RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik -Yanuar Rizky-
 Wawan Taufiq Nasich menulis:
 posting Yanuar Rizky sebelumnya:
 Ok, yang paling besar kan Jamsostek, mengelola dana
 7,3 juta orang buruh..
 Hasilnya hanya return JHT 8%.. hasil investigasi,
 spreading performance-nya
 dibawah rata-rata reksadana campuran (17%)... fee
 broker aja bayar mahal..
 Asumsi Mas Wawan, ketika terjadi kemeriahan pasar,
 jutaan orang
 terselamatkan tidak juga.. penyakitnya kan Korupsi..
 Itu kan peran negara,
 menjaga integritas pasar.. belum lagi masalah
 divestasi saham BUMN yang tak
 pernah mencapai target APBN dan konsisten berpola
 digoreng turun :(
 

 Itu Jamsostek-nya yang ngga bener, dan lagi2 karena
 birokrasi dan monopoli. 

Sepakat.. ayo dong dilawan sama-sama.. perubahan kan harus digerakkan..

 Mungkin sebaiknya Jamsostek juga di liberalisasi, biar
 perusahaan2/individu bebas memakai jasa Fund manajer
 yang andal dan punya integritas untuk mengelola dana
 kesejahtraan para buruh sesuai profil resiko masing2.

Liberalisasi haruslah dengan arah yang benar.. kalau kita menganggap
liberalisasi adalah langkah perubahan.. kata bung Hatta soal perubahan
Satu-satunya syarat berhasilnya sebuah revolusi adalah pemimpinnya tahu
kemana revolusi akan dibawa dan bertanggungjawab dalam pelaksanaannya

Kita sering melihat liberalisasi text book, tapi kita tak pernah menyentuh
asumsi pembentuknya sehingga liberalisasi itu menjadi relevan untuk orang
banyak di dunia nyata...

 Kalau saya, hanya setuju peran negara di penegakan
 hukum ... titik. 
 Dan itu terutama pemberantasan korupsi.

Betul, sehingga harus didorong kan... 

 Jamsostek itu salah satu contoh buruk dari sekian
 buanyak contoh buruk peran agen goverment dalam
 ekonomi.

Apa itu negara? Kalau kita melihat negara, maka ada tiga pihak (1)
pemerintah; (2) Dunia Usaha dan (3) Masyarakat .. Terkait sistem jaminan
sosial, boleh dilihat di banyak negara .. semuanya menjadi rezim negara..

Amerika mengaturnya 100% di bujet pemerintah, sekarang Bush mau ikut Eropa
dengan meliberalisasi Jamsos.. dia ditentang dan dicerca, bahkan kandidat
calon presiden dari partai republik merasa rencana bush menghalangi
popularitas mereka..

Model eropa, sistem jaminan sosial adalah bisnis model asuransi, tapi
objektifnya adalah jaring pengaman sosial. Sehingga, ada premi pengusaha
(JHT, dana pemsiun, Pesangon, Kesehatan, Kematian) + premi buruh (JHT, dana
pensiun) + re-distribusi fiskal dari bujet pemerintah (penguat dana cadangan
jaminan sosial)..

Itulah yang disebut wali amanah, karena semua bayar premi.. di kita modal
disetor pemerintah di Jamsostek 50miliar TAPI tarik deviden di atas 40% tiap
tahun... padahal berputar dari hutang premi 39T.. Korupsi dan perampokannya
dimana-mana kan? Tapi, kenapa teman-teman di bursa diam saja? Apakah karena
senang dapat order Jamsostek? Ini masalah kita semua, revitalisasi bukan
hanya soal rebutan order dan kursi jabatan..

