[media-dakwah] Keturunan Rasulullah SAW masih akan terus ada hingga akhir Zaman
Assalamu'alaikum, Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam adalah keturunan Nabi Ibrahim alaihi sallam, dan Imam Mahdi adalah keturunan Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam. Sementara Imam Mahdi akan datang pada akhir zaman. Maka keturunan Ibrahim alayhi salam dan Muhammad Shalallahu alayhi wa sallam masih ada hingga hari ini. Berikut Penjelasannya Imam Mahdi Oleh : Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Diantara dalil dari sunnah Nabi SAW yang shahih tentang munculnya Al- Mahdi adalah sebagai berikut : Dari Abu Said Al Khudry ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Yakhruju fii aakhiri ummatiil maHdiyyu yusqiHillahul ghaytsa watukhrijul ardhu nabaataHaa wayuthil maala shihaahan wataktsurul maasyiyatu watazhumul ummatu yaiisyu saban aw tsamaaniyan yang artinya Akan keluar di akhir kehidupan umatku Al Mahdi, Allah mengairi bumi dengan turunnya hujan, bumi menumbuhkan tumbuh tumbuhannya, dilimpahkan harta melimpah, makin banyak binatang ternak, umat akan semakin mulia dan dia memerintah selama 7 atau 8 tahun (HR. Al Hakim IV/557-558, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Silsilah Al Ahaadits Ash Shahiihah no. 711) Dari Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Al MaHdiyyu minnaa aHlal bayti yushlihHullah fii laylatin yang artinya Al Mahdi berasal dari ahlil bait, Allah mengishlahnya dalam satu malam (HR. Ibnu Majah no. 4085 dan Ahmad I/84, dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir dalam Kitab Tahqiq Musnad Imam Ahmad no. 645 dan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Silsilah Al Ahaadits Ash Shahiihah no. 2371) Dari Ummu Salamah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Al MaHdiyyu min iratii min waladi faathimaH yang artinya Al Mahdi berasal dari keturunanku dari anak Fatimah (HR. Abu Dawud no. 4284, Ibnu Majah no. 4086 dan Al Hakim IV/557, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahiih Jamiush Shagir no. 6734) Dari Abdullah bin Masud ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Laa tadzHabud dunyaa aw laa tanqadhiyaa hatta yamlikal araba rajulun min aHli baytii yuwaathii-u ismuHusmii yang artinya Tidak akan lenyap atau tidak akan sirna dunia ini, hingga bangsa arab dipimpin oleh seorang dari keturunanku yang namanya sama seperti namaku (HR. At Tirmidzi no. 2230, Abu Dawud no. 4282 dan Ahmad 1/377,430, hadits ini shahih menurut Syaikh Ahmad Syakir pada Kitab Tahqiq Musnad Imam Ahmad no. 3573) Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Kayfa antum idzaa nazalabnu maryam fiikum waimaamukum minkum ? yang artinya Bagaimana dengan kalian, apabila turun Nabi Isa bin Maryam kepada kalian, sedangkan imam kalian dari kalangan kalian sendiri (HR. Bukhari no. 3449 dan Muslim no. 155) Maka dari itu Ahlus Sunnah wal Jamaah memahami Imam Mahdi sebagai berikut : Di akhir zaman akan muncul laki laki dari keturunan Rasulullah SAW Allah SWT memberikan kekuatan kepada agama Islam dengannya. Memerintah selama 7 tahun, memenuhi dunia dengan keadilan setelah dipenuhi oleh kezhaliman dan kelaliman. Umat di zamannya akan diberikan kenikmatan yang belum pernah diberikan kepada selainnya. Bumi mengeluarkan tumbuh tumbuhannya, langit menurunkan hujan, dan dilimpahkan harta yang banyak Orang ini mempunyai nama seperti nama Rasulullah SAW dan nama ayahnya adalah seperti nama ayah Rasulullah SAW. Jadi namanya Muhammad bin Abdullah atau Ahmad bin Abdullah (catatan : jika ada orang mengaku Imam Mahdi tetapi namanya tidak seperti nama Rasulullah SAW dan nama ayahnya tidak seperti nama ayah Rasulullah SAW maka orang itu adalah Imam Mahdi palsu !) Dia dari keturunan Fathimah binti Muhammad ra. dari anaknya Hasan bin Ali ra. Diantara ciri cirinya adalah lebar dahinya dan mancung hidungnya. (Wahai kaum Syiah semoga Allah SWT memberikan kalian petunjuk, perhatikanlah perkataan Imam Al Hafizh Ibnu Katsir berikut ini !) Al Hafizh Ibnu Katsir rhm. berkata, Al Mahdi akan muncul dari arah Timur bukan dari Sirdab Samira sebagaimana yang disangka oleh kaum Syiah Rafidhah. Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan mereka itu adalah ingauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan gila yang dimasukkan oleh syaithan. Persangkaan mereka tidak mempunyai alasan baik dari Al Quran dan As Sunnah bahkan tidak sesuai dengan akal yang sehat (Kitab An Nihayah fil Fitan wal Malahim hal. 249-273) Maraji Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka At Takwa, Bogor, Cetakan Kedua, April 2005, hal. 157-158 Semoga Bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab
[media-dakwah] Tata Cara Mandi Wajib
Tata Cara Mandi Wajib Hal hal yang menyebabkan diwajibkannya mandi : Keluar air mani, baik saat terjaga ataupun tidur, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, Sesungguhnya air (mandi) itu disebabkan air (keluarnya mani) (HR. Muslim no. 343 dan Abu Dawud no. 214) Jima (berhubungan badan), walaupun tidak keluar air mani. Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jika ia telah duduk diantara ke empat cabang istrinya (kiasan untuk bersetubuh), maka ia wajib mandi meskipun tidak keluar air mani (HR. Muslim no. 348) Masuk Islamnya orang kafir. Dari Qais bin Ashim, ia menceritakan bahwa ketika ia masuk Islam, Nabi SAW menyuruhnya mandi dengan air dan bidara (HR. At Tirmidzi no. 602 dan Abu Dawud no. 351, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Irwaaul Ghaliil no. 128) Terputusnya haidh dan nifas. Dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah binti Abi Khubaisy, Jika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat. Dan jika telah lewat, maka mandi dan shalatlah (HR. Al Bukhari no. 320, Muslim no. 333, Abu Dawud no. 279, At Tirmidzi no. 125 dan An Nasai I/186) Hari Jumat. Dari Abu Said Al Khudri ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Mandi Jumat wajib bagi setiap orang yang telah baligh (HR. Al Bukhari no. 879, Muslim no. 346, Abu Dawud no. 337, An Nasai III/93 dan Ibnu Majah no. 1089) Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya (HR. Al Bukhari dan Muslim) Pada riwayat lain dikatakan, dan dimasukannya jari jari ke dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit [kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh (HR. Al Bukhari dan Muslim) Dari hadits yang mulia di atas maka urutan tata cara mandi wajib adalah : Membasuh kedua tangan Membasuh kemaluan Berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat [Boleh menangguhkan menangguhkan membasuh kedua kaki sampai selesai mandi (Fikih Sunnah hal. 154)] Mencuci rambut dengan cara memasukan jari jemari ke pangkal rambut Menuangkan air ke atas kepala sebanyak 3x atau mengambil air dengan kedua tangan kemudian menyapukannya ke kepalanya. Menguyur seluruh badan Membasuh kaki Sedangkan rukun dari mandi wajib ini menurut pandangan fiqh ada 2 yaitu : Berniat. Karena inilah yang memisahkan antara ibadah dengan kebiasaan dan adat. Membasuh seluruh anggota tubuh. Karena Allah Taala berfirman, Dan jika kamu junub hendaklah bersuci, maksudnya adalah mandi. Maraji: Fikih Sunnah Jilid 1, Sayyid Sabiq, PT. Al Maarif, Bandung, Cetakan Kedelapan belas, 1997 M. Panduan Fiqih Lengkap Jilid 1, Abdul Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M. Semoga Bermanfaat. KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Photos Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, whatever. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Ahli Kitab hari ini masih ada !
tentang pernikahan Shahabat besar Huzhaifah Al-Yamani dengan wanita Yahudi di Madain, ia mengirim surat yang memintanya menceraikan wanita itu. "Aku khawatir langkahmu akan diikuti oleh kaum Muslimin sehingga mereka memilih kawin dengan ahli dzimmah karena cantiknya, hal itu cukup menjadi fitnah bagi wanita Muslimah," tulis Umar. Hal yang sama dilakukannya terhadap Thalhah bin Ubaidilllah. Padahal wanita yang dinikahi adalah anak seorang pembesar Yahudi. Larangan serupa pernah pula dilakukan oleh shahabat terkemuka Ibnu Umar dengan mengatakan, "Saya tidak mengetahui suatu kemusyrikan yang lebih besar daripada orang yang mengatakan bahwa tuhannya adalah Isa." Mengapa Allah Membolehkan? Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini secara pasti. Wallahua'lam bishawab. Tapi ada beberapa hikmah yang bisa dipetik. Pertama, Allah ingin menunjukkan bahwa tauhid adalah sesuatu yang paling utama. Sehingga agama yang masih memiliki hubungan tauhid walau cuma secara historis, diberi tempat khusus. Sebaliknya yang tidak memiliki asal tauhid tegas-tegas dilarang untuk menjalin ikatan perkawinan. Kedua, ketentuan itu sebetulnya hanya bertujuan untuk sekedar menunjukkan toleransi dalam rangka menarik kembali Ahlul Kitab kepada tauhid yang murni. Buktinya pembolehan itu tidak berlaku bagi wanita Muslimah untuk menikah dengan laki-laki mereka. Ini pemahaman yang paling otentik jika dilihat dari sikap al-Qur'an secara keseluruhan terhadap Ahlul Kitab yang mencap mereka sebagai kaum kafir. Artinya ayat ini bukan untuk menjadikan nikah beda agama sebagai budaya karena bertentangan dengan semangat Islam yang menjadikan perkawinan sebagai sarana untuk iqomatisyari'atillah (menegakkan syari'at Allah) yang salah satu maksudnya (maqashidusysyari'ah) adalah untuk menjaga agama Islam (hifzuddin). Apalagi hal ini juga hampir jarang terjadi dan tidak populer di kalangan ulama dan ummat Islam sejak dulu. Ketiga, ayat ini justru menunjukkan bahwa menikah dengan Muslimah adalah lebih prioritas karena kalimat sebelum pembolehan nikah campur adalah menikah dengan wanita mu'min yang menjaga kehormatannya. Itu menunjukkan bahwa masalah ini porsinya sangat kecil dan tidak terlalu penting dalam Islam. Keempat, masalah ini erat kaitannya dengan keimanan karena ayat ini ditutup dengan ancaman bagi yang keluar dari rel iman. Artinya, dalam pernikahan, yang pertama harus diperhatikan sebelum ikatan dengan manusia adalah ikatan dengan Allah. Wassalam Ku HanyaOrangBiasa Sent by: cc: [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [media-dakwah] Ahli Kitab hari roups.com ini masih ada ! 01/04/2006 02:44 PM Assalamu'alikum, Saudaraku semua, semoga antum semua dirahmati Allah Ta'ala, biar adil sebaiknya kita melihat penafsiran Abu Fida' Ibnu Katsir tentang QS Al Maai-dah ayat 5 yang mana dijelaskan (pada Tafsir Ibnu Katsir tersebut) bahwa ada sahabat - sahabat Nabi SAW yang menikah dengan Ahli Kitab. Monggo silahkan dibaca kitab tafsirnya, kalau tidak punya bisa dibaca di toko buku agama, gratis kok. (saya juga ndak punya, tapi minjem sama temen) Semoga Bermanfaat Barakallahu fiikum Abu Muhammad Taqy Abdul Jabbar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemana aja akh Abu Muhammad baru nongol? >>> nggak kemana2, cuma lagi agak sibuk aja... Begini akhi, biar tidak salah persepsi, ana nanya itu...bukan ngetest koq? Sungguh...ana memang sedang mencari penjelasan tentang masalah ahli kitab ini sampai tuntas. Dan yang ana pahami baru sebatas itu bahwa sudah tidak ada lagi ahli kitab. Silahkan antum posting >>> rujukan antum memahami bahwa ahli kitab itu sudah tidak ada darimana? Kan udah jelas... dari surat Nabi Shallallhu 'alaihi wa sallam tersebut, dimana pada jaman itu kan Kitab-Kitab tersebut sudah ga murni lagi. Kalo masih murni mah... tentunya para ahli kitab akan dengan sangat mudah menerima ajakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ya nggak? :-) Setelah ana tahu dari akhi Ku Hanya Orang Biasa maka sudah sepantasnya kita yang sedang tholabul
[media-dakwah] Butuh donor darah Tipe AB
Assalamu'alaikum, Ini kakak kelas saya sedang membutuhkan darah AB Dan Jazakumullah atas bantuannya, Semoga Allah Ta'ala membalas dengan balasan yang baik. "Nurcahyo Depok: FYI all, Butuh Bantuan : Pak Bintang (Cimanggis), terkena DB+virus yg menyerang otak, butuh darah AB segera. Di ICU RS Medistra Gatot Subroto. Info lbh lanjut hbg Bu Sofia 081513235875, atau Reda 08159046854." budi ari (Mohon no. hp di atas tidak disalah gunakan, terima kasih) KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [media-dakwah] Ahli Kitab hari ini masih ada !
Assalamu'alikum, Saudaraku semua, semoga antum semua dirahmati Allah Ta'ala, biar adil sebaiknya kita melihat penafsiran Abu Fida' Ibnu Katsir tentang QS Al Maai-dah ayat 5 yang mana dijelaskan (pada Tafsir Ibnu Katsir tersebut) bahwa ada sahabat - sahabat Nabi SAW yang menikah dengan Ahli Kitab. Monggo silahkan dibaca kitab tafsirnya, kalau tidak punya bisa dibaca di toko buku agama, gratis kok. (saya juga ndak punya, tapi minjem sama temen) Semoga Bermanfaat Barakallahu fiikum Abu Muhammad Taqy Abdul Jabbar <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemana aja akh Abu Muhammad baru nongol? >>> nggak kemana2, cuma lagi agak sibuk aja... Begini akhi, biar tidak salah persepsi, ana nanya itu...bukan ngetest koq? Sungguh...ana memang sedang mencari penjelasan tentang masalah ahli kitab ini sampai tuntas. Dan yang ana pahami baru sebatas itu bahwa sudah tidak ada lagi ahli kitab. Silahkan antum posting >>> rujukan antum memahami bahwa ahli kitab itu sudah tidak ada darimana? Kan udah jelas... dari surat Nabi Shallallhu 'alaihi wa sallam tersebut, dimana pada jaman itu kan Kitab-Kitab tersebut sudah ga murni lagi. Kalo masih murni mah... tentunya para ahli kitab akan dengan sangat mudah menerima ajakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Ya nggak? :-) Setelah ana tahu dari akhi Ku Hanya Orang Biasa maka sudah sepantasnya kita yang sedang tholabul 'ilmi termasuk ana yang mengaku merujuk kepada salafush shalih selalu lebih mengedepankan perkataan atau penafsiran mereka salafush shalih. Bukankah begitu manhaj salaf dalam memahami dienul Islam ini? CMIIW!!! Apakah kita termasuk orang yang sudah layak menafsirkan hadits secara langsung termasuk Ustadz Abdul Hakim Abdat? Apakah Ibnu Taimiyyah juga menafsirkan begitu, juga Ibnu Hajar al Asqolani (Ibnu Katsir), ibnul Mubarok dan ulama ahlussunnah lain telah menyepakati penafsirannya seperti ana sebagai tholabul 'ilm berhak bertanya bukan? >>> betul juga ya..., ana juga belum ketemu penafsiran ulama tentang ini. Ana lebih penasaran dari antum...afwan jangan su'udzon dulu ya... emangnya dari tulisan ana ada yang menunjukkan su'udzon...? afwan deh kalo ada. Tapi kalo sudah suudzon dulu yah tidak usah digubris pertanyaan ana...dicuekin aja tidak usah menjawab. Tapi ana jadi punya kesan lain lagi dengan jawaban antum itu? nah... yang su'udzon sepertinya antum deh... Afwan lebih baik konsentrasikan saja membahas masalah Ahli kitab ini dengan "HAQ"...saya akan bersyukur sekali jika kita semua bisa menutup sikap ta'ashub terhadap kelompok ustadz fulan...atau ustadz fulan yang lain. Lebih baik kita kedepankan etika ilmiyyahnya saja. Yang kita tekankan bukan ustadznya khan? tapi Allah dan Rosul-Nya dengan pemahaman salafush shalih. >>> ana nggak ta'ashub kok... selama dalilnya sah... kenapa tidak diikuti... jangan cuma karena orang merujuk tulisan ustadz fulan dan fulan, lalu antum langsung meremehkan. Lha wong antum saja menafsirkan tidak ada lagi ahli kitab tanpa dalil... kok orang yang berdalil di cemoohkan. Tetapi kalo ngotot mau "berantem" JAPRI aja deh ndak usah bawa yang lain, OK???!!! wah... kesombongan mulai nampak arogan mulai terbit sedikit2 ngajakin berantem, apa ga bisa dihilangkan kata2 "berantem" akhi... ana udah biasa secara fisik sih di jalanan... sekarang aja lagi latihan dengan tulisan...udah bosen... Ana cuman nuntut asbabul wurudnya malah jadi begini tanggapannya...?? ana juga cuma nanya ada masalah apa... kok jadi panjang... dan lebar :-P :-) KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! DSL Something to write home about. Just $16.99/mo. or less [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Ahli Kitab hari ini masih ada !
