Re: [Keuangan] Bank yang tidak melakukan cross-selling lewat telpon
100% setuju pak. Saya awalnya masih semangat untuk angkat telepon2 yang tidak dikenal, dan meladeni pertanyaan2 mereka. Tapi lama kelamaan capek juga. Lagi meeting, konsentrasi kerjaan (atau yg lain-lain?), tiba2 ada interupsi telpon tidak dikenal. Hal ini menurut saya karena ulah bank yang ingin mendapatkan 'high margin' dari pengguna CC. Mereka pun menggunakan jasa outsourcing yg lebih praktis dan ekonomis. Maka yang terjadi adalah data kita beredar kemana2. Dalam hal ini Bank posisinya sangat aman, karena kalau ada kasus, mereka tinggal buang badan ke outsourcing saja. Saya pernah bertanya ke sales yg jualan, mereka bilang dapat dari Asosiasi Kartu Kredit. Itu jawaban yg sudah di FAQ mereka. Untuk gampangnya, ya sekarang saya pakai 2 nomor. 1 nomor benar2 untuk keperluan pribadi/keluarga/teman. 1 lagi udah tanggung beredar (sayang ganti nomor). Sekarang saya tidak pernah angkat telp dari nomor2 yang tidak dikenal, dengan resiko kehilangan kesempatan jadi milioner kalau misalkan pas dapat undian berhadiah hehehe... Tapi yang lebih menguatirkan saya adalah suatu waktu data kita dipergunakan untuk kejahatan perbankan atau lain2. Karena data di aplikasi kartu kredit itu lengkap sekali. Sayangnya regulator/perbankan sendiri sepertinya tidak peduli dan nantinya seperti biasa kalau sudah ada kasus besar dan heboh, baru ramai2 bicara. Cape de 2010/3/9 verthandy vertha...@yahoo.com Yang jadi masalah adalah frekuensi dan metode mereka, yang mungkin bukan salah si telemarketer juga. Mengenai frekuensi, meski saya sudah bilang tidak mau, dalam minggu yang sama kadang2 bisa ditelpon lagi dari bank yang sama untuk produk yang sama tapi orangnya beda. Padahal saya benar2 bilang tidak mau, bukan bilang sibuk, dan sejenisnya. Lalu vakum beberapa bulan, baru kemudian bank tersebut menelepon lagi. Kelihatannya banyak bank dengan seenaknya menyebar-nyebar informasi pribadi kita ke semua orang yang mau jualan. Ini bisa terlihat dari beberapa telesales yang bisa menyebut informasi nama dan alamat lengkap saya, sebelum mulai menawarkan produk2 tersebut. Atau bisa jadi ada oknum bank yang jualan data pribadi.. Mengenai metode, mereka seringkali menceritakan seakan-akan kita beruntung sekali bisa memenangkan kartu kredit atau kredit tanpa agunan. Kalau dari awal saya sudah bisa menebak arahnya, saya minta to the point aja? Mereka masih ngotot muter2 dulu ngomongnya. Menghabiskan waktu saya dan menghabiskan waktu dia juga. Pernah ada bank yang sampai saya telpon khusus ke call centernya untuk tidak menawarkan kepada saya produk karena frekuensinya sudah terlalu parah (sekitar seminggu sekali, nyaris konsisten). Padahal saya tidak punya produk apa2 di mereka, bahkan tidak pernah mengajukan aplikasi apa2 ke mereka, gila kan. Permintaan itu baru bisa terasa efektivitasnya beberapa minggu kemudian. Dari sini terlihat kalau mereka kemungkinan besar men-outsource telemarketing (jadi perintahnya sampai dengan telat), entah dengan dipercayai data pribadi sampai seberapa lengkap. Sedikit relevan, ada lagi bank yang hobi men-sms penawaran ini itu di jam-jam yang tidak wajar (di atas jam 8 malam dan di bawah jam 7 pagi). Di sini saya lebih menyalahkan banknya. Memang salah saya juga yang terlalu malas untuk menelpon call center bank yang bersangkutan agar berhenti menawarkan produk lagi. Makanya saya barusan mencoba telpon satu bank yang paling bermasalah saat ini. Tapi kelihatannya mereka belum pernah menangani permintaan seperti ini, saya dihold dulu lumayan lama. Sudah ada nomor laporannya, entah bagaimana hasilnya karena belum ada mekanismenya.. Mengenai kenapa ada telemarketer bisa tahu nomor contact kita, saya curiga di antara telemarketer itu banyak yang saling tukeran data. Salah satunya mungkin juga data aplikasi kartu kredit yang kita ajukan ke bank lain. Kalau saya pribadi lebih suka memasukkan aplikasi langsung ke cabang bank yang bersangkutan, tidak melalu telemarketer atau marketer yang di mal2. Sayang ada bank yang sekarang tidak menerima aplikasi kartu kredit dengan cara langsung begini. Akhirnya isu ini kembali ke kemudahan mendapatkan credit report diri kita sendiri. Kalau setengah mati mendapatkannya, lebih baik jangan mengumbar data pribadi ke mana-mana dengan mengajukan aplikasi-aplikasi ini itu lewat marketing di mal2, karena kalau ada yang disalahgunakan susah ketahuannya. Satu bank besar yang belum pernah cross-selling ke saya seumur-umur adalah BCA. [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Istilah Bank : Pseudo R/C dengan maksimum CO (Credit Overeenkomst) menurun
Rekans2 (terutama bankers), ada yang bisa bantu menjelaskan istilah di atas, atau punya link-nya? ini adalah term Kredit Investasi. Selain itu, ada apa lagi model Kredit Investasi? Terima kasih sebelumnya Herman [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Memo Admin - perubahan setting millis
Setuju bro.. Mod AKI sudah face off nih rupanya, tidak aki-aki lg. Iya milis kita ini seharusnya bisa memberikan manfaat lebih, baik ke member ataupun komunitas. Persh sy aja cari2 org buat accounting dan purchasing susah sekali dpt yg qualified. Kalau ada yg berminat, nanti sy coba posting kualifikasinya. Salam PS : Kalau kumpul2 dg mas Oka asyik loh... Disponsorin trus hehehe. 2009/10/1 oka widana oka.wid...