Coba liat kasus-kasus Divestasi BUMN, minta Bapepam-LK gelar perkara, pake
duit siapa itu goreng turunin harga patokan divestasi? Terus kenapa sih
Jamsostek performace placement order-nya di market, berpola bid di harga
cenderung mahal dan ask di harga cenderung murah (liat rilis yang saya
attach sebelumnya, bahkan di saham blue chip BUMN posisinya negative
spread).. Ini kan, indikator analisa bahwa untuk dapat untung di pasar yang
tak efisien, perlu dana dongkrak... itu ada petunjuk indikasi di placement
Jamsostek kan?

Sudah bukan rahasia lah kawan-kawan di sekuritas merasa ada yang lucu
disana, lalu apakah akan terus kita biarkan?   

 OK, kita selalu salahkan UU Tenaga Kerja... Memang
 UU itu bermasalah, tapi
 liat survey WEF (World Economic Forum) ketika tahun
 2005 daya saing melorot,
 semua bilang perburuhan... TAPI, adalah fakta juga
 hasil survey yang sama
 (2006) yang jelas tanpa adanya perubahan UU Naker,
 daya saing kita Naik
 tajam.. ternyata kalau dilihat, yang naik negara
 yang indeks sahamnya naik..
 jadi kan yang penting capital gain :)

 Ya, saya pikir Perburuhan itu salah satu faktor utama;
 Survey WEF itu kan banyak faktor nya mulai dari :
 Fiscal policy,Institutional framework, Societal
 framework, Labor market, infrastructure .. etc
 Dari 2005 ke 2006 saya pikir Fiscal policy kita lebih
 bagus dengan pengurangan subsidi BBM;
 Institutional framework kita juga mulai terbentuk
 dengan terbentuknya komisi2 independen macam KPK dll,
 yang merupakan ciri negara modern. (Sayang KY sudah
 kecolongan ...:)

Liat di data yang saya attach link-nya di posting sebelumnya, ekspor naik
hanya karena harga komoditas primer naik (bukan volume), impor turun hanya
karena harga minyak turun.. Lalu, liat juga kenaikan BBM berkorelasi dengan
PHK serta dampaknya ke penurunan daya beli dari korelasi impor, ekspor di
neraca perdagangan serta cadangan devisa.. terlihat daya beli jatuh..
subsidi itu, seperti diakui Menko Perekonomian berdampak panjang ke
konsolidasi daya beli... 

Kenapa makro stabil, karena ada biaya moneter dari BI yang keluar kan? Lalu
ini kan yang jadi susu bagi 

[Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik Dan
  Poltak Hotradero menulis:
  Menurut saya, apa yang disebut sebagai penggorengan saham itu 
  sendiri modal utamanya adalah informasi asimetrik.

DP: Informasi asimetrik itu definisinya apa sih?  Kalau berarti ada yg
memiliki informasi lebih yg bersifat non-public itu artinya insider
information.  Memanfaatkan insider information dari suatu public
company ialah tindakan kriminal dalam banyak yurisdiksi pasar modal di
belahan dunia lain.

 Prinsip dasar pola manipulasi-nya sih begitu.. Tapi, menjadi tidak
selalu
 demikiankenapa dari sisi pencegahan di AS diperkenalkan sistem
 dealer, agar inherent risk dari market manipulation dapat dicegah..
 
 Menggoreng dalam arti teknikal adalah domain sistem dealer dengan model
 Market Maker (diterapkan di Nasdaq, di Euro Next disebut dengan istilah
 Liquidity Provider)... Broker dengan status MM jelas Bandar, dan domain
 pengelolaan nasabahnya adalah hedge fund.. Lalu, apakah dengan
sistem Jantan
 a.k.a terbuka dia tak dapat goreng saham? Padahal target return
hedge fund
 melebihi produk konvensional. ..

DP: Adanya peran market maker yg terutama ialah menambah likuiditas
pasar sehingga lebih mudah bagi investor utk menjual dan membeli.

Tidak ada urusannya dg insider information.

Informasi yg sah utk dijadikan landasan berinvestasi itu cuma dua:

1.  Informasi publik yg dikeluarkan oleh emiten spt laporan keuangan,
corporate action, paparan publik dan pengumuman resmi lainnya.

