa bullish IHSG beberapa thn ini dan
hiruk-pikuknya saham lapis atas, kedua & ketiga. Saham IGAR nyaris tdk
terdengar gaungnya, kinerja, rencana perkembangan perusahaan hingga akhirnya
harga sahamnya pun nyaris tdk terdengar. Saya beberapa waktu ini sedang
mempelajari dan mencari berita tentang saham IGAR baik melalui internet
maupun melalui surat kabar, nyaris hampir tdk ada, kalo ada pun hanya omong
kosong pemegang saham utama perseroan yg hendak menjual kepemilikan mereka
di IGAR yg sudah lebih dari 7 tahun tdk terealisasikan. Ngak tau niat jual
atau tidak, tetapi kalo dibilang tidak niat ada investor yang sempat due
dilligent namun batal dengan berbagai alasan. Sedangkan konfirmasi ke emiten
pun mereka tidak berkomentar ada atau tidaknya coorporate action perseroan.

Sungguh sedih, kinerja, perkembangan hingga ke harga saham induk perusahaan
boleh meningkat (walau setahun terakhir stagnan) sejak 5 tahun terakhir
namun si anak "terlantar" tidak jelas nasibnya. Tetapi bila dibilang
keberadaan anak perusahaan ini tidak berguna, sepenuhnya juga tdk benar
karena melihat isi prospektus obligasi induk perusahaan KLBF di tahun 2006
lalu, induk perusahaan juga merasa bangga karena memiliki anak perusahaan
yang khusus melayani divisi percetakan dan kemasan.

IGAR sesungguhnya mirip Perum Peruri di negara Republik Indonesia yang
khusus mencetak dukumen penting negara ini. Sedikit banyak IGAR juga ikut
menjaga semua produk KLBF, kita jangan hanya melihat nilai kontribusi
penjualan anak perusahaan ke induk perusahaan tetapi harus juga melihat
faktor lainnya. Coba pikirkan seandainya KLBF mencetak semua kemasan
produknya ke pihak lain diluar perusahaan, bisa saja tetapi pernahkah
terpikir bila saja ada pihak-2 yang mencoba nakal dengan mencetak lebih
lantas menggunakannya untuk produk-2 yang tidak benar alias produk tiruan,
bukankah nilai kerugian ini sangat besar karena produk KLBF menjadi
diragukan keasliannya oleh para konsumen. Membangun suatu brand image dalam
dunia marketing adalah sangat penting dan sangat mahal.

Jadi kalo dipikirkan sesungguhnya posisi IGAR seperti tusuk gigi, penting
dan tidak penting. Sebagai investor minoritas tentunya kita tidak dapat
berbuat banyak, sikap "fair" pemegang saham mayoritas sangatlah penting,
mustahil manajemen berani mengambil keputusan signifikan tanpa permisi
dahulu dgn pemegang saham pengendali apalagi pemegang saham pengendali yang
tidak mengambil sikap yang jelas, mau dijual tapi kapan dan bagaimana, kalo
harga x ngak laku tentunya dicari terus hingga ada pembeli yang setuju dgn
harga x, tetapi tidak ada juga yang mau, jangan-2 harga x kemahalan,
tentunya sebagai orang profesional harus bijaksana kenapa harga x tidak ada
yang beli, ada apa? atau harga x diturunkan sehingga terjual. Atau bila
tidak laku-2 harus diambil tindakan jelas, dilikuidasi atau dikembangkan
atau sebagainya bukan lantas dibiarkan begitu saja. Ngapain sekolah tinggi
dan disebut profesional, bila berperilaku demikian, kasihan orang tua yang
telah membiayai uang sekolah anda. Durhaka...

Sejujurnya bila melihat harga IGAR saat ini dipasar dan ditengah masa
bullishnya bursa. Harga IGAR relatif murah, cuma dapat dipahami karena harga
saham juga dipengaruhi prosek perseroan ke depan. Tidak adanya rencana
ekspansi perseroanlah yang membuat harga sahamnya seperti sekarang ini, bila
hanya mengharapkan kinerja saat ini, yah begitulah harga IGAR saat ini.
tetapi sebagai investor, tentunya kita tidak mungkin harus menyerah dan bila
saatnya tiba mungkin kita akan menjadi terlambat. Kita tidak mungkin
berperilaku "insider trading" krn memang kita tidak ada hubungan dan tidak
ada kekuatan (tidak ingin) untuk melakukan insider trading, bila majority
share holder terketuk atau terbangun dari tidurnya lantas memutuskan
misalnya tidak jadi menjual IGAR lantas memutuskan langkah ekspansi bagi
kinerja IGAR, maka sudah barang tentu harga sahamnya pun ikut bergerak.

