Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Secara Natural, permintaan selalu akan naik karena peningkatan jumlah penduduk 
yang tidak terkendali (tidak stagnan). Diikuti dengan pengurangan lahan 
produktif dan penggunaan lahan kurang produktif (seperti yang Pak Hok An 
katakan), maka sewajarnya HARGA baiknya sih NAIK.

Sisi politiknya tentu jelek, sehingga pemerintah intervensi menurunkan harga. 
Akibatnya petani semakin miskin dan lahan yang produktif juga semakin kurang 
menarik buat ditanam oleh petani. Ini namanya lingkaran setan. Semakin harga 
diturunkan, semakin sulit memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin NAIK. 
PROBLEMATIKA yang musti di pecahkan anak-anak IQ jenius di Indonesia.

--- On Tue, 10/8/10, Hok An ho...@t-online.de wrote:

From: Hok An ho...@t-online.de
Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Tuesday, 10 August, 2010, 3:58 PM







 



  



  
  
  Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar 

interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya 

di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu 

tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi 

buah2an iklim sejuk naik terus.

Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang 

memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi 

justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan 

tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang 

tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.

Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum 

adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah 

kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi 

makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat 

yang memerlukan kenaikan upah umum.



Salam



Hok An



Bali da Dave schrieb:



  Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar

  kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...



 Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai 

 politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.



 Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini 

 sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang 

 'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka 

 jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme 

 pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut 

 sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti 

 petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang 

 diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat 

 yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman 

 baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon, 

 pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.



 Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada 

 harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan 

 'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal 

 dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah 

 perhitungan akuntansi yang kredibel.



 Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah 

 yang mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang 

 tinggi. Caranya menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak 

 terpakai'. Jadi kalau bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya 

 sudah di subsidi. Yang kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi 

 bensin, pemerintah malah bayar uang ke penyedia atau perusahaan 

 minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si petani tidak terima 

 apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga murah. Kalau gak, 

 rakyat bakalan dibanjiri beras bulog. Kalau menurut saya ini sih 

 merampas hak sejahteranya si petani. Kalau di negara lain (amerika) 

 gak tau bagaimana. Apakah pemerintah memberi bantuan tax relief atau 

 bagaimana supaya harga produk gandum dll jadi turun? Kalau gak di 

 ancam bakalan dibanjiri gandum impor dari negara dunia ketiga?



 --- On Sun, 8/8/10, Hok An ho...@t-online.de 

 mailto:Hokan%40t-online.de wrote:



 From: Hok An ho...@t-online.de mailto:Hokan%40t-online.de

 Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 

 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com

 Received: Sunday, 8 August, 2010, 5:52 PM



 Bung Oka,



 Saya duga sekarang banyak ekonom yang berpendapat bahwa kenaikan

 pendapatan masyarakat lapisan bawah dan menengah merupakan faktor

 penting untuk pertumbuhan konsumsi dalam negeri.

 Sebab itu perlu ada keseimbangan antara kenaikan upah (a.l. UKM),

 inflasi, daya saing global, vitalitas negara dalam infrastruktur sosial

 (kesehatan, pendidikan dan juga subvensi BBM dan 

Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Sebetulnya bukan fokus pada subsidi, namun penarikan subsidi adalah biang 
terjadinya inflasi. Jadi daripada ditarik subsidinya kan lebih baik rupiahnya 
yang menguat.

Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $


Salam

RM

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfa...@... wrote:

 Fokus bapak sama subsidinya..
 Subsidi (belanja negara) cuma sebagian kecil dari kesatuan ekonomi seluruh 
 bangsa.
 
 Untuk situasi sekarang, pelemahan yang dapat memperkuat kemampuan produksi 
 dalam negeri (dan konsumsi dalam negeri) lebih penting dari pada 
 pen-subsidian konsumsi barang-barang IMPOR
 
 --- On Tue, 10/8/10, Rachmad M rachm...@... wrote:
 
 From: Rachmad M rachm...@...
 Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Received: Tuesday, 10 August, 2010, 5:09 PM
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
   
 
 
 
   
   
   Memilih mata uang menjadi lemah adalah suatu kesalahan yang fatal. Yang 
 benar adalah terus dijaga pada nilainya dan kalau perlu diperkuat secara 
 gradual sampai yang namanya subsidi hilang dengan sendirinya. Setelah hilang 
 subsidi dan semua berada pada kesetimbangan baru, baru kita mikir 
 mempertahankannya dan bukan melemahkannya.
 