Masih Adakah Ahli Kitab ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut mari kita lihat surat Rasulullah SAW kepada pembesar bangsa Romawi, Heraklius, sebagai berikut : Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya Kepada Heraklius, pembesar Bangsa Romawi Keselamatan atas orang yang mengikuti hidayah (Islam), amma badu, Maka sesungguhnya aku mengajakmu kepada seruan Islam, Islamlah pasti engkau akan selamat dan Allah akan memberikan kepadamu pahala dua kali lipat. Tetapi jika engkau berpaling, maka sesungguhnya engkau (berdosa) dan akan menanggung dosa rakyatmu dan (kemudian beliau SAW mengutip firman Allah surat Ali Imran ayat 64) Katakanlah, Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian lain Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah, Saksikanlah, bahwa kami adalah orang orang yang berserah diri (kepada Allah) (HR. Al Bukhari no. 7 dan Muslim no. 1773) Fiqh Hadits : Rasulullah SAW telah mengirim surat kepada pembesar Romawi, Heraklius yang beragama nasrani (Kristen) yang mana di dalam suratnya Rasulullah SAW mengutip firman Allah SWT, Hai Ahli Kitab . Hal ini menunjukan bahwa pembesar Romawi yang bernama Heraklius adalah seorang ahli kitab. Jadi yang dimaksud ahli kitab adalah orang orang yang beragama yahudi dan nasrani baik yang dahulu dan sekarang, yang belum merubah kitab mereka (Taurat dan Injil) ataupun yang telah merubah kitab mereka. Karena pada masa Rasulullah SAW atau masa Heraklius, isi kitab Taurat dan Injil telah banyak mengalami perubahan. Maraji: Disarikan dari buku Al Masaa-il Jilid 5, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah Press, Jakarta, Cetakan Pertama, November 2005, Hal. 162-169 [Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat Muadz bin Jabal ra. ketika beliau mengutusnya ke negeri Yaman, Innaka satatii qauman aHla kitaab fa-idzaa jituHum faduHum ilaa AnyasyHaduu an laa ilaaHa illallaHu wa anna muhammadan rasuulullaH yang artinya Sesungguhnya engkau akan menjumpai kaum ahli kitab, jika engkau bertemu dengan mereka maka dakwahkanlah bahwa tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Abdullah bin Abbas ra.)] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] 8 Macam Najis dan Cara Menyucikannya
8 Macam Najis dan Cara Menyucikannya Hal hal yang terdapat dalil tentang kenajisan serta cara menyucikannya adalah : Air seni. Dari Anas ra., Seorang Arab Badui buang air di Mesjid, lalu segolongan orang menghampirinya. Rasulullah SAW lantas bersabda, Biarkanlah ia jangan kalian hentikan kencingnya. Lalu Anas ra. melanjutkan, Tatkala ia sudah menyelesaikan kencingnya, beliau SAW memerintahkan agar dibawakan setimba air lalu diguyurkan di atasnya (HR. Al Bukhari no. 6025 dan Muslim no. 284) [Secara umum, zat untuk membersihkan diri dari najis adalah dengan menggunakan air, kecuali syariat membolehkan membersihkannya dengan selain air, seperti menggunakan tanah] Adapun cara menyucikan pakaian yang terkena kencing bayi yang masih menyusu adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Air kencing bayi perempuan dicuci, sedangkan air kencing bayi diperciki (HR. An Nasai I/158 dan Abu Dawud no. 372, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan an Nasai no. 293) Kotoran manusia. Dari Hudzaifah ra., Rasulullah SAW bersabda, Jika salah seorang diantara kalian menginjak al adzaa dengan sandalnya, maka tanah adalah penyucinya (HR. Abu Dawud no. 381, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 834) Al Adzaa adalah segala sesuatu yang engkau merasa tersakiti olehnya, seperti najis, kotoran dan sebagainya (Aunul Mabuud II/44). Madzi. Madzi adalah cairan bening, encer dan lengket yang keluar ketika naiknya syahwat. Dialami pria maupun wanita. Ali ra. berkata, Aku adalah laki laki yang sering keluar madzi. Aku malu menanyakannya pada Nabi SAW karena kedudukan putri beliau. Lalu kusuruh al Miqdad bin al Aswad untuk menanyakannya. Beliau SAW bersabda, Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu (HR Al Bukhari no. 132 dan Muslim no. 303) Wadi Wadi adalah cairan bening dan kental yang keluar setelah buang air. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, Mani, wadi dan madzi. Adapun mani maka wajib mandi. Sedangkan untuk wadi dan madzi beliau SAW bersabda, Basulah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi I/115, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 190) Kotoran hewan yang tidak halal dimakan dagingnya. Dari Abdullah ra., ia berkata, Ketika Nabi SAW hendak buang hajat, beliau berkata, Bawakan aku 3 batu. Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran keledai. Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu berkata, (Kotoran) itu najis (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 2530) Darah haidh Dari Asma binti Abi Bakar ra. ra, ia berkata, Seorang wanita datang kepada kepada Nabi SAW lalu berkata, Baju seorang diantara kami terkena darah haidh, apa yang ia lakukan ? Beliau SAW bersabda, Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah. Kemudian shalatlah dengan (baju) itu (HR. Al Bukhari no. 307 dan Muslim no. 291) Air liur anjing. Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, (Cara) menyucikan bejana salah seorang diantara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh kali. Yang pertama dengan tanah (HR. Muslim no. 276) Bangkai Yaitu segala sesuatu yang mati tanpa disembelih secara syari. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW, Kulit bangkai apa saja jika disamak, maka ia suci (HR. Ibnu Majah, Ahmad dalam Al Fathur Rabbani no. 49, At Tirmidzi no. 1782, Ibnu Majah no. 3609 dan An NasaiVII/173, dari Ibnu Abbas ra., dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 2907) Maraji : Panduan Fiqh Lengkap Jilid 1, Abdul Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M. Catatan : Jika suatu benda terkena najis dan dibiarkan kering serta bekas najisnya hilang maka benda itupun menjadi suci kembali sebagaimana hadits dari Ibnu Umar ra., ia berkata, Pada zaman Rasulullah SAW, banyak anjing yang kencing dan berlalu lalang di dalam mesjid. Mereka tidak mengguyurkan air sedikit pun di atasnya (HR. Bukhari no. 174 secara muallaq dan Abu Dawud no. 378) KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-->
[media-dakwah] Dha'ifnya Hadits Mengadzankan Bayi
Dhaifnya Hadits Mengadzankan Bayi yang Baru Lahir Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Dari Ubaidullah bin Abi Rafi dari bapaknya (yakni Abu Rafi), ia berkata, Aku pernah melihat Rasulullah adzan di telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah (HR. Abu Dawud no. 5105, Tirmidzi no. 1514 dan Baihaqi 9/305, semuanya dari jalan Sufyan Ats Tsauri dari Ashim bin Ubaidillah dari bapaknya) Sanad hadits ini dhaif karena Ashim bin Ubaidillah bin Ashim adalah seorang rawi yang lemah dari sisi hafalan. Dia telah dilemahkan oleh jamaah ahli hadits seperti : Ahmad bin Hambal, Sufyan bin Uyainah, Abu Hatim, An Nasai, Ibnu Main dan lainnya sebagaimana diterangkan oleh Al Hafizh pada Kitab Tahdzib 5/46-49. Telah ada 2 syahid bagi hadits di atas, yaitu dari hadits Husain bin Ali ra. dan Abdullah bin Abbas ra. Tetapi kedua hadits tersebut maudhu (palsu), yang sama sekali tidak dapat dipakai sebagai penguat bagi hadits mengadzankan bayi dari hadits Ashim bin Ubaidillah. Karena pada hadits Husain bin Ali ra. terdapat rawi yang bernama Jubarah dan Yahya bin Alaa Al Bajaliy. Al Bukhari berkata tentang Jubarah, Haditsnya mudhtharib (Mizaanul Itidal juz 2 hal. 387 oleh Imam Adz Dzahabi), sementara itu Imam Ahmad berkomentar terhadap Yahya bin Alaa Al Bajaliy, Seorang pendusta, pemalsu hadits (Mizaanul Itidal juz 4 hal. 397) Saya persilahkan kepada para pembaca yang terhormat untuk merujuk ke Kitab Silsilah Dhaifah no. 321 dan no. 6121 karya besar Amirul Mukminin fil Hadits pada abad ini yaitu Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani. Maraji Disarikan dari Tulisan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat pada Majalah As Sunnah, Yayasan Lajnah Al Istiqamah, Solo, Edisi 05/IX/1426 H/2005 M, hal. 19. Al Masaa-il Jilid 5, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah, Jakarta, Cetakan Pertama, November 2005. KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Hadits Dha'if tidak Dapat dijadikan Hujah
Hadits Dhaif Tidak Dapat Dijadikan Hujjah Oleh : Abu Tauam Berdasarkan sanadnya atau orang yang merawikannya maka oleh Imam Abu Isa At Tirmidzi (209 H 279 H) derajat hadits dibagi menjadi 3 macam yaitu shahih, hasan dan dhaif. Sebelumnya pada era Imam Ahmad bin Hambal (164 H 241 H) derajat hadits hanya dibagi 2 yaitu shahih dan dhaif, sedangkan hadits dhaif dibagi menjadi 2 lagi yaitu hasan dan dhaif. Maka yang dimaksud oleh Imam Ahmad bin Hambal membolehkan menggunakan hadits dhaif dalam fadhaa-ilul amal ataupun targhib wat tarhib adalah hadits dhaif yang hasan bukan hadits dhaif yang dhaif walaupun tingkat kedhaifannya ringan. Demikianlah penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah. Salah satu alasan yang kuat sebuah hadits dikatakan dhaif adalah karena ada salah seorang perawi hadits atau lebih memiliki kelemahan, diantara adalah orang tersebut hapalannya kurang kuat, memiliki sifat pendusta, majhul atau tidak diketahui identitasnya dan lain sebagainya. Berikut contoh haditsnya : Dari Anas bin Malik, ia berkata, Senantiasa Rasululullah SAW berqunut pada shalat shubuh sehingga beliau berpisah dari dunia (HR. Ahmad, Baihaqi, Daruquthni, Hakim, Abdur Razzaq dan Abu Nuaim) Pada sanad hadits tentang qunut terus menerus pada waktu shalat shubuh di atas terdapat rawi yang bernama Abu Jafar Ar Razi yang dilemahkan oleh para ahli hadits : Imam Ahmad bin Hambal dan An Nasai berkata, Ia (Ar Razi) bukan orang yang kuat riwayatnya. Imam Abu Zurah berkata, (Ar Razi) banyak salahnya Imam Al Fallas berkata, Ar Razi buruk hafalannya Imam Ibnul Madini berkata, Ar Razi kepercayaan akan tetapi sering keliru dan suka salah (Al Mizanul Itidal 3 : 319) Ibnu Hibban, Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim telah melemahkan hadits Abu Jafar Ar Razi ini. Hadits yang kedua, Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Apabila engkau telah selesai berdoa, maka usapkanlah mukamu dengan kedua telapak tanganmu itu (HR. Ibnu Majah no. 1181) Hadits tersebut diatas dhaif karena ada seorang rawi bernama Shalih bin Hassan Al Nadhary. Tentang dia para ulama mengomentari : Imam Bukhari berkata, Mungkarul hadits (Orang yang diingkari haditsnya) Imam Abu Hatim berkata, Mungkarul hadits, dhaif Imam Ahmad bin Hambal berkata, Tidak ada apa apanya (maksudnya lemah) Imam An Nasai, Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya) Imam Ibnu Main, Dia itu dhaif Imam Abu Dawud telah melemahkannya. Kemudian hadits yang berikutnya, Aisyah ra berkata, Aku melihat Rasulullah SAW ketika beliau hampir wafat, disisinya ada sebuah wadah berisi air, kemudian beliau memasukan tangannya ke dalam wadah tersebut, kemudian mengusap mukanya dengan air sambil membaca, Ya Allah berilah pertolongan kepadaku dalam beratnya kematian atau sakaratul maut (HR. At Tirmidzi) Hadits tersebut dhaif karena ada perawi yang bernama Musa bin Sarjis yang majhul atau yang tidak dikenal identitasnya. Disamping ada rawi yang majhul, matan (isi/redaksi) berbeda dengan hadits yang lain yang lebih shahih, Rasulullah SAW bersabda, Tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya bagi kematian itu adalah sakarat (rasa sakit yang sangat) (HR. Bukhari) ( Kitab Dhaif Sunan At Tirmidzi no. 164 dan Takhrij Riyaadhus Shalihin no. 912) Demikian juga hadits yang isinya atau matannya bertentangan dengan Al Quran atau hadits yang lebih kuat periwayatannya maka hadits tersebut derajatnya dhaif, hadits ini juga sering disebut sebagai hadits syadz. Berikut contoh hadits yang bertentangan dengan Al Quran yang terdapat Kitab Hayatush Shahabah, Ketika Rasulullah SAW kembali dari Thaif dan penduduknya yang telah beliau seru kepada Islam tapi mereka menolak dan menyakiti beliau. Beliau SAW duduk dan berkata, Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu lemahnya kekuatanku, sedikitnya usahaku dan hinanya aku atas manusia. Kepada siapa Engkau meninggalkanku ?, kepada musuh yang memandangku dengan muka masam ataukah . Hadits tersebut di atas sangat bertentangan dengan Al Quran yaitu pada ayat, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu (QS Adh Dhuha ayat 3) maka dari itu hadits tersebut dikategorikan sebagai hadits dhaif. Termasuk dikategorikan hadits dhaif jika suatu hadits memiliki sifat mursal yaitu tabiin meriwayatkan langsung dari Rasulullah SAW seperti hadits berikut ini, Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasannya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi was sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan, Allahumma laka shumtu (HR Abu Dawud no. 2358, Baihaqi 4/239 dan lainnya) Hadits tersebut di atas dikatakan mursal karena Muadz bin Zuhrah adalah seorang tabiin bukan seorang sahabat, jadi ada sanadnya yang terputus antara sahabat dan tabiin sehingga haditsnya dikategorikan dhaif. Istilah had
[media-dakwah] Bab Tidak Boleh Mengatakan, "Fulan Syahid" pada Kitab Shahih Bukhari
Hukum Mengatakan, Fulan Syahid Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya memberikan bab khusus tentang Bab Tidak Boleh Mengatakan, Fulan Syahid yang kemudian dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar As Aqalani dalam Kitab Fathul Bari (VI:90), Beliau (Al Bukhari) menunjuk kepada hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khaththab saat berkhutbah, Kalian katakan didalam peperangan yang kalian ikuti, Fulan Syahid dan Si Fulan meninggal dunia sebagai Syahid. Barangkali saja (hal itu karena) dia sudah membebani tunggangannya dengan beban yang berat. Ingat jangan katakan seperti itu akan tetapi katakanlah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Man maata aw qutila fii sabiilillaHi fa Huwa syaHiidun yang artinya Barangsiapa mati atau terbunuh di jalan Allah, maka dia syahid (HR. Imam Ahmad, hadits hasan) Nabi SAW juga bersabda, Matsalul mujaHidi fii sabiilillaHi wallaHu alamu biman yujaaHidu fii sabiiliHi yang artinya Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah dan hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui siapa yang berjihad di jalan-Nya (HR. Bukhari no. 2787) Andaikata kita bersaksi terhadap seseorang tertentu bahwa dia adalah syahid maka konsekwensinya adalah kita bersaksi dia masuk surga padahal ini bertentangan dengan manhaj Ahlussunnah [bahwa tidak ada yang mengetahui segala sesuatu yang ghaib kecuali Allah SWT, sebagaimana Dia SWT berfirman, Katakanlah, Tidak ada seorang pun di langit dan di Bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah (QS An Naml 65)] Sebab mereka tidak bersaksi masuk surga kecuali terhadap orang yang telah dipersaksikan Nabi SAW, baik melalui sifatnya atau pun orangnya (misalnya 10 sahabat ra. yang dijamin masuk surga) Para ulama lain seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa boleh persaksian seperti itu (persaksian syahid) terhadap orang yang mana umat Islam bersepakat memujinya. Dengan demikian jelas bagi kita bahwa tidak boleh hukumnya kita bersaksi untuk seseorang tertentu bahwa dia adalah syahid kecuali berdasarkan nash (Al Quran dan As Sunnah) ataupun berdasarkan kesepakatan umat Islam. Akan tetapi orang yang secara lahirnya lurus (hanif), maka kita berharap statusnya demikian (maksudnya syahid) namun kita tidak bersaksi dengan hal itu atasnya dan tidak pula berprasangka buruk terhadapnya. Maraji Fatwa fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq, Jakarta, Cetakan Pertama, September 2004 M, hal. 537-540. Semoga Bermanfaat [Pada Kitab Riyadush Shalihin yang disusun oleh Imam Nawawi juga disebutkan sebuah hadits yang berkenaan dengan masalah di atas yaitu hadits no. 216. Dari Umar bin Khaththab ra., ia berkata, Ketika perang Khaibar selesai, beberapa sahabat Nabi SAW pulang dan mereka menyebut nyebut, bahwa si fulan mati syahid, si fulan mati syahid, sampai akhirnya mereka bertemu dengan seseorang di jalan, mereka mengatakan, Si fulan mati syahid. Kemudian Nabi SAW bersabda, Tidak, saya telah melihatnya berada di neraka karena ia menyembunyikan kain mantel hasil rampasan perang yang belum dibagi (HR. Muslim)] Dan kepada sebagian kaum muslimin yang ingin menyebutkan seseorang sebagai syahid atau memberi gelar kepadanya syahid maka tambahkanlah dengan kata istitsna yaitu insya Allah. Misalnya : Fulan syahid insya Allah atau Asy Syahid fulan insya Allah. Sehingga kita tidak memastikan kesyahidannya tersebut, karena hanya Allah SWT sajalah yang mengetahuinya bahwa seseorang mati syahid atau tidak. KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Dan akan dikeluarkan dari neraka itu ...