2.  Estimasi dan proyeksi yg dibuat oleh analis atau investor.

Ketidak simetrisan informasi yg sah hanya ada pada point 2.  Selain
itu illegal dan malah kriminal.
 
 
 Ini bukan praktek baru-baru ini.. sudah lama kayak gini, dulu
disebut T+
 .. main-main dengan overnight deposit dan pembiayaan marjin dengan
 perbankan..Padahal, pasar lending  borrowing (SLB) tidak tumbuh..
 maksudnya tumbuh secara legal.. kalau ilegal mah banyak, dan ini
dipelihara
 kan?! Berjamaah lah ... Kita tak pernah tahu posisi, itu asimetrik
paling
 jahat.. Tapi, kan karena gitu saham-nya bisa lincah ha3x.. dan
katanya pasar
 modalnya tumbuh... tapi giliran ditanya soal perannya ke sektor riil
semua
 elitnya langsung roaming :) 
 
  Saham dikandangkan dengan cara membeli sebanyak mungkin saham
yang akan
  digoreng -- lalu mengagunkan saham tersebut (dengan iming-iming
bunga dan 
  overcollateralisasi ) untuk memperoleh pinjaman yang selanjutnya 
  digunakan untuk membeli saham yang sama. 

DP: Perlu ada regulasi yg jelas mengenai short selling.  Short
selling, yaitu menjual saham tanpa ada barangnya yg kemudian dibeli di
pasar dg harga lebih murah ketika trend pasar menurun ialah termasuk
kegiatan investasi yg absah.  Yg belum ada ialah regulasi yg jelas
dari Bapepam sehingga resiko pada integritas pasar dapat dikendalikan.

 Di Rekening Efek, kan ada rekening untuk pinjam meminjam efek.. liat aja
 isinya ada atau tidak? Balik lagi, ini kan SLB kayak hantu di bursa
kita..
 Makanya, TMPI terjadi lagi mengulang DSFI dan BIMA di tahun 2003..
padahal,
 kita kenal penjaminan, jadi ada novasi Tapi, ya lain teori lain
praktek
 kan :)
 
  Proses ini dilakukan secara berulang-ulang dengan melibatkan
banyak pihak
  dan penyandang dana. Dengan praktek ini - stok saham di pasar akan
  menyusut -- sehingga gampang digoreng.

DP: Ini praktek2 yg bertentangan dg standar market discipline
internasional.  Perlu regulasi yg sesuai.
 
  Mengenai aspek moral dari goreng-menggoreng saham ini -- saya 
  serahkan pada masing-masing pihak untuk menjawabnya sendiri...
 
 He3x :) Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan berikutnya Untuk
 itu, kalau ketahuan bohong aja dibiarkan apakah tidak akan melahirkan
 berjuta-juta kebohongan.. Dan, sistem pasar kan menuntut peran Negara
 sebagai penjaga integritas moral pasar.. atau kita menganggap sistem
pasar
 itu, bebas berbuat sesuka hati :)

DP: Jelas aspek moralnya negatif sehingga manipulasi pasar
dikategorikan kriminal di banyak yurisdiksi lain.
 
  Ukurannya sederhana: apakah investor memperoleh nilai tambah dari
aksi
  ini?
 
 Tergantung Bos, kalau bagian dari konspirasi ya Uuuuntung banget...
kalau
 bagian dari follower yang jago baca arah bandar, ya untung juga...
yang tak
 dapat nilai tambah sama sekali adalah perekonomian, karena
intermediasi ke
 sektor riil dibiarkan RUSAK... yang paling apes, ya rakyat di luar
stadion
 boro-boro beli saham, buat konsumsi aja nombok..

DP: Etika dalam pasar modal yg terutama ialah menjaga integritas
pasar,  etika lainnya adalah pribadi sifatnya.