Tetapi bila tetap bersikukuh menjual IGAR dan lantas penjualan ini berhasil
(saat ini banyak aksi akuisisi dan merger di BEJ ataupun dunia baik
perusahaan besar ataupun kecil), bukankah saat itu harga IGAR sudah
melambung jauh entah ke mana, saat itu ketika kita hendak mengejarnya pun
sudah jauh sekali, saya sangat yakin dan seyakin-2nya, bila aksi jual-beli
ini terjadi maka harga yang match "pasti" jauh diatas harga IGAR saat ini.
Sudah barang tentu tender offer atas saham di pasar akan dilaksanakan
apabila jual beli ini terjadi sesuai dgn peraturan yang ada. Cuma kapan
waktunya, tidak ada yang tau, cuma keberuntungan yang berpihak atau tidak
dgn kita.

Saya pake logika, saat ini harga IGAR di pasar sekitar Rp 150-an, anggaplah
kita menyimpannya paling lama 2 tahun, dan dalam dua tahun ke depan kita
menguji keberuntungan ada atau tidaknya perkembangan dgn IGAR ini. Dalam 2
tahun tahun ini kita uji,
1. IGAR terus dimiliki pemegang saham pengendali tanpa perubahan & terus
ditawarkan tanpa hasil
2. Tidak jadi dijual lalu dikembangkan, atau
3. Berhasil dijual.

Untuk pilihan 2 & 3 sudah pasti happy buat investor, tapi bila pilihan no. 1
sudah pasti rugi maksimal 50% karena harga saat ini sekitar Rp 150-an,
berarti cut los di level Rp 75-an dan tidak ada pendapatan dalam 2 tahun
tetapi investasi saya tdk hilang spt. money game hanya kerugian nilai
investasi & waktu. Corporate Goverment IGAR tidaklah terlalu buruk banget,
buktinya perusahaan konsisten terus membagikan sekitar 30% dari laba bersih
setiap tahunnya dan rasio utang yang relatif kecil sekali. Perusahaan
konsisten tidak adanya corporate action sehingga kas dari deviden dibagikan
ke pemegang saham, tidak seperti kebanyakan emiten walau kas yg sangat
besar, laba besar, rencana ekspansi terbatas namun pemegang saham tidak
menikmati pembagian deviden yg menyenangkan sebagai contoh SMDR.

Investasi di IGAR menurut saya antara rugi dan untung 20:80, namun bila
kemungkinan no. 3 yang terjadi anda bisa untung besar. Apalagi saat ini
sedang marak aksi akuisisi dan merger oleh perusahaan diseluruh dunia
termasuk di tanah air, seperti KPIG, ITTG, DNET, INDX, ATPK, dsbnya yang
kinerjanya relatif buruk tapi tiba-2 naik signifikan karena aksi akuisisi.
Siapa yang tahu, mungkin kali ini giliran IGAR yang dipinang investor lain
dan kita menikmati harga tender offer yg pasti jauh diatas harga saat ini.
Tidak mungkin kita menunggu sampai ada berita akuisisi baru mengambil posisi
kecuali adanya praktik "kotor" insider trading. Yah hitung-hitung sedikit
spekulatif dari pada membeli saham yang rata-2 saat ini sudah berkali-2
lipat dibandingkan beberapa tahun lalu, walaupun mereka bisa naik tetapi
bila dibandingkan dgn IGAR, potensi keuntungan IGAR masih jauh lebih dasyat.


Untuk alokasi investasi di IGAR saya menerapkan pembagian 50:40:10, posisi
IGAR pasti bukan yg terkecil, krn porsi terkecil hanya untuk short term
daripada ngantuk menunggu investasi berbunga (saya tidak ada kegiatan/usaha
lain selain sbg pialang saham). Dan investasi saya tidak dibanyak macam,
tidak lebih dari 3-5 macam, tetapi sering hanya 2 macam.

Makanya saya sengaja memberi judul tulisan ini berjudul* Mimpi besar itu
bernama "IGAR"*, sesuai dgn hasilnya yang besar dan relatif terbatasnya
resiko kerugian (orang mimpi hanya tidur tidak melakukan tindakan nekat
lainnya). Ditengah bullisihnya burssa dan harga saham yg sudah naik
berlipat-2 jika dibandingkan beberapa tahun yg lalu & aksi korporasi spt.
take over/akuisisi dan merger yg menyebabkan lonjakan luar biasa pada saham
perusahaan tsb meskipun kinerja perusahaan biasa-2 saja bahkan cendrung
jelek sekali (penjualan bisa nihil) spt. KPIG,ITTG,DNET, ATPK, FISH, dsb
membuat saya mengambil keputusan *BUY atas IGAR*. Saya tidak tahu hasil
akhirnya, hanya Tuhan yg tahu hasilnya.Hanya waktu yang akan menunjukan
kenyataannya dan keberuntungan yang berpihak atau tidak dgn kita. Kita hanya
berusaha dgn semua ilmu dan kebijaksanaan yang kita miliki.


Salam,


Andrew

Kirim email ke