Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik si Nung
On 29 Dec 2009 at 9:19, Poltak Hotradero wrote:

 
 TAPI:
 
 Bahwa ongkos menutup Century adalah sebesar Rp.
 5,5 Trilyun (minimal) adalah sebuah kepastian. 
 
 Bahwa akan ada sisa tabungan masyarakat yang
 tidak terselamatkan sebesar Rp. 5+ Trilyun lagi
 juga kepastian.  

pak poltak serta para milister yg sinung hormati,

syahdan,
jika bank di-liquidasi,
asset (aktiva tetap + kredit_piutang) akan dijual,
hasil penjualan akan di-distribusikan ke LPS / deposan_yg_belum_dibayar / 
kreditur_lainnya,

dengan asumsi, semua kredit adalah kredit_yg_perform (bukan NPL),
hasil penjualan asset akan impas dengan DPK_yg_belum_terbayar,
apa memang demikian ... ?

 (dan pasti orang yang tabungannya tak
 terselamatkan ini ribut dan mungkin menarik
 seluruh sisa tabungannya dari sistem perbankan
 yang bisa mencetus resiko sistemik -- adalah
 keboleh jadian yang sangat mungkin) 

btw,
syahdan, 
sekitar 10 tahun yg lalu
ada kejadian mirip capital flight (?)
yg kemudian atas kejadian ini muncul istilah nasionalis_baru (digagas oleh 
mensesneg waktu itu)

tia

sinung

ref :
http://www.tempo.co.id/ang/min/02/25/nas.htm
Nasionalisme Baru: Apa Memang Perlu Sebuah Definisi? 
Edisi 25/02 - 21/Ags/97

NPL = non performing loan
DPK = dana pihak ketiga
LPS = lembaga penjamin simpanan




/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/








Re: [Keuangan] Re: Investor Heran Indonesia Masih Fokus Politik Saja

2009-12-29 Terurut Topik Hok An
Sebetulnya yang penting adalah partai politik harusnya punya Litbang.
Litbang bertugas identifikasi masalah2 terpenting yang ada dalam 
masyarakat dan menggodok jalan keluar yang  disimpulkan menjadi bagian2 
dari program partai.

Lebih baik lagi kalau litbangnya indipenden. Supaya indipenden sebaiknya 
Litbang diletakan diluar struktur resmi partai dalam bentuk yayasan. 
Biasanya yayasan ini juga bertugas untuk melakukan pendidikan2 politik.
Ada negara2 dimana yayasan2 seperti ini tidak hanya dibiayai oleh partai 
tetapi terutama oleh negara.
Berdasarkan pengalaman di Eropa malah ada baiknya bukan hanya yayasan2 
itu tetapi juga partai2 mendapat dana dari negara. Menurut wakil2 MPR 
kita yang kira2 pertengahan tahun 2009 ini ada di Frankfurt sudah ada 
konsensus bahwa sistem ini akan diadopsi di Indoensia. Kalau demikian 
maka partai2 kita akan mendapat dana negara sesuai dengan suara yang 
didapat dalam pemilu.
Dalam prolegnas yang baru memang ada amandemen UU tentang parpol, tetapi 
apa yang mau diundangkan belum jelas.

Sumber dana yang indipenden (dari negara) saja  memang belum menjamin 
indipendensi dari suatu lembaga. Saat ini masalah besar yang dihadapi 
Indonesia saat ini. Sebab banyak badan dan lembaga  yang harusnya 
indipenden  belum bisa berfungsi seperti yang diharapkan.
Apalagi dalam lingkungan partai2 dan badan legislatif dimana banyak 
wakil2nya yang belum terbiasa berbudaya sipil secara profesional. Yang 
terjadi adalah kenyataan adanya wakil2 rakyat yang cepat sekali 
mengalami degradasi dalam pemikiran setelah terpilih. Mungkin ada yang 
mengalami kejutan budaya, karena tercabut dari akarnya yang jauh di daerah.
Kawan2 yang mengamati kinerja DPR saat ini cukup pesimis karena jauhnya 
jarak partai2 dengan masyarakat. Masalah ini, yaitu integrasi partai2 
dengan masyarakat perlu dipikirkan dan diperjuangkan bersama.

Salam damai


Hok An

dfaj21 schrieb:
  


 Saya menemukan kontradiksi logika di pernyataan ini:
  Partai2 kita tidak melahirkan yayasan politik.
  Yayasan politik sebaiknya badan indipenden yang melakukan litbang
 Dari buku2 dan majalah tentang politik amerika (setelah Obama menang), 
 mereka menunjukkan bahwa press sudah terlalu memihak partai (network 
 satu memihak partai ini, sementara network lainnya partai itu). Dan 
 berhubung Obama ini Demokrat yang cenderung dipilih orang-orang kecil, 
 mereka (demokrat) tidak memiliki press network yang signifikan. Press 
 network cenderung dimiliki oleh partai republik yang lebih berduit dan 
 upayanya cenderung mengurangi pajak yang dibayar ke pemerintah dan 
 tidak mau ikut serta dalam usaha2 pemerintah untuk menyejahterakan 
 SELURUH rakyat.

 Jadi kalau press saja sudah dikuasai partai, maka yayasan yang 
 didirikan partai tentu lebih rawan lagi. Yayasan yang ngakunya 
 independen tapi kalau tidak menerima sumbangan/dana partai yang 
 akibatnya jadi bubar/non-operasional, maka independensinya sudah 
 menjadi tanda tanya besar.

 Yang penting dalam sistem politik demokrasi adalah keterlibatan 
 masyarakat. Sistem politik yang baik adalah sistem yang bisa 
 mengakomodasi chaos dari keterlibatan masyarakat ini (banyak 
 masyarakat = banyak maunya = chaos) menjadi suatu energi koheren yang 
 menyegarkan, bisa dipercaya, dan teratur. Partai yang paling mampu 
 mengubah chaos ini menjadi energi koheren tentunya adalah partai 
 terbaik yang dapat memajukan masyarakatnya.

 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Hok An ho...@... 
 wrote:
 




[Keuangan] OOT: Claim your cash

2009-12-29 Terurut Topik Hasan M. Soedjono
I got this from my late mother's best friend.  If you ever lived in the
United States, you might want to check this out.  I actually found a couple
of thousand dollars in a forgotten bank account of 35 years ago! Apparently,
it kept on earning a small interest for three decades.  It's almost like
finding money tucked away in the pocket of an old coat.

 

Unfortunately, processing the claim could take up to 180 days, but still .
(,) . 

Because this email just came in this early morning, I still haven't filed
the claim yet, but I do hope you are at least as fortunate as I seem to be.

 

Happy New Year and happy treasure hunting,

-hms-

 

PS I wonder if such a website exists for other countries that have good
governance as well.

  _  

From: Marcia Hugghins [mailto:hugg...@hotmail.com] 
Sent: Wednesday, December 30, 2009 4:31 AM
To: Hasan Soedjono
Subject: Claim your cash

 

Hi Hasan

You need to check this - I found YOUR NAME in xxx.  You need to check all
the states you lived in.

 

Claim your cash

Your budget is strained, thanks to the economy. And you just spent hundreds
to send the kids back to school.

But maybe your financial situation is better than you think. Maybe you have
money of which you're unaware. 

OK, you watch every penny. You figure that if you had more money, you'd know
it. 

Well, you could have unclaimed property. That could include utility deposits
and insurance benefits.

To find out, head to today's Cool Site. Click your state and enter your
name.

You'll get a list of unclaimed property that might be yours. You'll also
find information on claiming it.

Search every state you've called home. You never know what you may have left
behind!


 http://www.unclaimed.org/ www.unclaimed.org



May your day find love and laughter! 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Re: Investor Heran Indonesia Masih Fokus Politik Saja

2009-12-29 Terurut Topik Wong Cilik
Kalau di buatkan intisari dari masukan Pak Hok An ini:
- Badan Litbang meneliti masalah penting masyarakat perlu ada.
- Badan Litbang ini harus independen, jauh dari kepentingan partai/politik
- Partai politik boleh/seharusnya mendapat akses atas solusi yang ditawarkan
badan ini, berusaha untuk memanfaatkannya demi kesejahteraan rakyat.
- Partai politik tidak boleh memaksakan agendanya terhadap badan litbang ini
(untuk menjatuhkan pemerintah yg berkuasa, menjelekkan partai lain, dll).
- Sampai saat ini badan litbang maupun yayasan tidak independen, masih
dikuasai agenda partai backingannya.
- Badan litbang tidak perlu dilahirkan oleh partai politik untuk menjaga
independensinya.

2009/12/30 Hok An ho...@t-online.de

 Sebetulnya yang penting adalah partai politik harusnya punya Litbang.
 Litbang bertugas identifikasi masalah2 terpenting yang ada dalam
 masyarakat dan menggodok jalan keluar yang  disimpulkan menjadi bagian2
 dari program partai.

 Lebih baik lagi kalau litbangnya indipenden. Supaya indipenden sebaiknya
 Litbang diletakan diluar struktur resmi partai dalam bentuk yayasan.
 Biasanya yayasan ini juga bertugas untuk melakukan pendidikan2 politik.
 Ada negara2 dimana yayasan2 seperti ini tidak hanya dibiayai oleh partai
 tetapi terutama oleh negara.
 Berdasarkan pengalaman di Eropa malah ada baiknya bukan hanya yayasan2
 itu tetapi juga partai2 mendapat dana dari negara. Menurut wakil2 MPR
 kita yang kira2 pertengahan tahun 2009 ini ada di Frankfurt sudah ada
 konsensus bahwa sistem ini akan diadopsi di Indoensia. Kalau demikian
 maka partai2 kita akan mendapat dana negara sesuai dengan suara yang
 didapat dalam pemilu.
 Dalam prolegnas yang baru memang ada amandemen UU tentang parpol, tetapi
 apa yang mau diundangkan belum jelas.

 Sumber dana yang indipenden (dari negara) saja  memang belum menjamin
 indipendensi dari suatu lembaga. Saat ini masalah besar yang dihadapi
 Indonesia saat ini. Sebab banyak badan dan lembaga  yang harusnya
 indipenden  belum bisa berfungsi seperti yang diharapkan.
 Apalagi dalam lingkungan partai2 dan badan legislatif dimana banyak
 wakil2nya yang belum terbiasa berbudaya sipil secara profesional. Yang
 terjadi adalah kenyataan adanya wakil2 rakyat yang cepat sekali
 mengalami degradasi dalam pemikiran setelah terpilih. Mungkin ada yang
 mengalami kejutan budaya, karena tercabut dari akarnya yang jauh di daerah.
 Kawan2 yang mengamati kinerja DPR saat ini cukup pesimis karena jauhnya
 jarak partai2 dengan masyarakat. Masalah ini, yaitu integrasi partai2
 dengan masyarakat perlu dipikirkan dan diperjuangkan bersama.

 Salam damai


 Hok An



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik NARTO
Banyak pengamat ekonomi yg membentuk opini utk kepentingan golongan yg
di bela nya/ sekedar pesanan tertentu!
blog di kompasiana setidaknya menunjukkan sedikit gambaran ttg hal
itu, di mana seorang pengamat bisa dgn mudah nya memberikan Statement
yg berbeda-beda.. utk kasus yg sama..!
korbannya tentu aja masyarakat awam, yg terseret oleh pembentukan
opini.. tanpa tau itu benar ato salah..!

saya setuju dgn bung Poltak, banyak yg tidak jujur dan tidak mau
mengakui bahwa keputusan SMI sudah tepat.., setidak nya di bandingkan
resiko yg dipertaruhkan..!

Bahwa bank Century itu di garong.. mungkin benar.. TAPI keputusan
penyelamatan Bank tersebut tentu di ambil utk kepentingan yg lebih
luas jadi bukan sekedar menyelamatkan si garong itu.. seperti opini yg
di hembuskan kan oleh para politikus..
dan yg di tonjolkan oleh politikus memang cuman sisi penyelamatan si
garong itu..

mengutip bung Ramadhan Pohan ketika menyindir George, == SALAH
BOLEH.. (itu Manusiawi) TAPI JANGAN BOHONG.. :)


Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik mr_w4w
Saya sepakat, banyak pengamat yg punya kepentingan jadi sebenarnya opininya 
tergantung motive si pengamat nya.

Penjelasan yg sangat menarik ada di buku best seller FREAKONOMICS ... Meski 
konteksnya US tapi motive dalam ekonomis bersifat universal ...

Silahkan baca ... Menarrik sekali.

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: NARTO virtual.ar...@gmail.com
Date: Wed, 30 Dec 2009 11:49:08 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY 
pd saat krisis 2008...? Hmmm..

Banyak pengamat ekonomi yg membentuk opini utk kepentingan golongan yg
di bela nya/ sekedar pesanan tertentu!
blog di kompasiana setidaknya menunjukkan sedikit gambaran ttg hal
itu, di mana seorang pengamat bisa dgn mudah nya memberikan Statement
yg berbeda-beda.. utk kasus yg sama..!
korbannya tentu aja masyarakat awam, yg terseret oleh pembentukan
opini.. tanpa tau itu benar ato salah..!

saya setuju dgn bung Poltak, banyak yg tidak jujur dan tidak mau
mengakui bahwa keputusan SMI sudah tepat.., setidak nya di bandingkan
resiko yg dipertaruhkan..!

Bahwa bank Century itu di garong.. mungkin benar.. TAPI keputusan
penyelamatan Bank tersebut tentu di ambil utk kepentingan yg lebih
luas jadi bukan sekedar menyelamatkan si garong itu.. seperti opini yg
di hembuskan kan oleh para politikus..
dan yg di tonjolkan oleh politikus memang cuman sisi penyelamatan si
garong itu..

mengutip bung Ramadhan Pohan ketika menyindir George, == SALAH
BOLEH.. (itu Manusiawi) TAPI JANGAN BOHONG.. :)




=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links







=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Bls: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik prastowo prastowo
Saya setuju dengan cara pandang ini, bahwa tidak ada yang netral. Tapi saya 
kira terlalu naif juga jika hanya mengasalkan bahwa yg bermain dan melakukan 
politisasi hanyalah kubu yang menentang bailout. Dari awal saya rasa sudah 
banyak kepentingan bermain, pra dan pasca keputusan bailout.

Sekedar pendapat, soal setuju atau tidak setuju bailout sebaiknya tetap 
dipelihara sebagai tegangan, perbedaan cara pandang yang sah dalam dunia 
akademik dan ilmiah, karena masing2 berpijak pada asumsi dan metodologi yg bisa 
jadi berbeda. Terlebih faktor yg tidak bisa dikalkulasi dalam hal ini juga 
banyak, semisal bagaimana memprediksi risiko sistemik dlm angka, jika ditutup 
atau ditalangi. Bagi saya, biarlah para pengamat berbeda pendapat dalam dua 
kubu, asalkan tidak dipesan oleh kepentingan tertentu semata. Secara intuitif, 
saya masih percaya pada analisis Bung Poltak, Fauzi Ichsan misalnya, dari kubu 
yang pro bailout, dan saya juga percaya pada orang seperti Yanuar Rizky dan 
Ichsanudin Noorsy dari kubu mereka yang tidak setuju bailout. Apa alasannya? 
intuisi saya mengatakan demikian. Jadi juga jangan gebyah uyah semua dilatari 
kepentingan yg tidak baik.

Mungkin harus dipisah/dipetakan untuk menjernihkan analisis:
1. Putusan bailout itu sendiri, sebagai sebuah pilihan tentu sah, kita berdebat 
pada argumen, pada data, apakah benar situasi krisis? aturan yg 
melatarbelakangi apa? benar tidak? tetap ada pembelajaran yang baik di sini. 
Saya lebih suka menyebutnya ranah akademik, biar para ilmuwan yg berdebat dg 
latar belakang ilmu ekonomi/keuangan. Kebijakan ini bisa dipidanakan sejauh 
terbukti menguntungkan orang lain.

2. Mengenai pertimbangan atas kebijakan yg diambil. Sudahkah berlandaskan pada 
aturan yang ada? sudahkah diputus sesuai mekanisme yg ada? dan oleh 
orang/lembaga yg berwenang? apa implikasinya? Ini masuk ke ranah politik, 
arahnya bisa rekomendasi politik yg boleh jadi akan beririsan dg ranah hukum.
3. Mengenai tindak pidana korupsi pra dan pasca bailout, bagaimanakah 
pengawasan BI, adakah keterlibatan secara sistematik dari pejabat BI selama ini 
soal BC? ke mana dana talangan mengalir? Ini masuk ke ranah hukum, arahnya 
adalah proses hukum dan bisa saja beririsan dg ranah politik, ketika menyangkut 
keterlibatan pejabat publik.

Umumnya kita bias dan terkotak hanya di nomor 1, kesannya kita berputar-putar 
menyoal sah tidaknya dari sisi analisis ekonomi/keuangan. Padahal nomor 2 dan 3 
ini juga penting. 

Lalu bisakah kita berharap pada Pansus? keyakinan saya TIDAK. Alasannya, 
mayoritas adalah fraksi pendukung pemerintah yg bisa jadi hanya akan 
memperbaharui deal-deal politik lagi. Tapi apakah Pansus mubazir? rasanya 
tidak. Dari pemeriksaan beberapa pejabat BI saja kita tahu betapa buruknya 
sistem pengawasan dan pola pertanggungjawaban yg ada. Ini penting bagi 
pembelajaran ke depan. Saya kira kita juga harus jujur, bahwa ada kesalahan 
mendasar di lembaga yg hampir tak pernah tersentuh ini, padahal mengurus 
pengawasan uang yg luar biasa besar dan menentukan nasib bangsa. 

Politikus bisa jadi tak becus dan kita boleh skeptis akan ini, tapi lembaga 
politik dan proses politik formal tetap harus dikawal dg tekun dan sabar, agar 
ada pembelajaran yg baik bagi bangsa ini ke depan.

Saya setuju kita harus jujur, dan termasuk juga misalnya, mengapa jawaban 
Marsilam dan Presiden berbeda soal kehadiran Marsilam di rapat KSSK? siapa yg 
benar dlm hal ini? Kenapa perlu dua pendapat, ada apa? Apakah ini juga bukan 
sebuah tindakan dan strategi politik?

Masalah ini sudah kadung masuk ke sebuah keruwetan, tapi biar waktu yg akan 
menjawabnya.

salam




Dari: NARTO virtual.ar...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 29 Desember, 2009 20:49:08
Judul: Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd 
saat krisis 2008...? Hmmm..

  
Banyak pengamat ekonomi yg membentuk opini utk kepentingan golongan yg
di bela nya/ sekedar pesanan tertentu!
blog di kompasiana setidaknya menunjukkan sedikit gambaran ttg hal
itu, di mana seorang pengamat bisa dgn mudah nya memberikan Statement
yg berbeda-beda. . utk kasus yg sama..!
korbannya tentu aja masyarakat awam, yg terseret oleh pembentukan
opini.. tanpa tau itu benar ato salah..!

saya setuju dgn bung Poltak, banyak yg tidak jujur dan tidak mau
mengakui bahwa keputusan SMI sudah tepat.., setidak nya di bandingkan
resiko yg dipertaruhkan. .!

Bahwa bank Century itu di garong.. mungkin benar.. TAPI keputusan
penyelamatan Bank tersebut tentu di ambil utk kepentingan yg lebih
luas jadi bukan sekedar menyelamatkan si garong itu.. seperti opini yg
di hembuskan kan oleh para politikus..
dan yg di tonjolkan oleh politikus memang cuman sisi penyelamatan si
garong itu..

mengutip bung Ramadhan Pohan ketika menyindir George, == SALAH
BOLEH.. (itu Manusiawi) TAPI JANGAN BOHONG.. :)




  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet 

Re: Bls: Bls: [Keuangan] REFRESH... apa yg mereka katakan ttg CENTURY pd saat krisis 2008...? Hmmm..

2009-12-29 Terurut Topik Wong Cilik
yang lama atau yang baru keluar nih...? yang baru saya belum baca... bab
berapa yang menariknya?

2009/12/30 mr_...@yahoo.com

 Saya sepakat, banyak pengamat yg punya kepentingan jadi sebenarnya opininya
 tergantung motive si pengamat nya.

 Penjelasan yg sangat menarik ada di buku best seller FREAKONOMICS ...
 Meski konteksnya US tapi motive dalam ekonomis bersifat universal ...

 Silahkan baca ... Menarrik sekali.



[Non-text portions of this message have been removed]