Kalau orang merasa tertipu artinya integritas pasar rusak.  Apakah
mengejar laba besar itu berakhlak atau tidak ini bukan urusan
integritas pasar.  Orang boleh berlaba selama tidak merusak integritas
pasar.



[Keuangan] Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik Dan
--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Yessy Peranginangin
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear all,
 
 Ingin menambahkan dua point:
 1)
 Sepertinya insentif untuk menjadi perusahaan public sangat kecil jika
 dibandingkan biaya untuk compliance dengan aturan ketika menjadi
perusahaan
 public. Tidak heran beberapa perusahaan yang performa-nya baik lebih
memilih
 untuk stay private.

DP: Jika margin masih tebal dan kebutuhan dananya masih dapat dipenuhi
maka tidak perlu go public.

Dg go public suatu perusahaan menjadi lebih transparan sehingga di
mata investor/lender resikonya lebih kecil sehingga cost of capitalnya
dpt berkurang dan akses pada pendanaan lebih luas.

Berkurangnya cost of capital tentunya akan lebih meninggikan NPV bagi
si pemilik saham.  Economic incentivenya cukup koq utk go public.

 Insentif yang sedang direncanakan oleh regulator adalah dengan
memberi tax
 insentif (yang menurut saya trivial, tapi lupa angkanya) kepada
perusahaan
 yang sahamnya diperdagangkan, tapi . proporsi saham yang
diperdagangkan
 harus di atas 40% dari total ekuitas. Saya sendiri jadi melongo,
itung2an
 regulator ini datangnya dari mana? Katakanlah biaya untuk membuat
laporan
 tahunan dan meng-audit perusahaan bisa di offset dengan tax insentif
trus
 biaya rusaknya valuation dan reputasi perusahaan yang sangat mungkin
 ditimbulkan oleh noise traders bagaimana?

DP: Insentif perpajakan utk perusahaan go public?  Insentif terbaik
ialah hilangkan double taxation dalam segala jenis transaksi keuangan.

Banyak instrumen pasar modal yg belum berjalan karena masih adanya
double taxation, contoh sekuritisasi, keuangan syariah dsb.

Juga dari faktor2 produksi misalnya semua derivat CPO itu kena PPn
sendiri2 padahal seharusnya tidak spt praktek di berbagai negara.

Belum lagi perlu dipisahkannya capital gains dari income sehingga
akumulasi modal di sistem kita tidak dipenalize oleh pajak.

 2)
 Masalah pasar modal ini nampaknya akan menjadi chicken-egg question;
apakah
 emiten-nya harus perform bagus duluan (meminimalkan potensi terjadinya
 bubble) baru masuk ke bursa atau regulatornya yang harus create better
 market for everyone? Ah, saya sendiri juga bingung.  Yang pasti yang
 bertanggung jawab untuk membesarkan pasar modal Indonesia kan kita
sendiri.
 Kita ndak bisa mengharapkan orang lain yang melakukannya untuk kita.
 
 Just crossing my fingers that Indonesia will have a better market for
 everyone.
 
DP:  Pasar modal AS dan Inggris aja masih terus bebenah diri dan
memperbaiki supervisinya. Pasar modal kita sudah bagus sekali
dibandingkan dg tingkat perkembangan ekonomi kita.



[Keuangan] FW: [smapl_735] Fwd: [al-izhar-pl] BPPN, BCA, BLBI .... Bhua ha ha ha ....

2007-10-01 Terurut Topik A3K
 

Rekans,

Maaf kalo masih bersedia baca-baca the bad memory from the past. 

Hanya utk peringatan aja, karena kita masih terbelit membayar semua
kesalahan itu sampe the next more years to come . 