 
 
 Kenapa ?
 
 
 
 Namanya juga melemah dan ini juga melemahkan daya beli masyarakat. Masyarakat 
 yang daya belinya melemah hanya memikirkan kebutuhan makan. Tidak sempat 
 memikirkan kebutuhan yang lainnya ie. Kesehatan, pendidikan apalagi konsumsi 
 barang bermutu :-(
 
 
 
 Masyarakat yang berdaya beli cendrung memikirkan konsumsi lainnya selain 
 makan, dan ini menimbulkan gairah untuk menyediakan berbagai bentuk layanan 
 barang/jasa serta selalu mengadakan inovasi untuk kenyamanan pengguna. Dan 
 masyarakat yang melek terhadap perlunya memperbaiki layanan barang/jasa akan 
 mudah mengglobal.
 
 
 
 Salam
 
 
 
 RM
 
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfaj21@ wrote:
 
 
 
  Setuju dengan Bapak Agus...
 
  
 
  Rakyat Indonesia masih banyak yang gampang terkesima dengan produk luar 
  negeri. Begitu rupiah menguat, yang belanja sale di Singapore, Malaysia dan 
  impor produk luar lainnya sudah gak kira-kira. Kamera diskon di Singapore 
  aja di kejer beli. Lagi murah katanya...  harga turun (padahal gara-gara 
  kurs rupiah menguat).
 
  
 
  Beli kamera lokal kenapa sih? Oh iya...  lupa...  gak ada ternyata...  
  he he
 
  
 
  --- On Mon, 9/8/10, anton ms wardhana ari.ams03@ wrote:
 
  
 
  From: anton ms wardhana ari.ams03@
 
  Subject: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
 
  To: ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 
  Received: Monday, 9 August, 2010, 11:06 PM
 
  
 
  artikel asli:
 
  http://www.kontan.co.id/nasional/news/43805/Menkeu-Nilai-Penguatan-Rupiah-Justru-Merugikan
 
  
 
  Senin, 09 Agustus 2010 | 19:25
 
  
 
  PENGUATAN NILAI RUPIAH
 
  
 
  *Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan*
 
  
 
  JAKARTA. Banyak orang berdebat mengenai dampak penguatan nilai rupiah.
 
  Pemerintah pun jarang sekali menyatakan sikapnya terhadap berapa nilai
 
  rupiah yang ideal. Tapi ternyata Menteri Keuangan Indonesia Agus
 
  Martowardojo, mempunyai pandangan yang jelas. Ia menilai, penguatan nilai
 
  tukar rupiah khususnya terhadap dollar Amerika justru merugikan Indonesia.
 
  
 
  Untuk itu, Agus mengatakan, pemerintah bersama Bank Indonesia akan melakukan
 
  sejumlah langkah inisiatif untuk menjaga agar Indonesia tetap kompetitif.
 
  “Penguatan rupiah sekarang di bawah Rp 9.000 memang akan membuat kondisi
 
  kita tidak akan kompetitif,” ucap Agus, Senin (9/8).
 
  
 
  Sayang, Agus Marto mengaku masih belum dapat menjabarkan langkah apa saja
 
  yang akan dilakukan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia.
 
  
 
  Pendapat berbeda justru dikatakan Umar Juoro, Ekonom Center Indonesia for
 
  Development and Studies. Umar menilai, penguatan nilai tukar rupiah justru
 
  menunjukkan kepercayaan investor terhadap Indonesia. “Hal itu akan positif
 
  bagi perkembangan ekonomi selama investasi oleh investor asing dapat di
 
  dorong untuk sektor riil,” ucapnya.
 
  
 
  Martina Prianti
 
  
 
  -- 
 
  -
 
  save a tree, don't print this email unless you really need to
 
  
 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  =
 
  Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
 
  =
 
  Alamat penting terkait millis AKI
 
  Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
 
  Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 
  Arsip Milis AKI online: 
  http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 
  =
 
  Perhatian : 
 
  Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
 
  - 

Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Bali da Dave
Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya sama 
saja.

Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi lokal, 
yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 

Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk menyarukan 
daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), mending di 
lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja makin besar 
dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.