Dan Akan Keluar dari Neraka Allah SWT berfirman, Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan Dia akan mengampuni yang selain itu bagi siapa yang Ia kehendaki (QS An Nisaa 116, lihat juga QS An Nisaa 48) Dari Anas ra., Rasulullah SAW bersabda, Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaHa illallaH, padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat syairah (biji gandum). Dan akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaHa illallaH padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat burrah (sejenis biji gandum). Dan akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaHa illallaH padahal di hatinya hanya memiliki keimanan seberat dzarrah (debu, atom) (HR. Bukhari no. 44 dan Muslim 1/125) Maka dari itu ahlus sunnah wal jamaah meyakini bahwa seorang mukmin, yang mana dia tidak menyekutukan Allah Taala dengan sesuatu apapun, maka dia tidak akan pernah kekal di dalam api neraka dan akan dimasukan ke dalam surga karena ampunan dan rahmat-Nya walaupun keimanan yang dimilikinya hanya seberat sebuah debu. Dan inilah aqidah shahih para salafush shalih (orang orang shalih terdahulu). Semoga bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Shopping Find Great Deals on Holiday Gifts at Yahoo! Shopping [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Siapakah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
Siapakah Ahlus Sunnah wal Jamaah ? Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Istilah ahlus sunnah wal jamaah ada dalam Kitab Tafsir Al Quran Al Azhim yang disusun oleh Al Hafizh Ibnu Katsir yaitu ketika sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengomentari ayat, Pada Hari Perhitungan ada orang orang yang wajahnya putih berseri seri dan yang berwajah hitam suram (QS Ali Imran 106). Lalu Abdullah bin Abbas ra. berkata, Orang orang yang wajahnya putih berseri seri adalah ahlus sunnah wal jamaah dan orang orang yang berwajah hitam suram adalah ahlul bidah wal firqah. Jadi istilah ahlus sunnah wal jamaah sudah ada semenjak zaman sahabat ridwanullahu alaihim. Jika kita cermati perkataan Ibnu Abbas ra. tersebut maka lawan dari ahlus sunnah adalah ahlul bidah dan lawan dari al jamaah adalah al firqah. Kita bahas yang pertama dulu. Ahlus Sunnah adalah orang yang mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan ahlul bidah adalah orang yang secara sengaja mengerjakan bidah, dan apakah bidah itu ? Mari kita lihat definisi bidah menurut Rasulullah SAW, Dan seburuk buruknya urusan adalah yang muhdats (yang baru) dan setiap yang muhdats adalah bidah (HR. Ahmad 3/371, Muslim 3/11, An Nasai no. 1578, dan Ibnu Majah no.45, lafazh ini milik Ahmad, dari Jabir ra.) Jadi orang orang yang secara sengaja mengamalkan sesuatu yang baru dalam Dinul Islam yang tidak disandarkan kepada Rasulullah SAW maka orang tersebut mengamalkan bidah. Shalat shubuh adalah sunnah bukan bidah dan hukumnya wajib, shalat tahiyyatul mesjid adalah sunnah bukan bidah dan hukumnya sunnah muakkad, berbakti kepada kedua orang tua adalah sunnah bukan bidah dan hukumnya wajib Tapi shalat menggunakan dua bahasa bukanlah sunnah maka ia bidah dan setiap yang bidah hukumnya haram untuk dikerjakan. Maka di dalam Islam antara sunnah dan bidah tidak akan pernah bersatu selamanya. Lalu apakah definisi al jamaah, dan mengapa sahabat Ibnu Abbas ra. menyebut al firqah sebagai lawan dari al jamaah ? Saya mengangkat 2 definisi al jamaah yang rajih berdasarkan pemahaman salafush shalih, kita lihat definisi yang pertama dahulu, bahwa Al Jamaah adalah kelompok asal, yaitu jamaahnya Rasulullah SAW beserta para sahabat yang semoga Allah SWT meridhai mereka semua. Namun ketika sepeninggal Nabi SAW, maka ada sebagian kaum muslimin memisahkan diri dari al jamaah dan melepas ikatan kesetiaannya terhadap Imam kaum muslimin. Kelompok yang memisahkan diri itulah yang disebut al firqah. Al Firqah yang pertama kali memisahkan diri dari jamaah muslimin dan melepas ketaatan terhadap Imam kaum muslimin adalah Khawarij yang kemudian disusul firqah firqah yang lain seperti Syiah Rafidhah, Qadariyyah, Jahmiyah dan lain sebagainya yang jumlahnya cukup banyak. Sepeninggal Rasulullah SAW tongkat estafet Al Jamaah berikutnya dipegang oleh Khulafaur Rasyidin, lalu oleh raja raja Bani Umayyah, kemudian oleh raja raja Bani Abbasiyyah dan terakhir dipegang oleh dinasti Turki Utsmani, wallahu alam. Dan diantara Imam kaum muslimin atau yang disebut Amirul Mukminin, ada yang baik dan ada yang tidak sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa dan kalian akan mengetahui kemunkarannya. Maka siapa saja yang benci bebaslah ia, dan siapa saja yang mengingkarinya, maka selamatlah ia, tetapi orang yang senang dan mengikutinya maka tersesatlah ia Para sahabat bertanya, Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka ? Beliau bersabda, Jangan ! Selama mereka masih mengerjakan shalat bersamamu (HR. Muslim, dari Ummu Salamah ra.) Dan di hadits lain Rasulullah SAW bersabda, Patuh dan taatilah pemimpinmu walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, patuhilah dan taatilah (HR. Muslim 12/236-237) Artinya, walaupun amirul mukminin berlaku zhalim terhadap rakyatnya maka haram hukumnya untuk memberontak, memerangi ataupun memisahkan diri karena mereka itulah al jamaah. Dan barangsiapa memerangi, memberontak ataupun memisahkan diri amirul mukminin tanpa alasan yang dibenarkan oleh syariat (seperti amirul mukminin tidak lagi melakukan shalat yang wajib) maka mereka itulah yang disebut sebagai al firqah. Lalu saat ini apakah ada yang disebut al jamaah semenjak keruntuhan Al Khilafah Al Islamiyyah Turki Utsmani tahun 1924. Masya Allah, Rasulullah SAW telah menduga bahwa kaum muslimin pada suatu saat akan mengalami masa ketiadaan Al Jamaah (definisi yang pertama), sebagaimana hadits dari Hudzaifah ra., Saya (Hudzaifah ra.) bertanya lagi, Wahai Rasulullah, apakah yang harus kulakukan jika aku mendapatkan situasi seperti itu?, Beliau SAW menjawab, Kamu wajib melazimi jamaah umat Islam dan pemimpin mereka. Saya bertanya lagi, Bagaimana jika tidak ada jamaah umat Islam dan juga tidak ada pemimpinnya ?, Beliau menjawab, Menjauhlah kamu dari s
[media-dakwah] Masih Adakah hari ini yang disebut Ahli Kitab
Masih Adakah Ahli Kitab ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut mari kita lihat surat Rasulullah SAW kepada pembesar bangsa Romawi, Heraklius, sebagai berikut : Dari Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya Kepada Heraklius, pembesar Bangsa Romawi Keselamatan atas orang yang mengikuti hidayah (Islam), amma badu, Maka sesungguhnya aku mengajakmu kepada seruan Islam, Islamlah pasti engkau akan selamat dan Allah akan memberikan kepadamu pahala dua kali lipat. Tetapi jika engkau berpaling, maka sesungguhnya engkau (berdosa) dan akan menanggung dosa rakyatmu dan (kemudian beliau SAW mengutip firman Allah surat Ali Imran ayat 64) Katakanlah, Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian lain Ilah selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah, Saksikanlah, bahwa kami adalah orang orang yang berserah diri (kepada Allah) (HR. Al Bukhari no. 7 dan Muslim no. 1773) Fiqh Hadits : Rasulullah SAW telah mengirim surat kepada pembesar Romawi, Heraklius yang beragama nasrani (Kristen) yang mana di dalam suratnya Rasulullah SAW mengutip firman Allah SWT, Hai Ahli Kitab . Hal ini menunjukan bahwa pembesar Romawi yang bernama Heraklius adalah seorang ahli kitab. Jadi yang dimaksud ahli kitab adalah orang orang yang beragama yahudi dan nasrani baik yang dahulu dan sekarang, yang belum merubah kitab mereka (Taurat dan Injil) ataupun yang telah merubah kitab mereka. Karena pada masa Rasulullah SAW atau masa Heraklius, isi kitab Taurat dan Injil telah banyak mengalami perubahan. Maraji: Disarikan dari buku Al Masaa-il Jilid 5, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah Press, Jakarta, Cetakan Pertama, November 2005, Hal. 162-169 [Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat Muadz bin Jabal ra. ketika beliau mengutusnya ke negeri Yaman, Innaka satatii qauman aHla kitaab fa-idzaa jituHum faduHum ilaa AnyasyHaduu an laa ilaaHa illallaHu wa anna muhammadan rasuulullaH yang artinya Sesungguhnya engkau akan menjumpai kaum ahli kitab, jika engkau bertemu dengan mereka maka dakwahkanlah bahwa tiada tuhan yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah (HR. Bukhari, Muslim dan lainnya, dari Abdullah bin Abbas ra.)] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Personals Let fate take it's course directly to your email. See who's waiting for you Yahoo! Personals [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Ide Mentalmudkan Al Qur'an
Ide Men Talmud kan Al Quran Oleh : Budi Aribowo Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan konsep talmudisme yaitu konsep memperbaharui Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a. s. agar sesuai dengan perkembangan zaman yang kemudian dihubungkan dengan apa yang terjadi pada saat ini di Indonesia, khususnya ide ide untuk kembali meredefinisikan Al Quran dengan tujuan humanisme dan perkembangan ilmu pengetahuan (baca : JIL ! atau Jaringan Islam Liberal). Dan apa yang dilakukan oleh orang orang ini menurut kaca mata penulis sudah pernah dilakukan oleh para pendeta pendeta Yahudi terhadap Kitab Taurat sejak kurang lebih ratusan tahun bahkan ribuan tahun yang silam hingga sekarang. Sejarah Yahudi Untuk menyegarkan ingatan kita akan Bangsa Yahudi yang nantinya kepada bangsa ini diturunkan 3 kitab suci yang terkenal yaitu Taurat, Zabur dan Injil oleh Tuhan Yang Maha Esa maka penulis mencoba membawa kepada catatan sejarah kira kira 2000 tahun sebelum Masehi. Sejarah Bangsa Yahudi dimulai ketika Ibrahim, ayahandanya, Siti Sarah dan beberapa keluarga dekat berimigrasi dari daerah Ur dengan menyeberang Sungai Eufrat (Asal mula ungkapan Hebrew atau Ibrani yang artinya menyeberang) lalu menuju ke arah Barat Laut yang menuju ke daerah Heran. Daerah Ur saat ini berada jauh di Selatan kota Baghdad yang menjadi Ibukota Irak dan daerah Heran saat ini merupakan wilayah Selatan Negara Turki. Di daerah Heran inilah Ibrahim diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT yang oleh orang Yahudi disebut sebagai Jehovah. Selama 400 tahun (kurang lebih sampai dengan 1600 SM) Nabi Ibrahim as. dan keturunannya hidup secara nomaden tanpa memiliki negara atau daerah tersendiri di daerah Kanaan (masih di Selatan Turki) atau yang sekarang disebut Palestina. Sampai kemudian keturunan Nabi Ibrahim as. yaitu Nabi Yusuf as menjadi pembantu raja dan membawa kesebelas saudara saudaranya ke daerah Mesir. Sampai disinilah istilah Israel (yang artinya orang yang berjalan di malam hari) mulai diperkenalkan yang biasanya dianalogikan kepada Nabi Yusuf as dan kesebelas saudaranya dan kemudian kepada keturunannya. Sekitar tahun 1200 SM Nabi Musa membawa keluar Bani Israel dari Mesir melalui Laut Merah hingga sampai ke Gurun Sinai dimana Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT. Sejak exodus dari Mesir hingga saat ini secara resmi Yahudi menyebut diri mereka sendiri sebagai bangsa Israel (sebagai istilah lain dari ibrani atau Hebrew). Selanjutnya di bawah kepemimpinan Nabi Musa, selama 40 tahun Bani Israel melakukan pengembaraan dan mempelajari undang undang yang didakwahkan oleh pemimpin mereka, Nabi Musa, yaitu Taurat atau mereka menyebutnya dengan Torah. Kira kira pada tahun 1000 SM, para pemuka pemuka Bani Israel meminta kepada seorang Nabi Bani Israel untuk mengangkat seorang raja untuk memimpin perang melawan Jaluth (Goliath) seorang raja yang lalim, yang kemudian oleh Allah SWT ditunjuklah Thalut (Saul) menjadi Raja bani Israel yang pertama yang mana kemudian hal ini tidak disukai oleh para pemuka Bani Israel karena raja yang baru itu bukan dari golongan mereka (lihat QS 2 : 246 251). Thalut (Saul) memimpin tentaranya menghadapi Jaluth (Goliath) yang kemudian dibunuh oleh Nabi Daud (David) yang masuk dalam rombongan tentara tersebut. Diaspora Bangsa Israel Setelah kematian Thaluth, Bani Israel dipimpin oleh Nabi Daud (David) dan kemudian dilanjutkan oleh Nabi Sulaiman (Solomon) dengan damai sampai kemudian anak daripada Sulaiman yang bernama Rehoboam memimpin Bani Israel pada tahun 931 SM. Namun disayangkan Rehoboam merupakan Raja yang sombong dan arogan, dan di dalam sejarah Bangsa Yahudi diceritakan pertemuan historis Rehoboam dengan tetua Bani Israel yang lain yang bernama Jeroboam yang berakibat terpecahnya Bani Israel menjadi 2 negara tidak sampai 1 tahun meninggalnya Nabi Sulaiman. Jeroboam memimpin 10 suku dari Bani Israel menuju Utara dan disebut sebagai Kerajaan Israel dengan ibukota Bethel (Samaria) sementara Rehoboam memimpin 2 suku yang tersisa dan disebut sebagai Kerajaan Judah dengan ibukota Yerusalem. Untuk memagari rakyatnya agar tidak terpengaruh oleh Kerajaan Judah di Selatan. Jeroboam membangun kuil peribadatan sendiri bagi rakyatnya. Termasuk sebagai salah satu dendam relijius Jeroboam adalah membuat kitab sendiri dengan mengganti kata Jehovah (God) yang dikenal dengan nama dokumen J dengan kata Elohim (Lord) yang nantinya dikenal dengan nama dokumen E. Setelah mengalami berbagai tribulasi Kerajaan Israel (Utara) pada tahun 722 SM dihancurkan oleh Sargon II dari Assyria dan ibukota Samaria berhasil ditundukan. Peristiwa penghancuran Samaria oleh tentara Assyria dikenal dengan peristiwa 10 suku Bani Israel yang hilang. Begitu pula dengan Kerajaan Judah (Selatan) yang pada tahun 586 SM berhasil dihancurkan oleh tentara Babylonia dibawah pimpinan Nebuchadnezzar.