@indosat.net.id: All, Mungkin Anda tidak perhatikan benar, bahwa kurang lebih beberapa hari belakangan, ada perubahan dalam millis kita ini. Pertama, message setting menjadi unmoderated. Tadinya, setiap posting disaring dulu para Momod, sebelum resmi dipublished. Sekarang tdk lagi, apapun yg diposting member pasti langsung ditampilkan. Setting unmoderated, tentunya memerlukan kedisplinan tinggi dari member sekalian. Mohon tetap mengacu kepada aturan millis. Pelanggaran akan langsung ditindak tegas. Bahkan pelanggaran terkecil seperti One Liner akan ditindak. Kedua, millis menjadi semakin informil. Tadinya Momod membatasi penggunaan bahasa, isi topik dll. Ada masukan bahwa gaya seperti itu hanya cocok untuk yg senior2 seperti saya ini. Untuk yg muda, berjiwa muda atau sok muda, perlu suasana yg lebih santai, bahkan dalam hal diskusi persoalan serius. Makanya, kita coba deh merubah gaya millis ini. Ketiga, terkait dua hal diatas, kita akan aktifkan semua sarana komunikasi yg ada agar member dapat berkomunikasi lebih mudah dan akrab. Anda tahu, millis ini sebenarnya sangat powerfull, Anda bisa menambah network, cari pekerjaan baru dan info2 lain bisa didapatkan dari dan antar member. Karenanya media Facebook, web www.ahlikeuangan-indonesia.com dan temu darat akan kita efektifkan. Khusus mengenai, Temu darat, tak akan lagi harus berbetuk acara formal, seminar, diskusi atau saresehan. Cukup ngobrol diwarung kopi atau ditoko buku, santai tetapi jika perlu ada topik yg didiskusikan. Kalopun ngak ada topik, ya ngobrol ngalor ngidul aja, yg penting nambah net work. Kopi dan panganan nya pun, kalo tak ada sponsor, bayar ndiri-ndiri kan bisa.. Pokoknya apapun yg bisa kita lakukan untuk memberikan nilai tambah pada millis ini, akan kita lakukan. Tak perduli besar atau kecilnya aktivitas itu, yg penting ada manfaatnya. Demikian, salam hangat untuk Anda semua. Oka Widana Powered by Telkomsel BlackBerry® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
Re: [Keuangan] Millis AKI telah 7 tahun
Pertama2 saya juga ucapkan selamat ULTAH buat milis AKI. Saya ingat dulu memang milis kita ramai sekali, terutama dengan diskusi/debat. Disamping juga banyak pertanyaan dan problem solving. Hal ini mungkin karena kebanyakan kita masih punya 'waktu luang', karena rata2 masih staf junior/kuliah. Saya pun hanya sempat membantu moderator AKI sebentar, karena selanjutnya larut dalam kesibukan pekerjaan. Sampe hari ini kok ya tidak bisa turun2 workload-nya :( Mohon maaf, bukan bermaksud apa2, tapi buat saya milis AKI selama ini tetap konsisten bisa menjaga kualitas posting dan fokus. Itu berkat kerja keras para sukarelawan MODERATOR. Bravo teman2 MOD. Mengenai frekuensi posting yang menurun, menurut saya itu tidak terlepas dari nama AHLI KEUANGAN. Kebanyakan kita jadi merasa 'minder' duluan untuk posting di sini. Padahal waktu awalnya, nama tersebut lebih dimaksudkan agar mendorong kita untuk 'berani' (bukan malahan 'minder') untuk menyuarakan ide/pendapat kita untuk sama2 BELAJAR. Banyak kasus/kejadian seputar keuangan yang kita bahas, untuk lebih mengerti maksud di balik kejadian2 tersebut. Meskipun ada debat/diskusi yang menjadi HOT, tapi saya kira itu merupakan proses pembelajaran/pendewasaan kita masing2. Kedepannya dalam rangka penyegaran/peremajaan milis, saya himbau rekan2 tidak memberatkan diri dengan YUNIOR, MASIH BARU. Justru milis kita tetap perlu ide2 baru maupun pertanyaan2/diskusi2 untuk menggugah kembali SEMANGAT BELAJAR kita. Mari kita sama2 menjadikan milis ini sebagai salah satu sarana untuk BELAJAR. Salam Herman PS : Om MOD mungkin bisa dilanjutkan ide TEMU DARAT - nya :) fyi temen2 milis, rencana TEMU DARAT sudah beberapa kali di-inisiasi, tapi tidak jadi2 karena keterbatasan EO-nya (tempat sudah siap). Kalau ada rekan2 yg bisa bantu, welcome. Kalau secara sporadis, beberapa kawan sudah sering ketemuan hehehe
Why 'Indomie'? Re: [Keuangan] Re: Ini Bangsa Indomie atau Bangsa Indonesia?
Saya tidak mengkomentari isi tulisannya, tapi saya lebih mempertanyakan penggunaan 'Indomie' dalam tulisan ini. Memangnya 'Indomie' punya kesalahan/kekurangan apa, sehingga harus diasosiasikan sebagai sesuatu yang negatif. Setahu saya 'Indomie' juga adalah merk produk mie instant (yang sudah dipatenkan), walaupun penggunaannya sudah digeneralisasikan spt seperti Aqua. Apakah tidak ada konsekuensi lanjutan (hukum), kalau Indofood selaku pemilik merk mempermasalahkan hal ini. Jadi menurut saya, Bp Christov selaku public figure, ada baiknya lebih berhati2 menggunakan istilah/nama. Jangan sampai perjuangan Bapak jadi blunder, karena hal2 yang tidak berguna. Untuk moderator, saya sarankan kita tutup diskusi topik ini dan dihapus dari arsip milis AKI. Terima kasih Herman 2009/5/29 oka_widana oka.wid...@indosat.net.id: Harap sabar dan tawakal pak Christov… saya kira orang Indonesia yang dadanya merah putih, pasti mendoakan dan mendukung keluarga David dan Anda berjuang. Jika ada yang perlu dibantu, saya kira jaringan millis kita, pasti akan mencoba semaksimal mungkin. BTW, kita bukan bangsa Indomie bung, walau ada capres yang menggunakan jingle Indomie sebagai iklan kampanyenya... Ketika baca tulisan anda ini, tadinya saya kira parodi :)). Salam, --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Christovita Wiloto christovwil...@... wrote: http://www.facebook.com/note.php?note_id=8455732 Ini Bangsa Indomie atau Bangsa Indonesia? Oleh: Christovita Wiloto facebook: christovwil...@... ini bangsa apa?... ini bangsa apa?... ini bangsa indomie?... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau negara negara tetangga melecehkan kita... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau negara negara tetangga bisa merampas pusaka bangsa... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau negara negara tetangga memperBABUkan bangsa kita... ribuan TKW diperBABUkan...setiap saat... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau negara negara tetangga menilai nyawa bangsa kita tak lebih tinggi dari nyawa ayam... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau coroner court dijadikan ajang sandiwara penuh konspirasi... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau nasib DAVID HARTANTO WIDJAJA dan keluarganya terkatung-katung di negara tetangga, tanpa ada dukungan dari Sang Negara nan AROGAN... kalau ini bangsa indomie... pantas saja kalau Sang Negara hanya AROGAN pada rakyatnya yang teraniaya... pantas saja kalau Sang Negara tak sedikitpun berani menunjukkan giginya pada tirani negara tetangga... pantas saja kalau Sang Negara cuek bebek...pura-pura buta...pura- pura tuli...pura-pura bisu... saat anak bangsa dicabik-cabik negara tetangga... pantas saja kalau Sang Negara TAKUT SAMA NEGARA TETANGGA... pantas saja kalau NEGARA TETANGGA BERANI SAMA Sang Negara... ini memang bangsa indomie... kenapa takut sama tirani negara tetangga yang mencabik-cabik anak bangsa sendiri?... kenapa tega membiarkan anak bangsa dicabik-cabik negara tetangga?... DAPAT APA KAU DARI NEGARA TETANGGA SAMPAI KAU TAK BERANI MEMBELA ANAK BANGSAMU SENDIRI?... DAPAT APA KAU DARI NEGARA TETANGGA SAMPAI KAU TEGA MEMBIARKAN ANAK BANGSA DIPERKOSA SECARA NISTA?... DAPAT APA KAU DARI NEGARA TETANGGA SAMPAI KAU MENDADAK TULI... BUTA... BISU...LUMPUH... MENGHADAPI KESEWENANGAN NEGARA TETANGGA?... DAPAT APA KAU DARI NEGARA TETANGGA SAMPAI KAU TEGA MEMBIARKAN ANAK- ANAK BANGSAMU BERJUANG SENDIRI-SENDIRI MELAWAN TIRANI NEGARA TETANGGA TANPA SENYUM SAPA DAN LIRIKAN SEDIKITPUN DARIMU SANG NEGARA? DAPAT APA? Ini memang negara indomie... bangsa ini sudah tergadaikan... digadaikan tepatnya... dengan sekeping dua keping uang dollar... Ini memang negara indomie... aku merasakannya sendiri harus berjuang sendiri... ini memang bangsa yang sudah digodok... digodok...digoreng... menjadi indomie... ampun... minta ampun... menyesal aku memilihmu dulu kalau akhirnya kau buat kami tak lebih dari sekedar semangkok indomie... ampun.. minta ampun... menyesal aku memilihmu dulu... hilang sudah rasa hormatku... minta ampun... TUNGGU DULU kita tak rela bangsa ini...negara ini kau Sang Negara jadikan bangsa dan negara indomie... kita tak dapat apa-apapun pada negara tetangga... kita tak berhutang apapun pada negara tetangga... kita, rakyat jelata, tanpamu Sang Negara, akan berjuang sampai titik darah penghabisan... membela nama bangsa yang dicabik-cabik negara tetangga.. AT ALL COST! karena kita tak pernah berhutang budi pada negara tetangga... walaupun amat sangat berat... kita harus menang di kasus DAVID HARTANTO WIDJAJA... kita harus menegakan kepala di negara tetangga... walaupun amat tertekan... kita harus berjuang habis-habisan... karena kita bukan bangsa indomie.. KITA BANGSA INDONESIA bukan bangsa recehan... KITA BANGSA INDONESIA bangsa yang besar bangsa yang perkasa... bangsa yang
OOT yang salah tempat posting (was Re: [Keuangan] Oot: Golput juga hak azazi?
Buat saya, OOT ini tidak ada relevansinya sama sekali dengan milis AKI. Jadi tidak ada gunanya dibahas/ditanggapi. Herman 2009/3/18 nazar nazart...@gmail.com Hmm, kebebasan saat ini cenderung kebablasan dan tidak bertanggung jawab. Konsep2x Hak azazi cenderung individualistis. Akibatnya persatuan dan kesatuan menjadi rapuh. GOLPUT JUGA HAK AZAZI. Itu adalah opini yang baik tapi cenderung individualis dan hanya untuk mencari sensasi bagi pencetus opini tersebut. Orang2x yang berpikiran seperti ini cenderung menjadi BUNGLON. Tidak punya sikap, plinplan dan tidak mempunyai prinsip yang kuat. Dalam hidup ini kita harus mempunyai pilihan, tetapi netral adalah pilihan orang2x yang tidak mempunyai dasar berpikir yang baik. Bersikap netral membuat seseorang atau kelompok tidak bergerak maju atau bergerak mundur. Netral adalah pilihan orang2x bingung. Mereka-mereka yang berlindung dibalik kesuksesan Ayah, kakek dan ibunya = Orang yang tidak memiliki kemampuan. Salam w.on:tebo [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Angin surga? mudah2-an bukan......FW: Manfaat Insentif PPh Akan Berdampak Beragam
Mas Oka, Meskipun ada rasa senang atas tambahan income tersebut, tapi concern saya lebih ke arah apakah kebijakan ini temporer atau kontinue. Karena kalau kebijakan tersebut temporer, bagaimana kita mengurangi biaya hidup kita (in general, kita kan jarang saving) yang sudah meningkat karena tambahan pendapatan dari PPh tersebut. Apakah tidak dikhawatirkan dampak sosial dan ekonomi nantinya? Daripada memberlakukan pembebasan ke sektor2 tertentu dan bersifat temporer, lebih baik yang bersifat kontinue dan merata (peningkatan PTKP, penurunan tax bracket, dan tarif) Mudah2an pemerintah bisa lebih wise utk menerapkan kebijakan tsb. HW On 1/30/09, Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id wrote: Dear all, Hari ini, early in the morning, seperti biasa ketika sedang mencari inspirasi dikamar kecil (.sorry), saya membaca head line Kompas, yang sangat menggugah semangat saya memasuki 2009. Kebetulan, seorang rekan sudah berbaik hati mencari dan mendownload versi web nya, yg saya forwardkan ke millis ini. Mudah2-an bukan sekedar angin surga, karena kalo saya baca (CMIIW), maka ini berarti tahun 2009 kita tak usah bayar PPH 21 J. Memang ada hal2 teknis yang belum diputuskan, semisal industri apa yg akan diberikan fasilitas pembebasan PPH ini. Wah, kalo ada member disini yang kebetulan punya akses atau bahkan yg in charge dalam membuat peraturan tsb, saya titip industri perbankan agar dimasukkan kedalam approved list-nya J. Kalopun ini hanya bagian dari kampanye incumbent Yudhoyono, ya saya juga ngak keberatan kok. Oka Widana From: aki-pojo...@yahoogroups.com AKI-Pojokan%40yahoogroups.com [mailto: aki-pojo...@yahoogroups.com AKI-Pojokan%40yahoogroups.com] On Behalf Of Ismed Hasibuan Sent: Friday, January 30, 2009 7:17 AM To: aki-pojo...@yahoogroups.com AKI-Pojokan%40yahoogroups.com; idaarimurtiandfrie...@yahoogroups.comidaarimurtiandfriends%40yahoogroups.com Cc: brama kumbara; M. M Setyo Adhi; Savitri Trikusuma; jono.sukarj...@pilonatl.com jono.sukarjono%40pilonatl.com; rudy priyanto Subject: [AKI-OOT] Manfaat Insentif PPh Akan Berdampak Beragam Daya Beli Naik Rp 6,5 Triliun Manfaat Insentif PPh Akan Berdampak Beragam / Jumat, 30 Januari 2009 | 05:47 WIB JAKARTA, KAMIS - Manfaat stimulus fiskal berupa pembebasan Pajak Penghasilan bagi karyawan harus dirasakan langsung oleh pekerja. Insentif senilai Rp 6,5 triliun harus bisa menambah penghasilan pekerja agar daya beli mereka menguat. Bagi perusahaan yang memang terpukul oleh krisis ekonomi global dan sudah biasa memungut PPh dari karyawannya, tidak perlu membayar lagi PPh-nya itu. Namun, kami ingin agar karyawanlah yang menikmati fasilitas ini, ujar Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution di Jakarta, Kamis (29/1). Pemerintah menegaskan, pembebasan PPh ini hanya diberikan jika perusahaan benar-benar memberikan dana yang biasa digunakan untuk membayarkan PPh kepada karyawan. Dengan demikian, perusahaan tersebut harus mencatatkan gaji kotor atau gaji yang belum dipotong untuk PPh pada setiap slip gaji karyawan. Sebagai ilustrasi, jika seorang karyawan biasanya menerima gaji Rp 5 juta per bulan, tarif PPh yang berlaku adalah 15 persen atau senilai Rp 750.000 per bulan. Jika fasilitas pembebasan PPh karyawan digunakan, perusahaan harus menuliskan besaran gaji karyawan tersebut menjadi Rp 5,750 juta. Itu artinya, penghasilan bersih yang dibawa karyawan itu bertambah dari Rp 5 juta menjadi Rp 5,750 juta per bulan. Di pihak pemerintah, ini merupakan sumber hilangnya penerimaan negara yang riil karena pemerintah tidak akan menerima lagi penerimaan PPh karyawan dari perusahaan yang biasanya membayar pungutan tersebut. Besar nilai penerimaan PPh karyawan yang hilang mencapai Rp 6,5 triliun. Ini stimulus yang serius karena PPh karyawan menyumbang Rp 40 triliun per tahun pada penerimaan negara, ujar Darmin. Tidak semua perusahaan Meski demikian, tidak semua perusahaan akan mendapatkan fasilitas PPh karyawan ini. Pemerintah masih menyeleksi sektor-sektor usaha yang akan mendapatkan fasilitas tersebut. Pertimbangan pemerintah dalam menentukan sektor usahanya adalah catatan pembayaran pajak perusahaan itu harus baik, kemudian bisa menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dan jika perlu bisa mendorong kenaikan ekspornya. Stimulus PPh karyawan merupakan salah satu bagian dari paket stimulus fiskal senilai Rp 71,3 triliun, yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi memburuknya krisis ekonomi global. Selain insentif PPh karyawan yang memperkuat daya beli, pemerintah juga memberikan insentif yang manfaatnya bisa dinikmati perusahaan, yakni keringanan PPh badan. Darmin mengatakan, yang termasuk stimulus PPh bagi perusahaan adalah turunnya tarif PPh bagi wajib pajak badan dari 30 persen menjadi 28 persen. Selain itu, pemerintah juga memberikan keringanan PPh kepada perusahaan yang mengalami penurunan laba 20-25 persen. Mekanismenya adalah perusahaan yang mengalami penurunan laba 20-25
Ini bukan milis sampah (was Re: [Keuangan] Trikomsel : Dosa TERBESAR
Ini bukan milis sampah Sebelum complaint sana sini, coba anda evaluasi diri anda sendiri. Email anda ini sudah melanggar beberapa butir etik/peraturan milis : 1. untuk OOT, harap cantumkan OOT di depannya (lihat etika no 13) 2. tidak boleh kasar/vulgar (lihat etika no 14) Terima kasih Herman 2008/7/28 tongkigading [EMAIL PROTECTED] Guyz, kalau kalian coba service henpon kalian di NCC Trikomsel, Cempaka Mas / Gading Mall 3 (yang sudah confirm, kek nya sih semua Trikomsel begitu) Coba perhatikan blanko Jobsheet nya atau disebut REPAIR ORDER, ini berdasar dari pengakuan Kepala Cabang dan Head Contact Centre nya sewaktu meeting sama gw mengenai complain gw tentang garansi Nokia yang tidak berlaku kalau ganti casing Nokia E90, kenyataannya, kasus ini dimenangkan oleh gw, karena Nokia Indonesia sudah decide bahwa GARANSI TETAP BERLAKU, tapi biasa lah, orang Trikomsel ga' mau mengakui kesalahan mereka, malah mereka NUDING gw suruh menghapus PERNYATAAN yang sudah gw tulis di media2 internet karena mereka merasa pemberitaan itu merugikan mereka, well, ini FAKTA, dan TERBUKTI kalau Trikomsel SALAH, apa BENEFIT nya buad gw kalo gw harus klarifikasi hal itu ? Oke, sekarang lanjud ke DOSA berikud dari Trikomsel, Saat elo masukin henpon untuk di service, CS akan memasukkan data2 ke komputer, dalam kasus gw, CS Cempaka Mas malas atau sengaja menuliskan semua kondisi henpon gw sebagai NOT OK, kenyataannya, CS tersebut tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu atas kondisi henpon gw Jadi, ini bisa gw tuding sebagai JEBAKAN buad konsumen, kalau henpon elo di service di NCC Trikomsel lalu ada masalah, mereka dengan mudah akan mengatakan, Ini kondisi henpon Bapak di Repair Order kami semuanya NOT OK, Pak Oke, dosa berikut nya adalah, CS nya mengatakan, Pak, ini henpon masuk service data nya pasti kami hapus yah, Pak Trus gw bilang, gw tidak mau direset, kalau sampai di reset, gw akan tuntut Trikomsel Lalu CS nya ngangguk2 sambil bilang, Iya, Pak, nanti akan disampaikan ke tekhnisi nya Tapi sambil nulis di laporan nya : DATA LOSS OK Gw baca dan gw komplain ke CS nya, trus kata CS nya, Ga' papa, Pak, ini harus diisi soalnya, nanti saya sampaikan ke tekhnisi nya Bangsat ga' tuh ? Coba kalau tekhnisi nya REFLEKS reset henpon gw, bisa complain kemana gw ? Nah, sekarang bagian DOSA TERBESAR nya, setelah REPAIR ORDER atau Jobsheet tersebut di print, kita akan diminta TANDA TANGAN pada Jobsheet tersebut pada bagian paling atas yang berwarna PUTIH, kertas Jobsheet tersebut rangkap 3, PUTIH - KUNING - HIJAU Selesai di tanda tangan, kita akan diberikan warna HIJAU, saat kita mengambil henpon kita, maka Jobsheet warna HIJAU diserahkan kembali dan ditukar dengan Jobsheet warna KUNING Masalah nya, Jobsheet warna HIJAU ternyata CACAD HUKUM, Jobsheet warna HIJAU ternyata ada tulisan berbeda yang mengatakan, konsumen dengan ini menyatakan SETUJU apabila henpon yang diservis DIHAPUS datanya oleh NCC Trikomsel Pada waktu meeting, gw sudah mengatakan pada mereka atas DOSA BESAR mereka ini dan gw bilang, malam ini juga bilang sama atasan kalian dan besok pagi buad Jobsheet MANUAL, jangan pake yang itu, kalau ini dibawa ke HUKUM, kalian akan habis dibantai di pengadilan, karena kalian telah melakukan KEJAHATAN dengan membuad CARBONIZED yang harus nya IDENTIK tapi kalian buad BERBEDA pada lembar HIJAU nya Buad teman2 yang ngerti hukum, kalian pasti mengerti lah, apa artinya ini dan ini mengindikasikan betapa bajingan nya Trikomsel dalam MEMPERDAYA KONSUMEN [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Siaran Pers - Update RUU PPh
