Dalam kehidupan ini kita sering iri dengan apa yang telah diraih oleh
seseorang, masalah ini mungkin diidap oleh banyak orang,Penyakit Iri Hati
Muncul secara tiba-tiba tanpa kita rencanakan tapi kita sudah dikuasai oleh
iri hati.Sebagian manusia tidak mampu mengelakkan dirinya dari sifat iri dan
dengki. Dengki kepada rekan yang baru naik jabatan, dengki kepada tetangga
yang punya mobil mewah, dengki kepada saudara yang anaknya sarjana lain
sebagainya.

iri hati bersumber dari ketidakpuasan dengan apa yang telah dimiliki.
Artinya kita terus menyoroti apa yang tidak ada pada diri kita atau yang
terhilang dari diri kita, dan kita itu luput melihat apa yang ada pada diri
kita. Dengan kata lain, orang yang iri hati senantiasa melihat yang tidak
ada ditangannya.

Rasa dengki dan iri baru tumbuh manakala orang lain menerima nikmat.
Biasanya jika seseorang mendapatkan nikmat, maka akan ada dua sikap pada
manusia. Pertama, ia benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang
bila nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut dengki dan iri
hati. Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia
berusaha keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini
dinamakan keinginan. Yang pertama itulah yang dilarang sedang yang kedua
diperbolehkan.

menurut Filsuf Yunani Socrates Bahwa, "Iri hati adalah putri dari
kesombongan, pencipta dari pembunuhan dan balas dendam, ibu dari kejahatan
rahasia, penyiksa abadi dari kebajikan. Iri hati adalah cairan kotor dari
jiwa; sebuah bisa, sebuah racun... yang menggerogoti tubuh dan mengeringkan
tulang."

Dalam bahasa sarkasme, orang pendengki dan iri hati adalah orang yang senang
melihat orang lain dilanda bencana, Dari sini kita tahu, betapa jahat
seorang pendengki, ia tidak rela melihat orang lain bahagia, sebaliknya ia
bersuka cita melihat orang lain bergelimang lara.

Apakah tanda-tanda dari iri hati? Pertama, iri hati selalu bersifat
kompetitif. Ia selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain dengan
hasil yang selalu negatif. Dan kompetisi tersebut ternyata hanya muncul di
dalam benak orang yang iri hati tersebut, yang amat mungkin tidak dilakukan
oleh orang lain yang menjadi sasaran iri hati.

Kedua, iri hati menggerogoti dan merugikan orang yang iri hati dan mereka
yang dekat dengannya.

Ketiga, iri hati selalu membuat kita buta pada apa yang kita miliki dan kita
terima. Orang yang iri hati mungkin saja memiliki dan menerima banyak hal,
namun semua yang dia lihat hanyalah apa yang ia tak punya. Apa yang dimiliki
orang lain akan selalu lebih baik, lebih banyak dan lebih besar. iri hati
ini sangat berkaitan dengan perasaan serakah dari seseorang

Keempat, ironisnya, orang yang iri hati selalu pada saat yang sama mengakui
keunggulan orang lain. Karena itu, sementara orang yang iri hati selalu
dalam keadaan tak puas, ada rasa puas dalam diri orang yang menjadi sasaran
iri hati.

Kelima,  iri hati menciptakan nestapa dan kepedihan. Siapa yang mampu
bergembira karena ia iri hati pada sesamanya? Tak pernah ada lagi perasaan
syukur dan ucapan terima kasih atas nikmat yang dimilikinya.

pada dasarnya iri hati itu mengandung unsur keserakahan. Yaitu tidak puas
dengan apa yang dimiliki, jadi apa pun yang dimilikinya itu tidak akan bisa
menyenangkan hatinya karena dia akan selalu fokuskan pada apa yang ada pada
orang lain, dan bertanya, "kenapakah saya tidak bisa memiliki itu?" Jadi
kita bisa melihat di sini, ketidakpuasan itu bisa menggurita, menguasai
dirinya dan membuat dia selalu mengeluh; membandingkan diri dengan orang
lain yang memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya.

perasaan iri hati lebih merugikan diri sendiri daripada merugikan orang
lain, orang yang iri hati tidak menyadari bahwa penyakit iri hati itu sedang
menggerogoti dirinya sendiri, sebab bukankah dia jarang sekali bisa
bersukacita atau berbahagia, tapi dia buta; dia tidak menyadari hal itu, dia
tetap fokuskan pada orang lain. Kenapa punya ini, kenapa punya itu; tidak
bisa melihat apa yang telah dimilikinya. dan membuat hidupnya tak pernah
tenang.

Lalu Bagaimana kita bersikap kalau kita sedang dikuasai oleh perasaan iri
hati? kita harus menyadari bahwa sebetulnya apa yang terjadi tatkala kita
iri hati. Dari sini kita berangkat melihat penanganannya. Waktu kita iri
hati sebetulnya sekurang-kurangnya ada 3 hal yang terjadi,

pertama adalah kita tidak mensyukuri apa yang Tuhan telah berikan kepada
kita. Kita harus kaitkan hal ini dengan Tuhan, kita tidak bisa melepaskan
iri hati dari Tuhan, ada kaitan langsung dengan Tuhan sebab bukankah apa
yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Jadi orang yang iri hati mesti
menyadari bahwa tatkala kita iri hati, kita sedang tidak mensyukuri apa yang
Tuhan telah berikan.