[media-dakwah] Mu'awiyah bin Abi Sufyan ra adalah Sahabat Nabi SAW yang mulia
Muawiyah bin Abi Sufyan ra adalah Sahabat Nabi SAW yang Mulia Oleh : Ustadz Abu Ubaidah Imam Ibnul Mubarak rhm. berkata, Muawiyyah dalam pandangan kami adalah ujian. Apabila kami mendapati seorang yang memandang Muawiyah dengan sinis, maka kami pun mencurigai sikapnya terhadap para sahabat Nabi Muhammad SAW (Tarikh Dimasyq 59/209 oleh Ibnu Asakir) Sungguh mengherankan, keharuman nama Muawiyah ra. dan sejarah perjalanan hidupnya yang begitu indah dalam kitab kitab hadits dan sejarah yang terpercaya, kini telah dinodai oleh suara sumbang mulut mulut dan goresan tangan manusia manusia yang memutarbalikan sejarah dan memendam fakta ! Ironisnya pemikiran ini telah lama subur dalam buku buku pendidikan sejarah di berbagai tingkatan madrasah negeri ini, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Perguruan Tinggi. Sehingga semenjak dini anak anak telah dibina untuk membenci seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Muawiyah ra. Dalam gambaran mereka Muawiyah ra. adalah musuh bebuyutan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. ! Muawiyah ra. adalah seorang yang menghalalkan darah saudaranya hanya karena ambisi terhadap kekuasaan ! Dan gambaran gambaran mengerikan lainnya. Oleh karena itu perkenankanlah penulis memaparkan hadits hadits dan atsar tentang Muawiyah ra. dan penjelasan terhadap keutamaannya : 1. Muawiyah ra. berkata, Sesungguhnya kalian telah melakukan shalat ! Sungguh kami telah menemani Rasulullah SAW, tidaklah kami melihat beliau SAW telah melakukan shalat tersebut, dan sungguh beliau telah melarangnya, yakni 2 rakaat setelah ashar (HR. Bukhari no. 3766, Ahmad 4/99 dan lainnya). Imam Bukhari berdalil dengan hadits ini bahwa persabatan Muawiyah ra dan Nabi SAW sudah cukup menunjukan keutamaan beliau yang sangat besar. Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 7/131 mengatakan, Dengan kejelian beliau (Bukhari) berdalil dengan hadits yang dapat menghantam pemikiran (Syiah) Rafidhah. 2. Dia (Abu Sufyan) berkata, Muawiyah engkau jadikan sekretarismu ?, Nabi SAW menjawab, Ya (HR. Muslim no. 2501, Ibnu Hibban no. 7209, dan lainnya) Segi pendalilan hadits ini amat jelas, yaitu Muawiyah ra. termasuk para penulis wahyu untuk Rasulullah SAW (Al Bidayah 8/119 oleh Al Hafizh Ibnu Katsir) Demikian pula dikatakan oleh seluruh Ulama yang menulis biografinya (biografi Muawiyah ra.) seperti Abu Nuaim, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar dan lainnya (Lihat pula Zadul Maad 1/113 oleh Ibnul Qayyim) 3. Dari Irbad bin Sariyah ra., Rasulullah SAW bersabda, Ya Allah, ajarkan Muawiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungi dia dari siksa (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1938, Ibnu Hibban no. 2278, Ahmad 4/127 dan lainnya, hadits hasan lighairihi, Imam Adz Dzahabi berkata, Hadits ini memiliki penguat yang kuat) 4. Nabi SAW berdoa untuk Muawiyah, Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang diberi petunjuk, tunjukilah ia dan berilah manusia petunjuk karenanya (HR Bukhari dalam Tarikh 4/1/327, At Tirmidzi 2/316, Ibnu Asakir 16/684-686 dan Adz Dzahabi dalam Siyar 8/38, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah 4/615-618) 5. Umar bin Khaththab ra. berkata tatkala mengangkatnya sebagai gubernur Syam, Janganlah kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan (Kitab Al Bidayah 8/125 oleh Ibnu Katsir) 6. Ali bin Abi Thalib ra. berkata sepulangnya dari Perang Shiffin, Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan) (Kitab Al Bidayah 8/134 oleh Ibnu Katsir) 7. Abdullah bin Umar ra. berkata, Ayahku Umar lebih baik daripada Muawiyah tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya (Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir) 8. Abdullah bin Abbas ra. berkata, Saya tidak melihat seorang yang lebih arif tentang kenegaraan daripada Muawiyah (Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir) 9. Seorang tabiin, Zuhri, berkata, Muawiyah bekerja pada pemerintahan Umar bin Khaththab bertahun tahun dan tiada cela sedikitpun darinya (Kitab As Sunnah 1/444 oleh Al Khallal) 10. Abu Masud Al Muafa bin Imran pernah ditanya, Wahai Abu Masud siapakah yang lebih utama, Umar bin Abdul Aziz ataukah Muawiyah ?. Dengan nada marah ia berkata, Seorang sahabat nabi tidak bisa dibandingkan dengan seorang pun. Muawiyah adalah sahabat Nabi sekaligus iparnya dan penulis wahyunya (Tarikh Dimasyq 59/208) 11. Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang yang mencela Muawiyah ra. dan Amr bin Ash ra, lalu ia menjawab, Tak seorangpun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek (Tarikh Dimasyq 59/210) 12. Ibnu Taimiyyah berkata, Ia (Muawiyah) adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat (Kitab Majmu Fatawa 4/478 dan
[media-dakwah] Mencintai Sahabat Rasulullah SAW
Keutamaan dan Hak Sahabat Rasulullah SAW Berikut ini adalah hadits hadits shahih yang menceritakan keutamaan Sahabat Rasulullah SAW, Dari Abdullah bin Masud ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Khairun naasi qarnii tsummal ladziina yaluunaHum tsummal ladziina yaluunaHum yang artinya Sebaik baik manusia adalah pada zamanku, kemudian zaman berikutnya, kemudian zaman berikutnya (HR. Bukhari no. 3651 dan Muslim no. 2533) Abu Burdah meriwayatkan dari bapaknya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Wa ahshaabii amanatun liummatii faidzaa dzahaba ashhaabii ataa ummatii maa yuuaduun yang artinya Dan sahabatku adalah pengaman bagi umatku, jika sahabatku telah pergi maka akan datang apa yang telah dijanjikan atas umatku (HR. Muslim no. 2531) Rasulullah SAW bersabda, Inna amannan naasi alayya fii maaliHi washuhbatiHi abuubakrin yang artinya Sesungguhnya yang paling besar jasanya padaku dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar (HR. Bukhari no. 3654 dan Muslim no. 2382) Saad bin Abi Waqqash ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, IiHan yabnal khaththaabi wal ladzii nafsii biyadiHi maa laqiyakasy syaithaanu saalikan fajjan qaththu illaa salaka fajjan ghaira fajjik yang artinya Bahagialah wahai Ibnul Khaththab, demi Allah, setiap kali setan berpas-pasan denganmu pada satu jalan ia pasti memilih jalan lain selain jalan yang engkau lalui (HR. Bukhari no. 3683 dan Muslim no. 2396) Rasulullah SAW bersabda perihal Utsman bin Affan ra., Alaa astahii min rajulin tastahii minHul malaa-ikatu yang artinya Tidakkah aku malu terhadap lelaki yang para malaikat malu terhadapnya !? (HR. Muslim no. 1401) Dari Abu Sarihah ra. atau Zaid bin Arqam ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Man kuntu maulaaHu faaliyun maulaaHu yang artinya Barangsiapa yang mengangkat diriku sebagai walinya maka Ali adalah walinya juga (HR. Ahmad dalam Kitab Al Fadhaail no. 959, At Tirmidzi, An Nasai dalam Kitab Khashaaish Ali no. 76 dan Ibnu Abi Syaibah, hadits ini shahih) Dari Irbad bin Sariyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Wa man yaisy minkum fasayarakh tilaafan katsiran faalaikum bimaa araftum min sunnatii wa sunnatil khulafaair raasyidiin al maHdiyyiin yang artinya Barangsiapa yang hidup sepeninggalku ia pasti melihat perselisihan yang amat banyak. Hendaklah kalian tetap memegang teguh sunnahku yang kalian ketahui dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang berada diatas petunjuk (HR. Imam Ahmad dalam Kitab Musnad IV/126-127, Abu Dawud no. 4607, At Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42 dan Ad Darimi no. 95, hadits ini shahih) Dan masih banyak hadits hadits shahih maupun atsar yang menceritakan tentang keutamaan para Sahabat Rasulullah SAW dan tentu saja keutamaan mereka banyak juga disebutkan di dalam Al Quran Al Karim, maka dari itu mereka radhiyallaHu anHum memiliki hak hak istimewa yang harus dipenuhi oleh seluruh kaum muslimin diantaranya : Mencintai mereka ra. Perlu diketahui mencitai mereka berarti kita telah mewujudkan konsekwensi cinta terhada Allah SWT, sebab Allah SWT telah mengabarkan bahwa Dia telah ridha terhadap para sahabat ra. Rabb mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal (QS At Taubah 21) Memohonkan rahmat dan ampunan untuk mereka ra. Sebagai realisasi firman Allah SWT, Dan orang orang yang datang sesudah mereka (yaitu sesudah kaum Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, Yaa Rabb kami, berilah ampun kepada kami dan saudara saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang orang beriman, Yaa Rabb kami sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang (QS Al Hasyr 10) 3. Menahan lisan dari membicarakan kesalahan mereka ra. apalagi mencela mereka ra. Hal ini karena kesalahan mereka ra. sangatlah sedikit dibandingkan dengan kebaikan mereka ra. yang begitu banyak, apalagi sumber kesalahan mereka bersumber dari ijtihad yang diampuni. Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Laa tasubbuu ashhaabii fawal ladzii nafsii biyadiHi lau anfaqa ahadukum mitsla uhudin dzaHaban maa balagha mudda ahadiHim walaa nashiifaHu yang artinya Janganlah kalian mencela sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya seandainya seorang diantara kalian berinfak emas seperti gunung Uhud, sungguh belum menyamai satu mud seorang diantara mereka, tidak pula separuhnya (HR. Bukhari no. 3673 dan Muslim no. 2541) Nabi SAW juga bersabda, Idzaa dzukira ashhaabii fa-amsikuu yang artinya Apabila disebut sahabatku maka diamlah (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Ash Shahihah no. 34) Maka dari itu Al Munawi berkata, Yakni apa yang terjadi diantara mereka berupa peperang
[media-dakwah] Adakah Zakat Profesi !?
Adakah Zakat Profesi !? Oleh : Abu Tauam Harta yang dimiliki oleh seorang muslim dalam bentuk emas, perak ataupun uang (termasuk perhiasan) yang dihasilkan baik itu dari jalan bekerja, perniagaan, warisan, hadiah ataupun yang lainnya jika sudah mencapai nishab dan haulnya maka wajiblah dikeluarkan zakatnya. Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan ancaman yang keras bagi orang orang yang tidak mengeluarkan zakat. Allah SWT berfirman, Dan orang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan (QS. At Taubah 34 35) Dan Rasulullah SAW bersabda, Siapa saja yang memiliki emas dan perak lalu tidak dikeluarkan zakatnya maka pada hari Kiamat nanti akan dibentangkan baginya lempengan dari api lalu dipanaskan dalam neraka kemudian dahi dahi mereka, lambung dan punggung mereka dibakar dengannya. Setiap kali lempengan itu menjadi dingin, kembali dipanaskan. Demikianlahlah berlaku setiap hari yang panjangnya setara dengan 50.000 tahun di dunia. Hingga diputuskan ketentuan masing masing hamba apakah ke surga ataukah ke neraka (HR. Muslim, Kitab Az Zakah) Adapun nishab dan haul (putaran 1 tahun) pada zakat mal berdasarkan nash dan dalil yang syari adalah sebagai berikut : Rasulullah SAW bersabda, Kamu tidak mempunyai kewajiban zakat sehingga kamu memiliki 20 dinar dan harta itu telah menjalani satu putaran haul (HR. Abu Dawud, hadits shahih). 20 dinar adalah 85 gram emas, zakatnya adalah 2,5 % setelah dimiliki selama 1 putaran haul. Hadits lengkapnya adalah sebagai berikut, dari Ali bin Abi Thalib ra., Rasulullah SAW bersabda, Engkau tidak wajib mengeluarkan sesuatu (maksudnya zakat dari emas) sehingga engkau memiliki sebanyak 20 dinar. Jika engkau telah memiliki sebanyak 20 dinar dan sudah genap 1 tahun, maka (zakatnya) maka zakatnya setengah (1/2) dinar. Adapun selebihnya, maka dihitung dengan perhitungan tersebut. Tidak ada kewajiban zakat pada suatu harta sampai genap satu tahun (HR. Abu Dawud no. 1573, Al Baihaqi no. 7273 dan Ahmad, hadits ini dishahihkan oleh Bukhari dan dihasankan oleh Al Hafizh) Sahabat Ibnu Umar ra. berkata pada suatu atsar, Barangsiapa mendapatkan harta maka tidak wajib atasnya zakat sehingga menjalani putaran haul (HR. Tirmidzi, hadits shahih) (Lihat Kitab Taudhihul Ahkam 3/33-36, Kitab Subulus Salam 2/256-259, Kitab Bulughul Maram yang ditakhrij oleh Abu Qutaibah Nadhr Muhammad Al Faryabi 1/276/279) Berdasarkan dalil shahih diatas maka tidak ada kewajiban zakat terhadap harta yang dimiliki oleh seorang muslim jika tidak memenuhi kedua syarat di atas yaitu nishabnya 85 gram emas dan haulnya 1 tahun. Contoh : Misalkan harga emas saat ini per gramnya adalah Rp 100.000,- per gramnya (sehingga nishabnya jika dikonversikan ke rupiah adalah Rp. 8.500.000,-). Jika seorang muslim suatu ketika memiliki gaji Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per bulan maka secara nishab hartanya telah melampaui batasan tersebut namun ia belum wajib untuk berzakat karena hartanya tersebut belum disimpan selama 1 putaran haul (1 tahun). Begitu pula sebaliknya, jika seorang muslim mendapatkan harta warisan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan kemudian sebelum tepat melewati 1 putaran haul (1 tahun) hartanya tinggal Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) maka ia pun tidak terkena kewajiban membayar zakat karena hartanya tidak mencapai nishab. Dengan demikian jelaslah tidak ada kewajiban bagi seseorang yang mendapatkan gaji atau upah memberikan atau menyalurkan zakatnya jika belum sampai pada nishab dan haulnya atau seperti yang dikenal pada saat ini dengan nama zakat profesi. Penetapan zakat profesi yang marak akhir akhir ini merupakan tindakan yang tidak ada dalil syarinya atau dengan kata lain perintah untuk melakukan zakat profesi tidak pernah ada di dalam Al Quran ataupun As Sunnah dan juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu anhum (silahkan dicari dalilnya jika ada !, pada Al Quran, kitab kitab hadits shahih, ataupun kitab kitab ulama ahlus sunnah) Adapun atsar tentang Khalifah Umar bin Abdul Azis mengambil gaji pegawainya sebesar 2,5% untuk keperluan zakat, adalah para pegawainya yang telah bekerja (paling tidak) lebih dari 1 tahun. Jadi tetap mengacu kepada harta yang sudah melampaui nishab dan haul. Dan apa yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz ini tidak pernah dilakukan oleh khalifah khalifah yang sebelumnya yaitu Khalifah Abu Bakar ra., Umar ra., Utsman ra. ataupun Ali b
[media-dakwah] Dimana pun (Indonesia, Palestina, Irak dll) bunuh diri itu dilarang
Pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Tentang Bom Bunuh Diri Syaikh Ibnu Baz ditanya, Bagaimana hukumnya orang yang mengorbankan dirinya bertujuan membunuh sekian banyak kelompok orang Yahudi ? Beliau rahimahullah menjawab, Sudah saya jelaskan berulang kali bahwa perbuatan ini dilarang, karena hal tersebut termasuk bunuh diri, yaitu dilarang oleh Allah SWT, Dan janganlah kamu membunuh dirimu (QS An Nisa 29) Dari Tsabit bin Ad Dhahak, Rasulullah SAW bersabda, Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia ini, maka dia akan disiksa besok pada hari kiamat (HR. Muslim no. 558) Orang muslim hendaknya memberi petunjuk kepada mereka dan bila disyariatkan berjihad maka hendaknya berjihad dengan pemimpin muslim, jika terbunuh Alhamdulillah . Adapun membunuh diri sendiri sehingga terbunuh sejumlah orang kafir ini adalah keliru dan hukumnya haram, atau orang yang menikam dirinya juga hukumnya dilarang (Lihat Kitab Al Fatawa Ashriyah fii Qadhaya Ashriyah : 166) Maraji Disarikan dari tulisan Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufran di Majalah Al Furqan, Edisi IX, Tahun IV, halaman 17 18. [Sahabat Abdullah bin Masud ra. menyelisihi orang orang yang berdzikir namun tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, lalu ia radhiyallahu anhu berkata, Berapa banyak manusia berniat baik tapi cara melaksanakannya tidak benar (Lihat Kitab Tafsir Al Qurthubi 7/140). Begitu pula dengan bom bunuh diri, hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan kadangkala korbannya pun adalah orang orang yang tidak boleh dibunuh, sekalipun dalam jihad fii sabilillah seperti : anak anak, orang tua dan wanita !, bahkan orang muslim pun menjadi korban dari bom bunuh diri ini !] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> 1.2 million kids a year are victims of human trafficking. Stop slavery. http://us.click.yahoo.com/WpTY2A/izNLAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Testing
Assalamu'alaikum Tes udah bisa posting belum ya KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Siapakah 70000 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab
Siapakah 70.000 Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab ? Hisab (perhitungan) merupakan sesuatu yang pasti akan ditemui oleh semua manusia di yaumil akhir nanti. Secara istilah syari, hisab adalah Allah SWT memperlihatkan kepada hamba hambaNya tentang amal amal mereka (Syarah Lumatul Itiqad hal. 117 oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin) Allah SWT berfirman, Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka (QS Al Ghaasyiyah 25-26) Dan Rasulullah SAW senantiasa berdoa kepada Allah SWT di dalam shalat agar dimudahkan hisabnya, AllaHumma haasibnii hisaaban yasiira yang artinya Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah (HR. Ahmad VI/46, Al Hakim I/255 dan Ibnu Abi Ashim no. 885, hadits ini dishahihkan oleh Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahabi) Namun ada diantara kaum mukminin yang masuk surga tanpa hisab, sebagaimana Sabda Rasulullah SAW, Tujuh puluh ribu orang akan masuk surga tanpa hisab. Mereka adalah orang orang yang tidak berobat dengan cara kay*, tidak meminta diruqyah, tidak bertathayyur** dan hanya bertawakal kepada Allah semata (HR. Bukhari no.6472, Muslim no. 220, dan At Tirmidzi no. 2446, dari Abdullah bin Abbas ra.) Maraji Disarikan dari Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka Takwa, Bogor, Cetakan Kedua, April 2005 M, hal. 183-185. *Kay adalah pengobatan dengan menggunakan sundutan besi panas **Tidak bertathayyur adalah tidak menganggap sial sesuatu KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Hukum Shalat Jama'ah yang Kedua di Satu Mesjid
Hukum Shalat Jamaah yang Kedua di Satu Mesjid Sudah merupakan suatu fenomena yang sering terjadi di masyarakat yaitu pengulangan shalat secara berjamaah di satu mesjid. Karena seringnya fenomena itu terjadi maka kami akan mencoba membahas masalah ini melalui tinjauan syari. Secara umum, titik awalnya permasalahan ini dibagi dua yaitu : Mesjid atau mushala yang tidak memiliki imam rawatib (imam tetap), seperti kebanyakan terdapat di perkantoran, kampus, mushala mushala yang terdapat di pinggir jalan atau pusat perbelanjaan, dan lainnya. Melakukan pengulangan shalat berjamaah di mesjid atau mushala yang tidak memiliki imam rawatib, maka hal ini diperbolehkan, sebagaimana pendapat dari Imam An Nawawi, Apabila mesjid tidak memiliki imam tetap maka menurut ijma diperbolehkan mengadakan jamaah kedua dan ketiga atau lebih (Al Majmu Syarah Al Muhadzab 4/222) Imam Syafii juga berpendapat sama mengenai masalah ini, Adapun mesjid yang dibangun di pinggir jalan atau pojokannya yang tidak ada muadzin tetap dan juga tidak ada imam tetapnya, maka aku tidak melarangnya (Al Umm 1/180) Mesjid yang memiliki imam rawatib. Pendapat jumhur ulama seperti Abdullah bin Mubarak, Malik bin Anas, Asy Syafii, Al Auzai, Az Zuhri, Abu Hanifah, Al Hasan Basri, Abdullah bin Masud dan lainnya menyatakan bahwa orang yang tertinggal jamaah yang pertama maka hendaklah shalat sendirian. Mereka berdalil dengan sunnah Nabi SAW, dari Abu Bakrah ra. ia berkata, Sesungguhnya Rasulullah SAW datang dari pinggiran Madinah ingin menunaikan shalat. Lalu mendapati orang orang telah selesai shalat berjamaah. Kemudian beliau SAW pulang ke rumahnya dan mengumpulkan keluarganya dan mengimami mereka shalat (HR Ath Thabrani, hadits ini dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Tamamul Minnah) Ibnu Abidin menyatakan dalam Hasyiyah Radul Mukhtar (1/553), Seandainya diperbolehkan jamaah yang kedua, tentu Rasulullah SAW tidak memilih shalat di rumah dan berjamaah kedua di mesjid (Dinukil dari Ilamul Abid hal. 36-37) Al Hasan Basri juga mengatakan, Para sahabat Rasulullah SAW jika masuk mesjid dan mendapatkan imam telah shalat, maka mereka shalat sendiri sendiri (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf 2/233, dinukil dari Tamamul minnah oleh Syaikh Albani hal, 157) Sahabat Abdullah bin Masud ra. ketika berangkat ke Mesjid bersama Alqamah dan Al Aswad, lalu orang orang menyongsong mereka dalam keadaan telah shalat, maka Abdullah bin Masud dan kedua temanya pulang ke rumah kemudian Abdullah bin Masud ra. mengimami mereka shalat (HR Abdirrazaq Ash Shanani, atsar ini dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Tamamul Minnah) Akhirnya pendapat ini dirajihkan oleh Syaikh Albani dalam Tamamul Minnah dengan menyatakan, Kesimpulannya, jumhur ulama memandang tidak boleh mengulang jamaah shalat pada satu mesjid dengan syarat terdahulu Demikianlah ringkasan pembahasan tentang hukum pengulangan shalat berjamaah, semoga risalah ini bermanfaat untuk kaum muslimin. Maraji Disarikan dari Majalah As Sunnah, Yayasan Istiqamah Surakarta, Edisi 04/VII/1424 H/2003 M., hal. 38-42. KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Doa Malam yang Mustajab
Doa Malam yang Mustajab Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu* Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa bangun pada malam hari dan berkata, Laa ilaHa illallaHu wahdaHu laa syariikalaH, laHul mulku wa laHul hamdu, yuhyii wa yumiitu biyadiHil khairu, wa Huwa alaa kulli syai-in qadiir, subhaanallaH wal hamdulillaH wa laa ilaHa illallaHu wallaHu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaH [Tiada ilah kecuali Allah satu- satunya tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nyalah seluruh kerajaan dan seluruh pujian. Dia menghidupkan dan mematikan dengan di tangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah kecuali Allah dan Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah] kemudian dia berkata, Allahummaghfirlii [Ya Allah ampunilah aku] atau dia berdoa, maka akan dikabulkan doanya. Dan jika dia bangun lalu shalat maka diterimalah shalatnya (HR. Bukhari 1/387 dan Abu Dawud 4/314) Aku telah membaca doa ini agar aku sembuh dari sakit kemudian Allah SWT menyembuhkanku. Dan aku membacanya agar pekerjaan pekerjaan yang melelahkan menjadi mudah, kemudian Allah memudahkannya untukku. Aku menasehatkan kepada seluruh kaum muslimin yang sedang mengalami kesulitan, terutama saudara saudaraku di Palestina, Afghanistan dan di negeri negeri muslim lainnya, agar mereka berserah diri kepada Allah SWT saja dan membaca doa ini, dibarengi dengan usaha sebagai perantara seperti mempersiapkan diri untuk berjihad dengan harta dan senjata. Dan juga kepada saudara saudaraku sesama muslim di seluruh dunia agar mereka mendoakan saudara saudara kita sesama muslim yang terusir dari kampung halaman mereka, semoga Allah menolong dan menguatkan mereka serta mengembalikan mereka ke negeri mereka yang semula, terutama saudara saudara kita di Palestina. Sebab doa seorang muslim kepada saudaranya secara diam diam adalah termasuk doa yang mustajab sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan (Kitab Shahih Muslim no. 2733), terutama doa yang penuh berkah di atas yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan yang telah mendatangkan manfaat bagi banyak orang. Semoga Bermanfaat *Beliau Murid Syaikh Albani KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] yang menyebabkan banyak kaum muslimin masuk surga adalah ...
Akhlak yang Mulia Akhlak secara bahasa (lughah/etimologi) adalah tabiat, pembawaan atau karakter (Kitab An Nihayah 2/70). Sedangkan secara istilah atau terminologinya akhlak memiliki beberapa definisi sebagai berikut : ·Imam Ibnul Mubarak mendefinisikan, Akhlak yang mulia adalah berwajah ceria, memberikan kebaikan dan menahan diri dari gangguan (Kitab Jamiul Ulum wal Hikam 1/457) ·Imam Ahmad bin Hambal mengatakan, Akhlak mulia itu dengan bersabar atas gangguan manusia, tidak marah dan tidak berlaku kasar kepada mereka (Kitab Adab Syariyah 2/191) ·Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, Asas akhlak mulia terhadap sesama manusia adalah engkau menyambung persahabatan terhadap orang yang memutusmu dengan memberi salam, memuliakan, mendoakan kebaikannya, memuji dan mengunjunginya (Kitab Majmu Fatawa 10/658) ·Syaikh Abdurrahman As Sadi berkata, Akhlak yang mulia asasnya adalah sabar dan lembut, sehingga menghasilkan sifat pemaaf, berlapang dada, bermanfaat bagi manusia, sabar atas gangguan serta membalas kejelekan dengan kebaikan (Kitab Ar Riyadhun Nadhirah hal. 68) Rasulullah SAW merupakan manusia yang paling mulia akhlaknya sebagaimana Allah SWT berfirman, Dan sesungguhnya kamu benar benar berbudi pekerti yang agung (QS Al Qalam 4) Suatu ketika dikisahkan seorang sahabat mulia Hakim bin Aflah ra. bertanya kepada Aisyah ra. tentang akhlak Rasulullah SAW, lalu Aisyah ra. menuturkan, Tidakkah engkau membaca Al Quran ? Ketahuilah akhlak beliau adalah Al Quran (HR. Muslim no. 746, Abu Dawud no. 1342 dan Ahmad 6/54) Dan salah satu agenda dakwah Rasulullah SAW di muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia sebagaimana sabdanya, Innamaa buitstu liutammimal shaalihal akhlaaq yang artinya Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang shalih (HR. Ahmad 2/381 dan Hakim 2/613, hadits ini dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Ash Shahihah) Sehingga dengan demikian akhlak yang mulia menempati kedudukan yang tinggi di dalam Islam dan sangat berkorelasi dengan keimanan. Rasulullah SAW bersabda, Akmalul mumini imaanan ahsanuHum akhlaaqan yang artinya Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya (HR. Abu Dawud no. 4682, At Tirmidzi no. 1162 dan Ahmad 2/472, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Ash Shahihah) Berkaitan dengan masalah ini, Imam Ibnul Qayyim juga berkata, Agama ini seluruhnya akhlak, barangsiapa memperbaiki akhlaknya maka baik pula agamanya (Kitab Madarijus Salikin 2/320) Pada akhirnya, akhlak mulia yang dimiliki seorang muslim akan membawanya menuju surga yang penuh dengan kebaikan dan kenikmatan. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga maka Rasullah SAW menjawab, TaqwallaHi wa husnul khuluq yang artinya Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia (HR. At Tirmidzi no. 2004, Ibnu Majah no. 4246, Ahmad 2/291, Ibnu Hibban no. 476, dan Al Hakim 4/324, dari Abu Hurairah ra., hadits ini dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Ash Shahihah) Maraji Disarikan dari tulisan Ustadz Abu Abdillah Al Atsari, Majalah Al Furqan, Lajnah Dawah Mahad Al Furqan, Gresik, Jawa Timur, Edisi Pertama, Tahun Kelima, Syaban 1426 H. Semoga Bermanfaat. KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Lafazh Takbiran Para Sahabat Rasulullah SAW
Lafazh Takbiran Sahabat Rasulullah SAW Oleh : Syaikh Ali Hasan bin Ali Al Halabi Al Atsari Sebatas pengetahuan kami (Syaikh Ali Hasan), tidak ada satu hadits Nabi pun yang shahih dalam menjelaskan sifat takbir (pada hari raya Ied). Akan tetapi ada riwayat dari sebagian sahabat Nabi SAW, seperti Ibnu Masud ra. pernah mengucapkan, AllaHu Akbar AllaHu Akbar, Laa ilaHa illallaHu wallaHu Akbar, Allahu Akbar wa lillaHiil hamdu (HR. Ibnu Abi Syaibah II/168, hadits shahih) Ibnu Abbas ra. juga pernah mengucapkan, AllaHu Akbar, AllaHu Akbar, AllaHu Akbar wa lillaHil hamd, AllaHu Akbar wa ajallu, AllaHu Akbar alaa maa Haadaanaa (HR. Al Baihaqi III/315, hadits shahih) Dan diriwayatkan oleh Abdurrazzaq yang diantara jalannya terdapat pada Al Baihaqi dalam kitab As Sunan Al Kubra (III/316) dengan sanad shahih dari Salman al Khair ra., dia mengatakan, KabbirullaHu, AllaHu Akbar, AllaHu Akbar, AllaHu Akbar Cukup banyak manusia menyelisihi dzikir yang bersumber dari kaum salafush shalih, dengan membaca dzikir dzikir lain, melakukan penambahan , serta membuat lafazh lafazh baru yang tidak memiliki dasar sama sekali. Sehingga Al Hafizh Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Baari (II/536) mengatakan, Dan zaman sekarang ini telah terjadi penambahan dalam hal takbir tersebut yang tidak memiliki dasar sama sekali Maraji Buku Meneladani Rasulullah SAW dalam Berhari Raya, Syaikh Ali Hasan bin Ali Al Halabi Al Atsari*, Pustaka Imam Asy Syafii, Bogor, Cetakan Pertama, September 2005. [Kepada rekan rekan kaum muslimin yang memiliki lafazh takbiran pada hari raya berdasarkan nash yang shahih dapat menambahkannya. Terima kasih, semoga bermanfaat] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Click here to rescue a little child from a life of poverty. http://us.click.yahoo.com/rAWabB/gYnLAA/i1hLAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Meneladani Rasulullah SAW Berhari Raya
Meneladani Rasulullah SAW Berhari Raya Dari Anas ra., Rasulullah SAW pernah bersabda, Aku datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya yang menjadi ajang permainan kalian pada masa Jahiliyyah. Dan sesungguhnya Allah telah menganti keduanya dengan yang lebih baik, yaitu hari raya Iedul Adh-ha (An Nahri) dan Iedul Fithri (Al Fithri) (HR. Ahmad III/103, Abu Dawud no. 1134, An Nasai III/179 dan Al Baghawi no. 1098, hadits ini shahih) Ied berarti suatu hari dimana terjadi perkumpulan. Imam Ibnu Abidin menjelaskan bahwa disebut Ied, karena pada hari itu Allah Taala memiliki berbagai macam kebaikan yang diberikan kepada hamba hambaNya diantaranya : berbuka (tidak berpuasa) setelah adanya larangan makan dan minum, zakat fithrah, penyempurnaan haji dengan thawaf, daging kurban dan lainnya. Dan karena kebiasaan yang berlaku pada hari tersebut adalah kegembiraan, kebahagiaan, keceriaan dan hubur (kenikmatan) (Kitab Haasyiyatu Ibni Abidin II/165) Beberapa sunnah Rasulullah SAW dalam berhari raya adalah sebagai berikut : Makan terlebih dahulu ketika berangkat pada hari raya Iedul Fithri dan tidak makan ketika berangkat pada hari raya Iedul Adh-ha. Dari Buraidah ra., ia berkata, Nabi SAW tidak berangkat pada hari raya Iedul Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu dan pada hari raya Iedul Adh-ha beliau tidak makan sampai pulang, kemudian beliau makan dari daging hewan hewan kurbannya (HR. At Tirmidzi no. 542, Ibnu Majah no. 1756, Ad Darimi I/375 dan Ahmad V/352, hadits ini hasan) Berhias diri. Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Maaad (I/441) mengatakan, Nabi biasa berangkat (ke tanah lapang) pada hari raya Iedul Fithri dan Iedul Adh-ha dengan pakaian yang paling bagus Di dalam kitab Al Mughni (II/228), Ibnu Qudamah mengatakan, Dan itu menunjukan bahwa berhias diri bagi mereka pada kesempatan seperti ini (hari raya Ied) sudah sangat populer Mengambil jalan lain ketika berangkat dan pulang dari shalat Ied. Dari Jabir ra., dia berkata, Jika hari raya Ied tiba, Nabi SAW biasa mengambil jalan lain (ketika berangkat dan pulang) (HR. Bukhari no. 986) Bertakbir pada hari raya Ied ketika berangkat ke tempat pelaksanaan shalat. Allah SWT berfirman, Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kalian bersyukur (QS Al Baqarah 185) Telah tetap suatu riwayat bahwa Nabi SAW biasanya berangkat menunaikan shalat pada hari raya Ied, lalu beliau bertakbir hingga sampai di tempat pelaksanaan shalat, bahkan sampai shalat akan dilaksanakan. Dan jika shalat dilaksanakan, beliau menghentikan bacaan takbir (HR. Ibnu Abi Syaibah, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Silsilah Al Ahaadiits Ash Shahiihah no. 170) Salah satu ucapan takbir yang dilakukan oleh sahabat Rasulullah SAW yaitu Abdullah bin Masud ra. adalah sebagai berikut, Allahu Akbar Allahu Akbar, Laa ilaHa illallaHu wallaHu Akbar, Allahu Akbar wa lillaHiil hamdu (HR. Ibnu Abi Syaibah II/168, hadits ini shahih) Dan ucapan takbir ini dilakukan dengan suara lantang seperti yang dilakukan oleh sahabat Abdullah bin Umar ra. ketika pergi untuk melaksanakan (HR. Ad Daruquthni, hadits ini shahih) [Hendaknya takbir ini tidak dilakukan secara bersama sama/berjamaah, atau dibawah 1 komando karena hal tersebut menyelisihi sunnah] Melaksanakan Shalat Ied. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, Bahwasannya Nabi SAW mengerjakan shalat dua rakaat pada hari raya, dan tidak mengerjakan shalat lainnya sebelum maupun sesudahnya (HR. Bukhari no. 989, At Tirmidzi no. 537, An Nasai III/193 dan Ibnu Majah no. 1291) Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Kitabnya Fathul Baari II/476 mengatakan, Bahwa shalat Ied itu ditetapkan dengan tidak adanya shalat sebelum maupun sesudahnya Mendengarkan Khutbah setelah shalat Ied. Dari Ibnu Abdullah bin As Saib, dia berkata, Aku pernah menghadiri shalat Ied bersama Nabi SAW dan ketika selesai shalat, beliau berkata, Sesungguhnya kami akan berkhutbah, barangsiapa ingin duduk untuk mendengarkan khutbah maka dipersilahkan duduk. Dan barangsiapa yang ingin pergi , maka dipersilahkan untuk pergi (HR. Abu Dawud no. 1155, An NasaI III/185, Ibnu Majah no. 1290 dan Al Hakim I/295, hadits dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Irwaa III/96-98) Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Maaad (I/448), Nabi memberikan keringanan bagi orang yang menghadiri shalat Ied untuk duduk mendengarkan khutbah atau pergi Memberikan ucapan selamat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam kitabnya Majmuu Al Fataawaa (XXIV/253), Adapun ucapan selamat pada hari raya Ied, sebagaimana ucapan mereka terhadap sebagian lainnya jika bertemu setelah shalat Ied adalah TaqabbalallHu minnaa wa minkum (Semoga Allah SWT menerima amal kami
[media-dakwah] Shalat Tarawih 4 Raka'at, 1 Tahiyyat atau 2 Tahiyyat ?