Pak, Punya NPWP tidak bayar fiskal mulai th 2009, jadi diberlakukan tidak? Terima kasih Herman 2008/7/24 Yurnalis [EMAIL PROTECTED]: Jadi teman2 melihat UU PPh yang telah disetujui DPR ..milikilah NPWP dari sekarang, karena mulai 1 Januari 2009 mereka yang tidak memiliki NPWP akan dipotong pajaknya lebih tinggi dengan mereka yang ga punya NPWP...inilah keuntungan kita punya NPWP..Tidak punya NPWP, bayar PPh 20% di atas rate normal. Salam Yurnalis - Original Message - From: Fitriyanto To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com Sent: Thursday, July 24, 2008 2:49 PM Subject: RE: [Keuangan] Siaran Pers - Update RUU PPh . [Non-text portions of this message have been removed] __._ [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Event off air milis AKI
Dear All, Setuju dengan acara off-air. Tapi saya usulkan agar berkesinambungan dan konsisten. Jadi sebaiknya kita agendakan setahun saja. Untuk topik, usulan sy sbb : 1. quo vadis investment? Minyak naik, harga2 naik 2. options : investment or speculations? 3. Asuransi apa yg cocok buat kita? Terima kasih Herman On Fri, May 9, 2008 at 9:11 AM, Fitriyanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear member milis Ahlikeuangan-Indonesia, Sebagai pemegang amanat pengelolaan milis, kami para moderator milis Ahlikeuangan-Indonesia (AKI) berencana untuk mengadakan event off air (temu darat) dalam waktu dekat ini, setelah lama komunitas ini tidak mengadakannya. Moderator bersama beberapa orang penggiat millis lainnya, telah mendikusikan beberapa ide dan saat ini telah mengkristal menjadi beberapa ide dasar konsep acara dimaksud. Tentu saja ide dasar ini nantinya akan diejawantahkan dalam bentuk susunan (run down) acara yg lebih detail. Untuk itu masukan, usulan dan kontribusi dari para member sekalian, yang nota bene adalah stake holder kominitas ini, sangat kami harapan. Akhirnya pada Rabu malam, bertempat di Anomali Café, Kebayoran, beberapa orang penggiatn Millis dan Moderator berkumpul dan menghasilkan kesimpulan sbb : 1. Apapun bentuk acara yg akan di buat, harus tetap sejalan dengan misi millis ini sebagai sarana PEMBELAJARAN. 2. Acara adalah dari dan untuk member, namun tidak akan menutup kemungkinan untuk melibatkan pihak-pihak di luar milis baik sebagai sponsor maupun audience dari acara itu sendiri. Bahkan kolaborasi dengan komunitas/millis lain akan dibuka lebar-lebar, sepanjang sesuai dengan misi millis ini. 3. Event ini akan kita kelola secara profesional, sehingga acara sangat visiable untuk diikuti sekaligus dinikmati para peserta. Untuk itu kami akan mengedepankan profesionalitas dalam pelaksanaan acara tersebut (kemungkinan akan kita serahkan ke EO yang profesional). 4. Sebelumnya, sebagaimana diketahui bahwa millis AKI selalu mengadakan acara yg serius, kali ini akan dicoba dengan mengunakan pendekatan berbeda dengan tidak meninggalkan misi millis. Biaya penyelenggaraan akan bersumber dari: a. Sponsorship: kepada rekan yg punya pengalaman, akses, kapasitas atau apapun perihal ini, pls sharing. b. Tiket masuk: untuk member AKI tentu akan sangat murah sekedar tanda komitmen dan dukungan terhadap acara. Sebagai imbalannya, peserta akan mendapatkan paket yg nilanya jauh melebihi harga tiket tersebut. Dalam kurun waktu 1-2 minggu ke depan, kami akan mematangkan konsep acara sambil menunggu respon dan masukan dari member milis AKI mengenai acara yang akan kita gelar, segala bentuk masukan sebaiknya dikirimkan ke forum (JARUM) saja, biar bisa kita bahas bersama. Kami dari pihak moderator berharap banyak dukungan dari member semua, terutama member-member baru yang masih fresh, karena milis AKI nampaknya butuh sedikit penyegaran (bisa dilihat dari moderatornya yang mulai keliatan kayak AKI-AKI ::). Salam Ryan Momod [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] [OOT] Aku Cinta Indonesia? Bisa dimulai dari kita
Dear milisers, Belum lama ini, kita semua seperti tersengat, kaget, marah, kesal, ketika warisan budaya kita serta merta diakui oleh negara tetangga kita. Mulai dari lagu rasa sayange, reog ponorogo, belum lagi wayang dan batik yang katanya sudah dipatenkan. Lalu apa tindakan kita? Sangat disayangkan dan seperti biasanya, umumnya masih berupa komentar, pernyataan ketidaksetujuan, petisi, demo, yang notabene hanya timbul sesaat untuk kemudian tenggelam lagi. Lalu apa gunanya semua komentar, petisi, demo tersebut, kalau kita sendiri tidak pernah menjadikan warisan budaya negeri kita sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari? Ada banyak hal yang bisa kita lakukan, mudah-mudahan tulisan saya ini bisa memberikan snow-balling effect kepada rekan-rekan semua. Silakan menambahkan/memodifikasi/mengurangi jika diperlukan. Mohon maaf sebelumnya jika dalam tulisan saya ada tercantum nama pt, toko, institusi. Saya sama sekali tidak ada vested interest. Semata-mata hanya untuk contoh/ilustrasi saja. - karyawan swasta : mungkin kita bisa memulai dengan menggunakan batik setiap hari jumat. Sebagian besar perusahaan saat ini sudah menerapkan budaya 'friday is casual day'. kita bisa ganti menjadi 'friday is batik day'. Bisa dibayangkan snow-balling effect yang diciptakan (hingga ke bisnis UKM) jika hal ini diterapkan secara nasional. - bacaan : saat ini komik,novel,roman saduran/asli Indonesia sudah mulai diterbitkan kembali. Terima kasih untuk rekan2, penerbit yang sudah berupaya keras untuk menerbitkannya kembali. Sebagai contoh : mahabharata, bharatayudha, ramayana, dll sudah dicetak kembali. Info lengkap bisa lihat ke www.wayangkom.com. juga cerita-cerita silat indonesia, yang bisa dilihat di www.anjayabooks.com. Juga cerita-cerita rakyat setahu saya juga sudah mulai diterbitkan lagi, kalau tidak salah oleh penerbit erlangga. Banyak nilai-nilai moral/etika yang kita dapatkan dari buku2/cerita2 tersebut. - tempat wisata : kita bisa mulai berkunjung ke tempat2 wisata domestik, ketimbang orientasi ke luar negeri atau bali saja. Yang saya maksud jangan setiap kali acara liburan akhir tahun tujuan wisata domestiknya adalah bali. :) Salah satu sebab mengapa tempat wisata domestik lain terbengkalai/tertinggal, menurut saya juga karena jumlah pengunjungnya menurun/tetap. Rekan-rekan mungkin bisa surf ke www.my-indonesia.info untuk mencari tempat2 pariwisata domestik. Bahkan museum yang notabene adalah tempat wisata menarik di luar negeri, di sini lebih