[Keuangan] Workshop Developing Personal Effectiveness

2009-08-04 Terurut Topik Oka Widana
FYI untuk member sekalian.

 

Oka Widana

Moderator

 

 

 

WORKSHOP :

 DEVELOPING PERSONAL EFFECTIVENESS

 

Pengantar:

Salah satu kunci efektivitas dalam kehidupan pribadi maupun profesional
adalah kemampuan seseorang dalam mengelola diri sendiri, sekaligus

kemampuannya mengelola hubungan dengan orang orang-orang yang berinteraksi
dengannya. Kemampuan mengelola diri sendiri adalah kemampuannya memahami
tanggung jawab yang ada dalam setiap pilihan tindakan dan keputusannya.
Kemampuan mengelola hubungan dengan orang lain adalah kemampuannya untuk
membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan orang
lain. Dalam penelitian Dr. Stephen Covey, ada tujuh kebiasaan yang perlu
dibangun agar seorang individu berhasil dalam kehidupan pribadi maupun
profesional (Stephen Covey; Seven Habits of Highly Effecitive People)

 

Tujuan Pelatihan;

Setelah mengikuti workshop ini peserta diharapkan dapat ;

1.   Mengerti dan memahami pentingnya membangun kesaling tergantungan
dengan pihak lain untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam setiap aspek
kehidupan.

2.   Mengerti, memahami dan dapat melakukan 7 perilaku untuk membangun
kesaling tergantungan dengan orang lain.

 

Pokok-pokok materi workshop;

1. MENGEMBANGKAN PRO AKTIFITAS

· Pro Aktif - Reaktif

· Empat anugerah Manusia

2. MENENTUKAN TUJUAN AKHIR

· Dua Tahap Penciptaan

· Arti Pernyataan Misi

3. MEMBANGUN PRIORITAS

· Arti Penting - Mendesak

· Mengelola Kegiatan

4. POLA PIKIR MENANG-MENANG

· Bentuk-bentuk interaksi

· Tenggang rasa dan keberanian

5. MEMBANGUN PEMAHAMAN BERSAMA

· Hambatan dalam komunikasi

· Mendengarkan secara empatik

6. MEMBANGUN SINERGI

7. PEMBARUAN BERKESINAMBUNGAN

Ø Facilitator :TEGUH PURWADI 

Menjalani karir profesionalnya lebih dari 20 tahun di berbagai perusahaan
multi-nasional seperti misalnya; Unilever Indonesia, Bank Umum Nasional
Group, Chiquita International, General Motors Indonesia, Coca-Cola
Indonesia, ASTRA Group, Boehringer Ingelheim. Mengikuti lebih dari 100 kelas
training, seminar,workshop di berbagai negara dan telah menjadi fasilitator
di lebih 1.000 kelas training untuk berbagai tingkatan peserta. Certified 7
Habits facilitator di Unilever Indonesia, dan pernah menjadi associate
facilitator/consultant di Dunamis/Franklyn Covey.

Lulusan Sarjana dari Fakultas Sosial Politik Universitas Gajah Mada 
Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen “IMMI”, Jakarta.

Dan Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis IPB-Bogor

 

Ø WAKTU PENYELENGGARAAN :

Hari/Tanggal  :   Kamis – Jum’at, 6 – 7
Agustus 2009

Tempat pelatihan  :   BLC—BSM, Ruangan 4

GOR Soemantri Brojonegoro No.22

Jl. HR Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan

 

Investasi   :Rp. 750.000,- per orang

(termasuk: 2 x snack, makan siang, materi pelatihan, sertifikat)

 

 

Pendaftaran dan Informasi :

 

Wardani Marlina

Bakrie Learning Center

Bakrie School Of Management

GOR Soemantri Brodjonegoro

Suite GF 22

Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-22, Kuningan

Jakarta Selatan  12920

Tel: 021-5261448, 5263182/3 (ext. 225)

Fax   : 021-5276543, 5263191

Email   : wardani.marl...@bakrie.ac.id

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Pengaruh penurunan BI Rate terhadap IHSG

2009-08-04 Terurut Topik herisetiono004
. Penguatan dipicu oleh pengumuman Bank Indonesia yang menurunkan BI Rate, 
selain didukung fundamental yang kuat. Turunnya BI Rate kembali memperkuat 
tesis bahwa Indonesia dan BEI adalah firdaus investasi global atau tempat 
yang sangat menjanjikan bagi investor. Dinilai cukup menjanjikan karena pasar 
modal Indonesia berpotensi memberikan tingkat keuntungan di atas yang 
disyaratkan oleh investor global..


Hari ini akan diadakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Rapat diprediksi 
akan memutuskan penurunan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 
6,5%.Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono menjelaskan setidaknya ada 2 alasa 
yang menjadi pendorong BI Rate kembali diturunkan. BI rate saya rekomendasikan 
diturunkan ke 6,5%. Ada dua alasannya, ujarnya kepada detikFinance, Rabu 
(5/8/2009).Alasan pertama adalah laju inflasi yang hanya 0,66% pada 7 bulan 
pertama
(Januari-Juli 2009) dan inflasi year on year 2,71% memberi ruang gerak 
penurunan sukubunga. Lalu alasan kedua, rupiah dinilai sedang kuat-kuatnya 
karena modal asing masuk ke Indonesia dan memborong saham.

Untuk melihat pengaruh penurunan BI Rate terhadap IHSG bisa dilihat dari 
informasi berikut :
.

Analis BNI, Ryan Kiryanto, mengatakan bahwa penurunan suku bunga acuan bank 
sentral akan menggairahkan pasar modal. Pemodal akan masuk lantai bursa untuk 
memburu saham yang diuntungkan turunnya BI Rate (2).

Pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 3 
Juli 2009, setelah penurunan BI Rate, indeks harga saham gabungan menguat 9,55 
poin atau 0,46 persen menjadi 2.075,30. Adapun Indeks LQ45 naik 2,72 poin atau 
0,68 persen ke level 404,83 dan Indeks Kompas100 naik 3,19 poin atau 0,63 
persen menjadi 504,71. Sekalipun tipis, penguatan indeks harga saham cukup 
mencengangkan pelaku pasar modal.

Sebelumnya, sejumlah analis memperkirakan, indeks harga saham dalam negeri akan 
anjlok menyusul derasnya sentimen negatif yang mengalir beberapa hari terakhir 
sehingga menekan indeks di bursa global, termasuk Amerika Serikat, Eropa, dan 
Asia. Pada sesi pertama perdagangan, Jumat 3 Juli 2009, IHSG sempat anjlok 
sampai 20 poin atau hampir 1 persen. Namun, di sesi kedua, IHSG berangsur 
membaik dan akhirnya ditutup positif. Sementara itu, mayoritas bursa kawasan 
ditutup melemah.

Indeks Nikkei-225 di Jepang turun 0,61 persen dan Indeks Straits Times di 
Singapura turun 0,91 persen, sedangkan Indeks Hang Seng di Hongkong naik 0,14 
persen. Adapun Indeks Dow Jones Industrial Average pada perdagangan saham di 
New York Stock Exchange, sehari sebelumnya, anjlok hingga 2,63 persen. 
Pelemahan ini terjadi karena adanya sentimen negatif pelaku pasar modal 
terhadap peningkatan angka pengangguran di AS, dari 322.000 orang pada Mei 2009 
jadi 467.000 orang (Juni 2009) atau tertinggi sejak 1983.

Direktur PT CIMB-GK Securities Indonesia, William Henley memperkirakan 
tingginya angka pengangguran di AS akan mengurangi konsumsi minyak dunia 
sehingga akan berpengaruh pada harga komoditas dan energi lainnya. Harga minyak 
yang saat ini berada di kisaran 66 dollar AS per, barrel diperkirakan akan 
diperdagangkan berdasarkan harga fundamentalnya, yaitu 50-55 dollar AS per 
barrel (4).

Pengamat pasar modal, Robert Nayoan, mengatakan penguatan indeks harga saham di 
BEI termasuk anomali. Penguatan dipicu oleh pengumuman Bank Indonesia yang 
menurunkan BI Rate, selain didukung fundamental yang kuat. Turunnya BI Rate 
kembali memperkuat tesis bahwa Indonesia dan BEI adalah firdaus investasi 
global atau tempat yang sangat menjanjikan bagi investor. Dinilai cukup 
menjanjikan karena pasar modal Indonesia berpotensi memberikan tingkat 
keuntungan di atas yang disyaratkan oleh investor global. Selanjutnya, 
keuntungan yang diperoleh investor di bursa Indonesia dipakai untuk menutup 
kerugian investasi akibat krisis pada akhir 2008. 

dikutip dari kesimpulan penelitian di kesimpulan co cc