Shalat Tarawih 4 Rakaat dengan 1 Salam Apakah 1 Tahiyyat atau 2 Tahiyyat !? Kepada Yth. Pengurus Mesjid Jami Baiturrahman Jl. Bukit Cinere Raya 16514 Di tempat. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Telah datang berita dari keluarga kami bahwa ketika mereka shalat tarawih di Mesjid Baiturrahman Bukit Cinere, mereka melakukan shalat tarawih dengan 4 rakaat dengan 1 salam dan 1 tahiyyat. Pada dasarnya kami tidak mempermasalahkan jumlah rakaat dan salamnya sebagaimana telah datang keterangan dari Aisyah ra., Tidak pernah Rasulullah SAW shalat di bulan Ramadhan dan tidak (di bulan) lainnya lebih dari 11 rakaat, (yaitu) Beliau shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanyakan bagusnya dan lamanya, kemudian Beliau shalat empat rakaat (lagi), maka jangan engkau tanyakan tentang bagusnya dan lamanya, kemudian beliau shalat (witir) tiga rakaat (HR. Bukhari dan Muslim) Namun yang ingin kami tanyakan adalah mengapa 1 tahiyyat bukannya 2 tahiyyat, dan bagaimana pengambilan hukum/dalilnya sehingga menjadi 1 tahiyyat ? Karena pada hadits Aisyah ra. tidak dijelaskan secara khusus apakah 1 tahiyyat ataukah 2 tahiyyat, maka untuk pengambilan dalilnya (apakah 1 atau 2 tahiyyat) harus dibutuhkan nash yang shahih bukan dengan zhan (prasangka) karena Allah SWT berfirman, Sesungguhnya zhan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran (QS Yunus 36) Pengurus Mesjid yang dimuliakan Allah SWT, istri Rasulullah SAW, Aisyah ra. pernah berkata, dan adalah beliau (Rasulullah SAW) mengucapkan pada setiap 2 rakaat : At Tahiyyat (HR. Muslim 2/54, Abu Dawud no. 783, Ahmad, Baihaqi dan Ath Thayaalis) Rasulullah SAW juga bersabda, Apabila kamu duduk pada setiap 2 rakaat, maka bacalah : At Tahiyyatu lillah (HR. Ahmad dan An Nasai dari jalan Abdullah bin Masud ra., hadits ini shahih) Dan sabda Beliau SAW yang lain, Maka apabila engkau duduk pada tengah tengah shalat, maka duduklah dengan tumaninah (tenang) dan hamparkanlah pahamu yang kiri lalu ucapkanlah tasyahhud (HR. Abu Dawud dan Baihaqi dari jalan Rifaaah bin Rafi ra., hadits ini shahih) Dari ketiga nash / hadits di atas jelaslah bahwa shalat tarawih yang empat rakaat dan 1 salam seharusnya jumlah tahiyyatnya adalah 2 ! Dan sekali lagi kami mohonkan kepada pengurus mesjid yang dimuliakan Allah SWT agar memberikan kami dalil / hujjah yang kuat bahwa jumlah tahiyyat untuk shalat yang 4 rakaat dan 1 salam adalah satu, sehingga kami tidak berselisih paham dengan sebagian keluarga kami dan kami dapat beribadah dengan tenang jika kami shalat tarawih di Mesjid Baiturrahman Bukit Cinere karena tidak menyelisihi sunnah Rasulullah SAW. Kami juga memahami bahwa sebagian besar penolakan tahiyyat 2 x pada shalat tarawih yang 4 rakaat dikiaskan dengan dalil pada shalat witir, yaitu dimana Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian mengerjakan shalat witir dengan 3 rakaat sehingga menyerupai shalat maghrib (HR. Al Hakim I/314 dari jalan Abu Hurairah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani) maksudnya adalah shalat witir itu hanya 1 tahiyyat. Yang mana dari hadits yang mulia di atas sebagian kaum muslimin berpendapat bahwa shalat sunnah tidak boleh serupa dengan shalat wajib, sebagaimana mereka katakan, Kalau kita memakai 2 tahiyyat, niscaya akan serupa dengan shalat yang wajib Dan kami bantah pendapat tersebut : Apakah seluruh shalat sunnah yang 2 rakaat berbeda dengan shalat shubuh !? Tidak ! Kecuali niatnya. Dan hal ini menunjukan sifat, cara, gerakan shalat sunnah boleh mengikuti sifat, cara, gerakan shalat wajib kecuali niatnya. Pada hadits Aisyah ra. tentang shalat tarawih 4 rakaat tidak dijelaskan apakah boleh atau tidak menyamai shalat wajib seperti shalat zhuhur atau ashar, lain halnya seperti pada hadits Abu Hurairah ra. tentang shalat witir yang sangat jelas tidak boleh menyamai shalat maghrib. Jadi kedua hadits tersebut berbeda, yang pertama bersifat mujmal (umum) dan yang kedua bersifat tafshil (khusus) Sehingga dengan demikian dibutuhkan nash yang shahih tentang sifat jumlah tahiyyat pada shalat tarawih yang 4 rakaah dan nash tentangnya sudah kami sampaikan di atas. Dan jika sudah ada nash (Al Quran ataupun As Sunnah) maka ijma maupun kias tidak dapat lagi digunakan. Namun demikian, kami insya Allah bukanlah orang yang jumud yang tidak mau menarik kembali pendapat kami (ruju) jika telah ada dalil yang shahih yang menunjukan bahwa shalat tarawih yang 4 rakaat itu hanya menggunakan 1 tahiyyat saja. Demikianlah urun rembug kami ini dan kami tidak melakukannya kecuali kecintaan kami kepada saudara saudara kami yang muslim khususnya Pengurus dan Jamaah Masjid Baiturrahman Bukit Cinere untuk menegakkan sunnah Rasulullah SAW dan sebagai pengamalan dari hadits Rasulullah SAW, Agama adalah nasehat (HR. Muslim, dari Tamim Ad Dary ra.) Hamba Allah yang dh
[media-dakwah] Pendapat Syaikh bin Baz tentang Bom Bunuh Diri
Pendapat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz tentang Bom Bunuh Diri Oleh : Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufran Syaikh Ibnu Baz ditanya, Bagaimana hukumnya orang yang mengorbankan dirinya bertujuan membunuh sekian banyak kelompok orang Yahudi ? Beliau rahimahullah menjawab, Sudah saya jelaskan berulang kali bahwa perbuatan ini dilarang, karena hal tersebut termasuk bunuh diri, yaitu dilarang oleh Allah SWT, Dan janganlah kamu membunuh dirimu (QS An Nisa 29) Dari Tsabit bin Ad Dhahak, Rasulullah SAW bersabda, Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia ini, maka dia akan disiksa besok pada hari kiamat (HR. Muslim no. 558) Orang muslim hendaknya memberi petunjuk kepada mereka dan bila disyariatkan berjihad maka hendaknya berjihad dengan pemimpin muslim, jika terbunuh Alhamdulillah . Adapun membunuh diri sendiri sehingga terbunuh sejumlah orang kafir ini adalah keliru dan hukumnya haram, atau orang yang menikam dirinya juga hukumnya dilarang (Lihat Kitab Al Fatawa Ashriyah fii Qadhaya Ashriyah : 166) Maraji Disarikan dari tulisan Ustadz Aunur Rafiq bin Ghufran di Majalah Al Furqan, Edisi IX, Tahun IV, halaman 17 18. [Sahabat Abdullah bin Masud ra. menyelisihi orang orang yang berdzikir namun tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, lalu ia radhiyallahu anhu berkata, Berapa banyak manusia berniat baik tapi cara melaksanakannya tidak benar (Lihat Kitab Tafsir Al Qurthubi 7/140). Begitu pula dengan bom bunuh diri, hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan kadangkala korbannya pun adalah orang orang yang tidak boleh dibunuh, sekalipun dalam jihad fii sabilillah seperti : anak anak, orang tua dan wanita !, bahkan orang muslim pun menjadi korban dari bom bunuh diri ini !] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Terlindunginya Kehormatan, Darah dan Jiwa Orang Asing di Negeri Muslim
Terlindunginya Kehormatan, Darah dan Jiwa Orang Asing (Kufar) di Negeri Muslim Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Seorang muslim yang pergi ke negeri negeri kufar semisal Amerika Serikat atau negeri negeri di Eropa untuk belajar, berobat, tamasya dan lainnya maka kehormatannya, darahnya dan jiwanya dilindungi oleh pemerintahan kufar di negerinya masing masing. Begitu pula sebaliknya orang orang asing/kufar yang datang ke negeri muslim seperti Indonesia, Malaysia dan lainnya maka kehormatannya, darahnya dan jiwanya pun harus dilindungi oleh pemerintah muslim ! Hal ini terjadi karena antara pemerintah di negeri muslim telah mengadakan perjanjian keamanan dengan pemerintah di negeri kufar untuk saling melindungi warga negaranya masing masing. Orang asing/kufar seperti ini di dalam agama disebut sebagai kafir muahad atau orang kafir yang dalam perjanjian. Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya memberikan bab khusus tentang kafir muahad ini yaitu Bab Berdosa bagi Orang yang Membunuh Kafir Muahad Tanpa Kesalahan, lalu Imam Bukhari meriwayatkan hadits berikut : Dari Abdullah bin Amr ra., Nabi SAW bersabda, Barangsiapa membunuh kafir muahad (orang kafir yang dalam perjanjian) maka dia tidak akan mencium bau surga dan sesungguhnya bau surga itu didapatkan dari (jarak) perjalanan 40 tahun Jika membunuh seorang kafir muahad saja tidak dapat mencium bau surga lalu bagaimana jika yang terbunuh seorang muslim ! KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! for Good Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Risalah Ringkas Ramadhan Mubarak
Risalah Ringkas Ramadhan Mubarak Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil. Karena itu, barangsiapa diantara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur (Al Quran Surat Al Baqarah 185) Keutamaan Bulan Ramadhan Bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa yang mana nantinya dengan Puasa Ramadhan itu mereka akan mendapatkan gelar ketakwaan dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya, Hai orang orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah 183) Bulan dimana dibukanya pintu pintu surga, ditutupnya pintu pintu neraka dan dibelenggunya setan setan. Rasulullah SAW bersabda, Jika bulan Ramadhan tiba maka pintu pintu surga dibuka, sedangkan pintu pintu neraka ditutup dan setan setan pun dibelenggu (HR. Bukhari IV/97 dan Muslim no. 1079) Pada bulan ini ada satu malam yang setara dengan 1000 bulan, yaitu malam lailatul qadar. Berkenaan dengan malam lailatul qadar ini Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa mendirikan ibadah pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa dosa yang telah berlalu (HR. Bukhari IV/217 dan Muslim no. 759) Dan disunnahkan membaca doa ini di malam malam yang diyakini sebagai malam lailatu qadar yaitu diantara 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan, Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fafu anni yang artinya Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, karena itu berilah maaf kepadaku (HR. Tirmidzi no. 3760 dan Ibnu Majah no. 3850, hadits ini shahih) Keutamaan Puasa Ramadhan 1. Puasa Ramadhan adalah sebagai puasa untuk mengampuni dosa dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa dosanya yang telah berlalu (HR. Bukhari IV/99 dan Muslim no. 759) 2. Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Sesungguhnya setiap hari, Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka yaitu pada Bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap orang muslim memiliki doa yang dipanjatkan, lalu dikabulkan untuknya (HR. Al Bazzar no. 3142, Ahmad II/254 dan Ibnu Majah no. 1643, hadits ini shahih) Rukun rukun Puasa 1. Niat, yaitu niat berpuasa pada Bulan Ramadhan harus ada pada malam sebelum puasa karena niat ini wajib ditetapkan pada setiap ibadah dan amalan. Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap urusan (sesuai dengan) apa yang ia niatkan (HR. Bukhari I/22 dan Muslim VI/48) 2. Menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan badan, haid dan nifas bagi wanita dan hal hal yang lain yang membatalkan puasa seperti muntah dengan sengaja sebagaimana sabda Rasulullah SAW, Barangsiapa muntah (tanpa) sengaja, maka tidak ada kewajiban baginya untuk menqadhanya. Tetapi barangsiapa sengaja muntah, maka wajib baginya menqadha (HR. Abu Dawud II/310, At Tirmidzi III/79, Ibnu Majah I/536 dan Ahmad II/498, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Haqiiqatush Shiyam hal. 14) 3. Waktu berpuasa. Orang yang berpuasa harus menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar (shadiq) sampai matahari tenggelam. Yang demikian itu didasarkan pada firman Allah SWT, Makan dan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam (QS Al Baqarah 187) Sifat orang yang berpuasa yaitu Muslim yang sudah baligh, berakal mampu untuk mengerjakan puasa (orang yang sudah tua renta serta wanita hamil dan menyusui terlepas dari kewajiban berpuasa namun mereka harus membayar fidyah) dan terlepas dari halangan puasa seperti sakit atau berpergian yang mana puasanya harus diganti pada hari yang lain. Sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengatakan, Dan sebagai bentuk keringanan oleh Allah SWT kepada orang laki laki dan wanita yang sudah tua sedang keduanya tidak mampu menjalankan puasa, maka keduanya boleh untuk tidak berpuasa tetapi harus mengga
[media-dakwah] Semua Umat Muhammad SAW Akan Masuk Surga Kecuali yang Melakukan Dosa Syirik (2)
Semua Umat Muhammad SAW akan Masuk Surga Kecuali yang Melakukan Dosa Syirik (2) Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Saudaraku betapa besar rahmat Allah SWT kepada manusia khususnya kepada umat Muhammad SAW dibandingkan dengan kemurkaan-Nya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dari sahabat Abu Hurairah ra., Ketika Allah selesai menciptakan makhluk, Dia menulis di dalam kitab-Nya, kitab itu disisi-Nya, di atas arsy, Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku (HR. Bukhari) Maka dari itu hendaklah kita semua beribadah menyembah kepada-Nya tanpa menyekutukan apapun dengan-Nya, karena dengan kita hanya menyembah kepada-Nya maka surga adalah jaminannya, walaupun kita seorang pelaku maksiat yang paling berat sekalipun. Dari Abu Dzar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku, Barangsiapa meninggal dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu kepada Allah maka dia pasti masuk surga atau tidak masuk neraka. Abu Dzar ra., berkata, Dan meskipun dia berzina dan meskipun dia mencuri ?, Beliau SAW bersabda, Dan meskipun (HR. Bukhari) Saudaraku seiman dan seaqidah, aku mendengar nasehat seorang Ustadz yang mengatakan bahwa seorang pelaku maksiat memiliki penghalang penghalang untuk masuk ke dalam neraka jahannam selama ia tidak menyekutukan Allah SWT dengan apapun juga dan hal ini menunjukan betapa Maha Penyayangnya Allah SWT terhadap makhluk-Nya terutama terhadap manusia. Diantara penghalang penghalang itu adalah, Amal Shalih. Karena dengan amal shalih maka akan dapat menghapuskan dosa dosa yang kita perbuat. Dari Abu Dzar ra. dan Muadz bin Jabal ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah kejahatan (yang telah kamu lakukan) dengan kebaikan, niscaya (kebaikan itu) akan menghapuskannya (kejahatan itu). Dan bergaulah kepada manusia dengan akhlak yang baik (HR. At Tirmidzi, hadits hasan) Dan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Diampunkanlah seorang wanita penzina yang melewati anjing (yang berada) di atas sumur yang menjulurkan lidahnya dan hampir mati karena kehausan, lalu wanita itu melepas sepatunya dan diikat dengan kerudungnya lalu ia membawa air kepada anjing itu maka (dia, wanita itu) diampuni karenanya (HR. Bukhari) Syafaat dari Rasulullah SAW di hari kiamat. Dari Anas bin Malik ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Syafaatku akan diberikan bagi pelaku dosa besar dari umatku (HR. Abu Dawud no. 4739, At Tirmidzi no. 2435, Ibnu Hibban no. 2596, Ibnu Abi Ashim no. 832, Ahmad III/213 dan Al Hakim I/69, At Tirmidzi mengatakan, Hadits ini hasan shahih) Shalat/Doa dari kaum muslimin yang bertauhid. Dari Abdullah bin Abbas ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah seorang muslim pun yang meninggal lalu ia dishalatkan oleh sebanyak 40 orang laki laki yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun kecuali ia akan memperoleh syafaat atau tertolong oleh mereka (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud) Rahmat dari Allah SWT. Inilah syafaat yang terbesar dan yang dirindukan oleh seluruh kaum muslimin yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu apapun juga. Karena Dia dengan rahmat-Nya akan mengampuni seluruh dosa kecuali dosa syirik sebagaimana firman-Nya, Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya (QS An Nisaa 48) Namun jika Dia menghendaki, maka pelaku maksiat akan diazab sebagai keadilan dari-Nya, kemudian Dia akan mengeluarkan mereka dari Neraka dengan rahmat-Nya kemudian Dia memasukannya ke dalam Surga. Demikianlah saudaraku beberapa penghalang penghalang seorang pelaku maksiat untuk dapat masuk neraka atau kekal di dalam neraka yaitu mereka bertauhid kepada Allah SWT. Maka pelajarilah permasalahan tauhid ini dari ulama ulama ahlus sunnah dan sembahlah Allah SWT sendirian saja tanpa sekalipun mempersekutukan dengan apapun jua, maka surgalah jaminan bagi kita semua yang beriman. Namun perhatikanlah ayat Al Quran ini saudaraku, Adapun orang orang yang kafir dan mendustakan ayat ayat kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya (QS Al Baqarah 39) Dari ayat di atas jelaslah bahwa janganlah sekali sekali kita mendustakan ayat ayat Allah SWT. Contoh : seorang wanita muslimah yang tidak menggunakan jilbab maka dia melakukan kemaksiatan namun hal tersebut tidak akan menghalanginya untuk masuk surga selama ia masih bertauhid kepada Allah SWT, entah apakah Allah SWT langsung memasukannya ke surga karena rahmat-Nya ataupun Allah SWT akan menyiksanya terlebih dahulu karena keadilan-Nya kemudian baru memasukannya ke dalam surga. Tetapi janganlah sekali kali mengatakan bahwa, Jilbab itu tidak wajib !, karena hal itu berarti mendustakan ayat ayat Allah SWT; dan hal tersebut akan dapat menyebabkan kekalnya orang ya
[media-dakwah] Taat Pada Pemimpin walaupun ia Pemimpin yan Zhalim
Menaati Pemimpin/Pemerintah Muslim walaupun Mereka Pemimpin yang Zhalim; Hikmah dari Keruntuhan Kekhalifahan Islam 1924 M Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Allah SWT berfirman, Hai orang orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri diantara kamu (QS An Nisaa 59) Diriwayatkan dari Wail Al Hadhrami, Salamah bin Yazid Al Jufi pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, Wahai Nabi Allah, bagaimanakah pendapat engkau jika kami diperintah oleh penguasa yang hanya menuntut hak mereka, sedangkan hak kami tidak mereka berikan ? Perintah apakah yang akan engkau berikan kepada kami ?. Lalu beliau SAW berpaling dari Salamah, kemudian Salamah bertanya lagi, lalu beliau SAW berpaling lagi. Setelah dia bertanya yang kedua kali atau ketiga kalinya, Asyat bin Qais menariknya, lalu Rasulullah SAW bersabda, Patuhilah dan setialah (kepada mereka). Sesungguhnya kewajiban mereka adalah apa yang dibebankan kepada mereka, dan kewajiban kamu adalah semata mata apa yang dibebankan kepada kamu (HR. Muslim, Kitab Al Imarah, Bab Thaaatul umaraa-i wa-in manaul huquuq) Demikianlah kita diwajibkan untuk taat kepada pemimpin walaupun mereka mengambil hak dan berbuat zhalim, Rasulullah SAW juga telah bersabda, Patuh dan taatilah pemimpinmu walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, patuhilah dan taatilah (HR. Muslim 12/236-237) Namun kepatuhan disini bukanlah kepatuhan untuk bermaksiat kepada Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini, Laa thaaata fii mashiyatillahi innamath thaa atu fil maruufi yang artinya Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanyalah dalam kebaikan (HR. Bukhari) Kepatuhan yang dimaksud disini adalah kepatuhan dalam hal yang maruf, seperti contoh pada hadits berikut ini, Rasulullah SAW bersabda, Wa idzaas tunfirtum, fanfiruu ! yang artinya Dan jika kalian diperintahkan untuk pergi berperang (berjihad), maka berangkatlah ! (HR. Bukhari no. 1834 dan Muslim no. 1353) Ini merupakan perkara yang tidak diketahui kebanyakan dari kaum muslimin (baca : Mustafa Kemal At Tartuk Bapak Nasionalisme Turki dan lain - lain) ketika mereka melihat kerusakan dan kezhaliman para khalifah terakhir dari Kekhalifahan Islam Dinasti Turki Utmani, mereka lalu berusaha bekerja sama dengan orang orang kafir untuk meleyapkan Khilafah Al Islamiyyah Al Utsmani tahun 1924 (Cermati juga jatuhnya Darul Islam Irak ke tangan Al Kufar lihat bagaimana sebagian rakyat Irak tidak membantu Saddam Husain, pemimpin mereka yang muslim, bahkan bersikap sebaliknya !). Mereka lupa akan larangan memberontak dari para pemimpin selama belum melihat kekafiran dan kesyirikan pemimpin mereka yang secara jelas yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT dan diputuskan oleh para ulama rabbani berdasarkan kaidah kaidah fikih dakwah yang diambil dari Al Quran dan As Sunnah serta sikap sikap salafush shalih (generasi shalih terdahulu). Dari Ummul Mukminin Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah ra dari Nabi SAW beliau bersabda, Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa dan kalian akan mengetahui kemunkarannya. Maka siapa saja yang benci bebaslah ia, dan siapa saja yang mengingkarinya, maka selamatlah ia, tetapi orang yang senang dan mengikutinya maka tersesatlah ia Para sahabat bertanya, Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka ? Beliau bersabda, Jangan ! Selama mereka masih mengerjakan shalat bersamamu (HR. Muslim) Dan kepada kaum muslimin yang ingin menasehati pemerintah muslim yang zhalim maka hendaknya dilakukan secara diam diam atau berdua saja. Janganlah menasehatinya secara terang terangan atau dengan cara berdemonstrasi seperti yang marak dilakukan akhir akhir ini karena Rasulullah SAW bersabda dari riwayat sahabat Iyadh bin Ghunaim ra., Barang siapa hendak menasehati penguasa maka janganlah secara terang terangan, melainkan ambil tangannya dan berdua dengannya. Apabila ia menerimanya maka itu adalah untukmu, kecuali apabila ia enggan maka apa yang ada padanya adalah baginya sendiri (HR Ahmad, hadits hasan) Maka dari itu Usamah bin Zaid ra. ketika menasehati Khalifah Islam Utsman bin Affan ra. dilakukannya dengan secara diam diam sebagaimana atsar sahabat berikut ini : Dari Ubaidilah bin Khiyar berkata, Aku mendatangi Usamah bin Zaid ra. dan aku katakan kepadanya, Mengapa engkau tidak menasehati Utsman bin Affan ra. untuk menegakan hukum had atas Al Walid ?. Maka Usamah bin Zaid ra. menjawab, Apakah kamu mengira aku tidak menasehatinya kecuali harus dihadapanmu ? demi Allah, sungguh aku telah menasehatinya secara sembunyi sembunyi antara aku dan ia saja. Dan aku tidak ingin membuka pintu kejelekan dan aku bukanlah orang yang pertama kali membukanya (HR. Bukhari dan Muslim) Menasehati Umara secara diam diam memang merupakan suatu amal shalih yang berat namun
[media-dakwah] Hadits Dha'if tidak dapat dijadikan Hujah/dalil
Hadits Dhaif Tidak Dapat Dijadikan Hujjah Oleh : Abu Tauam Al Khalafy Berdasarkan sanadnya atau orang yang merawikannya maka oleh Imam Abu Isa At Tirmidzi (209 H 279 H) derajat hadits dibagi menjadi 3 macam yaitu shahih, hasan dan dhaif. Sebelumnya pada era Imam Ahmad bin Hambal (164 H 241 H) derajat hadits hanya dibagi 2 yaitu shahih dan dhaif, sedangkan hadits dhaif dibagi menjadi 2 lagi yaitu hasan dan dhaif. Maka yang dimaksud oleh Imam Ahmad bin Hambal membolehkan menggunakan hadits dhaif dalam fadhaa-ilul amal ataupun targhib wat tarhib adalah hadits dhaif yang hasan bukan hadits dhaif yang dhaif walaupun tingkat kedhaifannya ringan. Demikianlah penjelasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim Al Jauziyah. Salah satu alasan yang kuat sebuah hadits dikatakan dhaif adalah karena ada salah seorang perawi hadits atau lebih memiliki kelemahan, diantara adalah orang tersebut hapalannya kurang kuat, memiliki sifat pendusta, majhul atau tidak diketahui identitasnya dan lain sebagainya. Berikut contoh haditsnya : Dari Anas bin Malik, ia berkata, Senantiasa Rasululullah SAW berqunut pada shalat shubuh sehingga beliau berpisah dari dunia (HR. Ahmad, Baihaqi, Daruquthni, Hakim, Abdur Razzaq dan Abu Nuaim) Pada sanad hadits tentang qunut terus menerus pada waktu shalat shubuh di atas terdapat rawi yang bernama Abu Jafar Ar Razi yang dilemahkan oleh para ahli hadits : Imam Ahmad bin Hambal dan An Nasai berkata, Ia (Ar Razi) bukan orang yang kuat riwayatnya. Imam Abu Zurah berkata, (Ar Razi) banyak salahnya Imam Al Fallas berkata, Ar Razi buruk hafalannya Imam Ibnul Madini berkata, Ar Razi kepercayaan akan tetapi sering keliru dan suka salah (Al Mizanul Itidal 3 : 319) Ibnu Hibban, Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim telah melemahkan hadits Abu Jafar Ar Razi ini. Hadits yang kedua, Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Apabila engkau telah selesai berdoa, maka usapkanlah mukamu dengan kedua telapak tanganmu itu (HR. Ibnu Majah no. 1181) Hadits tersebut diatas dhaif karena ada seorang rawi bernama Shalih bin Hassan Al Nadhary. Tentang dia para ulama mengomentari : Imam Bukhari berkata, Mungkarul hadits (Orang yang diingkari haditsnya) Imam Abu Hatim berkata, Mungkarul hadits, dhaif Imam Ahmad bin Hambal berkata, Tidak ada apa apanya (maksudnya lemah) Imam An Nasai, Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya) Imam Ibnu Main, Dia itu dhaif Imam Abu Dawud telah melemahkannya. Kemudian hadits yang berikutnya, Aisyah ra berkata, Aku melihat Rasulullah SAW ketika beliau hampir wafat, disisinya ada sebuah wadah berisi air, kemudian beliau memasukan tangannya ke dalam wadah tersebut, kemudian mengusap mukanya dengan air sambil membaca, Ya Allah berilah pertolongan kepadaku dalam beratnya kematian atau sakaratul maut (HR. At Tirmidzi) Hadits tersebut dhaif karena ada perawi yang bernama Musa bin Sarjis yang majhul atau yang tidak dikenal identitasnya. Disamping ada rawi yang majhul, matan (isi/redaksi) berbeda dengan hadits yang lain yang lebih shahih, Rasulullah SAW bersabda, Tidak ada Tuhan selain Allah, sesungguhnya bagi kematian itu adalah sakarat (rasa sakit yang sangat) (HR. Bukhari) ( Kitab Dhaif Sunan At Tirmidzi no. 164 dan Takhrij Riyaadhus Shalihin no. 912) Demikian juga hadits yang isinya atau matannya bertentangan dengan Al Quran atau hadits yang lebih kuat periwayatannya maka hadits tersebut derajatnya dhaif, hadits ini juga sering disebut sebagai hadits syadz. Berikut contoh hadits yang bertentangan dengan Al Quran yang terdapat Kitab Hayatush Shahabah, Ketika Rasulullah SAW kembali dari Thaif dan penduduknya yang telah beliau seru kepada Islam tapi mereka menolak dan menyakiti beliau. Beliau SAW duduk dan berkata, Ya Allah, aku mengadu kepada-Mu lemahnya kekuatanku, sedikitnya usahaku dan hinanya aku atas manusia. Kepada siapa Engkau meninggalkanku ?, kepada musuh yang memandangku dengan muka masam ataukah . Hadits tersebut di atas sangat bertentangan dengan Al Quran yaitu pada ayat, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu (QS Adh Dhuha ayat 3) maka dari itu hadits tersebut dikategorikan sebagai hadits dhaif. Termasuk dikategorikan hadits dhaif jika suatu hadits memiliki sifat mursal yaitu tabiin meriwayatkan langsung dari Rasulullah SAW seperti hadits berikut ini, Dari Muadz bin Zuhrah, bahwasannya telah sampai kepadanya, sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi was sallam apabila berbuka (puasa) beliau mengucapkan, Allahumma laka shumtu (HR Abu Dawud no. 2358, Baihaqi 4/239 dan lainnya) Hadits tersebut di atas dikatakan mursal karena Muadz bin Zuhrah adalah seorang tabiin bukan seorang sahabat, jadi ada sanadnya yang terputus antara sahabat dan tabiin sehingga haditsnya dikategorikan dhaif. Istilah hadits mursal hampir sama dengan hadits munqati, namu
[media-dakwah] Syair Aqidah Muslim
Syair Aqidah Muslim Jika pengikut Ahmad adalah wahabi Maka aku akui bahwa diriku wahabi Kutiadakan sekutu bagi Tuhan Maka tak ada Tuhan bagiku Selain Yang Maha Esa dan Maha Pemberi Tak ada kubah yang bisa diharap Tidak pula berhala Dan kuburan tidaklah sebab diantara penyebab Tidak, sama sekali tidak Tidak pula batu, pohon, mata air ataupun patung patung Juga, aku tidak mengalungkan jimat, temali, rumah kerang Atau taring Untuk mengharap manfaat atau menolak bala Allahlah yang memberiku manfaat Dan menolak bahaya dariku Adapun bidah Dan segala perkara yang diada adakan dalam agama Maka orang orang berakal mengingkarinya Aku berharap Semoga ku tak kan mendekatinya Tidak pula rela secara agama Ia tidak benar Dan aku berlindung dari orang orang yang mengatakan Allah ada di setiap tempat Aku mencela perselisihan setiap ahli takwil dan peragu ragu Yang mengingkari Allah beristiwa di atas arsy Tentangnya, Cukuplah bagiku teladan dari Ucapan pemimpin yang mulia Syafii, Malik, Abu Hanifah, Ibnu Hambal Orang orang yang bertakwa dan ahli bertaubat Dan pada zaman kita sekarang ini ada orang yang mempercayainya Seraya berteriak atasnya Mujassim ! Wahabi ! Telah ada hadits tentang keterasingan Islam Maka hendaknya para pencinta menangis Karena terasing dari orang orang yang dicintainya Allah yang melindungi kita Yang menjaga agama kita Dari kejahatan setiap pembangkang dan pencela Dia menguatkan agama-Nya yang lurus Dengan sekelompok orang orang yang berpegang teguh Dengan sunnah dan kitab-Nya Dan tidaklah mereka mengambil hukum lewat pendapat dan kias Sedang kepada ahli wahyu Mereka sebaik baik orang yang kembali Sang Nabi terpilih telah mengabarkan tentang mereka Bahwa mereka adalah orang orang asing Di tengah keluarga Dan kawan pergaulannya Mereka menapaki jalan orang orang yang menuju petunjuk Dan berjalan di atas jalan mereka Dengan benar Karena itu, orang orang yang suka berlebihan berlari Dan menjauhi mereka Tapi kita berkata, tidak aneh Telah lari pula orang orang yang diseru Oleh sebaik baik manusia Bahkan menjulukinya Sebagai tukang sihir lagi pendusta Padahal mereka mengetahui Betapa beliau seorang yang teguh memegang amanah dan janji Mulia dan jujur menepati Semoga keberkahan atasnya Selama angin masih berhembus Juga atas keluarga Dan semua sahabatnya. Maraji Minhajul Firqah An Najiyah wath Thaifah, Muhammad bin Jamil Zainu, Darul Haq, Jakarta, Cetakan Ketujuh, Maret 2003, halaman 216-219 KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Dimanakah Allah SWT ?