banyak digunakan sebagai tempat penelitian, kunjungan wisata anak sekolah saja. Meskipun mesti diakui secara kenyamanan mungkin tempat wisata domestik masih kalah, akan tetapi kita juga perlu sekali-kali menikmatinya. :) - penggunaan produk dalam negeri : memang ini isu sensitif, saya tidak mau terlibat polemik di sini. Akan tetapi kalau memang dari sisi kualitas dan harga tidak berbeda jauh, kenapa tidak menggunakan produk putra2 dalam negeri. Pikirkan juga snow-balling effect-nya. - pemilik/pengusaha resto, tempat2 hiburan, mal : mungkin bisa memberi kontribusi dengan menyetel lagu2 keroncong, daerah. juga menggelar festival tari tradisional. Beberapa mal sebenarnya sudah berinisiatif bagus dengan menggelar festival barongsai (kebudayaan tionghoa) menjelang imlek. Tapi alangkah baiknya jika diperluas ke kebudayaan/tarian daerah lainnya. Pikirkan juga snow-balling effect-nya. Sebagai contoh : sejak barongsai 'diperbolehkan' kembali, banyak grup2 barongsai dibentuk dan bisa mendapatkan order kontinu. Sebab yang diperlukan oleh kita dan juga insan-insan kebudayaan tersebut adalah kontinuitas bukan? kalau tidak kontinu, mereka pun sulit bertahan hidup, yang akhirnya tergiur dengan ringgit atau pekerjaan lain juga. - stasiun radio, tv, media lainnya : saya pikir stasiun radio dan tv seharusnya memberikan dukungan/sumbangan yang berarti juga untuk memperkenalkan/mengingatkan/melestarikan kebudayaan daerah. Beberapa stasiun tv sudah melakukannya dengan program2 acara wisata kuliner dan tempat wisata di daerah :) Alangkah baiknya jika juga disisipi (mungkin kalau main program masih terlalu berat) dengan kebudayaan2 lain spt : tari, lagu, atraksi, dll. Itu dulu dari saya. Mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi dan yang terutama snow-balling effect ke rekan2. Aku Cinta Indonesia Herman [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Fwd: Strategi Jitu Kota Pekalongan Mengatasi Kemiskinan [sayang untuk dilewatkan]
Comment dari teman saya yang di pekalongan : Kalau negeri ini mau makmur ...memang butuh orang-2 yang berkomitmen seperti Walikota pekalongan Sekilas info : Bp Basyir (Walikota) adalah Dr pengusaha batik Gaji dia di RS di sumbangkan untuk para kary nya (suster dll) tidak mengambil untuk dirinya, Pasien yang datang yang tidak sanggup bayar di bebaskan ...karena kedermawanan ketulusannya jadi dari masyarakat bawah saat pilkada di calonkan menjadi walikota Selama menjadi Walikota Ybs selalu memikirkan pengentasan kemiskinan..dan semua bantuan dari Pusat memang betul disalurkan buat masyarakat miskin khususnya Ybs seorang Pribadi yang sederhana ...Rumah dinasnya sederhana sering kebanjiran tidak ada niat untuk memperbaikinya s/d saat ini (bandingkan dengan pejabat lain)... Untuk pembuatan izin, npwp, dll mudah tidak dipersulit (tanpa bayaran sekecil apapun) Ybs mudah di temui mudah akrab... Dengan Perbankan Pekalongan Dia sering mengadakan pertemuan untuk membicarakan pengentasan kemisikinan kebersihan. Bayangkan kalo seluruh pejabat di Indonesia seperti Dia... Yang menjadi hak nya saja Dia tidak makan apalagi yang bukan haknya Kebalikan di Indonesia Yang bukan haknya saja di Korupsi apalagi yang sudah menjadi hak nya -- Forwarded message -- From: anton ms wardhana [EMAIL PROTECTED] Date: Nov 13, 2007 11:30 AM Subject: Strategi Jitu Kota Pekalongan Mengatasi Kemiskinan To: Quote: Ternyata bukan hanya Bangkok yang jauh lebih maju dari Jakarta. Pekalongan pun telah meninggalkan Jakarta dalam mengatasi kemiskinan. Di saat Pemprov DKI Jakarta membuat aturan tentang ketertiban umum yang secara sistematis mengusir orang miskin dari Jakarta... Pemkot Pekalongan justru gencar menjalankan amanat UUD 1945, khususnya pasal 28 H ayat 1: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. br, ams 91 http://ecosocrights.blogspot.com/2007/11/strategi-jitu-kota-pekalongan-mengatasi.html 01 November 2007Strategi Jitu Kota Pekalongan Mengatasi Kemiskinan Sri Palupi Ketika Institut Ecosoc mendiskusikan hasil riset perbandingan tentang kota dan kemiskinan antara Jakarta dan Bangkok (Thailand) , ada peserta diskusi yang berkomentar: Mengapa Bangkok yang diambil, dan bukan kota di Indonesia, seperti Pekalongan yang dinilai berhasil menata kotanya? Reaksi spontan saya, bagaimana mungkin membandingkan kota kecil Pekalongan dengan Jakarta yang metropolitan. Usulan untuk melihat kota Pekalongan terlupakan begitu saja sampai pada saatnya saya bertemu dan berdiskusi dengan Walikota Pekalongan yang tengah naik daun itu. Di sebuah forum diskusi tentang pemukiman aman yang diadakan Departemen Pekerjaan Umum, pada 29 Oktober lalu, dr. H.M. Basyir Ahmad, sang Walikota Pekalongan, memaparkan pengalamannya menjalankan program rumah aman bagi komunitas miskin dan saya sendiri memaparkan program rumah aman yang dipraktikkan pemerintah Bangkok. Ternyata benar, program yang dijalankan Walikota Pekalongan ini mirip betul dengan program yang dijalankan pemerintah Bangkok. Dari sini saya semakin yakin, keberhasilan mengatasi persoalan kemiskinan bukanlah perkara besar kecilnya wilayah, besar kecilnya dana, tetapi lebih terkait dengan besar kecilnya komitmen untuk mengatasi kemiskinan dan kehendak kuat untuk bekerja bersama serta terbuka terhadap jalan atau pendekatan alternatif. Meskipun tidak begitu mengenal agenda Forum Habitat, di mana Indonesia terikat pada komitmen untuk memenuhi hak atas perumahan bagi warga miskin dan memperbaiki kondisi hidup komunitas miskin, namun Walikota Pekalongan telah mencanangkan dan menjalankan program pemukiman perkotaan yang aman dan layak huni seperti yang diagendakan dalam Forum Habitat. Targetnya juga tak main-main, yaitu menjadikan kota Pekalongan bebas rumah tidak layak huni pada tahun 2008 dan bebas kawasan kumuh pada tahun 2010. Lalu bagaimana program itu dijalankan oleh sang walikota? Strategi Sapu Lidi Kota Pekalongan yang berada di Provinsi Jawa Tengah dikenal dengan industri batiknya. Jumlah keluarga miskin di kota ini 22.913 KK atau 36,4 persen dari jumlah total keluarga. Dari jumlah KK miskin yang ada, terdapat 5.068 KK (22,12%) yang mendiami rumah tidak layak huni. Selain KK miskin, juga terdapat 800 PNS golongan rendah (golongan I dan II) dan 8.000 buruh yang terdaftar di Surat Perbendaharaan Negara (SPN)/Jamsostek. Dari jumlah tersebut, 465 PNS (58,12%) dan 2.985 buruh (37,35%) belum memiliki rumah. Untuk menjalankan program rumah aman bagi warga miskin di kota itu, Walikota Pekalongan mengaku tidak bisa hanya mengandalkan dana APBD. Bila hanya mengandalkan APBD, kota yang PAD-nya pada tahun 2006 senilai Rp 20 milyar itu, ia perkirakan baru bisa mewujudkan kota yang bebas dari rumah tidak layak huni 21 tahun kemudian. Karena itulah sebagai walikota, A.M. Basyir menempuh strategi sapu lidi
[Keuangan] Gonjang ganjing harga minyak
Dear AKI members, Selamat kembali bekerja setelah liburan panjang. Saya mau minta pencerahan dari rekan2 di sini, mengenai dampak dari kenaikan harga minyak yang luar biasa. Kalau di Indonesia, sepertinya semua kalangan heboh dalam menanggapi kenaikan harga ini, baik dari kalangan pengusaha (ongkos produksi naik), pemerintah (equilibrium ekonomi berubah), dan masyarakat tentunya (biaya hidup meningkat). Saya penasaran dengan dampak kenaikan harga minyak ini terhadap negara2 lain, baik negara maju ataupun negara berkembang. Bukankah mereka mengalami hal yang sama? Lantas bagaimana semua elemen negara (pemerintah, pengusaha, masyarakat) menyikapinya? Apakah dampak kenaikan harga minyak itu berkorelasi dengan seberapa besar komponen minyak (langsung/tidak langsung) terhadap perekonomian suatu negara? Terima kasih untuk pencerahan dan diskusinya Salam Herman [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Kalau saya sih lihatnya simpel saja. Seperti orang sudah tahu hukum gravitasi, benda kalau jatuh pasti ke arah pusat gravitasi. Tapi toh ada juga orang yang tetap mencoba-coba untuk menaklukkan hukum gravitasi. Kenapa? karena adanya rasa ingin tahu dan penasaran manusia. Jadilah penemuan pesawat terbang, roket, dll. Di dunia keuangan berlaku hukum high risk high return. Tapi toh tetap saja ada orang-orang yang berusaha menaklukkan hukum tersebut. Kenapa? sama juga, karena adanya rasa ingin tahu dan penasaran tersebut (ekstrimnya mungkin jadi greedy). Itulah manusia (hari Jumat sedikit berfilosofi) : gabungan dari emosi dan nalar. Emosinya (lewat iming-iming seller, word of mouth success story, greedy) terkadang bisa mengalahkan nalar. :) Bang Poltak, apakah dalam kesempatan ini mau juga berkomentar mengenai investment vehicle yang lagi trend : swisscash dan option trading ala Abraham Lembang (yang beberapa kali siaran di SMART FM). Katanya beli saham/option tersebut bisa disewakan dapat return sekitar 4% per bulan. ruarrr biasa... On 4/26/07, rioquiserto [EMAIL PROTECTED] wrote: Awalnya, saya menduga orang yang ikut investasi irrasional semacam ini hanyalah orang-orang yang kepepet atau dalam kondisi kesulitan keuangan, jadi kalap, tidak bisa berpikir jernih, dan cepat2 cari shortcut karena ingin keluar dari masalah. Melihat daftar beberapa korban dari pak Poltak dibawah ini, dugaan saya itu salah besar. Kalau udah menyangkut uang, tidak kenal lagi pintar/bodoh, kaya/miskin atau pejabat/non pejabat, semuanya bisa terjerembab dalam kesalahan sama. Kenapa ya? salam, rio --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, Poltak Hotradero [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Re: Posting tentang Dressel di milis ini...
Hi Poltak, Thanks utk penjelasannya. Saya pikir ada baiknya juga kalau lewat kesempatan ini kita juga bisa membahas fenomena yang lagi trend saat ini, yaitu investasi lewat vehicle option. Saat ini banyak sekali seminar yang menawarkan kesempatan investasi melalui option, exchange traded fund (?), reksadana index. Terus terang saya sendiri belum pernah ikut seminarnya, hanya denger di radio dan teman saya yang ikut seminar. Kemasan penjualannya sangat menarik, yang paling simple adalah kombinasi antara beli saham dan beli put option. Jadi kalau harga saham naik, kita untung. Kalau harga saham turun, kita juga untung (karena kita bisa exercise put option-nya). Bermain option hanya butuh capital yang kecil, dan resikonya pun hanya sebatas preminya saja. Hanya saja apakah as simple as that? Kalau ditinjau dari teori (mudah-mudahan tidak salah ingat), option itu digunakan sebagai tools untuk hedging atau spekulasi. Sedangkan untuk investasi? Tidak pernah disinggung. Apakah teori tersebut sudah basi, seiring dengan pesatnya perkembangan option atau saya yang salah menafsirkannya. Akan tetapi, teman saya yang kerja di Singapore, di salah satu bank terbesar, memilih untuk resign dan mencoba peruntungannya di option trading. Dengan standar hidup di Singapore, dan keputusan dia untuk menghentikan penghasilan tetap dia, membuat saya menjadi berpikir ulang dan bertanya-tanya, apakah peruntungan di option trading ini memang benar-benar dahsyat?? Sekali lagi emosi mulai mempengaruhi nalar... Saya pribadi setuju dengan yang diilustrasikan Poltak, investasi tanpa knowledge yang benar, ibarat petinju kelas rt yg rawan pangan menghadapi kumpulan petinju kelas berat dunia. :) Happy Friday. On 4/27/07, Poltak Hotradero [EMAIL PROTECTED] wrote: At 10:33 AM 4/27/2007, you wrote: Bang Poltak, apakah dalam kesempatan ini mau juga berkomentar mengenai investment vehicle yang lagi trend : swisscash dan option trading ala Abraham Lembang (yang beberapa kali siaran di SMART FM). Katanya beli saham/option tersebut bisa disewakan dapat return sekitar 4% per bulan. ruarrr biasa... Hai Herman, Saya baru tahu kalau option bisa disewakan :D (jangan-jangan sewaannya out of money semua). Cuman setahu saya sih -- pasar option itu isinya kan bukan cuma para amatiran -- tetapi juga para jawara-jawara kelas berat yang sanggup mempekerjakan ratusan Ph.D matematika sebagai full time traders. Kalau kita bahkan Black-Scholes aja nggak ngerti tapi masih mau ikut nyemplung -- ya itu sama efeknya seperti petinju kelas nyamuk juara RT dari daerah rawan pangan -- berhadapan dengan Nikolai Valuev, Lennox Lewis (sebelum pensiun), Mike