--- On Wed, 11/8/10, Rachmad M rachm...@yahoo.com wrote:

From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
US $



Salam



  
  Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use




   

  
  
  



 




 

  .


   





 



  






  

[Non-text portions of this message have been removed]



Fw: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik daniel marsan


 Best wishes
Daniel R Marsan



- Forwarded Message 
From: daniel marsan denici...@yahoo.com
To: ahli keuangan milis ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.com
Sent: Wed, August 11, 2010 4:20:12 PM
Subject: Fw: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan


 Perlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan  
pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang  asing ie 
US $
Nilai rupiah yang rendah -- eksportir untung mereka ekspor dibayar dengan 
dollar / mata uang asing trus konversi ke rupiah namun importir meradang karena 
bayar pake dollar trus jual barang dengan harga rupiah
Problem di Indonesia klo melihat yang selama ini terjadi ekspor kita masih 
banyak dalam kondisi setengah jadi kemudian diimpor lagi ke dalam negeri pada 
saat sudah menjadi barang jadi (cmiiw). Yang dasar aja misalnya BBMapakah 
ada pengolahan minyak mentah jadi bensin solar avtur dll di 
Indonesia...?...sejak kita masih masuk negara pengekspor minyak OPEC sampai 
sekarang sudah lebih banyak impornya.. 

Menkeu bilang penguatan rupiah merugikan bisa jadi iya dalam jangka 
pendek.tapi jangka panjangnya...
Jadi ingat buku om Peter Fisk (business genius) pertumbuhan bisnis ada tiga 
operasional, inovatif, strategis --- operasional : cepat dan relatif mudah 
dilakukan tapi hasilnya terbatas ; inovatif : jangka  menegah dan hasil lebih 
dari operasional ; strategis : jangka panjang, lamban tapi hasil lipat 
ganda..
Bagaimana dengan master plan Indonesia sudah dibuat nggak ya seperti itu  

(rindu lihat ada monorail juga di indonesia dan saluran pengendali banjir bawah 
tanah seperti di KL padahal dulu Malaysia minta tenaga insiyur,dokter, guru 
dari 
Indonesia karena mereka kurang tenaga ahli)

Best wishes
Daniel R Marsan




 
  =
 
  Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
 
  =
 
  Alamat penting terkait millis AKI
 
  Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com 
 
  Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 
  Arsip Milis AKI online: 
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 
  =
 
  Perhatian : 
 
  Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut: 
 
  - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
 
  - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 
  - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@! Groups Links
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]



 



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import :-D

Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli di 
pasar ukurannya mengecil.

Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.

Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.

Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(

Salam

RM



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfa...@... wrote:

 Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli, hanya kalau kita belinya barang 
 impor semua. Kalau barang dibuat di Indonesia semua, matauang kita melemah 
 seberapa pun dibanding barang impor, maka daya beli masyarakat seharusnya 
 sama saja.
 
 Dengan pelemahan daya beli impor, diharapkan ada penguatan daya produksi 
 lokal, yang ujung-ujungnya berarti penguatan daya beli impor juga nantinya. 
 
 Maka dibandingkan dengan saran anda, yang menggunakan subsidi untuk 
 menyarukan daya beli seolah lebih kuat (padahal daya produksi lokal lemah), 
 mending di lemahkan supaya daya produksi lokal semakin kuat. Lapangan kerja 
 makin besar dan artinya nanti konsumsi lokal juga semakin kuat.
 
 --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M rachm...@... wrote:
 
 From: Rachmad M rachm...@...
 SPerlemahan mata uang sebenarnya adalah pelemahan daya beli, pelemahan 
 pendapatan perorang pertahun karena semua kita ukur dengan mata uang asing ie 
 US $
 
 
 
 Salam
 
 
 
   
   Switch to: Text-Only, Daily Digest • Unsubscribe • Terms of Use
 
 
 
 

 
   
   
   
 
 
 
  
 
 
 
 
  
 
   .
 
 

 
 
 
 
 
  
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan

2010-08-11 Terurut Topik Rachmad M
Coba pak dibuka-buka lagi data eksport kita mulai tahun 1930 sampai tahun 1940, 
data itu tercatat di buku karangan Sukarno Di Bawah Bendera Revolusi. 
Kemudian buka lagi data BPS dari tahun 1997 sampai 2004. Komposisinya gak 
berubah. eksport kita 200 % dari import.

Bedanya jaman Belanda hampir semua teknologi yang baru ditemukan langsung 
diterapkan di Indonesia, sementara kita saat ini sangat tertinggal :-(

Argumentasi perlemahan rupiah demi meningkatkan daya saing adalah argumentasi 
yang dibangun secara masif oleh rezim Suharto, karena ketidak mampuannya 
mengelola rupiah sehingga berulang harus di devaluasi. Padahal jelas pendapatan 
perkapita kita diukur dengan US $.

Korban dari devaluasi terjadi pada periode yang pendek yakni sampai 
ditemukannya kesetimbangan baru dalam hal tukar-menukar barang dan jasa. 
Korbannya adalah mereka yang berpenghasilan tetap ie. PNS/ABRI dan pensiunan. 
Mereka tidak mudah untuk mencapai penyesuaian baru sehingga cendrung korupsi 
dalam berbagai bentuknya.

Setelah tercapai kesetimbangan baru maka semua komposisi kembali dalam proporsi 
yang normal sehingga kalaupun diadakan Redenominasi 1  US$ menjadi RP. 9,- juga 
gak masalah selama semuanya dibagi  dengan suatu bilangan tetap dalam hal ini 
1.000,-

Tentu saja penguatan yang terjadi bukan penguatan yang dibuat-buat lho.


Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfa...@... wrote:

 Berkali kali argumen yang diajukan adalah berfokus pada konsumsi lokal...  
 dengan mengandalkan barang impor yang murah. Kalau penduduk kita gak ada 
 kerjaan...  mau beli pake apa pak? 
 
 Kalau mata uang menguat tanpa ada peningkatan produksi lokal (ekspor), 
 berarti ini karena ada banyuak pinjaman luar negeri yuang masuk. Ini pinjaman 
 nantinya musti di bayar. Kalau gak bisa bayar, ntar kejadian macam tahun 1998 
 lagi. Asian financial crisis. Atau sama juga Greek Crisis 2010. Mereka punya 
 uang euro kuat tapi kemampuan produksi dalam negerinya lemah. Akibatnya 
 begitu pinjaman jatuh tempo mau dibayar langsung ekonomi berantakan. Banyak 
 yang jadi pengangguran mendadak karena bisnis-bisnis yang berfokus impor 
 tiba-tiba harus tutup.
 
 --- On Wed, 11/8/10, Rachmad M rachm...@... wrote:
 
 From: Rachmad M rachm...@...
 Subject: Re: [Keuangan] Menkeu Nilai Penguatan Rupiah Justru Merugikan
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Received: Wednesday, 11 August, 2010, 6:32 PM
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
   
 
 
 
   
   
   Lha kok gak kerasa kalau hampir semua tarikan nafas kita berbau import 
 :-D
 
 
 
 Kalau rupiah melemah, harga kedelai naik konskwensinya tahu/tempe anda beli 
 di pasar ukurannya mengecil.
 
 
 
 Harga BBM non subsidi akan bergerak dengan sendirinya.
 
 
 
 Subsidi BBM Premium akan membengkak dengan sendirinya. Dan pemerintah segera 
 membuat kebijakan kenaikan harga BBM. Akan diikuti kenaikan harga lainnya.
 
 
 
 Terus dimana tidak terpengaruhnya daya beli masyarakat ?
 
 Lagi pula penguatan itu hanya menguntungkan Pengusaha, bukan karyawan 
 berpenghasilan tetap meski dia karyawan eksportir itu sekalipun :-(
 
 
 
 Salam
 
 
 
 RM
 
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Bali da Dave dfaj21@ wrote:
 
 
 
  Pelemahan mata uang = pelemahan daya beli,
 
  
 
 
 
   
 
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] [OOT] Vacancy - Finance and Accounting Supervisor

2010-08-11 Terurut Topik Ardhy Ryadi
A group of companies engaged in mining, energy, shipping and property
businesses are currently looking for a candidate for the position of Finance
and Accounting Supervisor.
The requirement:
- Graduate from reputable university with min GPA 3.0
- majoring accounting
- Experience in public accounting firms is preferred
- Fluent in english
- Excellent knowledge in Indonesian taxation and consolidation principles
- Expertise in mining or property industry is an advantage

Please send your resume, recent photograph and related supporting documents
to:

recruit...@gmail.com
 ryadiar...@gmai


[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik davidbela...@ymail.com
Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya 
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi 
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi 
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, bahkan 
lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan 
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan ilmuwan 
di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu dlm 
kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau lainnya 
buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an, bagi saya 
yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat 
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan, 
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak gampang 
panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D


Thx.



[Keuangan] Lowongan Programmer!

2010-08-11 Terurut Topik Buku Sekolah

Pak Admin,
Mohon ijin utk posting.


Dibutuhkan segera programmer lulusan 2009/2010
minimal D3 informatika ngerti SQL server.
Lokasi kantor Jl. Jenderal Sudirman, Jaksel.

Peminat kirim CV ke : supp...@power-it.co.id
paling lambat tanggal 12 Agustus 2010.

Regards



Re: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

2010-08-11 Terurut Topik ryan
Kalo menurut saya, kenapa les ekonomi gak banyak yang bikin, karena porsi 
ekonomi dalam ujian nasional itu gak banyak. 

Koreksi saya kalo salah, bahwa ekonomi itu jadi satu dalam pelajaran IPS (skrg 
namanya apa ya?) di sma. Jadi porsinya gak sebanyak pelajaran lainnya. Plus gak 
ada jurusan ekonomi di sma, yg ada cuma fisika dan biologi plus sosial.

Tapi saya gak yakin sie, soale dulu saya sekolah di SMK jurusan akuntansi :p 
(SMEA gitu :p)

Salam

Ryan


-Original Message-
From: davidbela...@ymail.com davidbela...@ymail.com
Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wed, 11 Aug 2010 03:21:59 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] Perlukah Pelajaran Tambahan Ekonomi?

Dear Guys,

Saya mau tanya, klo mnurut kalian perlu gak sih les plajaran ekonomi? Saya 
sering lihat, les mata plajaran fisika, kimia, biologi dan matematika, tapi 
jarang dan bahkan tidak ada-CMIIW-les plajaran ekonomi, padahal bagi 
saya-CMIIW-ilmu ekonomi sangatlah penting untuk kehidupan sehari-hari, bahkan 
lebih penting dr ke-4 les di atas.

Terus terang, utk les fisika, sy gak lihat manfaat utk khidupan 
shari-hari-CMIIW, apalagi kimia, kcuali klo buat jadi ilmuwan, sdg-kan ilmuwan 
di negri ini gajinya kecil-CMIIW. Utk les biologi, mgkn sdikit bantu dlm 
kseharian buat kesehatan, buat calon dokter-yg gajinya lumayan, gak tau lainnya 
buat apa. Kalo matematika, lumayanlah buat logika, buat itung2an, bagi saya 
yang penting ngitung duit gampang... :D

Nah, klo ilmu ekonomi, walaupun gak jadi ekonom, tapi ilmu ini perlu buat 
dagang, buat jadi karyawan juga perlu, shg tau kondisi kesehatan prusahaan, 
buat keuangan kluarga, dan paling penting dg berbekal ilmu ekonomi gak gampang 
panik waktu harga2 naik... :P

Gimana klo mnurut kalian???

Sori klo topiknya agak nyeleneh... :D


Thx.




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Hok An
Kalau pasar Indonesia tertutup pendapat Anda benar.
Tetapi ada produsen2 barang pertanian lain yang besar dan lebih murah 
produksinya dari Indonesia. Sebab itu ada tekanan pasar menuju stagnasi 
harga bahan makanan.
Tekanan ini juga datang dari distributor yang banting harga satu dua 
bahan makanan untuk memancing pembeli datang.
Saya sendiri juga kuatir dengan kenyataan bahwa pesatnya pertumbuhan 
penduduk menuju angka 400 juta orang. Bisa jadi mengisi perut semua 
orang bisa diusahakan dengan menggunakan laut untuk menanam bahan 
makanan, tetapi mengusahakan tempat kerja yang baik merupakan usaha 
raksasa yang jauh lebih muskil, sebab usaha yang berkembang justru 
usaha2 besar dan modern yang cukup diolah oleh sedikit orang saja.

Sebab itu salah satu hal yang penting untuk itu adalah kenaikan 
penghasilan masyarakat luas, sehingga daya konsumsi naik yang berikutnya 
memberi ruang untuk kegiatan produksi2 UKM yang lebih besar.

Salam

Hok An


Bali da Dave schrieb:

 Secara Natural, permintaan selalu akan naik karena peningkatan jumlah 
 penduduk yang tidak terkendali (tidak stagnan). Diikuti dengan 
 pengurangan lahan produktif dan penggunaan lahan kurang produktif 
 (seperti yang Pak Hok An katakan), maka sewajarnya HARGA baiknya sih NAIK.

 Sisi politiknya tentu jelek, sehingga pemerintah intervensi menurunkan 
 harga. Akibatnya petani semakin miskin dan lahan yang produktif juga 
 semakin kurang menarik buat ditanam oleh petani. Ini namanya lingkaran 
 setan. Semakin harga diturunkan, semakin sulit memenuhi kebutuhan 
 penduduk yang semakin NAIK. PROBLEMATIKA yang musti di pecahkan 
 anak-anak IQ jenius di Indonesia.

 --- On Tue, 10/8/10, Hok An ho...@t-online.de 
 mailto:Hokan%40t-online.de wrote:

 From: Hok An ho...@t-online.de mailto:Hokan%40t-online.de
 Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Received: Tuesday, 10 August, 2010, 3:58 PM



 Ada produk pertanian kita a.l. beras yang sulit bersaing dengan pasar

 interintersional, sebab produk2 itu biaya produksinya, karena letaknya

 di iklim yang panas lebih mahal dari biaya di iklim sejuk. Sebab itu

 tendensi import bahan makanan mulai dari terigu, jagung dan apalagi

 buah2an iklim sejuk naik terus.

 Masalah ini hanya bisa dihadapi dengan pendekatan2 jangka panjang yang

 memerlukan investasi2 berkepanjangan dan besar. Tetapi yang terjadi

 justru sebaliknya. Misalnya lahan2 sawah yang dibudayakan sejak ratusan

 tahun susut. Dipihak lain terus lahan padi tanpa pengairan ditempat yang

 tidak layak (asam atau asin) dipaksakan tanpa hasil yang ekonomis.

 Walaupun tahun depan harga bahan makanan agak naik tetapi tendensi umum

 adalah stagnasi dari harga makanan. Sebab itu yang diperlukan adalah

 kenaikan produktivitas pertanian, dan modernisasi pertanian (produksi

 makanan jadi atau bahan industri siap pasar) dan daya beli masyarakat

 yang memerlukan kenaikan upah umum.

 Salam

 Hok An

 Bali da Dave schrieb:

 

   Ah PORI (President Of the Republic of Indonesia), malah bilang awajar

   kalo ada kenaikan harga, hitung2 rejeki bagi petani setahun sekali...

 

  Menurut saya sih sudah sepantasnya harga barang pokok naik. Nilai

  politisnya tentu jelek karena bisa bikin rakyat banyak marah.

 

  Bicara pasar bebas, atau teregulasi.. kita sering anggap beras ini

  sudah harga wajar. Kalau menurut saya sih ini sudah harga yang

  'dipaksa' turun. Alasannya apa? Pemerintah selalu mengupayakan membuka

  jutaan hektar lahan khusus buat nanam padi ini. Kalau memang mekanisme

  pasar, tentunya tidak perlu ada program pemerintah 'lahan gambut

  sejuta hektar... dll sebagainya'. Harga naik biarkan saja, nanti

  petani tentu akan lebih kaya dan bisa membeli tanah yang memang

  diperuntukkan untuk tanaman (tentunya juga ada resiko petani nekat

  yang sembarangan membuka hutan lindung). Dan membuka lahan penanaman

  baru pun harusnya juga membiayakan harga ganti rugi penanaman pohon,

  pemeliharaan binatang yang harus selalu diberi makan, dll.

 

  Prinsipnya adalah lahan kosong (hutan) itu bukannya tidak ada

  harganya. Sama juga dengan mineral bawah tanah itu musti di hargakan

  'ongkos gantinya' atau replacement cost nya. Mentang-mentang tinggal

  dikeruk saja, maka hanya memperhitungkan ongkos mengeruk saja bukanlah

  perhitungan akuntansi yang kredibel.