A3K
---
--- Dandossi Matram [EMAIL PROTECTED] mailto:dandossi%40gmail.com com
wrote:

From: Dandossi Matram [EMAIL PROTECTED] mailto:dandossi%40gmail.com com 
Date: Fri, 28 Sep 2007 18:39:08 +0700
Subject: [al-izhar-pl] BPPN, BCA, BLBI  Bhua ha ha ha 
 
Tadi sore saya nonton TV, di SCTV, pas ada berita penjualan BCA merugikan
 negara  Ada Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie disitu bersama dgn DPR 
 
Hati saya jadi nyeri lagi inget2 jadul . Soalnya ada satu episode
sejarah bangsa ini yang buat saya masa kebodohan (pemimpin2) bangsa ini
(bukan rakyatnya lho!!!) yg saya sdh nggak mau inget lagi (terlalu
menyakitkan). Yaitu periode fire sale assets negara oleh BPPN . Salah
satunya BCA, nggak ngerti bgmn dasarnya, negara mau  menjual mayoritas
kepemilikannya di BCA kpd investor dengan nilai hanya sekitar Rp 4 triliun
(saya lupa). Padahal disisi lain, negara telah membantu modal BCA Rp 60
tiliun !!! Padahal, si investor, tanpa menyetor modal lagi ke bca sampai
sekarang, uangnya yg Rp 4 triliun sdh balik 2-3 tahun setelah beli BCA, dan
sekarang jadi pemilik mayoritas  dan terus nambah kaya gara2 pemimpinya
jaman itu kemprul banget ...
 
Yang paling bodoh lagi, kenapa sih pembelianya bukan jamsostek, atau
konsorsium dana pensiun indonesia, kenapa harus asing2 yg nyata2 sampai
sekarang nggak pernah injeksi modal. kebalikannya malah, narik uang terus
dari devidennya ... Pokoknya buat saya pribadi, kalau lihat wajah2 pejabat2
penguasa jaman itu ... he5x capek deh ... apa lagi kalau denger dr temen2
dekatnya, si pemimpin itu baru beli rumahnya disana disitu 
 
Hebatnya lagi, ketika DPR memberikan persetujuan untuk dijual, DPR seperti
memberi check kosong ke DPR untuk dijual pada harga berapapun. Maksudnya?
Maksudnya adalah, ketika DPR memberi persetujuan penjualan saham BCA
misalnya, dia hanya bilang setuju saja, tidak ada batasan harga minimal.
Bahwa harga sahamnya mau dijual semurah-murahnya oleh BPPN artinya ya
silahkan juga!!!. Disisi lain, persetujuan DPR ini yg selalu dijadikan
tameng untuk bilang dia jual sdh disetujui DPR  he5x ... pinter ya 
 
Padahal pada waktu itu (2001-2003), menjelang penjualan bank2 rekap, saya
dan teman2 (ito warsito Bahana Securities, Drajad Wibowo, Elvyn G masasay,
Eko Majalah Info Bank, Djoko Retnadi BRI, Leni Sugihartati BRI, Anthony
Budiawan, mengusulkan skema financial engineering (agak panjang penjelsan
skemanya), yang bertujuan menarik obligasi rekap dari bank rekap tapi nggak
keluar uang, sebelum bank2 itu dijual. Dimana bisa dihasilkan minimal Rp 100
triliun gratis buat negara. Skema itu sdh di presentasikan didepan lebih dr
100 eksekutif keuangan (DPR, PWC, BRI, AY, BPPN, PMON, Bappenas, JK, Rizal
Ramli, Kwik Kian Gie) yg hampir semuanya bilang  kenapa skema itu nggak bisa
dipakai pemerintah (Presiden, Wakil Presiden,  Meneg BUMN/BPPN) !!! Mungkin
karena nggak ada recehan yg bisa diambil, makanya tdk diterima pemerintah

 
 Masalahnya, jaman itu lagi jaman kacau2nya ... Kebayang kan gaya
kepemimpinan presiden model Gus Dur atau Megawati seperti bagaimana ...
jadi, yang diperlukan hanyalah kekuatan power dan sedikit justifikasi untuk
eksekusi apapun  Makanya buat saya Gus Dur atau Megawati sebenarnya
sdh selesai, jangan lagi ada kejahiliahan yg kedua kali terjadi di negara
ini .
 
Sejak 2-3 tahun yg lalu, kalau kita jeli membaca apa yg terjadi di dunia
perbankan adalah keluhan semakin dikuasainya perbankan indonesia oleh asing
!!! Apa lagi dgn terus menanjaknya ekonomi, peran bank menjadi semakin manis
... apa lagi bank yg dimiliki asing. Ya inilah akibat dari pemimpin
jaman itu yang membutuhkan uang recehan tapi tega merugikan negara dlm nilai
besar dan jangka panjang ... uuhhh sedihnya dipimpin pemimpin2 yg sebenarnya
sekelas follower not the real leader 
 
Sebenarnya ada benernya juga ya tuntutan anak2 muda jaman reformasi dulu yg
minta potong satu generasi ...
 
 Sekedar ungkapan kesedihan mengingat masa lalu yg super jahiliyah .
hik  Tapi seharusnya yg paling sedih adalah mereka2 yg memanfaatkan
kondisi pada waktu itu untuk dirinya. Kenapa? Lha setiap kerugian yg
diderita negara (akibat permainan fire sale itu) kan langsung membebani
APBN, artinya membenani seluruh rakyat. Artinya resiko dosanya juga jauh
lebih dahsyaaat  Jauh lebih berat dari pada korupsi uang perusahaan 
karena urusannya sama lebih dari 200 juta rakyat ... itu yg mungkin mereka
nggak kepikiran waktu itu  Tapi percuma, sudah telat, lebih baik
dinikmatin saja dulu, urusan itu nanti saja .. bhua ha ha ha ha 
 
Ossy'81 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Menggoreng saham (was: Re: Istilah Ekonomi: Informasi Asimetris

2007-10-01 Terurut Topik Wawan Taufiq Nasich

--- -Yanuar Rizky- [EMAIL PROTECTED] wrote:

Mas Yanuar, Saya akan komentari beberapa pint penting,
kebetulan saya sedang sibuk sekali dan hanya punya 1/2
jam sehari untuk buka2 milist,
point2 lain bisa menyusulk.

 
 Liberalisasi haruslah dengan arah yang benar.. kalau
 kita menganggap
 liberalisasi adalah langkah perubahan.. kata bung
 Hatta soal perubahan
 Satu-satunya syarat berhasilnya sebuah revolusi
 adalah pemimpinnya tahu
 kemana revolusi akan dibawa dan bertanggungjawab
 dalam pelaksanaannya

Arah nya jelas : KESEJAHTRAAN;
Teori ekonominya sangat solid dan bukti empirisme luar
biasa banyaknya;

Cara mudah nya silahkan lihat ratusan Economic
Special Zone yang mebentang di selatan china,
juga di sekitar bangalore (India), vietnam , afrika
selatan, chile etc bahkan dulu di BATAM;

kenapa special zone ini begitu berkembang ???

Mungkin tidak cukup waktu disini, tapi silahkan baca2
buku atau jurnal2 ilmiah tentang internatinal finance
atau empirical finance tentang liberalisasi;

Kita sering melihat liberalisasi text book, tapi
kita tak pernah
 menyentuh
asumsi pembentuknya sehingga liberalisasi itu menjadi
relevan untuk
 orang
banyak di dunia nyata...

care to elabotare ?

  Kalau saya, hanya setuju peran negara di penegakan
  hukum ... titik. 
  Dan itu terutama pemberantasan korupsi.
 
 Betul, sehingga harus didorong kan... 

Ya dan Liberalisasi adalah cara mendorong perbaikan
paling ampuh ...
 
  Jamsostek itu salah satu contoh buruk dari sekian
  buanyak contoh buruk peran agen goverment
 dalam
  ekonomi.
 
 Apa itu negara? Kalau kita melihat negara, maka ada
 tiga pihak (1)
 pemerintah; (2) Dunia Usaha dan (3) Masyarakat ..

Jamsostek adalah entitas brokrasi
Pemerintah/goverment, 

 Terkait sistem jaminan
 sosial, boleh dilihat di banyak negara .. semuanya
 menjadi rezim negara..

Ya di kebanyakan negara, tapi TIDAK SEMUA,
dan sebagian sudah sadar bahwa itu tidak akan
sustainable, dan sedang berusaha mem-privatisasi
jaringan sosial-nya;

Hanya karena banyak negara memakai sistem yang salah,
tidak berarti harus di tiru.
Apalagi kalau negara yang bersangkutan sendiri justru
sadar kalau sistemnya salah,
dan sedang berusaha memperbaikinya;

harus ahead of the curve lah ... 

 Amerika mengaturnya 100% di bujet pemerintah,
 sekarang Bush mau ikut Eropa
 dengan meliberalisasi Jamsos.. dia ditentang dan
 dicerca, bahkan kandidat
 calon presiden dari partai republik merasa rencana
 bush menghalangi
 popularitas mereka..

Mas Yanuar, saya menganjurkan liberalisasi bukan
karena Amerika.

Kalaupun besok, saya bangun pagi dan membaca berita
bahwa Amerika tiba2 menjadi komunis, 
itu tidak merubah kenyataan bahwa liberalisasi adalah
jalan terbaik untuk mencapai kesejahtraan;

di kita modal
 disetor pemerintah di Jamsostek 50miliar TAPI tarik
 deviden di atas 40% tiap
 tahun... padahal berputar dari hutang premi 39T..
 Korupsi dan perampokannya
 dimana-mana kan? Tapi, kenapa teman-teman di bursa
 diam saja? Apakah karena
 senang dapat order Jamsostek? Ini masalah kita
 semua, revitalisasi bukan
 hanya soal rebutan order dan kursi jabatan..

Liberalisai akan meminimalkan peluang korupsi diatas;
 
 Coba liat kasus-kasus Divestasi BUMN, minta
 Bapepam-LK gelar perkara, pake
 duit siapa itu goreng turunin harga patokan
 divestasi? Terus kenapa sih
 Jamsostek performace placement order-nya di market,
 berpola bid di harga
 cenderung mahal dan ask di harga cenderung murah
 (liat rilis yang saya
 attach sebelumnya, bahkan di saham blue chip BUMN
 posisinya negative
 spread).. Ini kan, indikator analisa bahwa untuk
 dapat untung di pasar yang
 tak efisien, perlu dana dongkrak... itu ada
 petunjuk indikasi di placement
 Jamsostek kan?
 
 Sudah bukan rahasia lah kawan-kawan di sekuritas
 merasa ada yang lucu
 disana, lalu apakah akan terus kita biarkan?   

Tidak akan saya biarkan, karena itu saya usulkan
liberalisasi Jamsostek;

 Liat di data yang saya attach link-nya di posting
 sebelumnya, ekspor naik
 hanya karena harga komoditas primer naik (bukan
 volume), impor turun hanya
 karena harga minyak turun.. Lalu, liat juga kenaikan
 BBM berkorelasi dengan
 PHK serta dampaknya ke penurunan daya beli dari
 korelasi impor, ekspor di
 neraca perdagangan serta cadangan devisa.. terlihat
 daya beli jatuh..
 subsidi itu, seperti diakui Menko Perekonomian
 berdampak panjang ke
 konsolidasi daya beli... 

Pencabutan subsidi BBM memang berpengaruh negative
jalam jangka pendek terhadap daya beli.
Ibarat Obat, memang pahit, tapi manfaat nya dalam
jangka panjang sangat terasa terutama pada kesehatan
fiskal.