Kedua, tatkala diri iri hati sesungguhnya kita sedang tidak dapat menikmati
apa yang Tuhan telah berikan kepada kita.

ketiga, tatkala diri iri hati kita pun tidak ingin orang lain menikmati apa
yang Tuhan telah berikan kepada orang tersebut. Waktu kita melihat orang
bahagia, senang, menikmati sesuatu, hati kita penuh dengan kemarahan, timbul
niat pokoknya orang itu tidak boleh menikmatinya juga. Kalau kita mudah
terkena iri hati, kita mesti menyadari inilah ketiga hal yang sebetulnya
berkecamuk dalam hati kita. Tidak bersyukur, tidak bisa menikmati dan
melarang orang menikmati apa yang menjadi milik mereka.

Jadi kalau kita mesti melawannya, bagaimana kita melawannya? Mengucap
syukurlah dalam segala hal, apa pun porsi yang Tuhan telah tetapkan untuk
kita bersyukurlah. Dengan berkata Alhamdulillah . Kenapa kita berkata
Alhamdulillah, karena kita percaya bahwa Tuhan tahu apa yang paling baik
untuk kita. Kalau Tuhan berikan porsi kecil ini, berarti Tuhan tahu porsi
kecil inilah yang paling baik untuk kita. Kalau kita tidak mendapatkan apa
yang kita inginkan, yakinlah Tuhan tahu apa yang baik untuk kita bahwa yang
kita inginkan itu belum tentu baik untuk kita, jadi terimalah apa pun yang
Tuhan telah tetapkan untuk kita dan berterima kasihlah. Belajarlah berterima
kasih sebab bukankah nikmat Tuhan itu begitu banyak, bukan saja
nikmat-nikmat tertentu yang kita inginkan, yang lain pun seperti udara,
cuaca, hujan, tanaman, begitu banyak nikmat yang Tuhan berikan kepada kita,
lihatlah dan Bersyukurlah.

Sebenarnya perasaan iri hati itu bisa dipakai untuk menjadi sesuatu yang
positif di dalam diri kita? Dengan kata lain kita bisa membalikkannya dan
menyerahkannya kepada Tuhan, kemudian melihat hal-hal yang telah Tuhan
berikan. "baik, saya tidak mendapatkan ini tapi saya telah menerima ini,
menerima itu. Tuhan telah memberikan saya kesehatan, Tuhan memberikan
keluarga yang begitu hangat, saling mengasihi, itu semua nikmat dari Tuhan."
Jadi waktu kita melihat yang tidak kita miliki justru kita melihat Tuhan,
kita diingatkan akan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita dan disitulah
kita bersyukur kepada-Nya. Atau pun dengan iri hati bisa dipakai
membangkitkan semangat dalam sesuatu yang bernama persaiangan yang sehat.

Pada dasarnya, inti dari iri hati adalah keterikatan. Kalau kita masih
terikat pada satu hal, dan tidak bersyukur pada apa yang sudah diterima,
kita akan cenderung memalingkan wajah ke orang lain. Rumput tetangga akan
terlihat lebih hijau daripada rumput halaman sendiri. Padahal, rumput kita
sendiri bisa saja lebih berkualitas.

Orang yang iri hati tidak pernah merasa puas.Sebaliknya, rasa puas atau
kepuasan berarti mau menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya, dengan
karunia, kecakapan, talenta, dan kesempatan kita. Menjadi puas memungkinkan
kita menerima tanggung jawab yang tercakup dalam panggilan dan situasi kita.


TUHAN mempercayakan kita untuk mensyukuri 'rumput-rumput' kita sendiri dan
pelihara-lah itu,Jika kita setia untuk memeliharanya, aku yakin hasilnya
pasti akan melebihi dari apa yang bisa kita pikirkan.
Jadi mari kita buang sifat iri hati Masih mau 'melihat' rumput tetangga lalu
kita sengsara karena iri hati? atau memelihara 'rumput' kita sendiri yang
sudah dipercayakan kepada kita oleh-NYA dan menikmati hasilnya dengan
melimpah-limpah dan hidup penuh damai sejahtera. dan meningkan tabungan pada
bank emosi yang kita miliki. Lalu Iri Hati Untuk Apa?

"Rumput tetangga mungkin akan selalu terlihat LEBIH HIJAU, tetapi tetap saja
HARUS DIPOTONG!"

NB: Tulisan ini hanya sebuah pemikiran dari saya, jika ada saran, tanggapan,
kritik dapat ditujukan kepada [EMAIL PROTECTED]

Depok 15 Mei 2008
Erwin Arianto
http://erwin-arianto.blogspot.com/2008/05/iri-hati-jangan-deh.html
Ym:[EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>


-- 
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)
-------------------------------------
SINCERITY, SPEED,  INOVATION & INDEPENDENCY


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke