[Keuangan] OOT : Vacancy as Branch Accountant (Urgent)

2009-10-16 Terurut Topik Iwan Solution
Dear Bpk/Ibu Moderator,

Mohon maaf numpang, kirim lowongan untuk member :


We are the biggest domestic Integrated Logistics Company in Indonesia that
required urgently for following position :

   Branch Accountant

Qualifications required :

1. Male/Female Max 30 Years old

2. Minimum D3 graduated in Accounting or related field from repurtable
university with minimum GPA 2,75

3. Minimum 1 years experience as accountant, preferable in logistics
company/public accounting firm

4. Knowledge and skill in Accounting process and product costing

5. Min.Pasif in English (spoken  written)

6. Good communication skill

7. Hardworker, good moral  Behavior

8. Able to work independently as well as in team

9. Computer literate (MS Office)

10. Committed to work excellently

11. Must have good analytical thinking and ability to perform with minimum
supervision

12. Direct reporting to Branch Accounting SPV

13. Can join Immediately

14. The canditate will be placed in our Klender Head Office-Jakarta



If you are interested, please send your complete resume to following e-mail
address (not more than 100kb) :

iwansolut...@gmail.com







Thanks and Regards







Iwan Kurniawan


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Menyorot Peran BUMN

2009-10-16 Terurut Topik Hardoyo Atmaji
Setuju...

Tapi mulainya darimana Bang...?

kl di level perusahaan,
Top Mgt Commitment selalu ditaruh di no. 1
sebagai pra syarat berhasilnya sebuah program transformasi...
(mgkn termasuk shareholders nya juga..)

Pak menteri BUMN-nya pernah bilang bahwa bisnis hrs diurus oleh org bisnis,
tidak boleh oleh birokrat...

saya mikir-2,
dan berandai-andai,
bagaimana kl UU no. 19/2003 ttg BUMN itu dicabut saja,
lalu diganti dgn UU pelayanan publik dan UU PSO (public service obligation).
plus UU CSR... (CSR jadi mandatory, bukan voluntary spt skrg)
kan katanya CSR now, Law tomorow

BUMN cukup dgn UU perseroan  UU sektoral lain...
yg membedakan dgn swasta kan hanya pemegang saham nya,
bentuk perusahaannya juga PT.
yg bukan PT dijadikan badan pelayanan publik saja...
(termasuk kantor urusan SIM/STNK  KTP, kantor pembayaran pajak, dll...)

just my 2 cent...
bagaimana menurut Abang...?


salam,
hdy


- Original Message - 
From: Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

Soal iklim bisnis yg kompetitif itu saja sependapat, bahwa hingga
kini jabatan strategis di BUMN masih kental nuansa politisnya,
karena untuk keperluan pendanaan proses politik. Dalam bayangan
saya, civil society dlm sebuah demokrasi partisipatoris bisa dan
berhak mengontrol kinerja BUMN ini, bagaimana proposalnya, tentu
masih harus dimatangkan.

Bagi saya masalahnya terletak pada kenyataan bahwa banyak BUMN masih
bersifat monopolistis dan anti-kompetisi.  Ketimbang kita repot
mengontrol BUMN, lebih baik kita serahkan pada mekanisme kompetisi,
sehingga akan terlihat ongkos bisnis sesungguhnya dari BUMN yang dimaksud.

Konsumen pun akan beroleh harga yang lebih wajar serta punya pilihan.

Selama BUMN masih bersembunyi dibalik monopoli dan anti-kompetisi -
kita tidak pernah tahu berapa ongkos bisnis mereka sesungguhnya - dan
kita juga tidak pernah tahu seberapa besar dari ongkos bisnis itu
berbentuk ongkos politik dalam menyuap pejabat-pejabat negara dan
anggota parlemen yang turut menyuburkan politik kotor.

Kalau kita ingin meredam politik kotor - maka kita harus potong dari
akarnya -- yaitu BUMN.






[Keuangan] Fw: (OOT) Cuti Bersama di Tiongkok

2009-10-16 Terurut Topik petrus . purwana
Dear netters,

ada artikel bagus yg bisa diambil pelajarannya utk ekonomi kita.

Salam,

Petrus

 

Minggu, 27 September 2009 , 12:46:00
Catatan Zainal Muttaqin
Cuti Bersama di Tiongkok

CUTI bersama pada saat Lebaran dan tahun baru mulai diterapkan sejak duet 
Susilo Bambang Yudhoyono ? Jusuf Kalla (SBY ? JK) memimpin negeri kita. 
Maksudnya, seperti yang pernah dijelaskan oleh JK, agar tidak ada lagi 
tradisi buruk pegawai negeri yang banyak mangkir, tidak masuk kerja, pada 
hari-hari pertama masuk kerja setelah Lebaran atau tahun baru.

Maksud baik lainnya yang diinginkan adalah dapat direncanakannya 
transportasi Lebaran maupun tahun baru yang memadai, karena bisa dibuat 
prediksi angka minimal jumlah orang yang akan menggunakan transportasi 
umum. Untuk urusan ini boleh dibilang targetnya hampir tercapai, meskipun 
masih banyak kemacetan lalu lintas tidak bisa dihindari, karena jumlah 
pemilik kendaraan roda dua dan empat meningkat sangat tajam lima tahun 
terakhir ini.

Maksud baik pertama itulah yang masih jadi masalah. Buktinya meskipun 
sudah diberi cuti bersama selama seminggu, masih saja ada pegawai negeri 
yang mangkir pada hari pertama masuk kerja setelah Lebaran tadi. Bahkan 
pada hari kedua juga masih ada yang mangkir. Maka cuti pun panjangnya jadi 
10 hari karena nyambung dengan hari Sabtu dan Minggu, yang memang hari 
libur kerja.

Cuti bersama model di negeri kita juga ada di Tiongkok. Biasanya 
diberlakukan pada saat hari raya Imlek yang jatuh di kisaran Januari, juga 
Peringatan Hari Buruh pada awal Mei dan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada 1 
Oktober. Jadi rakyat Tiongkok pada 1 Oktober nanti juga mendapatkan cuti 
bersama selama satu minggu.

Pada saat cuti bersama ini semua instansi pemerintah dan sekolah 
diliburkan. Perusahaan-perusahaan swasta juga banyak yang ikut meliburkan 
pegawainya, kecuali toko swalayan dan perusahaan jasa perjalanan yang 
memang tetap buka.

Beda yang sangat mencolok cuti bersama di negeri kita dengan di Tiongkok 
adalah: setelah cuti bersama itu semua pegawai pemerintah dan pelajar, 
juga pegawai perusahaan swasta yang mengikuti cuti bersama, masuk kerja 
terus sepanjang hari termasuk hari Sabtu dan Minggu, selama sebulan tidak 
ada liburnya, sebagai pengganti hari libur panjang yang telah digunakan 
untuk cuti bersama itu!

Di Tiongkok hari Sabtu dan Minggu memang hari libur bagi semua pekerja 
maupun pelajar. Yang membuat saya kagum adalah, sekolah-sekolah di 
Tiongkok juga mewajibkan semua siswanya masuk sekolah pada hari Sabtu dan 
Minggu untuk mengejar ketinggalan pelajaran akibat libur panjang selama 
seminggu itu.

Anak saya kebetulan sedang berkuliah di Shanghai University of Finance and 
Economic di Shanghai, kota dagang paling ramai di Tiongkok. Menurut anak 
saya, jika tidak masuk kuliah pada Sabtu dan Minggu setelah libur bersama 
itu, memang akan ketinggalan pelajaran sangat banyak. Risikonya: dijamin 
jeblok nilai ujiannya.

Guru-guru di Tiongkok tampaknya memang punya tanggung jawab yang sangat 
besar terhadap hasil belajar anak didiknya. Pengalaman anak saya yang 
kuliah di sana, pada tahun pertama perkuliahan, dia sempat menghadapi 
banyak kesulitan menyerap pelajaran akuntansi dasar. Maka saya anjurkan 
dia untuk mengambil kursus privat kepada dosen yang mengajarkan, dengan 
penekanan bahwa semahal apapun biayanya akan saya penuhi.

Jawaban si dosen sangat mengejutkan. ?Semua dosen di sini masih harus 
banyak belajar, tidak ada waktu untuk memberikan pelajaran kepada siswa 
yang menginginkan belajar di luar jam pelajaran resmi,? kata dosen-dosen 
di sana, sebagaimana ditirukan anak saya.

Beruntung anak saya mendapatkan tetangga apartemen yang pegawai bank, 
orang Tiongkok yang baik hati. Sang tetangga memahami kesulitan yang 
dihadapi anak saya, dan dengan senang hati mau mengajari meski tanpa 
dibayar. Anak saya pun sekarang hampir tak memiliki kendala apapun dalam 
perkualiahannya, yang disampaikan dalam bahasa mandarin.

Wahai pembaca yang berbahagia. Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain 
pula belalangnya. Tetapi hendaknya kita ketahui, Tiongkok menjadi sangat 
pesat kemajuan ekonominya karena semua pegawai negerinya adalah pekerja 
yang tidak boleh mangkir, juga guru-guru sekolahnya pun punya tanggung 
jawab mengajar yang sangat tinggi.

Boleh jadi karena itu pulalah, orang Islam sejak ratusan tahun yang silam 
sudah dianjurkan: tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, yang orang kita 
menyebutnya Tiongkok. Hou ma? (z...@kaltimpost.net) 
http://www.kaltimpost.web.id/index.php?mib=berita.detailid=39870




--
The information contained in this communication is intended solely for the use 
of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to 
receive it.   It may contain confidential or legally privileged information.   
If you are not the intended recipient you are hereby notified that any 
disclosure, copying, distribution or taking any action in 

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-16 Terurut Topik winarto sugondo
Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa
tahu perbedaannya Pak.

Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah
diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang
berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change
behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi
penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan.

Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem
didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang
terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA
sekaligus.

Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise
Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli,
tapi SDM ngga bisa dibeli.

Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai
sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada :
1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan,
sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun
kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain.
2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di
Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya
malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan.
3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan
bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen
saat ingin menepikan kendaraannya.
4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh
perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah
melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway.
5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya
belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi.

Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa
orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan?
Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi
sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus
diangkat untuk di verifikasi.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com

 Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top
 management.
 System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi,
 dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah.
 Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member
 dari organisasi tersebut harus mau berubah karena kalau kita tetap
 menggunakan behavior yang lama untuk menjalankan suatu system modern seperti
 SAP maka implementasinya akan sulit.

 BR,

 Gianto

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
 Date: Thu, 15 Oct 2009 23:19:44
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

 Kira-kira berapa persen kesuksesan ERP Pak? SIA itu apa sih Pak? kalau
 menurut saya, kalau ngga ada supporting yang sangat keras dari Direksi, SIA
 hanya akan sia-sia. Dan kultur di kita adalah selalu menolak perubahan
 karena merasa diri sendiri adalah yang terbaik.

 Hanya pendapat sih.

 Salam,


 Winarto Sugondo

 2009/10/14 herisetiono004 herisetiono...@yahoo.com.sg

 
 
 
 
  --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%
 40yahoogroups.com,
  Wing Wahyu Winarno masw...@... wrote:
  
   Itupun saya masih melihat banyak kekurangan.  Kalau SIA diterapkan
  dengan baik, mestinya customer bisa membayar dengan  mudah, misalnya
  melalui Internet/SMS banking (itu contoh bagus). Tapi masih  banyak
 PT/Univ
  yg memaksa mhs-nya membayar SPP dengan sekali bayar. Mengapa tagihan
  Rp1juta harus dibayar Rp1juta? Mengapa tidak boleh dibayar
  Rp200rb+300rb+Rp400rb+100rb? Mengapa tagihan listrik Rp517rb harus saya 
  bayar pas segitu (ada spanduknya: bayarlah dgn uang pas)? Bukankah saya 
  bayar Rp550rb boleh saja tanpa perlu dikembalikan sekarang, tapi utk 
  perhitungan bulan depan? Saya sdh mengalami hal ini ketika hidup di AS
 thn
  1990-an :-)
 
  Setahu saya implementasi Sistem Informasi di Perguruan Tinggi terus
  berkembang dengan baik Pak. Mungkin masih perlu waktu ya Pak karena kan
  tergantung modal dan perubahan sistem yang berbeda beda tiap
 universitasnya.
  Saya masih ingat dahulu untuk kuliah S2 di akhir pekan saya harus
 berjuang
  ke pusat kota di Jakarta untuk kuliah, istri saya tahun lalu kuliahnya
 cukup
  dengan sistem online sudah bisa berinteraksi dengan dosen dan teman teman
  kuliahnya dan cukup sebulan sekali ke pusat kota.
 
   Demikian juga pembayaran pajak kendaraan, mengapa tidak dapat dilakukan
  dari  daerah lain? (Katanya sudah ada Persatuan Indonesia yg
 Pancasilanya
  kita  diskusikan bbrp hari yll?) Mengapa pelaporan pajak 

Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

2009-10-16 Terurut Topik Gianto Setiadi
System terdiri atas sub-sub system yang berinteraksi satu dengan yang lainnya 
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. System aplikasi dan orang adalah bagian 
dari suatu system, akan tetapi menurut saya faktor orang sangatlah dominan 
dalam keberhasilan suatu system mencapai tujuan.

Saya sepakat bahwa penolakan dari orang terhadap suatu system baru akan cukup 
besar, terlebih karena system baru cenderung dirasa menyulitkan dia. 
Saya masih ingat.pada waktu tahun 80an ketika system komputer mulai digunakan 
di bagian pembukuan perusahaan. Kami yang bekerja di bagian pembukuan ketika 
itu langsung menolak karena kehadiran benda ajaib tersebut akan merebut lahan 
kerja kita dan juga kami harus belajar bagaimana caranya menggunakan benda 
tersebut. Namun karena support dari top management kami sangat besar dengan 
mengadakan training untuk menggunakan benda ajaib tersebut, alhasil benda ajaib 
berikut program aplikasi sederhana pada waktu itu akhirnya menjadi bagian yang 
penting dalam menunjang pekerjaan di bagian pembukuan. 
Training telah merubah perilaku kami dan training telah membuka cara pandang 
kami yang tadinya sempit.
Jelas disini bahwa system bisa jalan dengan baik karena ada support dari top 
management dan acceptance dari bawah. 

System tanpa support dari top management kadang sering kandas di perjalanan. 
Akan sangat disayangkan apabila suatu system yang sudah dibayar mahal kandas di 
perjalanan karena tidak mendapatkan full support dari top management.

Acceptance dari bawah tidak akan datang begitu saja, akan tetapi dibutuhkan 
perubahan perilaku dari orang2 yang terlibat dalam system tersebut. Kalau 
perilaku tidak berubah maka saya rasa acceptance tidak akan pernah ada.

Totally saya agree kalau implementasi system memerlukan cost yang besar baik 
karena terjadinya penurunan kinerja ketika implementasi dimulai, initial dan 
operasional cost yang besar. 
Anggaplah ini adalah suatu investasi jangka panjang dimana kemudian kita juga 
akan mendapatkan return on investment ketika system tersebut sudah on the right 
track. 

BR,

Gianto 
 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: winarto sugondo sugondo.wina...@gmail.com
Date: Fri, 16 Oct 2009 22:16:25 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Sistem Informasi Akuntansi : Penerapan di NKRI

Mungkin kalau kita pisahkan antara sistem dengan aplikasi, kita baru bisa
tahu perbedaannya Pak.

Saya sendiri lebih suka sistem adalah kehidupan Pak. Sistem tidak pernah
diatas kertas. Fully support hanya didapat dari Top Level unit yang
berkepentingan. Sedangkan dari Low Level adalah 99,9% menolak. Change
behavior akan menyebabkan stagnan yang berkepanjangan, minimal akan terjadi
penurunan profit perusahaan dalam 2 tahun setelah diimplementasikan.

Kalau saya melihat SAP ORACLE adalah aplikasi yang memiliki sistem
didalamnya. Sebuah hal baku yang digunakan untuk menyusun sebuah alur yang
terintegrasi dalam teknologi informasi yang dapat menghasilkan SIM dan SIA
sekaligus.

Sekarang pertanyaan saya adalah apakah kita mampu menciptakan Enterprise
Resources Planning kalau kita sendiri tidak berubah? Tools dapat dibeli,
tapi SDM ngga bisa dibeli.

Satu yang saya rasakan selama jadi warga negara Indonesia. Dari kecil sampai
sekarang, saya belum pernah melihat perubahan pada :
1. Naik dan Turun kendaraan umum adalah pada halte yang telah disediakan,
sampai sekarang saya selalu melihat ada dan banyak orang yang naik turun
kendaraan umum dengan membahayakan dirinya dan orang lain.
2. Dilarang berhenti dan parkir ditempat yang diberikan rambu larangan. Di
Pasar genjing di jalan pramuka, ada lambang dilarang berhenti, tapi saya
malah melihat jejeran parkiran mobil didepan rambu larangan.
3. Nyalakan lampu besar anda disiang hari saat anda mengendarai kendaraan
bermotor. Metromini, Kopaja, Mikrolet dan Bajaj ngga pernah menggunakan sen
saat ingin menepikan kendaraannya.
4. Setiap kendaraan harus layak jalan dan dilengkapi oleh seluruh
perlengkapan keselamatan lalu lintas, sampai sekarang saya belum pernah
melihat kendaraan umum sebaik dan senyaman Shuttle Kuningan dan Busway.
5. Setiap kendaraan harus uji emisi untuk menjaga kesehatan bersama. Saya
belum pernah melihat kendaraan umum yang bersih dari polusi.

Hal-hal kecil yang menurut saya sangat penting, tapi mungkin untuk beberapa
orang dianggap ngga penting. Dimana Sistem yang didukung oleh peraturan?
Ngga guna, mohon maaf saya menggunakan ilustrasi yang terlihat OOT, tapi
sebenernya itu berkaitan erat dengan sistem, dimana proses terkecil harus
diangkat untuk di verifikasi.

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/16 Gianto Setiadi giantoseti...@gmail.com

 Ya pak, semua system harus mendapatkan support yang penuh dari top
 management.
 System yang bagus diatas kertas belum tentu bagus dalam implementasi,
 dibutuhkan full support dari atas dan acceptance dari bawah.
 Dalam implementasi system diperlukan change behavior, dan seluruh member
 dari organisasi tersebut