Segala kebijakan ada cost nya, untuk pengurangan
Subsidi BBM, menurut hemat saya, benefitnya lebih
besar dari costnya;

(detail bisa menyusul di diskusi terpisah, terlalu
panjang kalau di jadikan satu begini);
 
 Kenapa makro stabil, karena ada biaya moneter dari
 BI yang keluar kan? 

Sekali lagi, segala decision ada COST nya, silahkan
anda coba kuantifikasi kira2 cost  benefit nya ... 

 
 Di posting sebelumnya kan 

RE: [Keuangan] Pajak pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh customer

2007-10-01 Terurut Topik Wing Wahyu Winarno
Seandainya tidak dipotong pajak oleh customer, berarti penerimaan kan Rp10jt
+ Rp1jt? Berarti Rp11jt bukan? Berarti menurut saya:
 
Db. Bank 10jt
Db. VAT1 jt
Cr. Revenue  11 jt
 
Kalau hrg yg disepakati Rp10jt, namun customer memungut/memotong Rp1jt,
maka:
 
Db. Bank 9jt
Db. VAT  1jt
Cr.  Revenue  Rp10jt
 
Kalau harga yg disepakati Rp10jt, dan customer TIDAK memungut pajak Rp1jt,
maka:
Db. Bank 10 jt
Cr.  Revenue  10jt
tapi musti disusuli dgn jurnal utang pajak (misal sebesar Rp1jt):
Db. VAT Rp 1jt
Cr.  Utang VAT 1jt
dan pada waktu dilunasi akan dibuat jurnal:
Db. Utang VAT Rp1jt
Cr.  Cash/Bank Rp1jt
 
Ada pendapat lain? CMIIW.
 
Salam,
WWW

   _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of F.X. Gianto
Setiadi
Sent: Friday, September 28, 2007 8:15 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Pajak pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh customer



Oleh karena PPh pasal 4 ayat 2 adalah final maka jumlah ini diperlakukan
sebagai pengurang revenue sehingga ayat jurnal menjadi sbb:

Jurnal :
Db. Bank 10,000,000
Cr. Revenue 9,000,000
Cr. VAT out 1,000,000

Semoga membantu

BR,

Gianto

- Original Message - 
From: Lim Hendra 
To: [ Ahli Keuangan ] 
Sent: Thursday, September 27, 2007 2:58 PM
Subject: [Keuangan] Pajak pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh customer

Dear All,

Mau minta pencerahannya.

Misalkan suatu perusahaan menyewakan gedung ke customer sebesar Rp 10 jt dan
diterbitkan PPN Rp 1 jt. Oleh customer transaksi ini dipotong pajak pasal 4
ayat 2 (final tax) sebesar Rp 1 jt sehingga total penerimaan dari customer
sebesar Rp 10 jt (asumsi bayar cash).

Jurnal :
Db. Bank 10,000,000
Db. ??? 1,000,000
Cr. Revenue 10,000,000
Cr. VAT out 1,000,000

Untuk debet sebesar Rp 1,000,000 harus dijurnal sebagai apa ? Diatur dalam
PSAK nomor berapa ?

Terima kasih atas input masukannya.

Brgds,
Lim

Recent Activity
a.. 6New Members
Visit Your Group 
SPONSORED LINKS
a.. New york stock exchange tour 
b.. New york stock exchange ticker 
c.. New york stock exchange 
d.. New york stock exchange quote 
Ads on Yahoo!
Learn more now.

Reach customers

searching for you.

Moderator Central
Get answers to

your questions about

running Y! Groups.

Fitness Edge
A Yahoo! Group

about sharing fitness

and endurance goals.
. 


[Non-text portions of this message have been removed]



 


No virus found in this incoming message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.33/1036 - Release Date: 9/28/2007
3:40 PM



No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.488 / Virus Database: 269.13.35/1040 - Release Date: 9/30/2007
9:01 PM
 


[Non-text portions of this message have been removed]