 

  Jadi di sini walaupun tidak ketara, sudah ada intervensi pemerintah

  yang mencegah kekacauan bernegara akibat krisis harga makanan yang

  tinggi. Caranya menekan harga turun dengan mengorbankan lahan 'tidak

  terpakai'. Jadi kalau bensin ada subsidi, harga makanan pun sebenarnya

  sudah di subsidi. Yang kasihan tapi ya si petani. Kalau subsidi

  bensin, pemerintah malah bayar uang ke penyedia atau perusahaan

  minyaknya. Kalau untuk produk agrikkultur, si petani tidak terima

  apa-apa. MAlah diharuskan menjual barang dalam harga murah. Kalau gak,

  rakyat 

Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

2010-08-11 Terurut Topik Ari
beli beras murah ke thailand dan vietnam.  otomatis harga beras turun
drastis.

devisa lari ke luar negeri dan petani dalam negeri ndomblong, tapinya ... ^^


salam,
Ari

 http://papabonbon.wordpress.com


2010/8/8 lubeck lubeck.starli...@yahoo.co.id



 Setuju pemerintah tdk perlu jelimet.sederhana saja yaitu jangan gerocokin
 mekanisme pasar spt jgn batasi impor sembako.maka rakyat tdk akan kekurangan
 apalagi kelaparan..smakin pemerintah ikut campur,semakin kacau keadaan..

 Peace,
 Lubeck
 -Original Message-
 From: Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com link2hamfa%40gmail.com
 Sender: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Date: Sun, 8 Aug 2010 10:28:18
 To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com

 Reply-To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

 Mas eko,
 Setiap kebijakan ada side stream-nya..
 Yang penting salah satu tugas pemerintah sederhana aja ga perlu jlimet,
 bagaimana caranya agar rakyat bisa cukup pangan. Intinya ketersediaan dan
 keterjangkauan.
 Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
 Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone

 -Original Message-
 From: Eko Prasetiyo ekopraset...@gmail.com ekoprasetiyo%40gmail.com
 Sender: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Date: Sun, 8 Aug 2010 16:38:02
 To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com

 Reply-To: 
 AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi

 yaa klo otak kriminil kan bisa aja beli banyak lalu jual di tempat yg
 agak jauh. ato beras bulog di oplos am beras non bulog trs dijual
 mahal.

 *efek kebanyakan nonton berita kriminal ;D

 On 8/8/10, Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com link2hamfa%40gmail.com
 wrote:
  Mas eko..
  Gimana mo jualan mahal, wong bersaing dengan bulog di pasar?
  Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
  Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
 
  -Original Message-
  From: Eko Prasetiyo ekopraset...@gmail.com ekoprasetiyo%40gmail.com
  Sender: 
  AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
  Date: Sun, 8 Aug 2010 15:24:53
  To: 
  AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com

  Reply-To: 
  AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
 
  dan karena orang indonesia semangat penyelewengannya tinggi maka beras
  murah dari bulog itu akan dijual lagi oleh pembelinya dengan harga
  mahal.
  jadinya ga efektif.
 
  On 8/8/10, Andi MF Avandy link2ha...@gmail.com link2hamfa%40gmail.com
 wrote:
  Solusinya suruh bulog beli beras mahal ke petani dan jual murah ke
 pasar.
  Gitu aja repot.
  * Oka
  cuma PORI ngak bilang keniakan yang wajar tuh berapa persen dan apakah
  setelah puasa/lebaran harga bisa turun kembali. PORI juga ngak ngomong
  soal
  pengarunya terhadap inflasi paling tidak diberita itu ngak
  disebutkan.Jadi jika PORI ngak terlalu kuatir dengan inflasi knapa kita
  harus?Jelas karena PORI tidak merasakan...ibu PORI tak pernah belanja
  kepasar untuk memenuhi kebutuhan dapurnya
 
 
  Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
  Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
 
  
 
  =
  Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
  =
  Alamat penting terkait millis AKI
  Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
  Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
  Arsip Milis AKI online:
  http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
  =
  Perhatian :
  Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
  - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
  - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
  Anggota
  yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
  - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
  ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahooahlikeuangan-indonesia-owner%40yahoogroups.comYahoo!
 Groups Links
 
 
 
 
 
 
  --
  (^-^)v
 
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 


 --
 (^-^)v



 [Non-text portions of this message have been removed]



 [Non-text portions of this message have been removed]

  



[Non-text portions of this message have been removed]





=
Millis AKI mendukung kampanye Stop Smoking
=
Alamat penting terkait millis AKI
Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com