Tyson (sebelum masuk penjara), Muhammad Ali (sebelum kena Parkinson), George Foreman (sebelum di-KO Ali), Rocky Marciano (sebelum pesawatnya jatuh), dan Joe Louis (sebelum kalah oleh Max Schmeling) -- secara sekaligus. Kalau semuanya tumplek di satu ring -- kira-kira siapa yang mereka gebukin duluan? Tentu anda. Logikanya sih begini: Kalau ada orang yang punya angsa yang tiap hari bertelur emas 1 ons -- kira-kira berapa harga jual angsa demikian? Apakah setara 1 kg emas? atau 1 ton emas? (catatan: umur angsa kira-kira 10-15 tahun -- dan tentu harus ikut kita perhatikan fluktuasi harga emas, Time Value of Money (TVM) dan tentu juga resiko penyakit angsa sebagai faktor diskon arus kas :) Tapi sangat jelas -- dengan harga emas Rp. 200 ribu per gram setidaknya arus kas dari angsa tersebut bernilai Rp. 20 Juta sehari... (1 ons = 100 gram). Nah sekarang kalau ada orang yang mengatakan punya angsa bertelur emas -- dan ingin menjualnya kepada anda seharga Rp. 10 juta -- apakah patut dipercaya? Apa iya orang yang punya penghasilan Rp. 20 Juta sehari sedemikian butuh duit anda yang Rp. 10 juta...? Kemungkinannya: 1. Angsa tersebut nggak bertelur emas - atau dengan kata lain angsanya memang cuman cocok buat dijadikan angsio... 2. Emasnya ternyata sedikit sekali. Entah karena telurnya sangat-sangat kecil sekali (sampai perlu mikroskop) -- atau telurnya berukuran normal - tapi cuman kulitnya disepuh emas. 3. Satu jam lagi angsa itu mati Hanya berdasarkan skenario-skenario di atas - si penjual angsa tersebut bisa lebih untung daripada kita...sehingga cukup waras untuk menjualnya kepada kita. Sekarang tinggal kita analisa saja : kalau dia cukup waras -- maka mungkin kita yang tidak cukup waras. (catatan: orang tidak waras SEHARUSNYA cuma minoritas). [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Milis AKI ayo bangkitlah kembali engkau...
Hi Arry, Glad to see you online again. Mengenai milis yang kurang aktif, kalo boleh sampaikan my personal opinion, saya pikir karena members merasa 'lebih safe' untuk monitor jalannya diskusi. Sedangkan untuk terlibat aktif, memang agak menyita waktu.. karena harus mempersiapkan jawaban yang akurat (didukung dg fakta2), kalau tidak mau pendapatnya diserang oleh para expert2 di milis ini :) Saya pribadi melihatnya karena kultur kita yang kurang terbiasa berdebat, selain memang harus diakui ada yang kadang debatnya terlalu over akurat. Saya lebih suka melihat milis ini sebagai sarana untuk kita berdiskusi dalam bobot yang proporsional antara akademis dan bisnis. Mengenai kebijakan moderator selama ini untuk menjaga milis ini tetap 'clean dan tertib', saya rasa juga berdampak pada trafik milis ini. Tapi saya pikir lebih baik begitu, mengingat jika kita loose (spt di beberapa milis lain), kasihan rekan2 yang masih browsing dengan bandwith terbatas (seperti yang saya alami sekarang hehe..) Mengenai temu darat, saya sangat setuju. Kapan nich moderator dan tim khusus bergerak lagi.. saya siap membantu :) Salam AKI Herman On 3/2/07, Arry Kusnadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Thanks Bung Heri. Pendapat Anda sangat dihargai n memang para moderator bisa dibilang sudah bangkotan (haheheh sorry Oka, gw juga loh). Reorganisasi sepertinya memang perlu tuk supaya darah segar tetap masuk secara berkesinambungan. Para members n penggembira milis memang banyak yg orang lama so understand deh kalau sudah kehabisan idea. Saya pribadi dulu suka gerilya promosi ke milis2 lain tuk recruit calon member2. Temu darat pun sangat perlu supaya tali silaturahmi bisa kencang kembali. Milis kita ini so far baru dua kali temu darat resmi (seminar), walau yg tidak resminya lumayan banyak yg mengarah ke pembentukan asosiasi finance indonesia. Bung Ahmad Syamil yg dosen di amrik itu ya? Mungkin kita bisa menawarkan kolaborasi antar milis supaya ada idea2 segar mengalir. Idea2 yg lain ditunggu yoo. Regards, Arry Heri Setiono [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Arry, secara umum saya melihat bahwa milis ini sebenarnya tergolong ramai meskipun mungkin ada milis lain yang lebih ramai. Beberapa perkembangan yang terjadi adalah: a. Baik pengurus , member maupun penggembira milis kebanyakan adalah senior-senior alias orang lama. Banyak diantara mereka yang dahulu bujangan sekarang juga sudah berkeluarga dan kegiatan pekerjaan yang makin meningkat. Perlu adanya penyegaran kembali dan moderatornya supaya lebih aktif mengiklankan milis ini ke milis-milis lain seperti yang dilakukan oleh Bung Ahmad Syamil yang terus aktif mempromosikan milis-milisnya sehingga anggotanya terus bertambah. b. Perlu adanya temu darat yang pernah dilakukan sebelumnya sehingga suara milis ini makin kedengaran. Demikian saran saya. Buat Bung Poltak saya sedang mempersiapkan jawaban pertanyaan anda. Arry Kusnadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekan2 milis, Dalam sejarahnya milis kita ini sudah terbiasa menerima at least 40 emails during work days, exclude junk emails yg sudah dipangkas. 2007: 88 161 2006: 218 88 109 160 157 152 147 143 117 186 76 71 Bisa dilihat dari stats diatas tahun 2006 betul2 lesu kurang gairah plus darah. Apakah kita akan membiarkan thn 2007 spt itu juga? Extremenya supaya milis ini bergairah lagi, kalau perlu nama ahlikeuangan-indonesia diganti dgn keuangan-indonesia! kalau hal ini bisa membuat milis ini kembali bergairah spt dulu2. Saya jadi ingin tahu masalahnya dimana n mari kita work it out together sebagai forum diskusi yg sudah punya sejarah n nama. Mungkin penyebabnya email yg terlalu menyerang, memojokkan, bikin sewot, etc. Bila itu terjadi, saya nyakin orang2 yg bersangkutan tidak bermaksud spt itu krn ingat kata-kata itu bisa jauh lebih tajam dari pada diskusi face by face. Bila ada yg ingin memarakkan situasi, ada idea apapun itu mari kita secara lapang n terbuka memaparkan soal2 itu di forum ini. Saya pribadi saat ini bukan moderator milis ini tapi happy tuk berkolaborasi dgn siapapun demi bangkitnya kembali milis ini. Regards, Arry Kusnadi [Non-text portions of this message have been removed]