Dimanakah Allah SWT ? (Allah SWT Bersemayam Di Atas Arsy, Tidak Dimana mana, Tidak Di dalam Hati dan Tidak Pula Bersatu dengan Tubuh Manusia) Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Dimanakah Allah ? Itulah pertanyaan Rasulullah SAW kepada seorang budak perempuan kepunyaan Muawiyah bin Hakam As Sulamy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya. Faqaala laHaa aynallaHu ? qaalat fissamaa qaala man ana ? qaalat anta rasulullaHi qaala atiqHaa fainnaHaa muminaH yang artinya Beliau SAW bertanya kepada budak perempuan itu, Dimanakah Allah ? Jawab budak perempuan, Di atas langit, Siapakah aku ? Jawab budak perempuan, Engkau adalah Rasulullah. Beliau bersabda, Merdekakan dia ! karena sesungguhnya dia seorang mukminah (HR. Muslim, Abu Dawud, An Nasai, Ahmad, Ad Darimi, Baihaqi, Ibnu Khuzaimah dan lainnya ada 13 Imam Ahli Hadits yang meriwayatkan hadits ini) Dan Allah Azza wa Jalla telah mengabarkan tentang istiwa-Nya (bersemayam-Nya) di atas Arsy dalam 7 tempat di dalam Kitab-Nya Al Quran dan semuanya dengan lafal istawa. Allah SWT berfirman, Ar Rahman di atas Arsy Ia bersemayam (QS Thaha 5) Pada 6 tempat lainnya yaitu : Surat Al Araf ayat 54. Surat Yunus ayat 3. Surat Ar Radu ayat 2. Surat Al Furqan ayat 59. Surat As Sajdah ayat 4. Surat Al Hadid ayat 4 Alangkah bagusnya jawaban Imam Malik bin Anas ketika beliau ditanya, Bagaimana caranya Allah istiwa di atas arsy ? Al Istiwaa-u ghairu majHuulin wal kayfu ghaira maquulin wal imaanu biHi waajibun wal su-aalu anHu bidatun yang artinya Istiwa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni kita telah maklum artinya), tetapi bagaimana caranya Allah istiwa tidaklah dapat dimengerti, sedangkan beriman bahwa Allah beristiwa adalah wajib akan tetapi bertanya tentangnya (bagaimana Allah beristiwa) adalah bidah (Kitab Syarhus Sunnah 1/171 oleh Imam Al Baghawy dan Al Uluw oleh Imam Adz Dzahabi dengan tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani) Sekarang dengarlah wahai orang yang berakal hikayat Firaun bersama Nabi Musa as. Di dalam kitab-Nya yang mulia. Allah SWT berfirman, Dan berkata Firaun, Hai Haman ! Buatkan aku bangunan yang tinggi supaya aku (dapat) mencapai jalan jalan, (yaitu) jalan jalan menuju langit supaya aku dapat melihat Tuhan(nya) Musa, sesungguhnya aku mengira dia itu telah berdusta (QS Al Mumin 36-37 dan Al Qashash 38) Perhatikanlah perintah Firaun kepada Haman (menterinya) untuk membuatkan baginya satu bangunan yang tinggi supaya ia dapat jalan ke langit untuk melihat Tuhannya Musa. Hal ini menunjukan bahwa Nabi Musa as telah memberitahu kepada Firaun bahwa Tuhannya yaitu Allah SWT, berada di atas langit. Maraji Al Masaa-il Jilid 1, Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah, Jakarta, Cetakan Kelima, Tahun 2004 M, disarikan dari hal.109-134 KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM ~-> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Darul Islam dan Darul Kufur
Darul Islam dan Darul Kufur Para ulama ahlus sunnah membagi suatu negeri menjadi 2 macam yaitu Darul Islam dan Darul Kufur, namun mereka berbeda pendapat tentang indikasi yang dijadikan patokan dalam menghukumi suatu negeri apakah Darul Islam atau Darul Kufur. Salah satu pendapat yang kuat yang menjadi indikator bahwa suatu negeri merupakan Darul Islam adalah amalan amalan dan syiar syiar Islam yang tampak pada penduduk negeri tersebut seperti adzan, shalat 5 waktu, shalat Jumat, Shalat Ied dan lain sebagainya. Pendapat tersebut diambil berdasarkan hadits berikut : Dari Anas bin Malik ra., ia berkata, Kaana Rasulullah yaghiiru idzaa thalaal fajru wa kaana yastamiul adzaana fain samia adzaanan amsika wa ilaa aghaar yang artinya Adalah Rasulullah jika hendak menyerang daerah musuh ketika terbit fajar. Beliau menunggu suara adzan, jika beliau mendengar adzan maka beliau menahan diri, dan jika tidak mendengar maka beliau menyerang (HR. Bukhari no. 610 dan Muslim no. 1365) Al Imam Nawawi rhm. Berkata, Hadits ini menunjukan bahwa adzan menahan serangan kaum muslimin kepada penduduk negeri daerah tersebut, karena adzan tersebut merupakan dalil atas keislaman mereka (Syarh Nawawi pada Shahih Muslim 4/84) Al Imam Qurthuby berkata, Adzan adalah tanda yang membedakan antara Darul Islam dan Darul Kufur (Al Jami Liahkamil Quran 6/225) Az Zaqarny berkata, Adzan adalah syiar Islam dan termasuk tanda yang membedakan Darul Islam dan Darul Kufur (Syarh Zarqany atas Muwatha 1/215) Maraji Majalah Al Furqan, Gresik, Edisi 9, Tahun IV, 2005, halaman 33 34 Semoga Bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Larangan Membunuh Kodok dan Memakannya
Larangan Membunuh Kodok (dan Memakannya) Oleh : Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Dari Abdurrahman bin Utsman (ia berkata), Sesungguhnya seorang tabib pernah bertanya kepada Nabi SAW tentang kodok yang ia akan jadikan obat ? Maka Nabi SAW telah melarang tabib tersebut membunuh kodok (HR. Abu Dawud no. 3871, An Nasaai 7/210, Hakim 4/411, Baihaqi 9/258, hadits shahih) Berkata Imam Hakim, Hadits ini shahih isnadnya. Dan Imam Dzahabi telah menyetujuinya. Hadits yang mulia ini merupakan hujjah yang kuat tentang haramnya memakan daging kodok karena Nabi Shallallahu alaihi wa sallam telah melarang membunuhnya, baik untuk dimakan atau untuk disia siakan. Di dalam hadits di atas seorang tabib (dokter) meminta izin kepada Nabi SAW untuk menjadikan kodok sebagai obat. Tentunya yang dimaksud oleh si dokter ialah dengan cara memakannya atau memberi makan kepada pasien yang dia yakini bahwa daging kodok itu sebagai obat. Fatwa para Imam : Berkata Abdullah bin Ahmad, Aku pernah bertanya kepada bapakku (yakni Imam Ahmad bin Hambal) tentang kodok, lalu beliau menjawab, Tidak boleh dimakan dan tidak boleh dibunuh. Karena Nabi SAW telah melarang membunuh kodok berdasarkan hadits Abdurrahman bin Utsman (Masaa-il Imam Ahmad hal. 271 272, ditahqiq oleh Zuhair Syaawisy) Imam Al Khaththaabiy mengatakan bahwa kodok itu haram dimakan. (Aunul Mabud Syarah Sunan Abi Dawud juz 10 hal. 252 253) Imam Ibnu Hazm di Kitabnya Al Muhalla juz 7 hal. 245, 398 dan 410) menyatakan bahwa kodok itu sama sekali tidak halal dimakan. Maraji Disarikan dari Kitab Al Masaa-il jilid 4, Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darul Qalam, Pasar Minggu Jakarta, Cetakan Pertama, 2004 M, hal. 261 272 Semoga Bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Hadits Shahih dan Dha'if Tentang Doa mau makan dan setelah makan
Hadits hadits Dhaif & Shahih Tentang Doa Mau Makan dan Selesai makan A. Hadits hadits dhaif 1. Doa ketika akan makan : Allahumma baariklanaa fimaa razaqtana wa qinaa adzaabannaar (HR. Ibnu Suny) Hadits ini sangat dhaif. 2. Doa selesai makan : Dari Abu Said ra. bahwasannya setiap kali Rasulullah SAW selesai makan beliau mengucapkan : Alhamdulillahilladzii athamanaa wasaqaanaa wa jaalanaa muslimiina (HR. Abu Dawud & At Tirmidzi) Hadits ini sanadnya dhaif. B. Hadits hadits shahih 3. Doa ketika akan makan : Umar bin Abi Salamah ra. berkata : Rasulullah SAW berkata kepadaku : Wahai anak, bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat darimu (HR Bukhari dan Muslim) Hadits ini shahih. 4. Doa selesai makan : Anas bin Malik berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah SWT meridhai seorang hamba yang mengucapkan tahmid (Alhamdulillah) setiap kali selesai makan dan minum (HR. Muslim) Hadits ini shahih Semoga bermanfaat Maraji : 1. Hadits no. 1 diambil dari Kitab Hadits Hadits Dhaif dan Maudhu jilid I yang disusun oleh Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat 2. Hadits no. 2, 3 dan 4 diambil dari Kitab Kumpulan Doa dan Dzikir Nabawi tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang ditahqiq oleh Syaikh Al Albani KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Orang - orang yang didoakan malaikat
Orang orang yang Didoakan oleh Malaikat Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi Allah SWT berfirman, Sebenarnya (malaikat malaikat itu) adalah hamba hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafaat melainkan kepada orang orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati hati karena takut kepada-Nya (QS Al Anbiyaa 26-28) Inilah orang orang yang didoakan oleh para malaikat : Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37) Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia (Shahih Muslim no. 469) Orang orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra bin Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf shaf terdepan (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130) Orang orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang orang yang menyambung shaf shaf (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272) Para malaikat mengucapkan Amin ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jika seorang Imam membaca ghairil maghdhuubi alaihim waladh dhaalinn, maka ucapkanlah oleh kalian aamiin, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu (Shahih Bukhari no. 782) Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini) Orang orang yang melakukan shalat shubuh dan ashar secara berjamaah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?, mereka menjawab, Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir) Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan (Shahih Muslim no. 2733) Orang orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. Dan lainnya berkata, Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010) Orang yang makan s
[media-dakwah] Menghitung Bacaan Tasbih dengan Jari Tangan Kanannya
Menghitung Bacaan Tasbih dengan Jari Tangan Kanannya Yang disunahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan jari jari tangan : Abdullah bin Amr ra berkata, Ra-aytu rasulullahi yaqidut tasbiiha bi yamiinihi yang artinya Aku melihat Rasulullah menghitung bacaan tasbih (dengan jari jari) tangan kanannya (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no. 1502 dan Tirmidzi no. 3486) Bahkan Nabi SAW memerintahkan para sahabat wanita menghitung : Subhaanallah, alhamdulillah dan mensucikan Allah dengan jari jari, karena jari jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada Hari Kiamat) (Hadits Hasan Riwayat Abu Dawud no 1501 dan At Tirmidzi, dihasankan oleh Imam An Nawai dan Ibnu Hajar Al Asqalani) Maraji: Dzikir Pagi Petang, Yazid Abdul Qadir Jawas, Pustaka Imam Asy Syafii, Cetakan Pertama, Desember 2004, Hal 47 Semoga Bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Semua Umat Muhammad SAW akan Masuk Surga Kecuali yang Melakukan Dosa Syirik
Semua Umat Muhammad SAW Akan Masuk Surga Kecuali yang Melakukan Dosa Syirik Imam Ath Thahawi rhm berkata : Pelaku dosa besar dikalangan umat Muhammad SAW tempatnya di Neraka namun tidak kekal di dalamnya apabila ia meninggal dalam keadaan bertauhid (tidak menyekutukanNya). Jika ia meninggal dan belum sempat bertaubat (dari dosa tersebut) maka mereka dalam kehendak Allah SWT. Jika Dia menghendaki, dia akan mengampuni sebagai karunia yang Ia berikan sebagaimana firmanNya, Dan dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) bagi siapa yang dikehendakiNya (QS. An Nisaa 48) Dan jika Dia menghendaki, maka akan diazab sebagai keadilan dariNya, kemudian Dia akan mengeluarkan mereka dari Neraka dengan rahmatNya atau syafaat yang diberikan oleh hambaNya yang taat lantas dimasukan ke dalam Surga. Sebab Allah SWT melindungi orang orang yang bertauhid di dunia dan di akhirat, tidak seperti orang kafir yang tidak mendapat hidayah dan tidak pula mendapatkan perlindungan. Yaa Allah Pelindung Islam dan Umat Islam, teguhkanlah kami di dalam Islam hingga kami menemuiMu (Silahkan lihat Kitab Al Aqiidah Ath Thahawiyyah dengan Syarh Ibni Abil Izzi hal 416 417) Maraji: Catatan Kaki Kitab Aqidah Shahih, Al Humaidi, Pustaka Imam Asy Syafii, cetakan pertama 2004, hal 82 83 Semoga bermanfaat KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH - Yahoo! Sports Rekindle the Rivalries. Sign up for Fantasy Football [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[media-dakwah] Sejarah Ringkas Perang Jamal dan Perang Shiffin
Sejarah Ringkas Perang Jamal dan Perang Shiffin; Suatu Strategi Munafiquun Memecah belah Para Sahabat Radhiyallahu Anhum Ketika terjadi fitnah pada pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan ra., Abdulah bin Saba dan kaumnya mendatangi Ali bin Abi Thalib ra. dan kemudian memprovokasinya untuk menggantikan Utsman bin Affan ra. Namun Ali bin Abi Thalib ra. menolak provokasi tersebut bahkan kemudian membunuh sebagian pengikut Abdullah bin Saba namun Abdullah bin Saba sendiri berhasil melarikan ke Mesir. Ketika berada di Mesir dia bertemu dengan beberapa kaum munafiquun untuk merencanakan suatu makar yang hebat. Kemudian dengan pengaruhnya, Abdullah bin Saba berhasil membuat opini tentang keburukan pemerintahan Utsman bin Affan ra di Madinah. sehingga beberapa orang kaum muslimin terpengaruh oleh cerita yang disebarkan oleh Abdullah bin Saba tersebut. Setelah dirasakan banyak kaum muslimin yang terpengaruh olehnya maka Abdullah bin Saba berangkat ke madinah beserta rombongannya menuju Madinah. Sesampainya Madinah Abdullah bin Saba dan rombongannya membuat fitnah yang besar terhadap Khalifah Utsman bin Affan. Saking hebatnya fitnah itu karena juga disebarkan oleh rombongan Abdullah bin Saba yang besar jumlahnya maka sebagian sahabat radhiyallahu anhum terpengaruh oleh ucapan kaum munafiquun tersebut sampai sampai putra Khalifah pertama yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq mendatangi Khalifah Utsman bin Affan ra. dengan marah dan menarik jenggotnya. Dan pada puncaknya kaum munafiquun dan sebagian kaum muslimin yang baik yang terprovokasi oleh ucapan Abdullah bin Saba dan pengikutnya mengepung rumah Utsman bin Affan ra. kemudian membunuhnya. Setelah meninggalnya Utsman bin Affan ra. maka kaum munafiquun dan sebagian sahabat serta kaum muslimin yang lain membaiat Ali bin Abi Thalib ra. sebagai Khalifah berikut. Kemudian munculah fitnah yang menyebabkan sahabat terpecah belah yaitu tentang hukuman bagi para pembunuh Utsman bin Affan ra. Sahabat radhiyallahuanhum terpecah menjadi 2 kubu yaitu kubu Ali bin Abi Thalib ra. dan kubu Aisyah ra., Muawiyyah ra., Thalhah ra., Zubair ra dan lainnya. Kubu Aisyah ra dan sahabat lainnya menuntut disegerakannya hukuman qishas bagi pembunuh Utsman bin Affan ra. Namun Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. menundanya karena 2 ijtihad, pertama negara dalam keadaan kacau sehingga perlu ditertibkan dahulu dan yang kedua pembunuh Utsman bin Affan ra. sebagian adalah munafiquun dan sebagian lagi kaum muslimin yang baik yang termakan provokasi, maka Ali bin Abi Thalib ra. membutuhkan kepastiannya. Namun Aisyiah ra., Thalhah ra., Zubair ra., dan sahabat nabi yang lain tetap pada ijtihadnya yaitu menuntut Ali bin Abi Thalib ra untuk menyegerakan hukuman qishas terhadap para pembunuh Utsman bin Affan ra. Akhirnya setelah masing masing sahabat Nabi tersebut membawa pasukan dan siap untuk berperang, lalu kemudian Ali bin Abi Thalib ra. sepakat dengan pihak Aisyah ra. dan menyetujui untuk menyegerakan hukuman qishas terhadap para pembunuh Utsman bin Affan ra. Rupanya kesepakatan Ali dengan kubu Aisyah ra. membuat gerah kaum munafiquun yang dipimpin oleh Abdullah bi Saba Pada malam harinya (Perang Jamal berlangsung pada malam hari) kaum munafiquun menyusup ke barisan sahabat Thalhah ra. dan Zubair ra. dan melakukan penyerangan mendadak. Karena merasa diserang maka kubu Thalhah ra. dan Zubair ra. balas menyerang ke pasukan Ali bin Abi Thalib ra dan perang besar pun tak terhindarkan. Perang ini disebut Perang Jamal dan berakhir dengan kemenangan Ali bin Abi Thalib ra. dan meninggalnya 2 orang sahabat yang dijamin masuk surga yaitu Thalhah ra. dan Zubair ra. Sahabat Muawiyyah ra. yang pada waktu itu masih menjadi Gubernur di Damaskus menggerakan pasukannya menuju Madinah dengan tuntutan yang sama yaitu menyegerakan mengqishas pembunuh Utsman bin Affan ra. Karena keadaan yang semakin kacau Ali bin Abi Thalib ra. tidak dapat memenuhi tuntutan tersebut lalu terjadilah perang yang berikutnya yang dikenal dengan nama Perang Shiffin yang berakhir dengan gencatan senjata meskipun pada waktu itu Ali bin Abi Thalib ra. hampir memenangkan pertempuran tersebut. Lalu Muawiyyah ra. kembali ke Damaskus dan tetap menolak membaiat Ali bin Abi Thalib ra. sebagai Khalifah (Lalu sebagian kaum muslimin membaiat Muawiyyah ra. sebagai Amirul Mukminin) Dan pada itu negara Islam terbagi 2 yaitu Ali bin Abi Thalib ra di Madinah dan Muawiyyah ra. di Damaskus. Pada kondisi tersebut ada sebagian kecil kaum muslimin yang tidak puas kepada keduanya, dan kaum muslimin yang tidak puas kepada Ali ra. dan Muawiyyah ra. mereka membentuk firqah baru (inilah firqah pertama dalam Islam, disusul Syiah, Mutazilah, Murjiah, Jahmiyyah, Qadariyyah, Jabariyyah dan lain sebagainya) yang disebut sebagai Khawarij dan mereka mengkafirkan kedua sahabat nabi tersebut. Lalu kaum Khawarij mengutus