Re: [Keuangan] Kenapa Anggito Abimanyu Mundur
Setuju. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Saumiere saumi...@gmail.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Fri, 21 May 2010 08:07:17 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] Kenapa Anggito Abimanyu Mundur Salam rekan-rekan para ahli keuangan Belakangan ini saya jadi bingung, kenapa satu persatu orang-orang yang memiliki kapabilitas dan integritas baik seperti Sri Mulyani dan Anggito mundur secara perlahan dari pemerintahan, apakah benar, kondisi politik Indonesia yang tidak kondusif bagi para professional seperti yang dilontarkan Sri Mulyani benar adanya... kalau begitu waduh... negeri ini seperti digadaikan kepada para politisi. Salam Hangat Saumi [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II)
Setuju. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: r.masrr rma...@gmail.com Date: Fri, 5 Mar 2010 13:57:21 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II) Demokrasi makin matang?? H mudah2an. tapi kayaknya sulit deh untuk sampai pada kesimpulan itu dengan melihat anggota koalisi masih tanpa malu-malu menduduki kursi pemerintahan sementara jelas-jelas tidak mempercayai wakil kepala pemerintahan. Mbok ya mundur dulu baru minta yang lain non aktif. Beda pandangan wajar tapi harus konsisten. Kritis harus, tapi dengan etika.. On 3/5/10, dyahanggitasari dyahanggitas...@yahoo.com wrote: Justru pada saat ini DPR menunjukkan kualitas terbaiknya. Keberanian menyuarakan suara konstituennya meskipun tergabung dalam koalisi menunjukkan kematangan pola pikir wakil rakyat tersebut. Koalisi yang ada adalah koalisi kebenaran tanpa harus takut akan kehilangan jabatan. Sikap pandangan fraksi fraksi merefleksikan pula pandangan dari masyarakat. Bahkan mereka yang ada di DPR bukanlah tokoh tokoh yang sembarangan. Salah seorang professor yang duduk dalam jabatan Ketua Pansus jelas memberikan bobot terhadap rekomendasi yang dihasilkan. Demokrasi kita makin matang. Meskipun seorang tokoh internasional belum tentu keputusan yang dihasilkan selalu baik. Repot sekali apabila masyarakat harus membebek dan mengagung agungkan apapun keputusan pejabat hanya karena dipuji puji dunia internasional bagaikan dewa tanpa cela. Masyarakatlah yang akhirnya yang akan menilai. --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com, dedy_ar...@... wrote: Yaaach itulah wajah politisi2 kitaa... Salam Dedy arman PIN 249EAE42 -Original Message- From: gatot.a...@... Date: Fri, 5 Mar 2010 04:04:10 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.comAhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II) Jelas-jelas ini blunder banget. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan
Setuju Cuma menghabiskan waktu dan biaya saja Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: rachm...@yahoo.com Date: Fri, 15 Jan 2010 00:59:51 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Review harus dilakukan sepanjang waktu untuk program yang sedang berjalan. Jadi DPR harus selalu mencermati apapun yang sedang dikerjakan pemerintah yang sedang berjalan. Adakan pansus dan jika perlu Sidang Istimewa untuk kebijakan yang salah pada periode yang berjalan. Bukan ngurusi apa yang telah dikerjakan Presiden dan kabinet perode sebelumnya . Salam RM Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Yadi Setiadi y.seti...@gmail.com Date: Thu, 14 Jan 2010 16:47:10 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: Bls: [Keuangan] Re: Buku Putih Bank Century Departemen Keuangan Memang, mengadili suatu hal abstrak semacam kebijakan adalah pekerjaan yang sangat meletihkan dan terkadang kontra produktif minimal untuk saya sih :-) Tapi satu hal, mereview suatu kebijakan publik, saya pikir, semuanya berlaku surut, tidak ada satu pun yang kebal thp usaha review, koreksi, atau revisi sekalipun, terlepas dari siapa yg jd ruling party saat itu... Apalagi kalau terbukti Kebijakan tsb tidak kredibel dan defect... Konon katanya, in the long run, membiarkan suatu kebijakan (ekonomi) yang salah, akan berdarah-darah dampaknya bagi setiap koreksi yg dilakukan... Terlalu besar cost-nya. Salam, YS Sent from my MobileDevice® = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links